Ketika Nona Arogan Berubah

Daniel memang bukan seorang mafia,tapi ia adalah tuan dari banyak bos mafia besar di dunia.Orang-orang di dunia bawah menyebutnya raja mafia dan di dunia bisnis ia di sebut raja bisnis.

Semua itu karna Daniel yang sudah mulai melakoni kedua hal besar itu sejak usia 10 tahun, terlebih ketika kakak pertamanya meninggal karna di bunuh oleh kakak keduanya sendiri membuat tetua keluarga George memaksanya mendalami kedua hal itu dan tak pernah membiarkannya berhenti,ia juga membiarkan Daniel secara langsung turun dalam peperangan dunia bawah sejak usia 17 tahun dan menyerahkan salah satu perusahaan keluarga George secara penuh saat usianya 16 tahun.Daniel di paksa untuk menguasai kedua hal itu.Karena keluarga George yang rata-rata mempunyai IQ yang tinggi,terlebih Daniel mewarisi kejeniusan bisnis kakek buyutnya dalam bisnis membuat Daniel sangat mudah melakukannya.Karna terus di paksa sehingga otaknya mau tidak mau setiap saat bahkan setiap detik selalu terasah karna dorongan oleh papanya yang mengajarinya secara kejam dan keras.

Hingga perusahaan yang di pegang olehnya melesat hingga hampir menyetarai bisnis utama keluarga George di tahun ke lima menjalankan bisnis tersebut,dan itu adalah salah satu hal yang membuat tuan besar keluarga George tenang menyerahkan semuanya yang di miliki keluarga George pada putra bungsunya itu.

Daniel juga sangat sadis dan kejam dalam menghadapi musuh sama seperti papanya tuan besar George.Ia mempelajarinya Ketika berperang bersama-sama di dunia bawah melawan mafia-mafia besar,dan ketika setiap kali ia di ajari berkelahi dan menembak serta menggunakan senjata-senjata secara langsung oleh tuan besar George yang notabenenya memang salah satu ketua mafia paling ditakuti di dunia bawah,dimana ia akan di ajari cara berfikir yang kritis juga.

Namun setelah bergabung dalam dunia mafia 13 tahun,Daniel akhirnya mundur dan keluar dari dunia mafia.Namun namanya tak bisa di lupakan dan di abaikan dalam dunia mafia,terlebih Daniel adalah pemilik bisnis senjata api tercanggih yang di perjual belikan secara ilegal untuk para mafia.

Namun nyatanya di tengah kesuksesan dan kekuasaan Daniel yang menggila,tentu saja banyak yang tak menyukainya dan selalu berniat menghancurkannya termasuk kakaknya sendiri.

***

Alana perlahan membuka matanya dan melihat pemandangan yang sangat asing baginya.Ruangan yang sangat luas dan mewah dengan warna klasik dan gaya eropa,ia juga menyadari kalau saat ini ia tengah berbaring di ranjang besar dengan ukiran mabel Jepara.

Meskipun kamarnya ketika berada di mansion keluarga Blanchard sangat mewah dan megah,nyatanya kamar yang saat ini di tempatinya itu sepuluh kali lipat jauh lebih mewah dan megah.

"Dimana ini,"monolognya sembari menurunkan kakinya untuk turun dari ranjang besar itu.Ia melangkah cepat menuju jendela dan membuka gorden.Ia fikir ada balkon di sana namun nyatanya tidak,bahkan jendelanya di pasang teralis yang sangat padat."Sialan apa gunanya jendela jika di pasang benda sialan ini!", kesalnya memukul teralis padat itu, kemudian ia berbalik mencari pintu.

Ia langsung keluar ketika menemukan pintu keluar kamar itu,namun ia begitu tercengang saat baru saja keluar di hadapkan dengan kemewahan tempat itu yang bak istana.

"Selamat malam nona akhirnya anda bangun juga,apakah nona ingin makan malam di kamar?"

ujar seorang pria yang cukup berumur dengan rambut putih,namun sangat rapi dengan setelan jas yang melekat sempurna di tubuhnya yang tinggi dan masih tegap,dengan beberapa pelayan wanita dengan seragam hitam putih di belakangnya berbaris rapi dengan wajah menunduk.

"Anda siapa?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Alana memperhatikan sosok pria itu dari atas hingga bawah.

"Nona bisa memanggil saya James.Saya adalah kepala pelayan di mansion ini ke depannya saya yang akan bertanggung jawab untuk semua kebutuhan nona muda"jelas pria itu dengan tegas dan penuh wibawa.

Alana tampak berfikir sebentar,"Ini mansion milik tuan Daniel lingga?"

"Benar nona"

Alana kembali dibuat tercengang, meskipun ia tahu Daniel Lingga George sangat kaya raya tapi tetap saja ia kaget, padahal mansion keluarga Blanchard juga sangat mewah dan megah tapi sangat kalah jauh dengan mansion milik Daniel lingga itu."Lalu ini dimana?,bolehkah saya bertemu dengan beliau saya ingin mengatakan hal penting,"ucapnya yang bisa menguasai dirinya.

"Maaf nona saya tidak bisa mengatakan tempat ini ada dimana.Tuan Daniel sedang tidak berada di sini,nona bisa menunggu tuan hingga pulang"

"Kapan dia akan pulang?"

"Tuan sendiri yang akan menemui nona jika tuan sudah pulang, sebaiknya nona segera membersihkan diri dan makan malam setelah itu segeralah istirahat,"

Alana baru menyadari kalau sejak tadi ia masih mengenakan seragamnya.Ia menghela nafas dan kembali masuk ke dalam kamar,ia kembali teringat dengan ucapan Lucky anak buah Daniel saat di mobil beberapa waktu lalu.

Flashback off

"Ada banyak orang yang sedang mengincar nyawa nona karna kejadian tuan yang menolong nona ketika di ulang tahun tuan Alvarez beberapa hari yang lalu.Jika nona tidak dalam pengawasan tuan,kami tidak akan bisa menjamin keselamatan nona"

"Benarkah?"

Bukan bertanya pada Lucky yang menjelaskan padanya,ia justru bertanya pada Daniel si pria berwajah dingin itu.

"mm"

"Kalau begitu aku tidak akan punya kebebasan lagi?.Tidak bisa,aku masih punya urusan penting yang harus ku selesaikan", frustasinya membayangkan kalau urusannya dengan perusahaan Blanchard belum selesai, terlebih ia tahu kalau papanya berusaha untuk membayar hukum untuk menghapus namanya dari surat warisan surat wasiat yang di tinggalkan sang kakek.Ia tahu bagaimana watak papanya itu yang akan berusaha mati-matian untuk mendapatkan apa yang ia mau.

"Asal kau berada di pengawasan ku"

"Kau bisa menjamin kebebasan ku?"

"Iya"

Flashback on

***