Ternyata Aku Tak Sekuat Itu

"Maa Laura kangen kebersamaan kita, kenapa mama gak kembali sama papa aja sih? "

"Maaf Laura, Mama gak mungkin kembali lagi sama penghianat itu. "

"siapa yang penghianat maa? "

"Papamu... "

"Gak mungkin, Papa itu orangnya, setia Maa, dia nikah lagi mungkin karena kesepian setelah pisah sama mama. "

"Yaudah kalau gak percaya kamu buktikan aja sendiri. " jawab Bu Sandra sambil mengangkat bahunya.

Laura sudah lama sekali tak pulang ke rumah Mama Sandra, kali ini dia ingin sekali menginap bersama adiknya, mereka sangat merindukan Mamanya, Malam ini Bu Sandra menyiapkan makan malam untuk kedua putrinya dan mereka makan malam bersama.

"Shela kangen masakan Mama. " ucap Shela sambil mengigit sepotong ayam.

“Kangen kok gak pernah main kesini sih? " jawab Bu Sandra sembari membelai rambut panjang putri bungsunya itu.

"Kan Mama sibuk terus, Shela juga kangen masakan Mama, ensaaaak banget, Shela bosen sama masakannya bik Iyem. "

"Hehe kamu bisa aja sih Shel, memangnya Umi kamu gak pernah masak¿"

"Enggak Maaa. Semua yang kerjain Bik Iyem, dia cuman sibuk kerja doang gak pernah ngapa - ngapain selain ngomel - ngom3l nyuruh kita belajar masak, nyuci baju kita sendiri, beresin kamar. "

"Ya kan bagus loh biar Shela bisa mandiri gak bergantung sama Bik Iyem. " Bu Sandra tersenyum menatap Putri bungsunya yang banyak sekali cerita.

"Tapi kan Shela gak mau Maaa, lagian Mama aja gak pernah nyuruh - nyuruh Shela kayak gitu, Shela tinggal disini aja ya sama Mama. Boleh kan? " Shela menatap Mamanya dengan penuh harap. Dan Bu Sandra meng anggukkan kepalanya.

"Boleh dong sayang. "

"Gak bisa gitu dong! Nanti gue sama siapa disana? " Laura mulai berbicara.

"Lagian Kamu kan jarang dirumah Kak, aku juga sendirian tiap hari di kamar bosen. "

"Tapi kan gue serimg ngajak lu juga Shel shoping kadang nongkromg. " Laura mengrenyitkan alisnya.

"Sudah, sudah, jangan ribut, kenapa kamu gak ikut Mama sekalian aja Naak? " tanya Bu Sandra

"Gak mau Maa, disini sepi toh mama juga jarang dirumah. "

Shela dan Laura memang berbeda, Shela memang lebih dekat dengan Mamanya dia suka bercerita apapun dengan Mamanya sedangkan Laura lebih ke Papanya, Akhirnya dia membiarkan Shela untuk tinggal bersama Mamanya dan besok dia pulang ke rumah Papanya sendirian di jemput Pak Mamat.

Malamnya Bu Liliy dan Pak Wirawan bertengkar hebat karena Bu Liliy mengetahui banyak transferan yang keluar dan nominalnya cukup banyak sekali.

"Apa ini Pa kok banyak sekali uang keluar selama aku pergi, buat apa uang sebanyak ini? " tanya bu Liliy sambil membaca laporan keuangannya.

"Ya buat kebutuhan sehari hari lah termasuk makan, kan Bi Iyem pulang kampung otomatis makan kita beli, belum lagi anak anak mulai banyak kegiatan mau lulusan sekolah. "

Bu Liliy terdiam mendengar itu semua karena memang sedikit masuk akal, tetapi di sisi lain dia memiliki firasat tidak enak kepada suaminya itu, ia memiliki firasat bahwa suaminya bermain perempuan selama ini karena ia mencium bau parfum wanita pada pakaiannya tetapi dia belum memiliki bukti yang begitu kuat. sedangkan Laura masih bingung dengan cerita mamanya apakah itu benar atau bohong soal papanya yang selingkuh.

"Gue bingung Shel, apa benar cerita mama tadi? "

tanya Laura sambil memeluk bantal dan menyenderkan kepalanya pada sandaran tempat tidurnya.

"Kalau Shela lebih percaya sama Mama sih. " jawab Shela sambil memakan sepotong donat yang tadi ia beli saat pulang sekolah.

"Kalau benar, gue bakalan keluar dari rumah ini dan gak mau ketemu Papa lagi. "

"Cari bukti dulu aja kak. "

"Gimana caranya? gue pusing Shela belum lagi minggu depan mau UNAS. "

"Fokus dulu sama ujiannya kak baru ke masalah ini. "

"Yaudahlah Kakak mau keluar dulu nenangin pikiran. " Laura beranjak dari tempat tidurnya.

Ia berjalan menuju garasi mobil dan minta kunci mobilnya pada Pak Mamat, kemudian mobil pun melesat keluar dari garasi.

