***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 KAU MAU KABUR DARIKU LAGI?
"Ke... Kenapa dia ada di sini? ini adalah pestanya anak muda lalu kenapa dia ikut kemari?" aku menggerutu begitu saja ketika aku melihat dokter Rafandra yang sudah beberapa hari tidak ada kabarnya tersebut ternyata ada di tempat ini dan ternyata gerutuku saat itu bisa didengarkan dengan jelas oleh Jessie.
"Ada apa Jasmine Apakah kau mengenal salah satu diantara ketiga orang itu?" aku refleks menjawabnya dengan satu kali anggukan kemudian aku pun langsung menggelengkan kepalaku ketika aku menyadari bahwa aku tidak boleh untuk memberitahu Jessi tentang siapa lelaki yang ada di sana tersebut.
"yang mana yang kamu kenali?" Jessi pun bertanya lagi karena ia tahu pastinya Aku mengenali salah satu diantara ketiga orang itu. namun lagi-lagi aku keceplosan bibirku mengatakan nama dokter Rafandra dengan tepat.
"dokter Rafandra yang mana?" aku baru menyadari jika aku telah menyebutkan nama lagi itu saat aku melihat Jessie menatap ke arah ketiga orang lelaki tersebut sembari menyebutkan ulang nama yang tadi aku sebutkan.
"aduh kenapa juga aku harus keceplosan mengatakan nama dokter Andra?" tapi menurutku terbaru di dalam hatiku hingga aku memutuskan untuk mencari alasannya tepat kenapa sampai aku bisa mengenal nama dokter tersebut tanpa harus membuat dia curiga padaku.
"dia adalah dokter di rumah sakit, dokter yang menangani mamaku sampai saat ini makanya aku mengenalnya setiap hari Dokter Rafandra yang mengecek keadaan mamaku Ia juga yang mengoperasi mama," untungnya saat itu aku memiliki alasan yang tepat untuk aku beritahukan pada Jessie dan sepertinya Gadis itu pun mau mengerti dia tidak banyak bertanya lagi ia malah fokus menatap ke 3 orang tersebut namun aku malah penasaran kenapa ada tiga orang dewasa yang ada di sana yang juga ikut menghadiri acara tersebut padahal sudah jelas acara itu hanya untuk anak kuliahan saja.
"oh jadi gitu Oh ya kamu tunggu di sini dulu ya aku mau cari informasi dulu kenapa di pestanya anak kuliahan ada om-om ganteng 3 seperti itu?" aku melihat Jessi yang lalu segera beranjak pergi meninggalkanku sendirian di sana Aku juga tidak bisa untuk melarang Gadis itu pergi karena ia bertindak dengan cepat aku senang karena ia selalu mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat itu adalah kelebihannya sedangkan kelebihanku hanya bisa menunggunya kembali dengan info yang ia bawa untukku.
"Deg!" jantungku seolah berhenti berdetak ketika tatapan mataku dan tatapan lelaki itu bertemu satu sama lain cukup lekat dokter Rafandra menatap ke arahku seolah ia begitu terkejut kenapa aku ada di sana Mungkin pertanyaan itu yang ada diisi kepalanya Tapi aku tidak tahu apakah ia akan memarahiku atau tidak andainya ia tahu aku datang ke tempat itu karena undangan dari Rendy dan terakhir kali dokter Rafandra sempat marah ketika mengetahui bahwa aku datang ke rumah sakit ditemani oleh lelaki itu.
"Aduh gawat! terakhir kali aku bilang pada dokter Rafandra kalau aku tidak mengenal Rendy tapi kenapa aku datang ke acara pestanya seperti ini lalu kalau sampai lelaki itu marah lagi padaku aku harus bilang apa? Apakah aku harus bilang kalau acara pesta ini kebetulan Ia yang menyelenggarakannya atau aku harus bilang bahwa Rendy itu adalah teman kampusku yang baru atau akh sudahlah terserah Kalau dia mau marah aku akan menerimanya saja," aku masih menggerutu kesal di dalam hatiku merutuki kesalahan yang sudah aku buat lagi Lagi dan lagi dan aku tahu juga mungkin saat itu aku sudah tidak bisa untuk mencari alasan lagi.
dan tidak berselang lama datanglah Jessie ke arahku dengan membawa kabar berita yang mengejutkan.
"Jasmine aku kasih info deh, ternyata salah seorang diantara kedua lelaki itu adalah kakak Rendy dan dokter Rafandra yang kamu bilang itu adalah teman kakak Rendy jadi ya mungkin dokter Andra itu datang kemari karena undangan Rendy," aku hanya menganggukkan kepalaku beberapa kali ketika Jessie mengatakan semuanya otaku saat itu sudah tidak bisa mencerna apapun lagi saat ada ucapan yang masuk seolah aku tidak bisa menangkapnya karena yang aku pikirkan saat itu hanyalah bagaimana cara menjelaskan pada lelaki itu agar lelaki itu tidak marah dan menghukumku.
tidak berselang lama aku melihat Rendy yang berjalan mendekat menuju ke arahku.
"Jasmine Apakah kau ingat dengan dokter Rafandra dokter yang terakhir kali ada di UGD rumah sakit yang mengobatimu dengan kasar itu?" aku hanya menganggukkan kepala ketika lelaki itu bertanya padaku. aku tidak berharap Rendy tahu lelaki itu juga yang aku telepon sebagai suamiku yang aku perdengarkan padanya.
"Aduuuh semua kenapa jadi runyam begini si?"
"Ayo ikut denganku Aku kenalkan dengan dokter Rafandra dan juga kakakku," ajak Rendy saat itu padaku dan ajakan secara khusus itu membuatku benar-benar berbeda dari yang lainnya karena di sana banyak orang dan pertanyaan "kenapa Rendy hanya mengajakku saja?" itu membuatku sudah sangat-sangat tidak biasa dan saat itu aku langsung meraih salah satu lengan tangan Jessi menariknya agar Jessie ikut bersama denganku.
"Ayo Jessie..." Aku tidak menolak ajakan Rendy Tapi saat itu aku mengajak Jessie ikut serta.
"Jasmine yang diajak Rendi kan cuma kamu kenapa kamu mengajak aku?" aku mendengar Jessie berbisik lirih tepat salah satu telingaku dan aku mengabaikannya saja.
"Hei, kau tidak khawatir Rendy marah?" ucap Jessi lagi yang langsung membuatku mau tidak mau harus menyahut ucapannya.
"kau mau aku mati sendirian di dalam sana?" ternyata ucapanku itu mampu membuat Jesi terkikik ia tertawa dengan suara yang ia tahan membuat Rendi yang ada di depanku berjalan beberapa langkah di depan menoleh sekilas ke arahku dan juga Jessie berada.
"Ren kenapa kamu hanya mengajak Jasmine saja?" tiba-tiba Jessie pun melontarkan pertanyaan tersebut pada Rendy yang lalu membuat lelaki itu langsung menjawabnya dengan santai.
"entahlah aku juga tidak tahu kenapa dokter Rafandra ingin memanggil Jasmine untuk bergabung di dalam,"
"Duar!" bak petir yang menyambar di kepalaku ketika aku mengetahui ternyata yang meminta Rendy untuk mengajakku masuk ke dalam itu bukanlah keinginan lelaki itu sendiri tetapi ternyata itu adalah keinginan dokter Andra yang telah membuatku mengerti jika lelaki itu pasti akan melampiaskan amarahnya padaku nanti.
saat itu aku merasa mual ketika aku akan masuk ke dalam karena dari kejauhan aku sudah bisa melihat dokter Rafandra yang tengah menatap ke arahku akhirnya aku berpamitan pada Jessi dan juga Rendy untuk pergi ke toilet terlebih dahulu aku bertanya pada Rendy di mana tempat toiletnya dan setelah Rendy memberitahuku aku pun langsung pergi ke tempat itu sendirian tidak ditemani dengan Jessie karena aku tidak mau ketika Gadis itu menawarkan diri untuk menemaniku.
"Randy tadi bilang kalau toilet yang ada di lantai 2 itu tempatnya ada di sebelah salah satu kamar kan?"
aku masuk ke dalam toilet yang ada di lantai 2 karena di lantai 1 toiletnya sedang penuh dan aku memutuskan untuk naik ke lantai 2 berusaha mencari keberadaan toilet berada aku lalu menemukan toilet yang ada di dekat salah satu kamar lalu aku masuk ke dalamnya. untuk beberapa saat aku berdiam diri di depan wastafel yang ada di dalam kamar mandi itu aku ingin muntah di sana tetapi aku tidak bisa Aku mengingat kembali apa yang tadi aku minum dan aku ingat aku hanya minum sedikit saja wine tapi aku sudah merasa mual.
"kau ingin melarikan diri dariku lagi?" tiba-tiba terdengar suara lelaki yang begitu familiar masuk ke dalam kamar mandi tersebut.
Semangat lanjut lagi thor 💪💪💪
kakak othor yg baik...maaf tanda bc nya jgn kelewat y... kadang titik koma nya sk ngilang.. 🤭🤭🙏🙏