NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan Dapat Sultan

Diselingkuhi Tunangan Dapat Sultan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ennita

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan gadis ini.
Meyva Maharani Nareswari, gadis muda, cantik nan mandiri, kini tengah di hantam dengan kepahitan yang luar biasa dalam hidupnya. Kecewa yang berlipat karena melihat sang kekasih hati yang berselingkuh dengan saudari tirinya sendiri. Di tambah lagi dengan fitnah keji yang di lempar sang mantan dengan tujuan untuk membuat playing victim agar pria itu tak di salahkan dan berbalik semua kesalahan justru jatuh pada Meyva.
Di selingkuhi, di fitnah, di tikung dari belakang, di usir dan satu lagi ... harus menikah dengan seseorang yang baru dia kenal secara mendadak.
Apakah Meyva bisa melewati semuanya?
Apakah kehidupan Meyva bisa jauh lebih bahagia setelah menikah atau justru sebaliknya?
Penasaran dengan kisah kehidupan Meyva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

❤️ Happy Reading ❤️

Pagi ini Meyva memutuskan untuk pergi ke toko dan akan mulai menginap di sana.

Memulai menata hati yang telah retak, menata hidupnya yang baru tanpa kedua orangtua.

Jika mengingat kejadian yang terjadi belakangan ini di dalam hidupnya, membuat Meyva menghela nafasnya ... terasa begitu sangat berat.

"Ayo Meyva, kamu bisa tanpa mereka dan buktikan kalau kamu juga bisa bahagia melebihi mereka." gumamnya dalam menyemangati dirinya sendiri.

Tok

Tok

Tok

Mendengar suara pintu yang di ketuk membuat Meyva beranjak dari dalam kamar mandi, sedari tadi dirinya memang di sana, berdiri di depan kaca yang letaknya di atas wastafel ... memandang pantulan dirinya dan meyakinkan diri, menguatkan hati.

Cklek

"Maaf non, nona di tunggu nyonya dan yang lainnya untuk sarapan." kata sang art.

"Iya Bi." jawab Meyva.

Meyva dan art yang memanggilnya tadi berjalan beriringan bersama menuju ruang makan. Sebenarnya art yang Meyva ketahui namanya adalah Ati tersebut menolak untuk berjalan sejajar dengan Meyva dan memilih untuk berjalan di belakang, namun Meyva memaksa untuk bisa jalan bersama dengan dalih ingin berbincang karena ada sedikit yang ingin iya tanyakan.

Untuk sekedar berbasa basi, Meyva menanyakan tentang kebiasaan Dave jika di rumah.

Satu fakta yang membuat Meyva sedikit kaget, ternyata Dave tidak tinggal di sana tetapi di kediamannya sendiri.

"Terimakasih bi." ucap Meyva ketika mereka berdua telah sampai di ruang makan.

"Sini sayang." panggil mama Lira.

Satu kursi kosong telah di tarik Dave untuk duduk Meyva, kursi yang posisinya tepat di samping tempat duduknya sendiri.

"Maaf gak bisa jemput ke kamar." bisik Dave yang di angguki oleh Meyva.

Dave pagi-pagi tadi sudah di recoki dengan telpon dari sang asisten, yang tentu saja membahas hal-hal yang tak jauh dari pekerjaan.

"Bagaimana tidurnya sayang? Nyenyak?" tanya mama Lira.

''Cukup nyenyak tante." jawab Meyva, setelah itu tak ada pembicaraan lagi antara mama Lira dan Meyva.

Melihat mama Lira dan Reta mengambilkan makanan untuk para suami mereka, membuat Meyva juga berinisiatif untuk mengambilkan makanan Dave.

"Mau sarapan pakai apa?" tanya Meyva sambil mengulurkan tangannya untuk mengambil piring yang ada di hadapan Dave saat ini.

"Sandwich aja." jawab Dave.

Meyva pun mengambil apa yang akan di makan Dave, dan meletakkan kembali piringnya di hadapan pria itu.

"Terimakasih." ucap Dave yang di balas dengan senyuman manis dari Meyva. Melihat senyuman di bubur Meyva, entah mengapa membuat sesuatu yang aneh di dalam hatinya.

"Kak Dave itu gak biasa makan yang terlalu berat kalau pagi kak, gak kayak aku yang sukanya nasi goreng." kata Daniel.

Meyva hanya melihat ke arah Daniel dan tersenyum sedikit, tanpa mau menimpali omongannya. Ini di ruang makan dan sudah waktunya untuk sarapan.

Makan dalam diam, itulah yang di terapkan di keluarga Anderson. Selama menyantap makanan, tak ada satupun anggota keluarga yang mengeluarkan suaranya kecuali hanya terdengar denting sendok dan garpu yang sedikit bergesekan dengan piring.

❤️

Begitu semuanya selesai, satu persatu anggota keluarga mulai meninggalkan rumah dan mama Lira.

Daniel pergi ke Ander Elektro bersama dengan Reta yang akan di antarkan lebih dahulu ke rumah mereka. Papa Delon pergi ke Ander Hospital ... salah satu usaha yang nantinya akan jatuh ke putri bungsunya yang kini masih mengenyam pendidikan. Dulu papa Delon adalah seorang dokter sebelum mengantikan ayahnya untuk mengelola perusahaan.

