Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianatan
"Arinda!"
Rafi memekik menyebut nama wanita yang sudah empat bulan membuat hari harinya bahagia. Wanita yang sangat dia cintai, kini tak jauh dari tempat Rafi berdiri. Wanita itu tersenyum manis, tapi sayang senyum wanita itu bukan untuk Rafi. Senyum wanita itu terkembang dan tertuju pada pria yang baru saja turun dari mobil yang sama yang dipakai Arinda.
Sakit tak berdarah, itu yang Rafi rasakan saat ini. Bagaimana mungkin wanita yang sedang dia perjuangkan bisa berpeluk mesra dengan pria lain. Wanita yang selalu dituruti permintaannya oleh Rafi hingga pemuda itu harus terlilit hutang demi membahagiakan sang pujaan hati, kini justru wanita itu masuk ke dalam hotel bersama pria lain di depan mata Rafi.
Ya, sejak menjalin kasih dengan Arinda, Rafi menjadi orang yang terlilit hutang cukup banyak, baik kepada bos cilok, teman atau tetangganya. Semua itu Rafi lakukan demi menyenangkan hati sang kekasih agar selalu bersamanya. Karena cinta, Rafi membutakan mata dan menulikan telinga, untuk menepis setiap nasehat yang mengalir untuknya. Di mata Rafi, Arinda adalah wanita yang sangat cantik dan sangat baik karena mau menerima dia apa adanya.
Dengan segala amarah yang menderu, Rafi melangkah cepat menuju ke arah dimana Arinda saat ini berada. "Arinda!" panggil Rafi dengan suara yang cukup lantang hingga wanita yang dia panggil langsung menoleh.
Arinda awalnya terkejut melihat seseorang yang telah berteriak memanggil namanya, tapi rasa terkejutnya tak berlangsung lama, Arinda langsung menatap jengah pada pria yang tidak diharapkan kemunculannya.
"Siapa?" tanya pria yang sedang bersama wanita itu.
"Bukan siapa siapa," jawab Arinda enteng lalu dia kembali memutar kepala dan meneruskan langkah kakinya bersama sang lelaki melangkah menuju pintu hotel.
Rafi terkejut, Arinda mengabaikannya. Dia segera menghampiri wanita itu dan mencekal tangannya. "Apa yang kamu lakukan disini, hah!" hardik Rafi begitu tubuh Arinda berbalik dan menghadapnya.
"Kenapa? Suka suka aku lah," jawab Arinda cuek.Dia langsung menepis tangan Rafi dengan keras.
"Siapa kamu? Gangguin pacar aku. hah!" laki laki yang bersama Arinda balik menggertak.
"Apa! Pacar? Hahaha ... Rin, jelaskan sama pria itu, siapa aku?"
"Kamu siapa? Dia memang pacar aku."
Deg
Rafi tercengang. Dia sangat terkejut dangan apa yang baru saja diucapkan wanita yang dia cintai. "Maksud kamu?"
"Apa kamu tuli? Dengarkan baik baik, dia pacar aku, paham!" Arinda malah membentak Rafi tepat di depan wajahnya.
Rafi semakin ternganga. Kali ini dia bagai tersambar petir mendengar ucapan Arinda. "Rin, bukankah selama ini kita ..."
"Pacaran? Hahaha ... jangan mimpi. Aku nggak sudi punya pacar miskin kayak kamu."
Arinda!"
"Apa!" Arinda berseru lebih keras sampai semua mata yang ada di hotel sederhana itu menatap ke arah mereka. "Mungkin memang sudah waktunya kamu mendengar kenyataan, Fi. Dengarkan baik baik,selama ini aku tuh tidak pernah cinta sama kamu."
"Apa!"
"Ya. seperti yang kamu dengar, selama ini aku tidak pernah cinta sama kamu. Jangan berpikir berlebihan, Fi. Hanya gara gara kamu sudah nolongin aku, terus kamu layak disebut pahlawan dan latyak untuk berpacaran dengan aku? Nggak. Jangan mimpi! Kamu nggak layak buat aku."
Mata Rafi membulat dan menatap tajam wanita yang sedang menghinanya. Tangannya terkepal. Betapa dia sangat terkejut mendengar setiap kata yang keluar dari mulut wanita yang sangat dia cintai. "Kamu bercanda kan?" ucap Rafi yang masih tak percaya dengan apa yan terjadi di depan matanya.
"Kamu pikir aku bercanda? hahaha ... ngaca dong, Fi, ngaca! Kamu itu pria menyedihkan yang pernah aku kenal. Oke kamu memang sudah menyelamatkan aku dari preman preman dulu. Tapi bukan berarti aku jatuh cinta sama kamu, tidak. aku hanya membalas budi atas apa yang kamu lakukan kepadaku. Jadi aku rasa aku impas bukan? Kamu menyelamatkan aku dan aku berpura pura mencintai kamu agar kamu bahagia, adil, bukan?"
"Apa! Jadi selama ini?"
"Ya, seperti yang baru saja kamu dengar, aku hanya pura pura jadi pacar kamu saja. Maaf. Mending kamu cari cewek lain yang sama miskinnya sama kamu."
Emosi Rafi semakin meninggi. Tangannya yang mengepal terangkat dan sebuah bogem mendarat sempurna di hidung Arinda.
"Sialan!" teriak Rafi.
Bugh
"Akhh!" Arinda langsung terpental dan terjerembat ke lantai. Hidungnya sontak berdarah. Laki laki yang bersama Arinda hendak membalas dengan memberi pukulan, tapi gerakannya kalah cepat dengan gerakan tangan Rafi. laki laki itu pun langsung terkapar akibat tendangan kaki Rafi yang mendarat di perutnya.
Rafi berjongkok dan meraih kerah baju Arinda dan menatap tajam wajah wanita yang saat ini sedang ketakutan. "Aku akan buat perhitungan sama kamu, Arinda! Kamu pikir aku akan membiarkanmu? Nggak akan!"
Rafi menghempas tubuh Arinda dengan keras dan dia langsung meninggalkan tempat tersebut dengan segala amarah yang berkobar.
...@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu