"Pecahkan saja semua, dan ingat jangan ada yang tersisa."ucap seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan paras sempurna itu.
"Tidak tuan tolong jangan pecahkan semua ini saya mohon... saya minta maaf atas apa yang terjadi saya janji akan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan oleh adik saya."
"Siapa anda berani-beraninya menindas orang kecil seperti dia, berapa hutang ibu ini hingga anda melakukan hal kejam seperti ini?"ucap seorang gadis yang baru saja tiba di toko perabotan langganannya.
Namun tidak ada jawaban sedikit pun dari pria yang kini tengah duduk dengan angkuhnya dikelilingi para bodyguard sambil menyaksikan anak buahnya yang tengah menghancurkan perabotan tersebut.
"Jawab aku berharap hutang nya hingga kalian semua menghancurkan semuanya ini!"ucapnya lagi kali ini dia berucap dengan nada tinggi.
Seketika suasana menjadi hening saat pria yang sedari tadi duduk dengan angkuhnya itu berdiri dan menghampiri gadis yang kini tengah menatap kesal pada mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Wanita itu masih menatap tak percaya saat melihat kelima bayi yang baru saja ia lahirkan secara normal beberapa jam yang lalu.
Kelimanya begitu cantik dan tampan dan sangat menggemaskan jika dilihat dari bobot mereka yang kini terlihat sangat mungil itu sungguh semua keajaiban tuhan.
Wanita itu tersenyum manis pada suaminya yang kini terus berada di samping nya."Honey aku sangat berterimakasih padamu atas semua pengorbanan yang kau lakukan."ucap Arthur.
"Hmm.. sama-sama aku pun bisa melewati itu semua berkat dirimu."ucap Azura yang kini merasa sangat dicintai.
Azura tidak pernah menyangka bahwa pria yang kini berada di samping nya akan benar-benar membuktikan keseriusan nya dengan memberikan dia hidup yang layak dan penuh perhatian dan kasih sayang.
"Mereka mirip kita berdua."ucap Arthur yang juga menatap lekat kelima bayi kembarnya itu.
"Adelle dan Aurora juga begitu mirip dengan mu."ucap Azura.
"Mereka memang buah cinta kita honey."ucap Arthur.
Sampai saat mereka diizinkan pulang ke rumah megah yang diberikan oleh ayah kandung Arthur saat itu kini semua orang tengah berkumpul termasuk tuan Gael yang datang dari California dan Valerie karena Austin sudah berjaga di rumah Arthur sejak beberapa waktu lalu.
"Selamat datang di dunia cucuku."ucap tuan Gael yang terlihat sangat bahagia dan memeluk menantunya dengan penuh kasih.
Diberikan lima cucu, setelah sepasang cucu lainnya membuat pria lanjut usia itu terlihat sangat bahagia apalagi saat ini Azura sudah bisa menerima dirinya sebagai ayah mertuanya.
Azura diperlukan bak ratu di istananya saat ini dia begitu dilayani oleh Arthur secara langsung, dan tidak lupa lima Baby sitter yang akan bergantian membantu Azura untuk menyusui bayinya itu.
Azura dan Arthur terus mendapatkan ucapan selamat dari tamu yang berdatangan yang merupakan kolega bisnis Arthur selama ini di negara tersebut.
Tidak hanya itu kelima bayi kembar itu sudah mendapatkan banyak kado istimewa dari sang kakek yang tidak hentinya tersenyum bahagia saat ini.
Dia pun memamerkan ketujuh cucunya pada media lewat foto keluarga yang diambil saat ini, ditengah-tengah pesta.
Tuan Gael menggendong dua cucu laki-laki nya yaitu Jayden dan juga Kenan, sementara Henry dan Aurora di tangan Arthur, dan Adele di pangkuan Azura dan Valeria merangkul kedua anak Arthur yang sudah besar bersama dengan Austin.
Foto keluarga itu tidak lengkap tanpa Erdogan yang kini duduk di barisan paling depan .
Semua orang terlihat sangat bahagia begitu juga dengan Azura, dia bahagia karena saat ini bisa memiliki keluarga bahagia dan tidak sendirian lagi seperti dulu.
Arthur pun semakin terlihat sangat menyayangi dirinya, tidak ada pengkhianatan cinta seperti yang terjadi di banyak rumah tangga lainnya meskipun rumah tangga mereka masih seumur jagung tapi kedewasaan Arthur dan ketegasan Emilia mampu menguatkan rumah tangga yang awalnya dibangun diatas paksaan yang dilakukan oleh Arthur pada Azura yang dulu masih menggunakan nama Emilia.
Mengingat nama itu, pemilik nama itu masih tidak bisa berada di sisi putrinya karena Azura tetap belum bisa memaafkan wanita itu karena karena penderitaan yang selama belasan tahun lalu ia rasakan.
"Honey istirahatlah dulu."biar aku yang jaga mereka."ucap Arthur.
"Aku masih ingin melihat mereka."ucap Azura.
"Tidak honey, kamu masih harus banyak istirahat."ucap Arthur.
"Baiklah aku istirahat bersama Gerald, Zabella harus belajar."ucap Azura yang tidak pernah mengijinkan anak berusia empat tahun itu bolos belajar.
"Biar dia dengan Valeria, Gerald kita bawa."ucap Arthur.
"Hmm..."lirih Azura yang kini berjalan menuju pintu lift setelah membiarkan kelima anaknya bersama tuan Gael dan Erdogan yang juga sama antusias nya melihat mereka berlima.
Sementara Azura kini sudah berbaring bersama dengan Arthur dan juga Gerald putra kesayangannya yang tidak pernah dia biarkan jauh.
Gerald selalu Arthur bawa kemanapun kecuali untuk urusan bisnis gelapnya itu, karena bagi Arthur Gerald adalah putra pertamanya yang akan lebih dulu mewarisi kekuasaan Arthur.
Arthur mengelus punggung putranya itu hingga Gerald benar-benar terlelap dalam tidurnya di siang hari. Setelah Gerald tidur Arthur berpindah ke samping istrinya dan berulang kali memberikan kecupan sayang terakhir di kening dan kepala Azura.
Azura pun terlelap dalam tidurnya dan disusul oleh Arthur yang memeluk istrinya.
Sementara di lantai bawah tuan Gael terus tertawa terbahak-bahak saat cucunya itu terus menggeliat dan langsung kentut seperti orang dewasa saja.
"Haha cucu grandpa sungguh sangat menggemaskan."ucap tuan Gael.
Erdogan pun ikut terkekeh."Kau harus merasakan apa yang Arthur rasakan segeralah menikah dan beri aku cucu."ucap tuan Gael.
"Mungkin lain kali uncle."ucap Erdogan.
"Kapan lagi usia mu sudah jauh lebih dewasa."ucap tuan Gael.
"Mungkin dua tahun lagi."ucap Erdogan sambil tersenyum.
Valeria pun ikut tersenyum saat ini."Valeria apa Austin mandul kenapa sampai sekarang kau tidak juga memiliki momongan."ucap tuan Gael yang membuat Valeria menundukkan kepalanya.
Sebenarnya bukan Austin yang mandul tapi Valeria yang terkadang masih ragu untuk itu hingga membuat Austin selalu menggunakan pengaman.
Austin pun langsung memeluk sang istri untuk menguatkan istrinya dari trauma masalalu yang membuat Valeria sering ketakutan saat Austin akan menyentuhnya.
Namun Austin kembali selalu bisa menyadarkan Valeria bahwa Austin bukan orang lain yang telah membuat Valeria trauma.
Austin pun akan dengan sangat lembut memperlakukan istrinya saat mereka akan bercinta.
Lain Austin lain Arthur yang sudah puasa sejak beberapa bulan lalu dan saat Azura akan melahirkan dia memaksakan diri untuk menyentuh istrinya itu.
Dan setelah ini Arthur pun harus kembali berpuasa selama dua bulan masa pemulihan pasca melahirkan normal tersebut.
Arthur harus mengandalkan istrinya dengan berbagai cara untuk memuaskan nafsu nya itu.
Beruntung Azura bisa diajak kompromi, dan wanita itu bisa dengan cara apapun untuk memuaskan suaminya meskipun tidak sepuas biasanya.
