NovelToon NovelToon
Rebirth And Redemption

Rebirth And Redemption

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.

Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.

Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.

Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...

" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "

Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.

....

" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "

Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.

Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.

Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.

Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Ketegangan dibalik Kolaborasi

Penampilan Xin Yi, Gu Rui, dan Li Anya menuai sorakan meriah dari penonton. Koreografi yang energik dan perpaduan vokal mereka berhasil menciptakan momen magis di panggung. Namun, improvisasi mendadak Gu Rui di tengah lagu membuatnya kehilangan ritme, menyebabkan suaranya sedikit serak di bagian akhir. Penonton memperhatikan kesalahan itu, dan juri pun mencatatnya.

Huo Qian, yang biasanya sulit memuji, mengomentari:

“Koreografi kalian luar biasa, tapi ada momen yang terasa tidak sinkron. Xin Yi, kau memimpin dengan baik. Gu Rui, aku menghargai usahamu, tapi improvisasi itu... sepertinya tidak perlu.”

Gu Rui tersenyum canggung, tapi dalam hati dia merasa terhina.

Setelah penampilan, di ruang tunggu, Gu Rui mendekati Xin Yi dengan wajah penuh emosi. “Kau sengaja, kan? Membuat aku terlihat buruk di depan semua orang!” serunya.

Xin Yi, yang sedang mengatur napas, menoleh dengan tatapan tenang. “Gu Rui, ini bukan soal aku atau kau. Kalau kau fokus pada kerja sama, hasilnya akan lebih baik.”

Suasana memanas ketika peserta lain mulai memperhatikan. Beberapa berbisik, “Dia memang selalu menyalahkan orang lain.” Yang lain menatap dengan tatapan tak suka.

“Berhenti sok tahu, Xin Yi! Kau pikir kau lebih baik dariku?” teriak Gu Rui.

“Bukan soal lebih baik,” balas Xin Yi dingin. “Tapi aku tahu kapan harus bekerja sama, bukan menyabotase.”

Percakapan itu menjadi tontonan yang mempermalukan Gu Rui di depan peserta lain, yang kini semakin kehilangan respek padanya.

Di luar panggung, gosip mulai menyebar. Para staf membicarakan bahwa Gu Rui adalah anak manja dari keluarga kaya yang ikut acara hanya untuk mencari perhatian. Kabar bahwa ibunya, Fang Yin, mencoba menyuap produser untuk menyingkirkan Xin Yi juga beredar luas.

Adegan yang tersebar :

* Fang Yin, yang kesal dengan produser, meneleponnya langsung. “Bukankah kita sudah sepakat untuk membantu Gu Rui? Kenapa Xin Yi terus mendapat sorotan?”

Produser, yang mulai kehilangan kesabaran, menjawab, “Fang Yin, ini acara survival. Tidak ada eliminasi di sepuluh episode pertama karena kami ingin memberi kesempatan kepada semua gadis untuk menunjukkan bakat mereka. Dan kalaupun ada eliminasi, Xin Yi tidak akan termasuk. Dia memiliki segalanya untuk menjadi bintang.”

Fang Yin yang marah membalas, “Kau akan menyesal!” Namun, produser memutuskan panggilan dengan tegas dan menggerutu, “Sungguh merepotkan.” *

Gu Lan, ayah Gu Rui, yang mendengar kabar ini, mulai kecewa pada Fang Yin. Ia merasa istrinya terlalu ikut campur dan malah memperburuk citra putrinya.

***

Setelah acara selesai, Huo Qian mendekati Xin Yi di lorong. “Penampilanmu bagus tadi,” katanya dengan senyum tipis.

“Terima kasih,” jawab Xin Yi, sedikit terkejut dengan sikapnya yang lebih ramah.

Huo Qian melanjutkan, “Kau tahu, gaun yang rusak itu... apakah kau tahu siapa pelakunya?”

Xin Yi menatapnya tajam. “Mungkin aku tahu. Tapi apa gunanya? Aku lebih suka membalas dengan caraku sendiri.”

