NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Tak Berguna, ataukah Anak Istimewa?.

Ditatap nya Xiao Yuen dari kejauhan, dan di coba nya memindai tingkat kultivasi anak itu, namun dia tidak menemukan sesuatu hal yang tampak istimewa pada diri anak itu.

"Aneh sekali, aku tidak melihat tingkat kultivasi nya, biasa nya setidak tidak nya, akan terlihat di tingkat paling rendah sekalipun bagi masyarakat yang tidak suka berkultivasi, ini sama sekali tidak terlihat, seperti seorang yang memiliki Dantian cacat, atau jangan jangan anak ini memiliki Dantian Dewa samudra, satu Dantian sangat langka yang sangat jarang di miliki manusia, konon manusia yang memiliki nya hanya akan lahir setiap seribu tahun sekali, tetapi bukankah baru baru ini Kong Thai Sian Shin Liong juga memiliki Dantian Dewa samudra itu?, dan jarak nya baru beberapa puluh tahun, bahkan seratus tahun pun belum?" pikir Pek Ko Li bingung.

Dantian Dewa samudra adalah satu Dantian sangat langka, dimana Dantian ini besar nya mampu menampung energi sebesar apa pun juga dari alam semesta.

Sementara itu, patriak Rao Pang Ong dan kedua adik nya hanya bisa menatap kearah Pek Ngo Sian Li dari kejauhan saja, tanpa bisa bertindak apa apa.

"Siapa wanita sakti itu sebenar nya, kesaktian nya benar benar luar biasa?" gumam patriak Rao Pang Ong sambil menatap kearah Pek Ngo Sian Li dari kejauhan.

Seperti mendengar kata kata dari sang patriak, Pek Ngo Sian Li menoleh kearah sang patriak Rao Pang Ong, lalu tersenyum ramah dari kejauhan.

Kedua adik nya yang mendengar gumaman sang kakak, segera menoleh kearah nya.

"Apakah ada hubungan nya dengan legenda Pek NGO dan Ang Ko Li yang sering diceritakan pada anak anak kecil itu?" tanya tetua Rao pang Wen mencoba menebak nebak.

Pek Ngo dan Ang Ko Li (Angsa putih dan Rubah merah) merupakan legenda para orang tua jaman dahulu kala, tentang dua Dewi di negeri Kayangan yang cantik dan berilmu tinggi.

Dewi Angsa putih berwatak halus dan baik hati, sementara itu Dewi Rubah merah berwatak kasar, jahat dan berhati Dengki.

Dua Dewi yang mewakili kebajikan dan kejahatan, yang seumur hidup dan sepanjang jaman selalu bermusuhan.

Karena selalu bermusuhan terus menerus, Dewata menurun kan kedua nya kedunia sebagai manusia bergelar Pek Ngo (angsa putih) dan Ang Ko Li (Rubah merah).

Konon karena watak nya yang jahat, Ang Ko Li ditakdirkan terlahir sebagai Siluman Rubah merah.

"Pek Ngo!, Pek Ngo Sian Li!, nama yang nyaris sama, tetapi apa mungkin mereka juga orang yang sama?" tanya tetua Rao pang Zhu.

"Lagi pula apa mungkin legenda itu benar benar ada?" tanya patriak Rao Pang Ong.

"Mungkin saja… bukti nya Ang Ko Li yang konon menjadi Ang Ko Li Koai (Siluman Rubah merah), menurut cerita dari mulut ke mulut yang susah di buktikan, banyak orang yang pernah bertemu dengan siluman cantik itu di hutan Wu Ciang, konon siluman cantik itu gemar bermain cinta dengan korban nya, sebelum korban nya itu dia bunuh, menurut cerita pula, banyak pemuda yang menjadi korban nya!" sahut tetua Rao pang Wen.

"Legenda kadang terlahir dari kearifan lokal, namun terkadang terlahir dari fakta yang seiring berjalan nya waktu, berubah dari versi sebenar nya" sahut patriak Rao Pang Ong.

"Kalau begitu apakah negeri Kayangan itu benar benar ada, negeri nya para bidadari?" tanya tetua Rao pang Zhu.

