NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:30.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Mirip Pentungan Pak Satpam

"Dia kemana sih? Di telpon nggak angkat. Kirim pesan nggak dibales. Bener-bener dah ....!" gerutu Agam, sewot sendiri karena tak berhasil menghubungi istrinya.

Seperti biasa, Agam akan datang ke cafe menjemput istrinya. Tapi pria itu sama sekali tak mendapati istrinya di sana.

Menunggu setengah jam di cafe, batang hidung Liora sama sekali tak nampak.

Telpon dan pesannya tidak dibalas. Kayaknya istri atu itu sengaja menjahili dirinya, karena sedang kesal setengah mampus.

Agam beranjak dari tempat duduknya dengan perasaan khawatir. Bagaimana nggak khawatir, jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Ia takut Liora kenapa-napa. Tapi istrinya sama sekali belum berkabar. Semakin kalut dan gelisah lah hatinya.

Karena sudah sore, Agam pun memutuskan untuk pulang. Mandi dan bersih-bersih. Setelah itu dia berencana ingin mencari Liora lagi.

Sesampainya di rumah, Agam melesat masuk memberikan salam pada sang bunda yang sedang sibuk menyirami bunga-bunga kesayangannya.

Bunda menatap heran ke putranya itu. Pasalnya wajah Agam terlihat lelah dan gelisah. Penampilan yang biasanya terlihat necis nampak kuyu. Rambutnya sudah tak tertata seperti biasanya.

"Kamu darimana? Bukannya selesai mengajar langsung pulang, ini malah kelayapan!" omel bunda Nurma pada putranya.

"Aku nggak kelayapan, Bun. Aku nyari Liora!" jujur pemuda itu.

"Liora? Kenapa harus kamu cari? Istrimu ada di kamar." Kata Bunda sontak membuat Agam terperanjat kaget.

"Liora dikamar? memangnya dia sudah pulang, Bun?"

"Loh, istri sendiri nggak tau pulangnya kapan? Emang Liora nggak ngasih tahu? Nggak minta izin kamu?" tanya bunda dengan dahi menukik.

Tak mau bunda menyalahkan Liora, Agam pun memberikan alasan kalau dirinya bersalah karena kelamaan menjemput sang istri. Mungkin karena bosan menunggu akhirnya Liora pun pulang tanpa memberitahu dirinya.

Syukurlah, bunda langsung percaya dengan cerita Agam.

Tapi sebenarnya bukan seperti itu ceritanya.

Liora memang sepertinya tidak menunggunya di cafe, karena Agam tidak mendapati istrinya di sana. Bahkan sepertinya Liora sengaja tidak menjawab panggilan dan membalas pesannya.

Benar saja, Agam mendapati Liora tengah terlelap di kasur dengan mulut ternganga sedikit. Terlihat wajah kelelahan dari wajah istrinya itu.

Agam geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya yang memang agak laen itu. Padahal tadi dia sangat khawatir dan bingung, tidak menemukan istrinya dimana-mana. Eh, ternyata,. justru dia menemukan sang istri tengah terlelap di kasur empuk terbuai dalam balutan mimpi di sore hari.

Sambil menunggu istrinya bangun, ia pun berlalu ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Badannya gerah dan lengket. Otaknya mengebul saking frustasinya tadi mencari keberadaan sang istri. Dan sekarang dia butuh berendam di bathtub untuk merilekskan diri dan menenangkan otaknya.

Liora mengerjap-ngerjap lucu. Ia melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul empat sore. Dan dia teringat belum sholat ashar. Gadis itu lekas beranjak dari tempat tidurnya, berjalan cepat ke arah kamar mandi tanpa tahu kalau suaminya sedang berada di kamar mandi sedang berendam di bathtub dalam keadaan telanjang bulat.

"Aaaaaaaaaa......!'

Begitu membuka pintu kamar mandi, dia terkejut melihat Agam, suaminya, berendam di bathtub dengan tubuh telanjang. Liora merasa malu dan terkejut bukan main, lalu berpaling dan menutup pintu kamar mandi dengan cepat.

Wajahnya merona sangat merah. Sampai-sampai ia menutupi wajahnya sendiri dengan kedua tangannya. Ingin rasanya ia bersembunyi di lubang semut rangrang.

Sementara Agam di dalam kamar mandi, ia tersenyum nggak jelas. Bagaimana nggak tersenyum, sebenarnya dia juga terkejut setengah mati karena tengah kepergok istrinya yang sedang bertelanjang bulat dengan bagian pentungnya yang mengacung tegak, tapi bukan keadilan.

Setengah jam berlalu, akhirnya Agam keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di bagian pinggang sampai lutut. Tanpa merasa malu dan canggung, pria itu berjalan begitu saja melintas di depan Liora.

Liora yang masih malu gara-gara kejadian tadi, dia langsung melongos membuang tatapan ke arah luar jendela. Lalu pura-pura beralih ke ponsel, dan sibuk sendiri.

"Nggak usah malu-malu begitu. Apa yang ku punya, halal untuk kamu lihat dan nikmati!" ucap Agam sengaja menggoda istrinya.

Mata Liora membelalak lebar. Dia tak percaya, Agam yang dikenal galak, dingin, dan tegas disekolah, berbicara begitu ambigu di depannya. Bahkan sebenarnya ucapan seperti itu tidak pantas dilontarkan oleh seorang guru agama yang seharusnya menjadi menjadi panutan siswa-siswinya.

"Kamu jangan berpikir macam-macam! Aa mengatakan ini hanya padamu saja, karena kamu istri Aa!" seolah-olah pria itu tahu apa yang sedang dipikirkan otak Liora yang pendek, Agam langsung meng-skak mat ucapan Liora.

"Hish, guru macam apa itu? Kenapa bicaranya vulgar begitu?" cebik Liora menatap kesal. Tapi pipinya masih merah seperti udang rebus.

"Kan sudah Aa bilang tadi, Aa ngomong kayak gini hanya di depan kamu saja. Karena kamu istri Aa.....!"

Liora meringis menahan malu dan menahan gugup. Bagaimana dia nggak malu dan gugup coba. Tadi jelas-jelas dia melihat penampakan tuyul pelontos mirip jamur, tapi bukan jamur. Malah justru lebih mirip kepala tuyul. Eh, bukan..... mirip pentungan pak satpam. Besar dan panjang. Gundul lagi .

"Ah, Sialan. Otakku terkontaminasi. TIDAK. Tolong, Papa, Mama!" jerit Liora dalam hati.

"Ssssshhhhh, otak mesum!" sudah tidak tahan, Liora pun bergegas masuk ke kamar mandi.

Namun sampai di kamar mandi, ia justru menyenderkan punggungnya di pintu kamar mandi. Memejamkan mata, berusaha melupakan kejadian tadi.

Namun benda mirip pentungan pak satpam, yang besar, panjang dan gundul itu melintas di ingatannya terus. Berkali-kali gadis yang masih polos itu mencuci muka, menatap dirinya di cermin, lalu memukuli kepalanya pelan, merutuk diri karena sangat ceroboh.

"Ternoda. Ternoda. Otak dan mata gue ternoda!" jeritnya.

"Ahhhh, tapi kenapa bisa sebesar dan sepanjang itu ya? Sampai nyembul keluar?"

******

Tito berjalan kaki menuntun motornya setelah drama mogok terjadi tadi. Mau telepon teman-teman, sialnya ponselnya lowbat. Uang tinggal sepuluh ribu. Maklum tanggal tua. Belum ada transferan dari papa dan mamanya. Jadi dia harus berhemat. Kalau sama sekali tidak ada uang, paling dia akan utang di kantin, kalau nggak utang di Liora.

Tapi karena tadi Liora sedang kesal terus buru-buru pulang, Tito sampai lupa mau utang. Yah alhasil sekarang dia nggak bisa bawa si Kasep ke bengkel. Kasep itu nama motornya Tito.

Terpaksa Tito tuntun sambil celingak-celinguk mencari orang yang mau ngasih utangan buat bawa si Kasep ke bengkel terdekat.

"Tito!" panggil seseorang.

Wajah Tito menengadah saat namanya di panggil. Padahal tadi dia sengaja nunduk, siapa tau dipinggiran jalan dia nemu duit. Lumayan kan bisa buat beli es cendol.

"Kenapa motornya?"

Ternyata suara merdu itu suara Nadia.