Waktu terus berlalu kini suasana rumah kembali seperti sebelumnya hanya ada tangis kelima bayi dan juga Bianca dan Gerald yang sering berlarian kesana kemari.dan itu adalah obat sepi bagi Azura yang kini ditinggal pergi oleh Arthur dalam beberapa hari untuk perjalanan bisnis nya.
Azura pun semakin disibukkan dengan mengurus anak-anak meskipun ada baby sitter yang akan membantu dirinya mengurus anak-anak nya.
Azura yang sejak bangun pagi terus bersibuk mengurus anak-anak dari mulai menyusui dan memandikan mereka semua dan untuk anak perempuan dan laki-laki yang sudah jauh lebih besar Azura akan membuat makanan favorit untuk mereka berdua.
...🍁🍁🍁🍁🍁...
Arthur masih belum pulang sejak satu minggu yang lalu entah apa yang terjadi yang jelas tidak seperti biasanya saat ini Arthur bahkan tidak kunjung memberikan kabar pagi Azura yang sungguh sangat merindukan nya.
Sementara Arthur sendiri tengah sibuk dengan pembangunan ulang pulau pribadi yang dulu sempat dihancurkan untuk mengelabuhi Edison.
Dan pembangunan tersebut sudah berjalan enam bulan lebih namun sampai saat ini semua belum rampung.
Arthur sebenarnya ingin berkata jujur pada Azura tentang pembangunan ulang tersebut, tapi dia tidak ingin istrinya protes sebelum semuanya jadi.
Bangunan yang khusus dia bangun untuk keluarga tercinta dengan segala fasilitas mewah yang ada itu akan dijadikan rumah abadi keluarga Arthur dan Azura setelah mereka kembali dari Paris.
Arthur dan Azura tidak akan selamanya tinggal di Paris karena bisnis terbesar Arthur berada di Amerika.
Dia tidak akan menciptakan suasana yang mencekam seperti dulu lagipula semua musuhnya telah dibasmi terutama musuh dibalik selimut tersebut.
Kini Arthur hanya akan menjalankan bisnisnya meskipun bisnis dunia gelap pun masih berjalan tapi setidaknya tidak akan ada musuh yang merencanakan penyerangan secara diam-diam selain perang mendadak jika tiba-tiba ada klien yang melakukan kecurangan.
Ayah dari tujuh anak itu akan lebih memprioritaskan keluarganya terlebih dahulu seperti kata tuan Gael.
Hingga saat Arthur memutuskan untuk segera kembali ke Paris karena sudah waktunya kembali ke pelukan sang istri dan anak yang menanti mereka.
Hari ini Arthur tiba di 23:30 malam waktu setempat, dia langsung bergegas menuju kamar dimana istrinya berada saat ini.
Arthur begitu sangat merindukan istrinya itu meskipun mereka tidak melakukan percintaan Arthur masih menjaga kesehatan istrinya sampai Azura pulih nanti.
Sesampainya di dalam kamar Arthur melihat Azura terlelap dengan kedua anak pertama mereka, yaitu Zabella dan juga Gerald.
Wanita itu masih mengutamakan keduanya karena baginya Gerald dan Zabella adalah belahan jiwa yang selama ini selalu ada dikala dirinya tengah sendiri.
Pria itu mendekat kemudian mengecup bibir istrinya hingga Azura terjaga dari tidurnya."Honey aku pulang."ucap Arthur dengan lembut.
"Hmm...ah aku kira suamiku tak akan kembali."ucap Azura yang kini memeluk Arthur dengan manjanya.
"Mana mungkin honey, aku bahkan tidak pernah bisa jauh darimu, tapi pembangunan di pulau pribadi kita yang dulu masih belum selesai."ucap Arthur menjelaskan.
"Untuk apa tempat itu dibangun lagi suamiku."ucap Azura.
"Honey tapi itu adalah tempat ternyaman yang kita miliki, aku sedang membangun istana kita disana karena tidak selamanya kita akan tinggal disini."ucap Arthur memberikan pengertian.
"Aku ingin hidup normal sayang aku tidak mau terus di kelilingi oleh masalah yang dulu sering kita hadapi. Lihat ketujuh anak kita masih sangat kecil."ucap Azura.
"Honey justru itu, aku ingin kamu menikmati hidup mu honey."ucap Arthur yang kemudian menjelaskan bahwa semua telah diatur dengan baik dengan berbagai fasilitas yang ada.