"Mungkin saja, bukti nya orang orang sakti, banyak yang mampu melakukan perjalanan antar dimensi, atau berkelana ke dimensi lain nya" sahut patriak Rao Pang Ong.

"Bagai mana murid murid sendiri?" tanya tetua Rao pang Zhu.

"Maksud mu?" tanya tetua Rao pang Wen.

"Maaf patriak, tetua semua, bukan saya lancang, tetapi tujuan kita ke sini adalah mengantarkan para murid ikut bertanding dalam kompetisi, berhasil atau tidak, tidak jadi masalah, yang penting mereka dapat pengalaman!" ucap seorang tetua perguruan yang bernama Shen Coa on.

"Kau benar Coa on, ayo kita persiapkan semua murid murid yang ingin ikut kompetisi, bukan kah hari ini babak pertama dimulai?" ujar patriak Rao Pang Ong.

Meskipun terluka dalam, namun dengan menelan pil dan mengerahkan hawa murni, luka dalam nya sudah tidak sakit lagi, meskipun belum sembuh betul.

Agak jauh dari tempat perguruan silat Kau Lun ini, nampak Pek Ngo Sian Li sedang mengajak kedua orang murid nya duduk duduk mengaso di bawah pohon besar di pinggir alun alun kota Ming.

Selagi guru dan adik seperguruan nya beristirahat, Xiao Yuen melihat di kejauhan ada dua anak kecil yang bertubuh sangat kurus, sedang duduk berteduh dibawah pohon.

Yang seorang anak laki laki sebaya Xiao Yuen sedang duduk bersandar pada batang pohon, sedangkan yang seorang lagi, anak gadis sebaya dengan Qian San, sedang berbaring berbantalkan paha anak laki laki itu.

Dari tempat nya, Xiao Yuen jelas melihat jika tubuh kedua anak kecil itu agak gemetaran, mungkin karena menahan lapar.

"Guru!, bolehkan Xiao Yuen berjalan jalan sebentar?" tanya Xiao Yuen pada guru nya.

Pek Ngo Sian Li membuka mata nya, menatap kearah murid nya itu, "kau mau kemana?" tanya nya.

"Aku hanya ingin jalan jalan disekitar tempat ini guru, melihat lihat keramaian" jawab Xiao Yuen.

"Baiklah!, tetapi jangan jauh jauh, serta jangan buat onar!, kau mengerti nak?" ujar Pek Ngo Sian Li menatap murid nya itu.

"Saya mengerti guru, saya tidak akan jauh jauh" sahut Xiao Yuen sambil membungkukan badan nya, lalu melangkah meninggalkan tempat guru dan adik seperguruan nya beristirahat.

Xiao Yuen berjalan kearah dia orang anak kecil yang sedang beristirahat tadi.

"Maaf saudara, bolehkah saya duduk ditempat ini?" tanya Xiao Yuen.

Anak laki laki bertubuh kurus itu menatap kearah Xiao Yuen sejenak, lalu mempersilahkan nya untuk duduk, bahkan anak laki laki itu segera membangunkan adik nya untuk diajak menjauh dari Xiao Yuen.

"Saudara ku, apakah saudara tidak suka duduk berdekatan dengan saya?" tanya Xiao Yuen lembut sambil tersenyum.

"Ti… tidak Kong Cu, hanya saja kami takut Kong Cu akan terganggu dengan bau tubuh kami, maklum kami orang miskin, pakaian kami jarang kena cuci, jadi bau, kami tidak ingin mengganggu Kong Cu!" ucap anak laki laki itu ingin beranjak pergi dari tempat itu.

"Tidak!, tidak!, saya tidak terganggu sama sekali, saya justru ingin berteman dengan kalian, nama saya Xiao Yuen, nama kalian siapa?" tanya Xiao Yuen dengan senyum ramah nya.

Anak laki laki itu tidak jadi pergi, dia menatap ke wajah Xiao Yuen, melihat kesungguhan disana.

"Na… nama saya A Huan, dan ini adik saya A mei, she kami Xio" sahut anak laki laki itu lagi.