Sedangkan Dave sendiri juga akan pergi ke perusahaan Ander pusat. Tapi sebelum itu dirinya akan mengantarkan Meyva dulu.

"Jadi aku harus mengantarmu kemana?" tanya Dave saat baru saja melajukan kendaraan dengan Meyva yang duduk di sampingnya.

"Ke toko MeMa Cakery." jawab Meyva.

Dave melihat Meyva sebentar "Itu toko kue di mana kita ketemu pertama kali?" kata Dave yang lebih seperti sebuah pertanyaan.

"He'em." sahut Meyva.

"Mau beli kue?" tanya Dave.

"Enggak." jawab Meyva yang membuat Dave langsung menatap ke arahnya dengan tatapan yang seperti menuntut sebuah penjelasan.

Meyva yang di tatap seperti itu pun akhirnya membuka suaranya kembali.

"Itu toko kue milikku." tutur Meyva.

"Jadi kamu owner-nya?" tanya Dave sekali lagi yang di angguki oleh Meyva. "Mama suka benget loh kue di sana, kemarin itu pas kita tabrakan juga karena mama minta di beliin kue." papar Dave.

Dave sempat berpikir kenapa hasil penyelidikan Nikolas kemarin tak ada yang menjelaskan kalau Meyva adakah owner toko kue, atau jangan-jangan ada yang terlewat dari yang di bacanya.

"Aku harus minta penjelasan Nik." gumam Dave dalam hati.

Setelah kurang lebih dua puluh menit berkendara akhirnya mobil yang di tumpangi oleh Dave juga Meyva sampai di halaman depan toko.

"Yakin mau nginap di sini? Yakin kalau aman?" tanya Dave dengan melihat sekeliling saat Meyva mulai membuka seat belt yang di kenakannya.

"Iya." jawab Meyva dengan yakin.

"Terus nanti malam kalau keluarga atau mantan pacar kamu itu ke sini gimana? kamu sendirian loh, kalau ada apa-apa gak bakal ada yang bantuin." kata Dave lagi yang masih sangat khawatir jika Meyva menginap di sana, karena kawasan itu bukan kawasan permukiman yang mana akan banyak orang stay di rumah jika malam hari.

"Disini ada pihak keamanannya." kata Meyva. "Lagian mereka juga gak mungkin cari aku malam-malam kesini, mau ngapain coba." sambungnya. "Keluargaku gak ada yang tau kalau toko ini milikku, mereka taunya aku di sini itu bekerja." imbuhnya lagi.

"Mana ada orang yang cuma bekerja di toko kue bisa beli mobil, memangnya mereka percaya begitu saja." kata Dave mengemukakan pendapatnya.

"Mereka taunya mobil itu uang dari hasil tabungan aku selama ini." sahut Meyva. "Jauh sebelum ayah menikah, semua kebutuhan aku terpenuhi ... bahkan secara finansial pun berlebih yang di berikan padaku, jadi mereka sama sekali gak curiga, terutama ayah." terang Meyva.

Benar kata Dave, memang seberapa besar sih gaji kerja di toko kue ... jadi gak ada yang akan percaya jika dirinya bisa membeli mobil jika hanya dengan bekerja di sana.

"Mey, maaf sebelumnya kalau aku terlalu ikut campur tapi aku beneran penasaran." kata Dave yang kini posisi duduknya jadi menghadap ke arah Meyva.

"Ada apa?" tanya Meyva.

"Ayah kamukan seorang pengusaha, kenapa kamu gak kerja di perusahan dan lebih memilih untuk membuat bisnis sendiri?" tanya Dave.

"Aku memilih bidang pekerjaan yang aku sukai." jawab Meyva. "Pernah ayah minta aku untuk gabung di perusahaan miliknya, namun aku meminta waktu karena merasa belum begitu siap." imbuhnya.

"Kamu dulu sekolah jurusan tata boga atau baking and pastry art?" tanya Dave lagi yang ingin tau lebih banyak.

"Enggak, aku dulu ambil jurusan manajemen bisnis." jawab Meyva. "Aku belajar cake, pastry itu dulu otodidak, kebetulan bunda dulu suka dan pintar bikin berbagai jenis kue." ceritanya sambil mengenang masa-masa indah dimana dirinya sering menghabiskan waktu di dapur bersama sang bunda. "Aku keluar dulu dan kamu hati-hati berkendaranya, em satu lagi ... terimakasih." kata Meyva yang memutuskan untuk pamit dan keluar dari dalam mobil.

Dave baru melajukan kendaraannya menuju perusahaan ketika sosok Meyva sudah menghilang di balik pintu masuk toko.

1
Rince ChesaKevin
ikut sedih dech bc ny....
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
Anonymous
keren
Indira Ira
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Maryana Fiqa
gak tanggung tanggung langsung ke Bogor,, calon opa yg baik 👍👍 😄😄😄
Dini Dadi
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ratnasihite
seru banget😊
Bernadette Hardjilah
Biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Hilman Eksan
bagus sekali
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
lanuy
baru awal2 aku udh ngeluarin air mata 😭😭😭
Herlina Niputu
lsmjut
Siulin Randa
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Siti Aisyah
kok cepat ya tamat terus gimana dong kehidupan Axel
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Hana Marlhiena
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Tian Septianidah
typo-nya banyak min
Ariyanti Liwa
baik
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Lanala_
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Lanala_
Biasa
Harisah Mecca
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!