Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sesampainya di rumah mereka menata belanjaan yang baru saja mereka beli.
Salman meminta istrinya agar beristirahat di kamar tetapi Ela menolaknya karena ia ingin membuat brownies.
Ela malah meminta suaminya untuk masuk ke ruang kerjanya karena hari ini Salman tidak masuk kerja.
Salman menghela nafasnya dan ia pun langsung masuk ke ruang kerjanya.
Disaat sedang membuka laptopnya tiba-tiba ponsel Salman berdering dan ia melihat Nyonya Emilia yang sedang menghubunginya.
"Iya Ma ada apa?" tanya Salman yang sebenarnya malas untuk berbicara dengan Nyonya Emilia.
Nyonya Emilia mengundang Salman dan Ela untuk datang ke rumah karena hari ini Nyonya Emilia ulang tahun.
"Nanti Salman akan usahakan untuk datang," ucap Salman.
Nyonya Emilia berharap Salman dan Ela akan datang ke pesta ulang tahunnya.
Setelah itu Salman menutup ponselnya dan melanjutkannya pekerjaannya.
Sudah tiga puluh menit akhirnya brownies Ela sudah jadi dan ia segera menaruhnya di atas piring.
Sebelum masuk ke ruang kerja suaminya, ia juga sudah membuat secangkir kopi untuk Salman.
Tok
Tok
Tok
"Masuklah sayang, pintunya tidak Mas kunci" ucap Salman.
Ela membuka pintu dan langsung masuk kedalam dengan membawa nampan yang berisikan brownies dan kopi hangat.
Mencium aroma kopi buatan istrinya, Salman langsung menutup laptopnya.
"Kemarilah sayangku" Salman menarik tangan istrinya dan memintanya untuk duduk di pangkuannya.
Salman menyeruput kopi hangat buatan istrinya yang selalu membuatnya candu.
"Enak sekali kopi buatan kamu sayang" puji Salman.
"Terima kasih Mas" ucap Ela sambil memeluk tubuh suaminya.
"Sayang Mas ingin bicara serius dengan kamu" Salman menaruh cangkirnya dan ia meminta istrinya untuk mendengarkan apa yang ia katakan.
Ela mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataan suaminya yang ingin bicara serius dengannya.
"Mama mengundang kita untuk makan malam bersama nanti malam. Apakah kamu mau ikut?" tanya Salman.
Salman juga tidak akan memaksa Ela jika tidak mau ikut karena pasti nanti mereka akan bertemu dengan Dayu.
"Iya Mas aku mau ikut" jawab Ela yang tidak mau mengecewakan suaminya.
Walaupun Nyonya Emilia ibu tiri Salman, tetap saja Ela harus menghormatinya.
Salman kembali menyeruput kopi hangatnya dan ia meminta istrinya untuk segera istirahat.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia lekas menuku kekamar atas.
Sementara itu di tempat lain dimana Tika yang baru saja sampai rumah.
Ia melihat Nyonya Emilia yang sedang berbicara dengan pihak catering.
Nyonya Emilia melihat Tika yang baru saja tiba dan ia meminta Ela untuk segera ke dapur.
"Dari mana saja kamu? Apakah kamu lupa kalau saat ini kamu sudah mempunyai suami?" sindir Nyonya Emilia.
Tika tidak berani menjawab pertanyaan dari Nyonya Emilia dan ia kembali untuk membersihkan piring kotor.
Nyonya Emilia menjambak rambut Ela dan ia memperingatkan agar Tika tidak mempermainkan Dayu.
"I-iya Ma, Tika janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Tika.
Nyonya Emilia melihat Dayu yang berjalan ke dapur dan ia berpura-pura terjatuh di lantai.
"Aduh!"
Dayu langsung berlari menghampiri Nyonya Emilia yang jatuh.
Nyonya Emilia mengatakan kalau Tika yang sudah mendorongnya karena Tika tidak mau jika Nyonya Emilia menasehatinya.
"Tega kamu mendorong Mama!" Dayu langsung membopong tubuh Nyonya Emilia dan membawanya ke kamar.
Dayu meminta Nyonya Emilia untuk beristirahat terlebih dahulu.
Setelah itu ia kembali ke dapur untuk membuat perhitungan dengan Tika yang sudah berani mendorong Nyonya Emilia.
PLAAAKKK!
