Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Perdebatan makin panas antara Gani dan saudara - saudaranya. Yang awalnya Gani ,Mercy dan Rafi boleh dikata kompak sekarang ada sekat diantara mereka.
Gani kekeh dengan keinginannya tanpa mau mendengar penjelasan dari abangnya selaku anak tertua di keluarga mereka.
"Karna belum menemukan titik temu yang tepat terpaksa kita bawa ke jalur hukum saja. Abang juga capek kaya gini. Abang awalnya juga ga setuju rumah ini di jual tapi karna desakan Gani makanya abang putuskan akan mengurus ini semua pada orang yang ahli di bidangnya." tutur Derel yang nampak kecewa dengan keputusan Gani.
"Ngapain di bawa keranah hukum segala sih bang ,lebih baik ini di selesaikan secara kekeluargaan ga perlu melibatkan pihak lain. Abang kira itu ga perlu biaya apa?" bantah Gani.
"Abang tau perlu biaya, tapi ga apa - apa berkorban sedikit dari pada nanti ada orang yang menuntut keadilan." sindir Derel.
"Ngomong aja ga udah nyindir." celetuk Gani gondok.
"Lah siapa yang nyindir." Derel tertawa ringan melihat tingkah adik keduanya.
"Kalau semuanya sudah jelas ,uwak mau pulang dulu. Nanti kalau ada apa - apa kalian hubungkan aja." Pamit uwak.
"Pertemuan untuk hari ini cukup sampai di sini dulu,nanti abang akan kembali kesini mengurus semuanya. Dan semua warisan almarhum ibu jangan ada yang otak atik dahulu. Kita tunggu hukum yang memutuskan." ujar Derel sekalian pamit pada adik - adiknya.
Setelah uwak pulang ,Derel dan Istrinya berbenah dan bersiap - siap pulang kembali kerumah mereka. Urusan ini nanti dilanjutkan.
Gani spertinya tetap tidak terima dan langsung pulang membawa anak dan istrinya tanpa pamit.
"Mercy dan Rafi, abang dan teteh pulang dulu. Tolong kalau aa Gani meminta warisan ibu jangan kalian berikan dulu,nanti akan ada yang akan mengurusnya. Kalian tolong bersabar, abang akan mengurus secepatnya." Pesan Derel sebelum pulang.
"Bang, apa abang punya uang buat membayar pengacara?" tanya Sinta saat mereka dalam perjalanan.
"Belum,dek." jawab Derel sambil fokus melihat jalanan.
"Trus, abang mau bayar pakai apa?" tanya Sinta.
"Adek tenang saja,biar abang yang pikirkan." Sekilas Derel melihat istrinya dan tersenyum lalau kembali fokus perjalanan.
Hampir pagi mereka sampai di rumah karna memang tadi berangkat jam sebelas lewat. Dan tadi juga sempat berhenti di rest area untuk istirahat sebentar baru melanjutkan perjalanan.
" Alhamdulillah, sampai juga. " ujar Sinta. Ia membangunkan kedua orang putranya.
"Dafa...Dhani....bangun nak. Kita sudh sampai rumah." panggil Sinta lembut. Keduanya langsung membajak mata mereka dan tersenyum pada ibu mereka.
"Jam berapa, bu?" tanya Dhani yang masih kelihatan mengantuk.
"Jam tiga lewat tiga puluh menit,nak. Ayo turun. " Perintah.
Dengan mata yang masih mengantuk kedua remaja tanggung itu berjalan gontai menuju rumah dan langsung menjatuhkan tubuh mereka di karpet ruang tengah ,melanjutkan tidur.
Sinta membiarkan keduanya tidur sebentar lagi,nanti waktu subuh mereka baru ia bangunkan lagi. Ia dan suaminya menurunkan barang - barang bawaan mereka.
Sinta lantas bergegas memasak air panas dan sarapan untuk keluarganya. Walau capek dan lelah Sinta tetap semangat.
Saat azan berkumandang Sinta membangunkan Dafa dan Dhani untuk shalat subuh berjamaah di mesjid bersama ayah mereka. Semantara Sinta sholat sendirian di rumah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Assalamualaikum kk,ketemu lagi kita. selamat pagi moga liburannya menyenangkan ditemani bacaan dari novel thor😘
Sudah up bab yang baru ya kk. Terimaksih sudah menunggu dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta vote yang banyak agar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya.😊😘😘😘🙏🙏🙏
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor