Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sedangkan Ali berjalan cepat menuju ruang makan di rumah besar. Terlihat tuan Fuad , mami Aisyah dan Rasyid juga Sasi sedang sarapan pagi bersama.
Tap..tap...tap..
" Tuan besar" kata Ali. Membuat tuan Fuad menoleh dengan kedatangan Ali.
" Ali ada apa?" kata tuan Fuad
" Tuan Al minta di jemput segera tuan, tuan muda sedang berada di Dubai, sekarang" kata Ali Membuat semua orang kaget.
" Segera lakukan, suruh Arhan di Oman untuk menjemput Al lebih dulu. Lalu siapkan jet pribadi kita sekarang, dan suruh Arkan bersiap. Kita akan ke Dubai pagi ini!!" perintah tuan Fuad.
" Baik tuan, saya permisi," kata Ali berbalik badan.Pergi bergegas menjalankan perintah bos besarnya.
" Astaga, bagaimana bisa Al, ada disana pi?" kata Rasyid tak percaya. Jika sekarang Al sudah berada di Dubai.
" Masalah itu kita bahas nanti saja, jika sudah bertemu Al. Tugasmu mengawasi umi, adik dan istrimu. Selama papi pergi !! Sekarang papi akan bersiap siap pergi dan menelpon Bill ," kata tuan Fuad berdiri dari meja.
" Sayang kau belum selesai makan" kata mami Aisyah.
" Siapkan bekal saja untukku sayang, aku harus bergegas. Karna Al harus tahu anak anaknya pergi dari rumah mencarinya " kata tuan Fuad berdiri.
" Apa papi sudah telpon opa?" kata Aura yang muncul di ruang makan bersama Bee
" Ya sayang, papimu ada di Dubai," jawab mami Aisyah. Menatap Aura dan Bee
" Syukurlah, mereka semua baik baik sajakan. Apa opa akan menjemput papi dan saudara saudaraku?" kata Aura lagi.
" Apa maksudmu si kembar dan Albi bersama papi kalian?" kata tuan Fuad kaget. Lalu mengernyitkan dahinya. Dan menatap Bee, minta penjelasan dari putrinya.
" Si kembar dan Albi bersama Al pi. Mereka mencari papinya untuk menyelamat kan Al. Kemaren Albi sudah memberi khabar mereka sudah selamat. Jadi kalo Al menelpon pagi ini, berarti mereka sudah aman," kata Bee yang menarik kursi duduk untuk sarapan. Begitu juga dengan Aura.
" Ya , tapi bagaimana mereka bisa berada di Dubai Bee?" tanya Rasyid. Karna Al baru hilang 3 hari dan tiba tiba saja Al sudah muncul di Dubai
" Mana Bee tahu, nanti kak Rasyid bisa bertanya sendiri pada Al," kata Bee duduk dan mulai mengisi piring.
" Itu tidak aneh Syid, mungkin saja Al akan di lempar kelaut ," kata tuan Fuad.
" Pi ...kok ngomong gitu sih," kata mami bergidik ngeri. Mengingat Al di culik, bahkan cucu cucunya ikut hilang tanpa kabar.
" Itu hanya perkiraan papi mi, ya sudah papi mau bersiap. Kalian sarapan saja," kata papi beranjak menuju kamar.
" Mi apa Aura boleh ikut opa?" tanya Aura
" Tidak sayang , ini sangat berbahaya. Ara sama kak Alin dan Alan di rumah saja ya," sela Sasi pada keponakannya itu.
" Ya cantik, Oma khawatir para penjahat itu masih mengejar mereka. Dan kita juga, tidak boleh keluar rumah untuk sementara," jelas mami Aisyah.
" Ya sayang, Ara sama mami dirumah saja. Kita bisa memesan mainan online untuk Ara. Karna sekarang masih dalam kondisi tidak aman. Jadi kita harus berjaga jaga dan hati hati. Takut kita juga akan menjadi incaran para penjahat, saat papimu kabur dari mereka," jelas Bee.
" Ya mi," kata Aura yang mengerti.Apa maksud perkataan Bee.
************
Sedangkan di Oman seorang pria muda memerintahkan anak buatnya untuk segera menyiapkan helikopter. Untuk menjemput Al dan anak anaknya. Pria itu adalah Arhan. keponakan tuan Fuad yang tinggal di Oman. Sepupu Bee itu seorang pengusaha, yang mengurus usaha keluarga tuan Fuad di Oman. Karna ia tinggal disana bersama sang istri.
" Kita akan kemana tuan?" kata seorang pengawalnya bertanya.
" Kita akan menjemput suami sepupu ku di Dubai. Agar dia bisa kita bawa kesini," jawab pria itu dengan wajah penuh jambang. Namun tetap terlihat berkarisma.
" Baik tuan," kata pengawalnya bergegas ke halaman belakang untuk menyiapkan semuanya.
**************
Sedangkan Al dan anak anaknya sudah rapi setelah mandi dan makan siang. Mereka akan bersiap turun. Jika kapal sudah merapat.
