Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Yang Rumit
Hanya menghabiskan uang seratus ribu, kini Rafi terlihat lebih bersih dan juga lebib menawan. wajahnya yang sebenarnya tampan semakin terpancar begitu bentuk potongan rambutnya telah berganti. Dari salon itu, Rafi juga mendapat rekomendasi produk perawatan yang cocok bagi pria yang bisa dilakukan untuk perawatan di rumah.
Saat ini Rafi sudah kembali ke post tempat kerjanya, sedangkan Dito juga telah kembali ke rumahnya karena dia harus istirahat agar dia tidak ngantuk saat kerja nanti malam. Rafi berkali kali memotret dirinya yang memang terlihat berbeda. Dia bahkan masih tidak percaya kalau dia ternyata setampan itu.
Tugas yang dilakukan Rafi selanjutnya adalah untuk melanjutkan misinya. Entah kenapa, dia menjadi seperti memiliki hutang gara gara misi yang dia terima dari sistem aneh. Rafi bahkan tidak berpikiran apa yang akan terjadi dia mengabaikan misi dari sistem tersebut. Rafi kembali mencari wanita di aplikasi kencan yang tadi sempat terhenti.
Karena tidak menemukan apa yang dia cari, Rafi mencoba mencari profil si wanita yang semalam numpang menginap di tempatnya. Saat profilnya ketemu, Rafi sempat tertegun karena foto yang terpampang, wanita itu terlihat begitu cantik dan juga seksi. Rafi menajamkan penglihatannya dan membandingkan foto yang tertera dengan wanita yang semalam dia tolong.
karena rasa penasaran yang semakin menguat, akhirya Rafi berani mengirim pesan kepada akun wanita yang semalam untuk memastikan kalau itu orang yang sama. Cukup lama Rafi menunggu balasan hingga dia diserang rasa kantuk dan mau tidak mau, Rafi memutuskan untuk tidur saat itu juga.
Sampai saat sore menjelang, Rafi pun terbangun setelah tidur hampir tiga jam lamanya. Beruntung disana cukup bebas dan tempatnya jauh dari si pemilik kost jadi Rafi aman aman saja saat tertidur dalam masa bekerja. Lagian Rafi juga mendapat bocoran jika semua penghuni pada keluar saat siang hari, maka penjaga boleh menggunakan waktu itu untuk stirahat.
Senyum Rafi terkembang saat matanya menatap layar ponsel dan ada balasan dari wanita itu. Mereka langsung saling berkenalan dan berbasa basi sejenak sebelum mengarah ke inti dari tujuan Rafi mengirimkan pesan. Rafi mulai berpIkir keras bagaimana caranya membuka obrolan yang akhirnya menjurus ke arah soal kencan satu malam. Hingga beberapa menit kemudian dia memilih untuk berbalas chat terlebih dahulu sambil mencari cara agar obrolan itu bisa berakhir sesuai tujuannya.
"Jujur saja sebenarnya aku lagi mencari teman kencan, tapi aku bingung mencari yang pas dengan kriteriaku" ucap Rafi dalam pesannya.
"Emang yang pas dengan kriteria kamu yang seperti apa ya, Mas?" balas si wanita itu.
"Tidak perlu terlalu cantik sih, seperti kamu mungkin," Rafi kembali membalas pesan tersebut. Si wanita itu malah mengirim emoticon tersenyum dengan pipi bersemu merah. Namun tak lama setelahnya, dia membalas dengan sebuah curhatan.
"Sebenarnya aku juga sedang butuh uang sih, Mas" balas wanita itu dari seberang sana.
"Butuh uang? butuh uang untuk apa?" balas Rafi.
"Untuk membayar hutang dan biaya semester kuliah, Mas," kening Rafi sontak berkerut saat membaca balasan dari si wanitam Entah benar atau tidak, Rafi memilih pura pura mempercayainya.
"Membayar hutang? Berapa banyak?" tanya Rafi lagi.
"Ya lumayan banyak sih, Mas. makanya aku lagi bingung."
"Ya, banyaknya berapa? Ada nominalnya kan?"
"Sekitar lima juta, Mas. Aku bingung."
"Ya. lumayan banyak juga, ya?"
"Ya begitulah. Apa, Mas mau membantuku?"
Senyum Rafi sontak terkembang. Sepertinya dia tahu akan kemana arah pembicaraan ini. dia pun langsung merangkai huruf hingga menjadi kata kata dan langsung mengirim ke wanita itu. "Bantuan gimana, ya?"
"Boleh nggak aku meminjam uang sama kamu, Mas?"
Rafi kembali tersenyum lebar. Seperti yang sudah dia duga, pasti arah pembicaraanya kearah itu. Namun saat Rafi akan membalas pesan tersebut, wania itu kembali mengirimi pesan yang membuat Rafi cukup terkejut.
"Kalau kamu nggak bisa minjemin ya nggak apa apa, Mas. Tapi aku mau kok jadi teman kencan kamu asal bayarannya segitu?"
Senang dan gugup, itulah yang Rafi rasakan saat ini. Baru kali ini dia menghadapi hal seperti ini. tapi sebagai laki laki tentu saja Rafi memiliki jiwa yang tertantang untuk melakukannya. "Apa itu tidak kemahalan?"
"Ya itu harga normal bagi wanita yang masih ting ting loh, Mas?"
"Masih ting ting? Yakin?"
"Aku jamin, Mas.kalau bukan karena kebutuhan, aku juga tidak mau melakukan hal ini."
"Tapi kalau ternyata kamu bohong gimana?"
"Ya kamu nggak perlu membayar aku, Mas."
"Baiklah, aku setuju."
Dan kesepakatan pun terjadi. Rafi segera mengirim alamat untruk melakukan kencan pertamanya. Kencan dalam rangka untuk membuktikan sebuah misi dan juga rasa penasarannya sebagai seorang laki laki.
...@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu