NovelToon NovelToon
Kontrak 365 Hari

Kontrak 365 Hari

Status: tamat
Genre:Tamat / duniahiburan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Jihan yang polos dan baik hati perlu mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar untuk membayar tagihan medis ibunya yang sakit parah. Terpaksa oleh situasi, dia menandatangani kontrak pernikahan dengan CEO perusahaan, Shaka. Mereka menjadi suami istri kontrak.
Menghadapi ibu mertua yang tulus dan ramah, Jihan merasa bersalah, sedangkan hubungannya dengan Shaka juga semakin asmara.
Disaat dia bingung harus bagaimana mempertahankan pernikahan palsu ini, mantan pacar yang membuat Shaka terluka tiba-tiba muncul...

Bagaimana kisah perjalanan Jihan selama menjalani pernikahan kontrak tersebut.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Hari ke 12 di Swiss, Shaka malah jatuh sakit. Semalaman Jihan menjaga Shaka yang sedang demam, bahkan badannya sampai menggigil. Mau tidak mau, Jihan harus memeluk Shaka sepanjang malam di dalam selimut yang sama. Setidaknya pelukan hangat Jihan bisa sedikit mengurangi rasa dingin Shaka.

Jihan masuk ke kamar sambil membawa nampan berisi bubur beserta air minum dan obat penurun demam. Dia sengaja bangun lebih awal untuk memasak bubur. Jihan meletakkan nampan itu di atas nakas dan mendekati Shaka.

"Pak Shaka bangun, sarapan dulu. Saya sudah buat bubur." Jihan meletakkan punggung tangannya di kening Shaka. Suhu tubuhnya sedikit turun, tidak sepanas saat Jihan meninggalkan Shaka ke dapur.

Shaka menggeliat, sejak tadi memang sudah bangun, tapi masih berbaring di ranjang sambil memejamkan mata.

"Badannya masih panas, kita telfon dokter saja ya setelah ini." Jihan hendak membantu Shaka bangun, tapi Shaka menepis pelan tangan Jihan dan bangun sendiri. Pria itu kelihatan gengsi karna malu. Mungkin karna tidak mau terlihat lemah di mata Jihan.

"Nanti juga sembuh, sekarang saya cuma butuh vitamin C." Ujar Shaka. Dia duduk beranjak ke sofa, Jihan mengambil nampan dan mengikuti Shaka.

"Bukannya setiap hari Pak Shaka minum vitamin C.?" Tanya Jihan memastikan. Dia selalu melihat Shaka minum vitamin. Apalagi sejak beberapa hari lalu Shaka sibuk bergadang menyelesaikan pekerjaan. Selain kurang tidur, pasti banyak pikiran juga. Jadi butuh suplemen. Tapi tetap saja bisa tumbang. Mungkin karna pengaruh cuaca juga.

"Vitamin C yang ini beda, nggak diminum." Sahut Shaka. Jihan makin bingung saja, tidak tau vitamin apa yang di maksud Shaka.

"Saya nggak ngerti Pak. Mending Pak Shaka makan dulu, biar bisa minum obat." Jihan meraih mangkuk untuk menyuapi Shaka.

Shaka berdecak pelan.

"Kamu nggak ngerti atau pura-pura nggak ngerti, Jihan.?" Ujarnya penuh penekan. Jihan menggelengkan kepala, dia memang tidak mengerti maksud Shaka. Untuk apa dia harus pura-pura tidak tau seandainya memang tau. Mana ada orang yang ingin terlihat bodoh di depan orang lain. Yang ada banyak orang bodoh yang sok pintar agar terlihat keren.

"Vitamin C, C itu ciuman Jihan.!" Geram Shaka sewot.

Bukannya kesal mendapat ucapan ketus dari Shaka, Jihan malah terkekeh geli.

"Ya ampun Pak Shaka ada-ada saja. Bapak tau istilah seperti itu dari mana.? Saya aja baru denger." Katanya sambil terkekeh. Wajah Shaka berubah masam. Dia meraih air hangat dan meneguknya sedikit.