Pikiran Laura saat ini benar benar kacau semenjak perceraian kedua orangtuanya memang benar-benar merubah karakternya jadi seperti ini, dia masih gak percaya kalau Papanya penghianat, baginya sosok Ayah sangat berarti untuknya karena dialah cinta pertamanya.

Saat sedang mengemudi tak sengaja dia melihat mobil Papanya gak tau mau kemana, Laura berusaha untuk mengikutinya, sementara Bu Liliy datang ke Kantor suaminya untuk memastikan suaminya benar-benar ada disana.

"Maaf Bu Liliy, Pak Wirawan sudah keluar sekitar 30 menitan tadi. " jawab sekertaris nya pa Wirawan.

"Kemana ya? apa sering seperti ini? "

"Maaf Bu saya kurang tau karena saya baru kerja hari ini. "

"Baiklah terimakasih. "

Bu Liliy kembali ke rumahnya, sementara Mobil pak Wirawan sudah terparkir di depan hotel dan turun bersama Gefira sekertaris lamanya, mereka saling bergandengan tangan menuju hotel dan menyewa sebuah kamar kelas VIP, Laura terkejut melihatnya dia masih gak percaya, Laura memarkirkan mobilnya dan buru - buru masuk hotel menanyakan ke bagian resepsionis tetapi tidak menemukan jawaban karena menurutnya itu privasi pengunjung, Laura kesal mendengarnya, ia pun kembali menuju parkiran mobil.

Sementara Pak Wirawan dan Gefira sedang bersenang senang di kamar hotel seperti layaknya sepasang suami istri.

"Mas kapan kamu nikahin aku, masak kayak gini terus? " tanya Gefira sambil menyisir rambutnya.

"Sabar sayang, secepatnya kita nikah ya. "

"Kamu gak bohong kan mas? "

"Enggaklah, ngapain aku bohong, ".

Lalu mereka kembali melanjutkan kegiatannya, Gefira adalah sekertaris yang sudah lama bekerka dengan pak Wirawan dan dia sudah sering melakukan hubungan suami istri bersama Pak Wirawan karena Gefira sebenarnya hanya ingin mengincar hartanya saja bukan karena cinta.

Malam semakin larut, Bu Liliy tak bisa memejamkan matanya karena suaminya belum juga pulang sementara Laura pergi tidur karena dia sudah capek dan pikirannya benar - benar ka'au, waktu telah menunjukkan pukul 23:00 WIB., lalu terdengar suar mobil datang, rupanya Pak Wirawan baru aja datang.

"Darimana kamu Pa? " tanya istrinya dengan expresi wajah yang penuh ke curigaan.

"Habis dari meeting sama klayen. "

"Meetimg? Kok lama banget dari pagi sampai larut malam? "

"Udahlah aku capek mau istirahat dulu. " jawab Pak Wirawan sambil berjalan menuju kamar.

"Kamu serimg gak ada di kantor kamu kemana Pa? Aku tadi kesana kamu gak ada. "

"Sudahlah ini tu udah malam malah ngajakin ribut, aku ini capek. "

Karena Bu Liliy semakin curiga, akhirnya dia membuka ponsel suaminya dan untungnya paswordnya belum diganti. Saatia sedang membaca semua isi pesan whatsapo, ada salah satu pesan yang membuatnya shook, dengan nama kontak my princess dan isi pesannya adalah

 "Terimakasih sayang sudah memuaskan aku malam ini, kamu semakin hari semakin pintar. "

"Emm bisa aja kamu Mas, met bobo ya Mas love you. "

Bu Liliy langsung menutup ponselnya dan ia terlihat sangat lemas setelah membaca chat itu.

"Ya Allah ternyata ke curigaanku benar kalau kamu selingkuh Paa, apa yang harus aku lakukan sekarang? " Bu Liliy menangis dan tidur dengan posisi membelakangi suaminya.

Karena dia sangat sakit hati semalaman kepikiran dan terbayang bayang suaminya tkdur dengan wanita lain, akhirnya pagi ini ia memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut pada suaminya.

"Kamu semalam habis tidur sama siapa Pa? Tanya Bu Liliy tanpa basa basi dan mengejutkan Pak Wirawan.

"Apa maksudmu? "

"Sudahlah Paa aku dah tau semuanya kalau kamu selingkuh. "

Tanpa disadari Laura mendengarnya dan ia langsung menemui Papanya di kamar.

"Apaa? Papa selingkuh? Beneran itu Paa? "

"Jangan pervaya Naak, gak mungkin Papa selingkuh. "

"Bohong Laura, Papamu memang selingkuh ada bukti nya kok di hp Papami. "

"Papa tega ya., jadi benar apa kata Mama Sandra kalau Papa itu penghianat. "

"Tunggu penjelasan Papa dulu nak. "

"Laura kecewa sama Papa. " Laura langsung lari masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.