" Anak anak, ingat jangan membuat ulah ya. Agar para keamanan tidak mencurigai kita," kata Al memperingatkan ketiga bocil andalan nya itu.
" Ya pi, lalu apa kita langsung naik pesawat dan pulang," kata Brian.
" Kita lihat nanti, mudah mudahan saja mereka tepat waktu menjemput kita. Tapi kita harus sabar menunggu dan juga berhati hati Karna di negara ini, kita bisa saja di tangkap dan di penjarakan. Jika ketahuan tidak punya pengenal dan indentitas diri. Itulah sebabnya kita harus waspada," jelas Al.
" Waduh....!!" kata Bian menepuk jidatnya
" Apa anak kecil juga pi?" kata Albi
" Ya angguk Al, jadi jangan berkeliaran sembarangan," kata Al menatap ketiganya.
" Ya kami akan hati hati pi," kata Bian.
" Itu harus kak," kata Albi duduk, sambil menopang dagunya berpikir. Mencari jalan untuk bisa lolos dengan aman.Karena Albi tahu, di negri emirat arab. Punya peraturan hukum yang sangat mengerikan jika warga nya sampai melanggar atau berbuat salah. Apalagi ada hukum rajam. Bahkan bisa di eksekusi mati.
" Ya sudah...kita harus sabar menunggu. Sekarang yang penting kita sudah selamat Selama kita tidak macam macam, mereka tidak akan curiga. Setelah itu, kita bisa mencari tempat istirahat sementara. Sambil menunggu paman Ali dan Lim menjemput.," kata Al.
" Ya pi, pastinya mereka akan sampai malam atau besok pagi," kata Bian yang menghitung jarak tempuh Amerika dan Dubai hampir 12 jam. Bahkan dari setiap bandara kota AS Sebab itulah mereka harus mencari tempat istirahat selama menunggu jemputan.
" Kak, sepertinya kapal kita sudah merapat," kata Albi yang melihat dari kaca kamar.
" Ya ayo bersiap, bersikaplah santai," kata Al menarik nafas dalam. Karna mereka terdampar di negeri emirat arab.
Sedangkan di area pelabuhan Arhan dan anak buahnya sudah sedari tadi menunggu. Karna hanya 1 jam lebih perjalanan mereka ke Dubai lewat udara. Mereka bisa melihat kapal pesiar mewah Oasis bersandar di pelabuhan. Membuat Arhan penasaran, ingin melihat suami sepupu manjanya itu. Selama ini Arhan belum pernah bertatap muka langsung dengan Al. Tapi ia sudah mendengar semua kehebatan Al dari pamannya. Jika pria muda itu cukup tangguh dalam melawan penjahat Dan juga seorang pebisnis berbakat.
" Aku ingin tahu seperti apa daya tarik Al, ku dengar orang indonesia biar pendek dan kecil Mereka cukup ramah dan sopan," guman Arhan yang seumuran dengan Rasyid.
Arhan lalu melihat gambar Al di ponselnya. Juga mengirim foto Al pada anak buahnya, agar mereka bisa mengenali Al.
" Cepat jemput dia, aku akan menunggu di sini !!" kata Arhan. Melihat para penumpang kapal mulai keluar
" Baik tuan," kata pengawal Arhan. Arhan membawa 3 orang anak buahnya. Lalu mereka berjalan mendekati area pelabuhan Sambil memperhatikan setiap orang yang lewat. Untuk mengenali Al dan anak anaknya.
Al yang berjalan mengendong Albi. Di ikuti si kembar di belakang, terlihat sangat santai. Agar tidak menarik perhatian penjaga keamanan. Lalu mereka melangkah pelan membaur bersama penumpang lain.
" Itu mereka!" tunjuk seorang pengawal dengan dagunya.
" Ya ayo kita tunggu disana," kata seorang pengawal. Lalu mereka mendekati jalan yang akan di lewati oleh Al menuju parkiran mobil
Al pun berusaha bersikap setenang mungkin. Melewati batas pintu pengawasan Dan setelah melewati keamanan pelabuhan Al pun lega. Lalu Al menurunkan Albi untuk mengandeng tangannya.
" Pi kita sudah keluar " kata Brian.
" Ya ayo kita cari taxi," kata Al yang melihat sekelilingnya. Sambil melangkah ke arah parkiran mobil
" Anda tuan Al ?" tanya seorang pengawal menghalangi langkah Al. Membuat si kembar dan Albi saling tatap.
Deg ....
" Hmm.. ," jawab Al tetap tenang Walau gemuruh jantungnya berdetak kencang. Bukan dirinya yang ia khawatirkan tapi ketiga anaknya lah yang ia takutkan. Jika para penjahat mencelakai anak anaknya
" Ikuti kami," kata salah pria itu bersikap sopan.
" Pi..." kata Albi mendongak pada Al
" Ayo ikuti saja, selama mereka tidak menyakiti kita," kata Al. Mengikuti ketiga pengawal itu. Dan mereka pun berjalan ke arah mobil mewah.
" Al....apa kau benar Al?" kata seseorang tersenyum turun dari mobil. Memperhatikan Al dan anak anaknya.
Deg......
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al