Suara tamparan keras yang dilayangkan oleh Dayu ke pipi Tika.
Tika mengatakan kalau Mama berpura-pura jatuh agar Dayu marah kepadanya.
Bukannya membela istrinya, Dayu malah mengolok-olok Ela yang sudah kurang ajar kepada Nyonya Emilia.
"Mulai malam nanti aku melarang kamu untuk keluar dari rumah!"
Jika Tika masih nekat pulang malam lagi, Dayu akan menarik semua keuangannya dan ia juga akan mengusir Tika dari rumahnya.
Kemudian Dayu kembar masuk ke kamarnya dan ia membuang semua barang yang ada di kamarnya.
"Sia-sia aku menikah dengan kamu!" ucap Dayu yang jengkel dengan Tika yang ternyata tidak bisa apa-apa.
Ia pun langsung mengambil kunci mobilnya dan keluar dari kamar yang sudah ia buat seperti kapal pecah.
Dayu langsung melajukan mobilnya ke suatu tempat yang bisa membuatmu tenang.
Tempat itu tak lain adalah sebuah villa pribadinya yang ia beli dengan uang yang ia ambil dari perusahaan Salman.
Salman masih belum tahu jika Dayu melakukan korupsi di perusahaannya.
Sesampainya di villa, Dayu langsung memejamkan matanya.
Jam menunjukkan pukul tujuh malam dimana Salman menunggu istrinya yang masih berdandan.
"Sayang ayo kita berangkat sekarang" Hampir setengah jam Salman menunggu istrinya yang dari tadi belum keluar dari kamar.
Ceklek!
Suara pintu yang dibuka oleh Ela yang sudah berdandan cantik sekali.
Ia menggunakannya gaun malamnya yang berwarna hitam.
Salman tidak mengedipkan matanya sama sekali ketika melihat istrinya yang sedang menghampirinya.
"Masya Allah cantik sekali kamu sayang" puji Salman yang langsung memeluk tubuh istrinya.
"Kita jadi berangkat atau tidak?" tanya Ela.
Salman menganggukkan kepalanya dan ia langsung mengajak istrinya untuk masuk kedalam mobil.
"Mas sudah beli hadiah untuk Nyonya Emilia?" tanya Ela.
"Sudah sayang" jawab Salman yang sudah mentransfer uang ke rekening Nyonya Emilia.
Salman sangat tahu jika Mama tirinya hanya ingin diberi hadiah berupa uang.
Ia pun langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah Nyonya Emilia.
Dua puluh menit kemudian mereka telah sampai di rumah Nyonya Emilia.
Ela melihat Nyonya Emilia yang sudah berdiri di depan rumah.
"Ayo sayang kita turun dari mobil" ajak Salman.
Ela menarik nafasnya dan berharap kalau nanti tidak ada drama lagi.
Nyonya Emilia langsung menghampiri Salman tanpa menghiraukan Ela yang ada disampingnya.
"Anak Mama akhirnya datang juga, Mama kira Ela akan melarang kamu kesini" ucap Nyonya Emilia sambil memandang sinis wajah Ela.
"Justru aku yang sebenarnya tidak mau datang Ma" ujar Salman yang langsung menggenggam erat tangan istrinya.
Salman mengajak Ela untuk masuk ke dalam dan mereka melihat Dayu dan Tika yang sedang duduk di ruang makan.
Dayu menatap wajah Ela yang malam ini terlihat sangat cantik.
Nyonya Emilia mengajak Salman untuk segera duduk ruang makan.
"Ela kamu duduk disana saja" Nyonya Emilia meminta Ela untuk duduk di dapur dimana Ela dulu sering makan di dapur.
Salman meminta istrinya untuk duduk di sebelahnya dan ia menatap wajah Nyonya Emilia dengan senyuman sinis.
"Kalau Mama tidak bisa menghargai Ela yang sekarang sudah menjadi istriku, lebih baik aku pulang saja" Salman bangkit dari duduknya dan ia mengajak istrinya untuk keluar dari rumah yang tidak bisa menghargai orang lain.
"S-salman mama minta maaf" Nyonya Emilia meminta Salman dan Ela untuk duduk kembali.
Disaat akan makan malam tiba-tiba Tuan Markus dan Casandra tiba.
Salman menatap wajah Dayu dan Nyonya Emilia yang sudah menjebaknya untuk datang ke pesta ulang tahunnya.