Huo Qian tertawa kecil, mendekatkan wajahnya sedikit. “Kau ini menarik sekali. Berani, pintar, dan tidak mudah menyerah. Tapi hati-hati, Xin Yi. Dunia ini penuh dengan orang-orang yang tidak suka melihatmu bersinar.”

Xin Yi merasakan jantungnya berdebar, tapi dia menutupi rasa gugupnya dengan berkata, “Terima kasih atas peringatannya, Pak Juri. Tapi aku pikir aku tahu cara menjaga diri.”

Saat dia hendak pergi, Huo Qian berkata, “Oh, satu hal lagi.”

“Apa?” Xin Yi menoleh.

“Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Kau sudah melakukan yang terbaik.”

Kata-kata itu membuat Xin Yi tersenyum kecil, tapi dia segera pergi sebelum Huo Qian bisa melihat pipinya yang memerah.

***

Saat ini, Produser mengumumkan bahwa tantangan berikutnya adalah kolaborasi dengan artis profesional. Para peserta harus bekerja dalam tim untuk menciptakan penampilan terbaik. Undian dilakukan untuk menentukan pasangan.

Sebagai peserta dengan nilai tertinggi, Xin Yi mendapat kehormatan menarik undian pertama. Dia membaca nama di kertas itu: “Jin Han.”

Ruangan mendadak hening. Jin Han adalah idol pria terkenal dengan reputasi dingin dan pemilih. Namun, bagi Xin Yi, ini adalah kesempatan emas.

Gu Rui menggigit bibirnya saat mendengar nama itu. Dia memimpikan kolaborasi dengan Jin Han, tapi keberuntungan sepertinya tidak berpihak padanya.

Ketika giliran Gu Rui tiba, dia menarik nama seorang aktor veteran, Li Jianfeng. Wajahnya berubah menjadi masam. Li Jianfeng dikenal sangat tegas dan perfeksionis, terutama terhadap junior yang dianggapnya kurang serius.

Setelah penampilan Xin Yi, seluruh peserta juga tampil dan menerima banyak komentar dari Juri.

Acara panggung selesai dan Xin Yi kembali ke asramanya. Dia memutuskan untuk tinggal di asrama sementara, karena tingkat acara yang semakin intens membuatnya terlalu melelahkan jika harus bolak balik rumah dan stasiun TV.

***

Hari berganti pagi, dan Xin Yi bersiap pergi ke tempat latihan bersama temannya yang lain.

Di tengah latihan, Xin Yi menerima surat ancaman lain. Kali ini, isinya lebih mengerikan:

“Jika kau terus mencuri perhatian, kau tidak akan pernah bisa debut.”

Namun, Xin Yi tetap tenang. Dia tahu bahwa ketakutan adalah senjata bagi musuhnya. Dia menunjukkan surat itu pada Lu Zhi, yang langsung berkata, “Jangan khawatir. Aku akan membantumu menjaga semuanya tetap aman.”

***

Di Ruangan Latihan

Latihan pertama dimulai dengan suasana yang sangat kontras antara dua tim.

Di satu sisi, Xin Yi dan Jin Han bekerja sama dengan dinamis. Jin Han, meskipun terkenal dingin, menunjukkan sisi ceria dan suportifnya. Dia sering melontarkan candaan ringan, yang membuat suasana latihan menjadi menyenangkan.

“Kau tahu, kau benar-benar berbeda dari yang aku bayangkan,” kata Xin Yi sambil tersenyum. “Aku pikir kau akan menjadi seperti robot karena terlihat sangat serius.”

Jin Han tertawa kecil. “Aku hanya fokus. Tapi aku juga manusia, Xin Yi.”

Di sisi lain, Gu Rui menghadapi tekanan besar. Li Jianfeng terus mengkritik setiap gerakannya. “Langkahmu terlalu kaku. Suaramu kurang emosi. Kau harus lebih menjiwai!” katanya dengan nada tegas.

Namun, saat Xin Yi melintas untuk mengambil air, Li Jianfeng menyapanya dengan ramah. “Xin Yi, kau luar biasa di atas panggung. Aku menantikan penampilanmu.”

Gu Rui mengepalkan tangan. Bagaimana bisa dia diperlakukan begitu berbeda?

Situasi yang dilihat peserta lainnya saat ini adalah, Xin Yi dan Jin Han yang semakin kompak, sementara Gu Rui terlihat semakin terpojok oleh tekanan dari aktor veteran dan gosip yang terus menghantuinya.

***

Di sebuah ruangan megah dengan dekorasi mewah, Fang Yin duduk di sofa dengan telepon genggamnya di tangan. Wajahnya memerah karena marah setelah mendengar laporan dari Gu Rui tentang pertengkarannya dengan Xin Yi.

“Dia benar-benar tidak tahu diri! Berani sekali anak itu melawan Rui,” gumam Fang Yin sambil menekan nomor produser acara.

Telepon berdering beberapa kali sebelum akhirnya diangkat.

Produser: “Halo, Fang Yin. Ada yang bisa saya bantu?”

Fang Yin: (dengan nada tajam) “Apa yang sebenarnya kau lakukan di sana? Kenapa Rui-ku tidak mendapat sorotan yang layak? Dia adalah bintang acara ini, tapi yang aku lihat, kalian hanya memberi panggung pada gadis itu—Xin Yi!”

Produser mendesah pelan, mencoba tetap tenang. “Fang Yin, saya paham kekhawatiran Anda. Tapi ini acara survival. Kami harus memberikan sorotan berdasarkan kemampuan dan performa.”

Fang Yin: “Kemampuan? Apa kau serius? Rui-ku memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi bintang—wajah, latar belakang, dan bakat! Tapi kalian malah membiarkan dia terpojok oleh gadis biasa seperti Xin Yi!”

Produser: (suara mulai tegas) “Fang Yin, kami tidak pernah menjanjikan bahwa Rui akan mendapatkan perlakuan istimewa. Acara ini adalah tentang kemampuan nyata, dan Xin Yi telah membuktikan dirinya.”

Fang Yin: (menaikkan nada suara) “Bukankah kau sudah sepakat untuk membantu Rui? Sekarang kau malah mendukung gadis itu. Apa kau lupa siapa yang mendanai sebagian acara ini?”

Produser: (dengan nada dingin) “Fang Yin, mari saya perjelas. Tidak ada eliminasi selama 10 episode pertama. Ini adalah waktu bagi para peserta untuk berkembang dan menunjukkan potensi mereka. Dan, terus terang saja, Xin Yi adalah salah satu peserta terkuat. Dia memiliki wajah, penampilan, dan kemampuan yang akan membuatnya debut. Saya tidak akan mengorbankan kualitas acara ini hanya karena tekanan dari Anda.”

Fang Yin terdiam sejenak, terkejut mendengar keberanian produser. Namun, kemarahannya segera kembali.

Fang Yin: “Kalau begitu, kau akan menyesal. Aku akan memastikan Rui mendapat apa yang dia inginkan, bahkan jika aku harus membeli acara ini!”

Produser mendesah keras, kehilangan kesabaran. “Fang Yin, saya menghargai kontribusi Anda, tapi acara ini bukan hanya tentang Gu Rui. Ini tentang menemukan talenta sejati. Kalau Anda tidak bisa menerima itu, mungkin lebih baik Anda berhenti mengganggu pekerjaan kami.”

Tanpa menunggu jawaban, produser menutup telepon. Dia melemparkan ponselnya ke meja dengan gerakan frustrasi.

Produser: (menggerutu) “Wanita itu benar-benar melelahkan. Bagaimana mungkin dia berpikir bisa mengatur segalanya?”

Dia memijat pelipisnya, mencoba meredakan stres. Namun, di dalam hatinya, dia tahu bahwa tekanan dari Fang Yin hanya akan semakin besar.

1
Jasmin Melor
Luar biasa
Serendipity_
Huo Qian modus banget ye 🤣
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!