"Ah nama kalian bagus, Xiao A Huan dan Xiao A Mei, orang tua kalian dimana?" tanya Xiao Yuen lagi.

"Ibu kami sudah lama tiada, sedangkan ayah kami sedang sakit di rumah, sudah tiga hari kami tidak makan" sahut A Huan berlinangan air mata, di iringi Isak tangis A Mei adik nya.

"Sakit apakah ibu mu?" tanya Xiao Yuen lagi.

Tiba tiba linangan airmata A Huan berubah jadi Isak tangis.

"Ibu tidak meninggal, dia meninggalkan kami semenjak ayah sakit sakitan, dia lari dengan seorang prajurit kota Ming, dan tidak pernah menengok kami lagi, kami pernah mencari nya, namun dengan tega nya dia mengusir kami, pura pura tidak mengenal kami" Isak tangis A Huan.

A Mei menangis agak keras sambil merebahkan kepala nya di paha A Huan.

"Koko!, mei lapar!" rintih nya pilu.

A Huan membelai rambut adik nya dengan lembut seraya masih terisak sedih, "bersabarlah mei mei, pejamkan mata mu, dan lapar mu akan hilang" ucap nya.

Melihat pemandangan itu, dada Xiao Yuen terasa perih sekali, meskipun dia bernasib nyaris serupa, namun dia masih memiliki banyak Tail emas dan harta yang dia ambil dari bajak laut tempo hari.

Tidak jauh dari tempat itu, terlihat seorang wanita paro baya membawa Baofan (semacam nasi dengan lauk nya yang di bungkus daun).

Xiao Yuen menghampiri penjaja Baofan itu.

"Ayi, bisa kah saya beli Baofan nya, berapa satu bungkus?" tanya Xiao Yuen.

"Boleh nak, satu bungkus lima Tail perak!" sahut wanita paro baya itu sembari tersenyum ramah.

"Saya mau enam bungkus ayi!" kata Xiao Yuen.

Wanita paro baya itu memberikan enam bungkus Baofan kepada Xiao Yuen.

Xiao Yuen lalu menyerahkan sekeping Tail emas berlobang ditengah tengah nya sebagai penanda nilai setengah Tail emas.

"Maaf nak, Ayi tidak punya kembalian nya" ucap wanita itu lagi. Satu keping Tail emas, sama dengan seratus keping Tail perak, jadi setengah keping Tail emas itu, setara dengan lima puluh keping Tail perak.

"Ambilah Ayi, ambil kembalian nya untuk Ayi saja" ucap Xiao Yuen berlalu sambil membawa enam bungkus Baofan pada A Huan dan A Mei.

Wanita penjual Baofan itu menjura beberapa kali di hadapan Xiao Yuen dengan wajah yang sangat gembira sekali.

...****************...

1
erwin mnoor
mulai greget..
budiman_tulungagung
ikan paus naik odong odong... gass terusss dong
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
Mirna Yuliana Rachman
dah berapa haru nih kelahi lawan serigala, gak kelar kelar../Smile//Smile/
Iwan Sutanto
semangat terus thor..
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gass terus thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah bertarung
Bias Satria
lanjut Thor mantab jiwa ,kreazi up dong Thor biar seruh bacanya.,hadiah bungah.
Bias Satria
creazy up Thor biar gak gantung bacanya.
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gasss terus thor
spooky836
pantetlag cerita anak haram noveltoon baik suruh jangan baca novel sampah. para readers buAnglah jumpa novel sampah macam ni.
spooky836
semua novel baru semua sampah. zaman mana entah nama cina, nama indon, nama melayu, nama jawa, nama kafir pun ada mc kafir ke..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
budiman_tulungagung
ubur ubur ikan lele... update terus lee
tundra mahkota
up nya Jangan satu , lanjutlah
Iwan Sutanto
lama...
Bias Satria
lama kali updetnya bisa lupa bacanya.
tundra mahkota
lanjut lah upnya jangan satu
Mazaiat Habib
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuttt kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn thoooooooooooooooooooorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!