Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Masih lama tidak pak?" tanya Angela dengan wajah gusarnya.
"Sebentar lagi neng." Balas supir angkutan umum sembari mengotak-atik mesin mobilnya.
Sudah sepuluh menit lamanya gadis cantik itu menunggu sang supir angkutan umum memperbaiki mobilnya yang mogok, namun belum ada tanda-tanda mobil itu akan segera selesai diperbaiki.
"Kalau neng sedang buru-buru, neng naik angkutan lain saja." saran sang supir.
"Kalau ada angkutan lain yang lewat saya juga udah naik dari tadi pak." jawab Angela ketus.
"Tahu gini tadi aku jalan kaki aja. Bisa terlambat datang ke sekolah kalau begini caranya." batin gadis berambut coklat itu.
Angela pikir dengan naik angkutan umum ia akan lebih cepat datang ke sekolah, tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Angela tidak mau terlambat karna hukuman bagi siswa yang datang terlambat adalah membersihkan seluruh kamar mandi dari mulai kamar mandi lantai 1 sampai lantai 5.
"Howek!" Angela merasa geli kala terbayang bau kamar mandi sekolah yang baunya seperti tak pernah dibersihkan selama bertahun-tahun.
Belum lagi jika Angela harus bertemu dengan sosok Alina, hantu penunggu kamar mandi lantai 2 yang terkenal usil.
Angela bukannya takut pada sosok Alina. Angela hanya malas menghadapi mahluk gaib yang satu itu, karna setiap kali mereka bertemu Alina selalu memaksa Angela untuk mencari ayah dari bayi dalam kandungannya. Alina tidak bisa meminta tolong pada orang lain karna hanya Angela yang bisa melihatnya.
Dahulu Alina adalah siswi di SMA Harapan Bangsa sama seperti Angela, hanya beda jurusan saja. Alina meninggal karna nekat melakukan aborsi di kamar mandi sekolah, entah siapa yang menghamili Alina namun hingga saat ini arwah Alina selalu mencari pria itu untuk menuntut balas.
Tin..! tin..!
Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Angela tentang sosok Alina.
"Hi Angela."
Sapa seorang pria tampan yang sangat Angela kenal.
"Kenan?" mata Gadis itu berbinar kala melihat pria pujaannya ada di depan mata.
"Mau berangkat bareng gak?"
Tanya Kenan yang kini sudah berdiri di samping Angela.
"Mau sih tapi---" Angela nampak ragu.
"Tapi kenapa?" tanya Kenan.
"Lydia bisa marah kalau dia melihat aku berangkat bareng sama kamu." balas Angela.
"Ck. Kan aku sudah bilang kalau aku sudah putus sama dia. Ayo!"
Kenan menarik Angela masuk ke dalam mobilnya. Angela tak bisa menolak karna ia juga takut terlambat jika harus ke sekolah berjalan kaki.
"Kalau boleh tau, emangnya kenapa kamu putus sama Lydia? Bukannya kalian baru aja jadian ya?" tanya Angel penasaran, karna seingatnya kemarin pagi Kenan dan Lydia masih terlihat mesra.
"Gak! Kamu gak boleh tahu!" Balas Kenan.
Angela mengerucutkan bibirnya saat mendengar jawaban Kenan. Suasana pun menjadi hening untuk beberapa saat.
"Lydia selingkuh."
Beritahu Kenan akhirnya. Pria itu tidak tega melihat wajah murung Angela.
"Apa? Ternyata cowok seganteng kamu masih diselingkuhin juga?" Angela membelalakan matanya dengan mulut yang menganga.
"Hmmm." Kenan menganggukan kepalanya.
"Jadi menurut kamu aku ganteng ya?" pria itu tersenyum penuh arti ke arah Angela.
"Menurut aku sih ganteng." jawab Angela dengan pipi yang sudah merona merah.
Beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai Kenan akhirnya tiba di sekolah SMA Harapan Bangsa. Gerbang sekolah baru akan ditutup saat mereka datang.
Kenan memarkirkan mobilnya di parkiran khusus untuk siswa, suasana sudah nampak sepi karna jam pelajaran akan segera dimulai. Jadi Angela bisa keluar dari mobil kenan dengan leluasa tanpa takut akan dilihat oleh siswa lain.
"Terima kasih ya atas tumpangannya. Kalau gak ada kamu pasti aku terlambat datang ke sekolah." ucap Angela.
"Cuma terima kasih aja nih? Gak ada yang lain gitu?" balas Kenan dengan senyum smirknya.
"Memangnya kamu mau apa? Ongkos ya?" Angela merogoh saku seragamnya kemudian mengambil selembar uang 20 ribu untuk diberikan pada Kenan.
"Gak bukan itu, aku gak minta ongkos kok." tepis Kenan.
"Terus apa dong?" tanya Angela dengan dahinya yang mengkerut.
"Nanti malem ada film bagus, kita nonton yuk?" ajak Kenan penuh harap.
Teeeettttt!
Belum sempat Angela memberi jawaban, bel tanda masuk sekolah sudah keburu berbunyi. Bergegas Angela berlari ke arah kelas meninggalkan Kenan begitu saja.
"Nanti malam kita janjian di bioskop XXX ya, atau kamu mau aku jemput ke rumah?" Tanya Kenan sebelum Angela benar-benar pergi.
"Kita janjian di sana aja." jawab Angela tanpa menoleh ke arah Kenan.
***
***
Jam istirahat tiba, Angela duduk seorang diri di taman kecil yang ada di belakang sekolah sambil memakan bekal yang ia bawa dari rumah.
Biasanya Khalisa akan menemani Angela, namun kali ini Khalisa sedang sibuk latihan pencak silat karna ia akan ikut perlombaan tingkat nasional nanti malam.
"Sendirian aja nih? Boleh aku temeni?" tanya Kenan yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Angela.
"Boleh kok. Inikan bangku umum, jadi siapa saja boleh duduk di sini." balas Angela.
"Kalau duduknya di pelaminan sama kamu boleh juga dong?"
Angela hanya menanggapi candaan pria tampan itu dengan sebuah senyuman.
"Aku serius Angela. Kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya Kenan dengan wajah mode seriusnya.
Angela ingin sedikit jual mahal dengan berkata tidak. Terlebih pria itu baru putus dengan Lydia kemarin, semudah itukah seorang pria berpaling ke lain hati?
Tapi rona merah di wajah Angela tak bisa berdusta, gadis itu terlihat sangat bahagia mendengar ucapan Kenan.
"Aku anggap senyuman itu sebagai jawaban iya." Kenan menggenggam tangan Angela erat.
Angela tak tahu harus berkata apa. Di satu sisi inilah yang Angela harapkan, tapi di sisi lain Angela teringat akan sosok papanya yang melarang keras dirinya untuk memiliki kekasih.
"Aku belum bisa jawab sekarang, kasih aku waktu untuk berpikir ya." Angela menarik tangannya dari genggaman Kenan.
"Ok, aku tunggu jawaban kamu nanti malam." Ucap Kenan penuh harap.
"Tapi aku gak janji ya, soalnya---"
"Jam 7 malam kita ketemu di bioskop XXX!" Kenan memotong ucapan Angela.
"Aku balik ke kelas dulu ya, bye." Kenan segera pergi meninggalkan Angela karna tak ingin mendengar penolakan dari gadis cantik itu.
Bersambung.