Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 8
liburan tahun baru menjadikan shila dan anisa sangat bahagia, keduanya hari ini akan pulang ke desa dan bertemu dengan keluarga yang sudah beberapa bulan ini tak ditemuinya
shila yang sudah tak memiliki satupun keluarga dan hidup sebatang kara tetap semangat meski pulang ke rumah orang tua anisa yang sudah merawatnya sejak dibangku SMA setelah orang tuanya meninggal
"nis, aku ngga bisa lama-lama pulangnya. liburku hanya tiga hari dari kantor" ucap shila yang melihat anisa mengepak banyak barang untuk dibawa pulang
"ngga apa-apa yang penting ayah sama ibu juga ketemu kamu, eh kak alvian juga mau pulang loh. pasti makin ramai" ucap anisa memberitahukan pada shila jika kakak lelaki anisa yang bekerja di luar kota juga akan pulang dan berkumpul dikampung halaman
"shil, kamu kenapa malah ngelamun" anisa mendorong lengan shila yang terlihat bengong
"cie...cie mau ketemu pujaan hatinya" ledek anisa
sejak kecil shila sering main ke rumah anisa dan kakaknya juga sangat senang jika ada shila berkunjung, shila merasakan memiliki seorang kakak meski bukan kandung yang sangat menyayanginya sama seperti sayangnya pada anisa
sejak saat itu shila menjadi fans berat kakak anisa dan setelah beranjak dewasa perasaan itu mulai tumbuh tanpa shila sadari
"apaan sih nis, dia kan kakakku juga" ucap shila mengelak ucapan anisa yang hampir tepat dan sesuai dengan isi hatinya
"ngga apa-apa lagi, kan kak alvian juga masih jomblo sekarang. kayaknya seru kalau aku punya kakak kamu. jadi ayah sama ibu ngga perlu repot adaptasi lagi" ucap anisa makin ngelantur saja dan disadarkan oleh pukulan bantal dari shila
"masih kecil inget masih kecil, cari uang yang banyak, buka usaha jadi kaya raya dan bahagia" ucap shila itu adalah impian terindahnya yang harus dia capai, shila ingin berjuang dan bangkit dari keterpurukannya
saat kecil shila merasakan kasih sayang keluarga dan juga hidup tak berkekurangan seperti saat ini, dan itu adalah tujuan utamanya merantau. shila ingin memperbaiki perekonomiannya dengan tangannya sendiri
"boleh kok nikah masih kecil, kita kan sebagai wanita memang harusnya dinafkahi shil, bukan pencari nafkah" ucap anisa yang masih membahas pernikahan yang bahkan juga tak dia pahami
"sudah ayo kita pulang, nanti ketinggalan bus" shila menyelesaikan packing barang dan membantu anisa
keduanya memesan ojek online untuk mengantarkan ke terminal bus yang akan menuju ke kota keduanya dilahirkan. setelah tiket bus ditukarkan karena memesan secara online oleh anisa dan keduanya menduduki kursi yang sudah dipesannya dan memasukan barang ke bagasi
perjalanan dimulai pukul sepuluh malam dan keduanya akan tiba di pulau seberang pagi hari esok, tak lupa makanan ringan dan minuman sudah disiapkan untuk berjaga jika lapar ditengah perjalanan
"tidur biar cepat sampai" ucap shila karena anisa sibuk dengan ponselnya dan menonton drama kesukaannya
sementara shila yang ponselnya pada zaman majapahit hanya bisa main game ular kepentok
*******
lambaian tangan dari bu utami dan juga pak junaidi pada dua anak gadisnya yang turun dari bus.
"anak ibu dan ayah, gimana perjalanannya lancar sayang?" tanya bu utami pada shila dan anisa
"lancar bu, penyebrangan juga masih aman" jawab shila
"kakak mana bu?" tanya anisa karena tak melihat kakaknya ikut menjemput adiknya
"lagi ada urusan katanya. nanti kan bisa bertemu dirumah. ayo pulang ibu sudah masak banyak buat menyambut kalian" ajak bu utami sementara pak juanidi sudah dikursi kemudi dan membawa barang anaknya
"liburnya lama kan?" tanya pak junaidi pada shila dan anisa
"shila cuma tiga hari yah, bu" jawab shila
"anisa dua minggu, tapi sepertinya bosan jika tanpa shila dirumah" ucap anisa membuat tangan ibunya bergerak mencubit pipinya
"kalian ini sudah seperti anak kembar yang ibu lahirkan, ingat ya jangan sampai berantem karena cowok" ucap bu utami mengingatkan
"selera kita beda bu, shila suka kakak aku kesel sama kakak, ups!" anisa kelepasan
"kalian ini ada-ada saja, nanti makan yang banyak dan istirahat ya, ibu sama ayah kalian mau ada acara pesta agak jauh dari rumah jadi mungkin pulang malam, nanti kakak kalian segera pulang" ucap bu utami menjelaskan
"pantas saja ibu dan ayah rapih sekali, oke lah kalau begitu" ucap nisa
sesampainya dirumah benar saja, keduanya langsung ditinggal oleh orang tuanya karena buru-buru ke acara pesta
"ayo masuk shil, setelah istirahat nanti sore kita ke makam orang tua dan keluargamu ya" ucap anisa sangat mengerti perasaan yang shila rasakan setiap menginjakkan kakinya di desanya lagi
setelah lulus sekolah shila sempat bekerja dikota yang tak jauh dari desanya namun gajihnya yang kecil dan juga resiko pekerjaannya yang cukup besar membuatnya harus resign dan mendapat info dari anisa tentang pekerjaan sekarang ini
setelah selesai membersihkan diri anisa dan shila makan bersama dan saat yang bersamaan kakak anisa datang
"dek, udah pulang?" alvian datang tak sendiri
"udah kak, ayo makan" ajak anisa
melihat sang kakak membawa seorang wanita yang usianya mungkin sama dengan kakaknya membuat anisa curiga dan tak senang " dia hanya teman saja shil, ayo makan saja" ucap anisa menenangkan shila
"apaan sih nis, kalaupun pacarnya juga ngga apa-apa kan?" shila biasa saja menanggapinya
"kalian sudah selesai makan, kenalkan ini nola" ucap alvian memerkenalkan wanita yang diajaknya kerumah pada anisa dan shila
"shila kak"
"anisa"
"kak, kita capek mau istirahat dulu ya" ucap nisa dengan wajah sinisnya menatap wnaita disamping kakaknya itu
"nis jangan gitu ah ngga baik" ucap shila melihat ekspresi sahabatnya yang menyebalkan
"kita disini aja" ajak anisa menguping pembicaraan yang kakaknya lakukan dengan teman wnaitanya
"ngga sopan nis" shila menolak tapi saat mendengar obrolan mulai shila pun penasaran
keduanya berada dibalik dinding yang memiliki rongga
"al, kapan kita menikah?" nola menanyakan hal penting pada alvian
keduanya sudah berpacaran selama dua tahun belakangan ini dan alvian berjanji akan menikahi nola saat naik jabatan, bulan depan atas bantuan dari nola alvian naik jabatan dikantornya karena kakak nola merupakan salah satu orang penting dalam perusahaan tersebut
"sabar ya sayang, kan promosi naik jabatannya juga masih bulan depan. masih banyak yang harus disiapkan untuk menikah, aku harus mapan dulu" ucap alvian
nola setuju karena nola tak mau hidup susah jika menikah nanti, nola mendekati alvian dan mempererat jarak antara keduanya
saat nola dan alvian akan melakukan ci*man, tiba-tiba anisa terjatuh
gubrak " astaga ibu kenapa taruh guci dibawah sih" anisa dan shila berlari ke kamar
"maaf" ucap alvian pada nola