"Nggak usah heran begitu, kamu saja yang nggak gaul." Ketus Shaka.

Jihan menghentikan tawanya karna melihat wajah Shaka dan suasana hatinya makin memburuk.

"Iya maaf, saya emang bukan cewek gaul Pak. Pacaran aja baru sekali. Pertama ciuman juga sama Pak Shaka. Jadi mana saya tau istilah seperti itu." Sahut Jihan panjang lebar.

"Ayo buka mulutnya Pak,, A,a,,aaa,," Jihan menyodorkan sendok ke mulut Shaka, menyuapi pria dewasa itu dengan gaya menyuapi anak kecil. Tentu saja Shaka semakin cemberut.

"Kamu senang ya liat saya sakit begini.! Sini, saya bisa makan sendiri." Shaka mengambil paksa mangkok bubur dari tangan Jihan. Jihan hanya tersenyum tipis sambil menggeleng pelan.

"Bukannya senang, tapi Pak Shaka lucu. Saya kan jadi gemas," Jihan mencubit kedua pipi Shaka.

"Ulluhh,, ulluh,, emes banget cih bayi gede." Kata Jihan menirukan suara anak kecil. Mata Shaka melotot tajam. Jihan tertawa dan buru-buru pergi dari sana.

"Jihaaan.!!!" Teriak Shaka sewot.

Jihan tidak menggubris, dia masih tertawa dan berjalan menjauh.

"Habisin ya Pak buburnya, saya mau mandi dulu." Ucapnya sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi.

Shaka mendengus jengkel, namun masih mau menyantap bubur buatan Jihan sampai benar-benar habis. Dia juga meminum obat yang di siapkan oleh Jihan.

...*******...

"Cuma turun 2 derajat." Kata Jihan sambil melihat angkat yang muncul di termometer.

Sudah pukul 1 siang dan kondisi Shaka hanya membaik saja, badannya masih demam. Sudah di ajak ke dokter ataupun memanggil dokter, tapi Shaka menolak.

"Sudah aku bilang, aku cuma butuh istirahat dan vitamin C. Kamu nggak mau sembuhin saya.?" Ucap Shaka to the point. Pipi Jihan langsung merona. Padahal Shaka hanya menyebut istilah, tapi di kepala Jihan sudah muncul adegan ciumannya bersama Shaka beberapa hari yang lalu.

"Mana ada ciuman bisa bikin demam turun. Bilang saja Pak Shaka cuma modus, pengen cium saya." Jihan tidak berani menatap Shaka ketika menjawab. Dia yakin saat ini Shaka sedang memperhatikan wajahnya, jadi memilih membuang pandangan.

"Kalau iya memangnya kenapa.? Lagipula kita sudah ciuman beberapa kali. Kalau ciuman lagi nggak akan ada yang dirugikan lagi kan." Terang Shaka.

Maksudnya, ciuman kali bukan menjadi ciuman yang pertama untuk Jihan, jadi tidak akan membuat Jihan merasa di rugikan. Sebab sudah rugi di awal akibat ulah Shaka yang ingin menunjukkan kemesraan di depan mantan kekasihnya.

"Iissh.! Sebenarnya kita itu sedang membahas apa. Aku mau ke dapur dulu." Jihan beranjak dari sisi ranjang, berniat menghindari Shaka agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan Shaka. Tapi yang ada tangan Jihan malah di tarik Shaka dan membuat tubuh wanita itu terjerembab di atas tubuhnya.

Jihan berteriak kaget. Dia ingin melepaskan diri, tapi di peluk oleh Shaka. Jarak wajah keduanya benar-benar sangat dekat, bahkan hampir bersentuhan.

"Hanya ciuman Jihan, kamu juga bukan anak di bawah umur. Orang dewasa membutuhkan hal seperti ini." Tutur Shaka lirih. Tatapannya pada Jihan berubah semakin dalam, perlahan Shaka mendekatkan wajahnya dan bisa memagut bibir Jihan tanpa perlawanan.

