SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
situasi genting
Sya melihat WC Pria dengan ragu-ragu, antara mau masuk dan tidak.
"aaakh...! "
Sya terlonjak kaget ia langsung memberanikan diri masuk ke toilet pria.
Sya melebarkan matanya melihat banyaknya pil berserakan di bawahnya.
"Tuan..? " Sya meletakkan semua berkas-berkasnya di westafel dan mengambil botol obat yang masih ada beberapa butir pil di dalamnya.
"berapa pil nya tuan? " tanya Sya khawatir tapi tidak berani menyentuh tubuh Kevin.
" dua...! " jawab Kevin dengan gemetar.
Sya baru pertama kali melihat sisi Kevin seperti manusia normal pada umumnya, punya kelemahan tersendiri.
Sya dengan ragu-ragu memberikannya ke Kevin.
Kevin memegang dadanya dimana jantungnya yang sedang berdebar kencang, keringat membanjiri pelipisnya, nafas Kevin naik turun tak beraturan.
"ini tuan! " Sya meletakkannya di map nya lalu memberikannya ke Kevin.
Kevin mengambilnya dengan tangan gemetar, dan terlihat sulit untuk memakan obatnya.
Sya terlihat frustasi hingga ia melanggar UU peraturan yang di terapkan Kevin untuknya.
"maaf tuan... saya harus menyentuh anda" Sya mengeluarkan semua isi tasnya.
Sya memakai sarung tangan plastik dan menutupi wajahnya dengan masker ,,
Sya tanpa segan memegang tangan Kevin dan membantunya minum pil, Sya tidak tau pil apa itu tapi Sya hanya membantu Kevin minum obat karna tidak mungkin Kevin minum pil yang akan merugikan dirinya sendiri.
"bagaimana tuan? apa anda sudah baik-baik saja?? " tanya Sya mengusap-ngusap punggung Kevin.
Kevin merasa jauh lebih tenang, detak jantungnya mulai normal tapi nafasnya masih naik turun belum beraturan.
Sya mengambil tisu dari tasnya yang ia bongkar tadi,
"maaf...! " Sya mengelap keringat Kevin.
"apa yang kalian lakukan? " tanya seorang pria yang kaget melihat Sya ada di toilet laki-laki.
"maaf tuan... silahkan keluar..! saya mohon.. " Sya menutupi wajah Kevin dengan blazer nya karna tugasnya melindungi tuannya dengan menutupi kelemahannya itu pada siapapun.
"kalau mau berbuat jangan di toilet dong! pergi sana cari hotel.. " marah pria itu
Sya membantu Kevin duduk yang mana wajahnya masih di tutupi oleh Blazer Sya.
Sya bangkit dan mendekati pria itu lalu mendorongnya keluar dari toilet.
"apa yang kami lakukan bukan urusan anda...! sana masuk ke toilet perempuan" usir Sya segera menutup pintu toilet dan menguncinya dari dalam.
Pria tadi menggedor-gedor pintu toilet sambil marah-marah.
Sya menarik nafas panjang ia membenarkan kacamatanya.
"tuan? maaf.. tuan.. " Sya berlari ke arah Kevin dan membuka kembali blazer nya yang menutupi wajah Kevin.
samar-samar Kevin bisa mendengar suara Sya yang tengah memegang pipinya dengan tangan yang terbungkus plastik.
Kevin memejamkan matanya seakan butuh istirahat.
Sya yang khawatir mengambil ponselnya yang masih di lantai.
"dasar wanita ganjen...! apa tidak cukup Bella saja yang menjadi wanita murah*n kenapa masih banyak lagi? ck... ingin sekali aku mencincang mereka yang sudah membuatku jadi mengalami situasi ini". ngomel-ngomel Sya.
Sya menghubungi Bayu.
"Apaaaa?? "
Sya menjauhkan ponselnya mendengar suara Bayu yang untuk pertama kalinya meninggi.
"saya berada di toilet pria tuan.. bantu saya.. saya mengunci toilet supaya tidak ada pria yang masuk,, tapi saya tidak kuat membantu tuan kembali ke mobil"
"iya.. iya.. tunggu disana... bertahanlah 5 menit.. aku akan segera datang...! "
tut.. tut.. tut..
Sya meletakkan ponselnya di lantai lagi sambil memeriksa keadaan Kevin.
"dia ini pingsan apa tidur? " gumam Sya memperhatikan Kevin yang mengerutkan keningnya seolah sedang bermimpi buruk.
Sya melihat keringat di leher Kevin dan pelipisnya.
"waah.. benar-benar alergi perempuan ya? kok bisa ada sih" dumelnya menyelimuti tubuh Kevin dengan Blazernya.
"tuan? anda sadar? " tanya Sya memegang pipi Kevin lagi masih dengan tangan yang masih terbungkus.
Kevin tersenyum tipis melihat Sya yang terlihat khawatir,
"anda gila? " pekik Sya melihat senyuman itu.
Sya dengan berani menjitak kening Kevin,,
"Aehh..? Tuan? tuan? " Sya menepuk-nepuk pipi Kevin yang kembali memejamkan matanya.
"apa-apaan ini? kenapa dia pingsan lagi? " gumam Sya keheranan.
Sya yang tak mengerti pun melihat botol obat Kevin yang berserakan tadi
Sya mengumpulkannya dengan cepat dan memastikan tidak ada yang tersisa,
Sya membaca apa saja yang kandungan pil itu hingga matanya melebar sempurna.
"jantung? dia sakit jantung? ini semua untuk jantung kan? " Sya membacanya lagi lebih teliti.
Sya terlonjak kaget saat ada orang lagi yang menggedor-gedor pintu padahal tadi sudah tidak ada.
"siapa. ...?" tanya Sya
...?
"siapa?? " tanya Sya sekali lagi tidak akan ceroboh membuka pintu.
"apa tuan Bayu? tapi kenapa tidak bersuara? " gumam Sya pelan.
"siapa...?? " tanya Sya lagi.
masih tak ada jawaban Sya melangkah mundur karna merasa itu bukan Bayu,
pintu kembali di gedor-gedor dan Sya melihat ke arah pintu itu lagi,
dering ponselnya membuat pandangan Sya beralih ke ponselnya.
Sya dengan cepat mengangkat panggilan Bayu.
"tuan? "
"jangan buka pintu... aku mohon.. jangan buka pintu... banyak wartawan di luar sana" bisik Bayu terdengar jelas oleh Sya.
Sya melebarkan matanya ke arah pintu,
"ke.. kenapa bisa ada wartawan? " tanya Sya berbisik pula.
"cari jalan keluarnya.. aku mohon.. sebentar lagi pintu akan di dobrak jika kau tidak buka pintu..! aku tidak bisa mencegahnya kita terlambat" Desak Bayu.
Sya mendesah kesal karna baru kali ini ia berada di situasi menyebalkan ini.
"baiklah.. alihkan perhatian mereka! " perintah Sya.
Bayu mengangguk.. " nasib perusahaan CW Group ada di tanganmu Sya! aku mohon selamatkan seluruh karyawan CW Group..! "
Sya tentu faham maksud kata-kata Bayu yang mengatakan kalau Perusahaan jatuh bangkrut maka banyak karyawan CW Group yang kehilangan pekerjaannya sementara tingkat pengangguran di negara Indonesia masih sangat tinggi.
Sya mematikan panggilan nya setelah memberi tau rencananya dan Bayu langsung setuju rencana Sya.
Bayu memberi kode pada bawahannya untuk bekerja sama,,
Sya membuka bajunya, ia membuat rambutnya terlihat berantakan,,
Sya membantu Kevin untuk bangkit dan membawanya masuk ke Toilet lalu mendudukkannya di kloset.
"tuan..? saya mohon.. bertahanlah..! " Sya menepuk-nepuk pipi Kevin yang terlihat sedikit sadar.
Sya menutupi wajah Kevin dengan maskernya lalu menutupi kepala Kevin dengan blazernya,
Sya menutup pintu Toilet dan semua pintu Toilet lainnya juga.
Sya mengambil lipstik dilantai.
"untung aja Lipstik wiwin ada disini.. " Sya mencoret-coret wajahnya dengan lipstik itu hingga terlihat seperti memar dimana-mana.
tak berapa lama pintu di buka oleh Sya,
mereka semua memotret Sya berkali-kali.
"kenapa..? kenapa kalian datang kesini hah? apa kalian mau membuat berita yang tidak-tidak? atau kalian ada utusannya hah?? " marah Sya
Sya melihat ke arah Bayu yang ada di sampingnya dengan masker di wajahnya juga dan beberapa orang lainnya yang menyamar menjadi kamera man itu juga orang-orang Bayu.
Sya dan Bayu seperti memberi kode satu sama lain,,
"menyingkir...!! aaaaakkkh...!! " Sya menjerit memekakkan telinga semua orang hingga banyak orang meringkuk.
Bayu mengambil kesempatan itu untuk masuk ke Toilet pria saat orang-orang lengah,,
beberapa wartawan hendak masuk tapi di halang-halangi oleh orang-orang Bayu yang sedang menyamar jadi reporter dengan berpura-pura mewawancarai Sya.
benar kata orang, sekali anjing menggonggong maka anjing lain juga akan ikut menggonggong, mereka seakan lupa mencari tau siapa yang ada di Toilet itu malah mengikuti Sya yang menjauh dari toilet pria itu.
Sya di kerumuni wartawan dan mencecarnya berbagai pertanyaan, Sya menundukkan kepalanya seakan sedang benar-benar berada di situasi menyedihkan.
"sudah berhasil nona! " bisik salah satu wartawan membuat Sya meliriknya.
wartawan pria itu melirik ke arah Bayu yang mengacungkan jempolnya ke arahnya.
Sya menarik nafas dalam-dalam lalu menangis sesegukan hingga para wartawan makin gencar ingin mewawancarainya.
"disana...! " Sya menunjuk toilet pria.
"disana... hiks.. hiks...! " Sya menunjukkan sambil menangis.
semua wartawan akhirnya berlari ke arah toilet pria mencari tau apa yang ada di dalamnya.
"ayo kabur..! " ajak Sya menghapus air mata buayanya.
orang-orang Bayu yang menyamar menjadi reporter pun mengangguk..
mereka segera melarikan diri dari tempat itu.
.
.
.