Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Papa,bisa nggak jangan bahas mengenai azura di hari ulang tahun mama sekarang?Kuping mama sudah capek dengerin permintaan papa untuk menerima azura!Mama tegaskan sekali lagi, sampai kapanpun mama tidak akan pernah bisa untuk menerima azura sebagai putri mama!!!Dia sama sekali nggak layak untuk menjadi anak mama!!!Hanya Catherine dan Cassandra lah yang pantas untuk menjadi putri mama dan mendapat semua kasih sayang mama!Jika papa mau ngurusin azura,silahkan!!!Tapi tolong jangan bawa bawa mama lagi.Bagi mama,Azura hanya membawa kesialan di dalam keluarga ini.Dia tidak seharusnya lahir di dunia ini.Mama malu pa kalau harus ngajak azura datang ke pesta ulang tahun mama,apa kata orang orang nanti" ucap nyonya Dewi dengan penuh kebencian terhadap azura.
"Astaghfirullahaladzim,nyebut ma...nyebut!!! Bagaimana mama bisa tega terhadap anak mama sendiri?Selama ini papa cuma diam melihat perlakuan tidak adil yang mama lakukan kepada azura,tapi sekarang tidak lagi.Papa akan buat kehidupan azura sama bahagianya seperti kehidupan kedua adiknya.Dan papa harap,mama tidak akan lagi menghentikan niat papa." ucap pak Yudhistira dengan kesal dan langsung meninggalkan nyonya Dewi untuk pergi ke dalam kamarnya.
Nyonya Dewi yang dibuat geram setelah pertengkarannya dengan suaminya gara gara membahas azura,membuat nyonya Dewi segera bergegas menuju ke kamar azura untuk melampiaskan semua amarahnya kepada anak buta nya itu yang sudah kerap kali membuat kehidupannya berjalan tidak tenang.
Brakkk....Nyonya Dewi membuka pintu kamar azura dengan keras hingga membuat azura terperanjat kaget karena hal itu.
"Mama?Benarkah mama yang saat ini masuk ke dalam kamar azura?" tanya azura sembari mencari tongkat yang biasa dibawanya untuk membantunya memahami jalanan atau tempat yang azura datangi.
"Ya,ini mama!!!" ucap nyonya Dewi sembari memandang azura dengan jijik dan nanar.
"Syukurlah kalau mama kemari,dari tadi azura menunggu mama datang kesini.Ada hadiah yang ingin azura kasih untuk mama di hari ulang tahun mama ini." ucap azura dengan bersemangat ingin memberikan ibunya hadiah ulang tahun.
"Hadiah? memangnya hadiah apa yang bisa kamu berikan untuk mama?" tanya nyonya Dewi dengan angkuh.
Sembari berjalan dengan menggunakan tongkat tunanetra nya,azura pun menghampiri mamanya dengan membawa sebuah kotak perhiasan berukuran sedang dan memberikannya langsung kepada mamanya.
"Terimalah ma,hadiah ini spesial azura persiapkan untuk mama.Semoga mama suka ya...dan azura ucapkan selamat ulang tahun,semoga mama panjang umur dan bahagia selalu." ucap azura sembari tersenyum ke arah mamanya.
Nyonya Dewi mengambil kotak perhiasan yang diberikan oleh azura kepadanya lalu membukanya untuk melihat isinya.Dan setelah nyonya Dewi melihat hadiah pemberian azura yang ternyata adalah sebuah gelang yang terbuat dari manik manik yang tidak berharga,tanpa pandang bulu... nyonya Dewi pun segera merusak gelang pemberian azura kepadanya,dan menginjak injak gelang itu dengan kakinya sampai hancur dan membuat gelang pemberian azura hancur tak berbentuk.
"Mama tidak butuh hadiah murahan dari kamu azura!!!Dan mama lebih tidak butuh kamu sebagai anak mama.Kamu hanya membawa aib dan kesialan di kehidupan mama!Mama menyesal telah melahirkan kamu di dunia ini.Gara gara kamu papa dan mama bertengkar,dan gara gara kamu mama sering diejek oleh teman teman mama mengenai mama yang memiliki anak buta seperti kamu.Apakah kamu belum puas sudah membuat hidup mama malu gara gara kamu?Hah!!!!" teriak nyonya Dewi sembari menunjuk nunjuk dengan kasar ke kening azura dan membuatnya merintih kesakitan.
Azura yang mendengar Omelan mamanya hanya bisa menangis sembari memegangi keningnya yang terasa sakit dan meminta maaf kepada mamanya karena sudah membuatnya malu.