Setahun Menjadi Istriku

Beberapa saat berlalu, Lila masih bertanya-tanya ada apa dengan Justin hingga membuatnya bersikap dingin seperti itu kepada dirinya. Pertanyaan yang tadinya sempat berkeliaran di kepala Lila akhirnya terjawab setelah tak sengaja mendengar percakapan Mama Amanda dan Jena jika Mama Amanda baru saja membakar foto wanita yang katanya adalah mantan kekasih Justin.

"Foto itu pasti adalah fotonya Marsha." Gumam Lila. Dia sangat yakin untuk hal yang satu itu. Lila pun yakin jika Justin membohongi sang mama untuk menutupi hubungannya dengan Marsha.

Lila mencoba tidak peduli dengan hal yang satu itu. Dia bersikap biasa saja seperti orang yang tidak tahu apa-apa. Lagi pula, dia hanya akan menjalani hubungan sesuai yang Justin inginkan. Tidak saling mengusik privasi satu sama lain dan bersikap romantis saat berada di dekat orang tua Justin.

Mama Amanda pun mencoba bersikap baik kepada putranya di depan Lila agar calon menantunya itu tak menaruh rasa curiga. Dia tidak ingin di hari bahagia anak dan menantunya nanti Lila merasa sedih karena mengetahui Justin masih menyimpan foto masa lalunya.

**

Hari pernikahan yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Pagi itu, di kediaman keluarga Justin nampak sudah ramai dengan kedatangan para tamu undangan khusus yang diminta menghadiri acara pernikahan Lila dan Justin.

Sesuai rencana, acara pernikahan hari itu dilakukan secara tertutup. Pernikahan hanya dihadiri oleh beberapa tamu penting dan beberapa orang keluarga dari pihak Justin.

Di kamar pengantin, Lila nampak sudah cantik dengan balutan kebaya bewarna putih dan make up natural yang menghiasi wajah cantiknya.

"Kak Lila sangat cantik sekali." Puji Jena. Sejak melihat Lila selesai dimake up, Jena tak henti mengagumi kecantikan Lila yang semakin bertambah setelah dipolesi make up.

Lila tersenyum mendengar pujian tersebut. "Terima kasih, Jena. Kamu juga sangat cantik!" Balas Lila memuji.

Jena jadi tersipu mendengarnya. Dia pun senantiasa menemani Lila berada di dalam kamar sampai akhirnya Lila diminta untuk keluar melaksanakan prosesi akad nikah bersama Justin.

Tidak seperti calon pengantin pria pada umumnya yang terpukau dengan kecantikan calon istrinya, Justin justru nampak biasa saja. Dia menatap wajah Lila datar bahkan sampai Lila duduk di sampingnya.

"Kak Justin, senyum dong sambut calon istrinya!" Tegur Jena. Dia merasa aneh dengan sikap acuh yang Justin tunjukkan saat ini.

Justin menyadari kesalahannya. Dia melupakan drama yang sedang ia perankan. Dimana dia harus bersikap manis pada Lila dan bertingkah layaknya sepasang calon pengantin yang saling mencintai.

Leon pun turut menyadari hal tersebut. Dia segera mendekati Justin dan membisikkan sesuatu di telinga Justin.

"Jangan membuat Tante dan Om curiga kepadamu!" Titah Leon.

Justin mengiyakannya. Dia memilih tak banyak bersuara pada Leon karena sadar jika gerak-geriknya saat ini sedang diawasi oleh Papa Arslan dan Kakek Aryo.

"Ars, apa kamu yakin jika Lila adalah wanita yang Justin cintai?" Tanya Kakek Aryo. Entah mengapa Kakek Aryo merasa ada yang aneh dengan sikap cucunya saat ini.

"Aku tidak bisa memastikannya, Pah. Tapi yang jelas Justin sudah menyatakan jika Lila adalah wanita yang dicintainya." Balas Papa Arslan.

Kakek Aryo memilih tak banyak bersuara. Dia memilih menjadi pengamat dan mengatakan kesimpulan yang ia dapat setelah menatap ekspresi Justin saat ini di dalam hati.

***

Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗🤗

Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