Ada istana megah rumah sakit pribadi dan landasan jet pribadi, tidak hanya itu disana juga dibangun fasilitas lainnya dan sekarang Azura bebas keluar masuk pulau meskipun tetap dalam pengawalan seperti biasanya.
Azura pun hanya bisa pasrah karena bagaimana pun Arthur ingin yang terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya.
Waktu sudah hampir pagi dini hari, Arthur yang sudah memindahkan Gerald dan Zabella kekamar mereka yang tidak jauh dari area kamar pribadi mereka.
Arthur dan istri saat ini terlelap sambil berpelukan, hingga siang harinya tiba tidak ada yang berani mengganggu mereka seperti pesan Arthur pada kepala pelayan.
Hari ini rencananya Arthur akan membawa istrinya jalan-jalan dan hanya berdua saja tanpa adanya anak-anak mereka yang akan dijaga oleh tuan Gael yang baru saja tiba di rumah besar itu karena merindukan cucunya itu.
Tapi kali ini dia datang bersama dengan Emilia Gracia ibu dari Eleanor atau Azura yang dulu menggunakan nama Emilia.
Azura memang tidak mau berdamai dengan ibu kandung nya itu, tapi dia juga tidak melarang wanita itu untuk menemui ketujuh anaknya dengan syarat dia harus diawasi oleh tuan Gael sendiri.
Azura bukan tanpa alasan melakukan hal itu, karena dia pernah berhubungan dengan Edison ayah tiri Arthur, maka dari itu Azura takut wanita itu membalaskan dendam Edison pada anak-anak mereka.
Sementara Azura sudah berangkat bersama dengan Arthur yang terlihat begitu posesif pada Azura dengan rangkulan mesra di pinggang dan Arthur menatap tajam kearah laki-laki yang berani menatap istrinya lebih dari satu detik.
Pria itu seakan tak ingin berbagi keindahan dari pancaran kecantikan istrinya saat ini. Arthur membelikan banyak perhiasan bertahtakan berlian pada istrinya dan tidak hanya satu atau dua set, tapi hampir setengah etalase toko berlian itu dibungkus nya untuk istri tercintanya.
Azura sempat protes tapi Arthur bilang itu sangat diperlukan karena setelah ini mereka akan sering berpergian ke acara formal.
Arthur juga memilih beberapa dress dan gaun malam untuk pesta dengan berbagai macam model dan juga limited edition. Mungkin jika Azura belum tau seberapa banyak kekayaan yang dimiliki oleh Arthur selama ini, mungkin saat ini dia akan mengira uang yang digunakan itu adalah hasil merampok Bank.
"Sayang beberapa saja itu sudah cukup kebanyakan lagipula lain kali aku bisa belanja lagi."ucap Azura protes.
"Tapi tidak di negara ini honey yang terkenal dengan trend mode nya, ayo pilih sandal atau sepatu heels mungkin yang sangat cocok untuk mu."ucap Arthur.
Pelayan butik kembali menghampiri pasangan yang terlihat sangat serasi itu, Mereka menawarkan berbagai model heels dan masih banyak macam nya.
Azura bahkan sudah lelah untuk mencoba semuanya itu.
Arthur pun kembali meminta istrinya itu untuk membeli makeup dan skincare yang biasanya wanita butuhkan wanita itu sudah benar-benar merasa kesal terhadap suaminya tapi Arthur tidak membiarkan istrinya merajuk.
Setelah semua keperluan Azura terpenuhi hingga lingerie yang terbaru pun Arthur belikan, kini giliran dirinya yang memilih semua itu untuk dirinya sendiri.
Semua itu dilakukan untuk mengisi walk-in closed di rumah baru mereka nanti.
Azura akhirnya memilihkan setelan jas untuk suaminya itu dengan berbagai macam model dan juga pakaian santai dan kemeja pokonya semua kebutuhan Arthur hingga selesai.
Semua serba baru termasuk sepatu nya.
Tidak lama mereka meminta pemilik butik menyediakan perlengkapan anaknya yang kembar dan kedua kakaknya, masing-masing dari mereka lima puluh setel pakaian formal atau santai dan berikut aksesories lainnya yang kini membuat designer terkenal itu mulai mencatat pesanan.