"Nadia!" pekik Tito kegirangan. Wajah yang tadinya lesu, mendadak segar.

"Motornya kenapa? Kok ditarik?" tanya gadis itu penuh perhatian.

"Ini bukan ditarik, Neng? Tapi bang Tito dorong....!"

"Ah, iya. Di dorong maksudnya.....!" Nadia terkikik, kikikannya mirip kuntilanak.

Ya Allah, cantik-cantik ketawanya kok mirip mbak Kun yang sering nangkring di pohon cawet, belakang rumah gue....

(Eh maksudnya pohon Duwet .....)

Tito terpaku melihat gadis pujaannya terkikik seperti itu. Meski suara kikikannya mirip mbak Kun, tapi bagi Tito tetep aja merdu.

"Motor gue mogok!" jawab Tito sambil menepuk-nepuk body motor.

"Bawa bengkel atuh....!"

"Hehehehe. Gue lagi bokek. Maklum belum ditransfer papaski and mamaski! Mau ngutang ke Liora, dianya dah pulang. Mau telepon Aldo ma Asep, hape gue lowbat. Apes bener idup gue hari ini....!" keluhnya.

"Duh, kasian banget kamu, To." Sepertinya Nadia mulai bersimpati.

"Ehm,. gimana kalau aku pinjemin?" tawar gadis cantik manis itu. Tentu saja mata Tito langsung berbinar.

"Seriusan?"

"Iya!" jawab gadis itu menganggukan kepala.

"Dimana bengkelnya?" tanya gadis itu celingukan mencari bengkel terdekat.

"Disitu ada bengkel. Kita ke sana saja.....!" tunjuk Tito ke arah bengkel yang tidak jauh dari lampu merah.

"Oke ke sana.....!"

Akhirnya si Kasep terselamatkan. Sekarang sedang ditangani oleh montir. Tito bernafas lega, dia terharu dan bahagia tak terkira mendapat perhatian dari wanita pujaannya.

"NAD!"

"Hemm, apa, To?"

"Gue boleh ngerepotin lagi nggak?" tanya pria itu terlihat serius.

"Kalau aku bisa. Ngomong aja, kamu mau ngerepotin apa lagi?"

"Tolong beliin ketoprak sama jus melon. Gue laper sekaligus aus. Maklum jalan jauh, dari sono sampe sini ...!"

Nadia memicingkan sebelah matanya. Lalu geleng-geleng kepala.

"Belum jadi pacar aja udah ngrepotin? Apalagi kalau dah jadi pacar beneran?"

Bersambung...

Xixixixi.....

1
Nur Adam
lnjut
Aditya HP/bunda lia
Aamiin 🤲 ... dan semoga othor juga sehat selalu
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga musibahnya cepet teratasi y othor doa terbaik ttp semangat Thor 💪💪💪
Sugiharti Rusli
semoga Allah jaga dan mudahkan yah tempat othor bermukim, soalnya cuaca sekarang benar" ga bisa ketebak, bisa sangat panas banget tapi tetiba hujan😔
Rini
guru stress
☠☀💦Adnda🌽💫
syukur Naila dulu kamu ulyg ninggalin sekarang berharap agam mau BLK sama kamu ,anda waras buguru .....🤭🤪
Nur Adam
lnjut
Sugiharti Rusli
sok kepedeean sih kamu Nai disukai segitunya sama si Agam😅😅😅
Rini
wo stress
نور✨
PD amat bu
نور✨
Alhamdulillah 🤩
نور✨
melar😭
Aditya HP/bunda lia
pak Agam lehernya kena cubit tuan crab 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
pake pengaman nggak tuh ...kan lion masih sklh klo Hamidun gimana ,emang see ada suami tpi kan ribet lah 🤭🤔
Nur Adam
lnju
Aditya HP/bunda lia
gol gol goooool ... akhirnya pak guru jebol gawang .... 😂
Sugiharti Rusli
si Liora sekolahnya dah mau lulus belum tuh, tar kelupaan dah keburu hamil lagi dia😁😁😁
☠☀💦Adnda🌽💫
itu hasil karya pak guru agamanya Liora .....🤭🤪
نور✨
semua jadi panik
نور✨
panik panik🤣... Liora panik sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!