" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Pagi hari suasana vila sudah ramai, Melisa bersama para ibu menyiapkan sarapan sedangkan bapak-bapak dan juga Bagas berolahraga di halaman belakang
Zayn yang bangun terlambat menghampiri mamah nya di dapur
" mah... Papah kemana? " tanya Zayn matanya melirik ke arah Melisa yang sedang sibuk membuat kue bersama ibu nya
Rambut nya di Cepol keatas, memperlihatkan leher jenjangnya
" cantik alami kamu Mel " batin Zayn
" jangan di liatin terus, ga akan hilang kok " kata mamah Sarah
Zayn tersenyum malu
Zayn lalu keluar menuju halaman belakang dimana papahnya berada
" katanya olahraga kok malah main catur " kata Zayn
" lah... catur juga olahraga Zayn " kata papahnya
" Gas... Lari pagi ke sana yuk " ajak Zayn
" ayo mas, sambil cuci mata " ucap Bagas
Bapaknya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya
Zayn dan Bagas lari pagi tak jauh dari vila menikmati udara pagi di puncak
" busetttt... Sexy amat " ujar Bagas
" apaan sih ? " tanya Zayn
" liat tuh mas " tunjuk Bagas pada kumpulan wanita yang sedang joging dengan pakaian yang ketat sehingga lekuk tubuhnya terlihat nyata
" wihhh... " ujar Zayn
Bagas yang sudah duduk di kursi kelas 2 SMA sudah pasti mulai menyukai lawan jenis
" mas Zayn kita lewat sana yuk " ajak Bagas melewati kumpulan wanita tersebut
" ayo " kata Zayn
Zayn dan Bagas lari dan hampir mendekati para wanita tersebut
para wanita auto melirik ke arah Zayn dan Bagas
Zayn melempar senyum ke arah para wanita tersebut membuat mereka balas tersenyum manis
" misi mba " ucap bagas
" mangga " jawab mereka
Lalu Zayn dan Bagas sengaja duduk di kursi yang tak jauh dari wanita tersebut
Melisa berniat menyusul Bagas dan Zayn lari pagi
" kemana mas Zayn dan Bagas ya " gumam Melisa
Dari jauh Melisa melihat Zayn dan Bagas sedang ngobrol bersama para wanita berbaju tapi bagai telanjang
" astaga... Mereka malah asik disana " kata Melisa lalu berlari kecil menuju calon suami dan adiknya
" permisi " ucap Melisa
Zayn dan Bagas langsung panik
" eh... Kak Mel " ucap Bagas
" Mel... Kok kamu disini " tanya Zayn
Melisa tak menjawab tapi ia memasang wajah jutek membuat para wanita yang tadi mengerubuti Zayn dan Bagas pamit pergi
setelah para wanita itu pergi Zayn dan Bagas tersenyum gugup pada Melisa
" joging tuh lari, bukan duduk manis sambil ngobrol sama cewek " ucap Melisa
" mana baju nya kaya gitu " omel Melisa
" ga sengaja kak " kata Bagas
" sorry sayang, kecelakaan " ucap Zayn
Melisa auto kaget mendengar Zayn bilang sayang tapi ia tak ingin ge' er mungkin Zayn hanya bergurau
" ayo pulang mamah dan ibu udah selesai masak sarapan tuh " kata Melisa dan pergi meninggalkan Zayn dan Bagas
Zayn dan Bagas mengikuti Melisa sambil tertawa kecil di belakang Melisa
Tiba di villa wajah Melisa masih terlihat kesal
" loh... kenapa wajahnya di tekuk gitu " tanya ibu nya
" nyebelin tuh Bu, Bagas dan mas Zayn bilangnya joging ga taunya malah asik kenalan sama perempuan-perempuan genit di sana " ucap Melisa
orang tua nya tersenyum sambil saling pandang
" kamu ini Zayn, kenapa ngajarin Bagas yang ga bener sih " omel mamah Sarah
" kita ga ngapa-ngapain kok mah " kata Zayn mengelak
" iya kan gas? " tanya zayn meminta dukungan
" iya... Orang kita lagi istirahat ya mas " kata Bagas
" dasar tukang ngeles " omel Melisa
lalu mereka makan bersama meskipun dengan raut wajah Melisa yang terlihat masih bete
Setelah makan Melisa duduk di pinggir kolam renang sambil membaca grup kampus nya
Zayn datang menghampiri
" Mel... Kamu masih marah ? " tanya Zayn