Shaka menahan senyum di tengah-tengah ciuman lembutnya yang dalam. Dia melakukannya dengan lembut dan penuh perasaan, sebab ingin membuat Jihan rileks agar bisa menikmati ciumannya.

Awalnya Jihan diam saja, tapi nalurinya keluar begitu saja setelah cukup lama di rang sang oleh Shaka. Pelan tapi pasti, Jihan mulai menyambut ciuman Shaka dan membalasnya. Selagi hanya berciuman dan tidak ada kontak fisik lain, Jihan mungkin masih bisa memberikan toleransi.

Jihan membuang muka setelah keduanya mengakhiri ciumannya. Dia menyembunyikan pipinya yang merona karna malu. Bisa-bisanya dia menikmati dan membalas ciuman Shaka. Akhirnya jadi malu sendiri.

Suasana mendadak hening, mereka masih menetralkan detak jantungnya yang bergemuruh. Shaka juga tampak memikirkan sesuatu. Seperti sedang mencari sesuatu dalam dirinya.

"Pak Shaka istirahat saja, saya mau ke dapur sebentar." Jihan membenarkan bajunya sebelum keluar dari kamar dengan wajah merona.

"Astaga Jihan, bisa-bisanya kamu menikmati." Jihan bergumam pelan dan memukul bibirnya sendiri. Dia merutuki sikapnya yang tidak konsisten. Padahal sudah sering menolak, tapi akhirnya mau juga. Jihan merasa tidak punya pendirian.

"Kenapa juga bibirnya sangat manis." Seloroh Jihan reflek. Karna ciuman Shaka membuat Jihan terbuai. Mungkin karna Shaka sudah pro.

Dasar Jihan, akhirnya mengakui juga kehebatan Shaka dalam meruntuhkan pendiriannya.

1
ira
hais susah sh klo egonya tinggi semua trs g ada yg mau ngalah🤦
😍wike😍
Luar biasa
😍wike😍
Lumayan
ira
bumil itu harus d bikin senang dan bahagia Shaka biar gak stress 🤭🤭
ira
yg d katakan Jihan benar Juna walaupun kehidupan kalian sdh lebih baik dr sebelumnya tapi kamu gak bisa bergantung kpd Shaka yg notabenya cmn Kaka ipar kamu hrs berusaha sendiri biar bisa jdi sukses jg,masa iya kamu Juna pacaran sama cewek yg kaya raya dgn Shaka yg jadi jaminan nya kn beda cerita klo bgt🤣🤣🤣
Lisa Susanti
Luar biasa
ira
si gunung es sudah mulai posesif 🤭🤣
ira
suami istri tawar menawar 🤣🤣
ira
akhirnya luluh jg s gunung es 🤣🤣🤣
ira
Krn d tgl pergi 3 Minggu jadi hrs 3 ronde jg ya Shaka baru puas🤣🤭🙈
ira
Shaka sdh gak sabar tuh mau ganti oli 🤣🤣🤣
ira
dengar hotel baru sadar Jihan🤣🤣🤣
ira
ya ampun Jihan sungguh gak peka kasian shakany🤭🤣
ira
bisa aja s Shaka beralasan 🤣🤣🤣
ira
sabar ya Shaka itu keinginan anakmu🤣🤭
ira
belum cukup itu hrs Shaka mengungkapkan perasaan nya KPD Jihan🤭🤣
ira
selamat ya Jihan Shaka yg bakal jdi orang tua 🤭🤗
ira
aamiin semoga beneran hamil jihannya🤗ya ampun Shaka knp gak jujur sh klo kamu mencintai jihan 🤦🤭😬
ira
padahal saling rindu kn tapi masih aja mikirin gengsi🤣🤣🤣
ira
semoga Jihan hamil🤭d tinggal pawangnya jdi galak bngt 🤣 pas dengar suaranya pawangnya langsung berbinar-binar dong 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!