" ga " jawab Melisa ketus
" aku ga godain mereka, sumpah Mel " ucap Zayn
" terserah kamu " kata Melisa
" Mel... Jangan gitu dong, aku sama Bagas lagi duduk istirahat dan mereka yang datang, bukan kami ajak " kata Zayn
Melisa masih fokus pada ponselnya
" Mel... " panggil Zayn
" apa sih mas " jawab Melisa
" senyum dong " kata Zayn
Melisa tersenyum paksa
" meskipun terpaksa tapi tetap manis, aku suka " kata Zayn
Akhir-akhir ini Zayn lebih sering gombal dan Melisa merasakan hal itu
sore ini mereka semua harus kembali ke Jakarta karena besok aktivitas sudah normal kembali
Zayn dan Melisa sudah siap begitupun orang tua nya
Kali ini mereka pulang beriringan, motor Zayn mengikuti mobil papahnya
Di jalan yang sedikit macet Zayn mendahului mobil papahnya
" mereka pasangan yang serasi ya " ucap mamah Sarah
" iya, Zayn juga kayanya udah mulai membuka hati nya " kata papah Handoyo
" kami harap melisa bisa jadi istri yang baik untuk Zayn " kata Bu Rini
" iya Bu, saya yakin Melisa anak yang baik, pasti bisa merubah Zayn menjadi lebih baik " kata mamah Sarah
Zayn dan Melisa tiba lebih dulu daripada orang tua nya
Zayn mengantarkan Melisa ke rumahnya sebelum pulang
" makasih ya mas " ucap Melisa ketika turun dari motor
" sama-sama " kata Zayn lalu pamit dan pulang
Melisa masuk ke dalam rumah nya dan beristirahat karena lelahnya ia sampai tak tahu kapan orang tua nya tiba di rumah, tau tau hari sudah pagi
" Mel... Bangun sudah subuh " panggil ibu nya dari balik pintu
Melisa meregangkan otot nya lalu beranjak dari tempat tidur lalu ia mandi dan menunaikan kewajibannya sebagai muslim
setelah itu Mel bersiap untuk kuliah
" mas Zayn jemput aku ga ya? " gumam Melisa
Jam sudah menunjukan pukul 6.30 tapi Zayn belum ada kabar
Melisa mencoba menghubungi Zayn
" hallo " suara khas orang bangun tidur terdengar di balik telepon
" mas... Kamu belum bangun? " ucap Melisa
" hemmm... Jam berapa ini? " tanya Zayn
" sudah hampir jam 7 mas " ucap Melisa
" hah... aku kesiangan " kata Zayn panik
" kamu udah siap? " tanya Zayn
" udah, kamu masih sempat ga jemput aku? Kalo ga juga ga apa-apa daripada kamu telat ke kantor " kata Melisa
" sempat, sempat, kamu tunggu aja aku langsung mandi dan jemput kamu " kata Zayn
Telepon terputus, Melisa menggelengkan kepala nya
Melisa menunggu Zayn hingga hampir satu jam, untung saja jam kuliahnya baru mulai pukul 8.30
" mas Zayn pasti ga sempat sarapan, apa aku bawakan bekal aja ya " ucap Melisa
Lalu ia berinisiatif membawa nasi goreng buatan ibunya untuk Zayn dan sebotol air mineral
Tintin (suara klakson)
" kaya nya itu mas Zayn, Mel pamit ya Bu " pamit Melisa pada ibu nya Karena bapaknya dan Bagas sudah berangkat sejak satu jam lalu
Melisa keluar rumah dan masuk ke mobil Zayn
" sorry ya Mel aku telat, kamu masuk kuliah jam berapa? " tanya Zayn sambil melaju
" masih 45menit mas " ucap Melisa
" syukurlah " ucap Zayn
" mas Zayn udah sarapan? " tanya Melisa
" boro-boro padahal aku laper " kata Zayn
" Mel bawakan sarapan buat mas, nanti di makan ya " kata Melisa
" kenapa nanti, buka sekarang aja " kata Zayn
" mas kan lagi nyetir gimana makan nya ? " tanya Melisa
" suapin dong " ucap Zayn
lalu Melisa membuka box makan nya dan menyuapkan nasi goreng itu kepada calon suaminya
Hati nya dag-dig-dug tapi Zayn begitu menikmati makan nya hingga nasi goreng nya habis tak tersisa
" minum mas " kata Melisa menyodorkan botol air mineral lalu Zayn meminumnya
" Alhamdulillah kenyang... Terimakasih calon istriku " ucap Zayn membuat Melisa salah tingkah