NovelToon NovelToon
PACAR TARUHAN

PACAR TARUHAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Office Romance / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: HANA ADACHI

🏆 Juara 3 YAAW 2024 Periode 2🏆

"Permisi Mas, kalau lagi nggak sibuk, mau jadi pacarku?"

———

Daliya Chandana sudah lama memendam rasa pada sahabatnya, Kevin, selama sepuluh tahun. Sayangnya, Kevin tak menyadari itu dan malah berpacaran dengan Silvi, teman semasa kuliah yang juga musuh bebuyutan Daliya. Silvi yang tidak menyukai kedekatan Daliya dengan Kevin mengajaknya taruhan. Jika Daliya bisa membawa pacarnya saat reuni, ia akan mencium kaki Daliya. Sementara kalau tidak bisa, Daliya harus jadian dengan Rio, mantan pacar Silvi yang masih mengejarnya sampai sekarang. Daliya yang merasa harga dirinya tertantang akhirnya setuju, dan secara random meminta seorang laki-laki tampan menjadi pacarnya. Tak disangka, lelaki yang ia pilih ternyata seorang Direktur baru di perusahaan tempatnya bekerja, Narendra Admaja. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?Akankah Daliya berhasil memenangkan taruhan dengan Silvi? Atau malah terjebak dalam cinta segitiga yang lebih rumit?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Apa Kamu Menyukaiku?

"Mama kamu itu...emang agak unik ya?" ujar Daliya saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil Ren.

Ren tertawa. "Sorry, kamu pasti kaget ya. Kamu bener, Mamaku itu orangnya memang unik banget. Orangnya kelewat santai. Tahu nggak dulu Mama pernah bilang apa sama papaku?"

Daliya menoleh ke arah Ren dengan wajah penasaran. "Memangnya Mama kamu ngomong apa?"

"Kata Mama, 'Pa, kamu cari selingkuhan sana biar nggak bosen sama Mama mulu',"

"Hah? Terus Papa kamu bilang apa?"

"Papaku nggak menggubris omongan itu. Soalnya papaku itu tipe suami yang bucin mampus sama istrinya," jawab Ren masih sambil tertawa.

"Astaga.." Daliya tergelak. "Mama kamu ada-ada aja deh. Tapi, aku akui Mama kamu itu baiiikkk banget. Calon istri kamu pasti beruntung deh bisa dapet mertua sebaik itu,"

"Oh ya?" Ren tersenyum miring. "Jadi kamu merasa beruntung dong?"

"Hmm?"

"Kan kamu calon istriku,"

Daliya langsung terbatuk-batuk mendengar ucapan Ren. Astaga, orang ini! Pintar sekali mengucapkan kata-kata manis.

"Hei, Ren," Daliya berkata setelah beberapa saat menimbang-nimbang. Ren hanya menoleh sekilas, kemudian kembali fokus menyetir.

"Ya? Kenapa?"

"Apa kamu menyukaiku?"

Ckiiittt!

Pertanyaan itu sukses membuat Ren mengerem mobilnya secara mendadak. Akibatnya, tubuh Daliya jadi condong ke depan dan kepalanya hampir menabrak dashboard yang ada di depannya.

"Astaga!"

"Sorry! Sorry!" Ren langsung mengulurkan tangannya ke arah Daliya, memastikan gadis itu tidak terluka. Untungnya Daliya memakai sabuk pengaman, sehingga tubuhnya masih tertahan di bangku tempatnya duduk. "Kamu nggak apa-apa kan?"

"Ren, kamu kenapa sih?" gerutu Daliya sambil menenangkan jantungnya yang berdetak cepat karena shock.

"Maaf. Aku...kaget," jawab Ren dengan wajah menyesal. "Kamu tiba-tiba nanya begitu, jadi..."

"Ya ampun, tahu begitu aku nggak tanya sekarang," Daliya masih berusaha mengatur napasnya yang terasa ngos-ngosan. "Maafkan aku. Aku cuma asal bicara karena terlalu penasaran. Nggak usah terlalu dipikirkan," ujarnya lagi.

"Kamu benar kok, sepertinya aku menyukaimu,"

Ucapan Ren seketika membuat Daliya langsung menoleh. Tampak lelaki itu masih menatapnya lamat-lamat.

"Aku menyukai kamu Daliya," kata Ren lagi. Suaranya tenang dan jelas, sangat berbanding terbalik dengan daddanya yang bergemuruh di dalam sana. Sejujurnya, dia penasaran dengan reaksi apa yang akan ditunjukan gadis itu.

Daliya terdiam sejenak. Mulutnya menganga, tapi dia kehabisan kata-kata. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu ia palingkan wajahnya ke depan dan menatap lurus ke arah jalanan.

"Kita...jalan saja," kata Daliya kemudian.

"Daliya?"

"Jalan, Ren. Mobil di belakang menunggu kita,"

Ren kebingungan. Reaksi Daliya yang seperti itu sama sekali tidak ada dalam bayangannya. Ia masih ingin bertanya, tapi suara klakson mobil yang bersahut-sahutan dari arah belakang membuatnya terpaksa menancap gas dan melanjutkan perjalanan.

Selama perjalanan pun, Daliya tak berkata apa-apa. Begitu juga dengan Ren. Mereka berdua sibuk tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Barulah saat mobil Ren berhenti di depan gerbang kost-kostan, Daliya melepaskan sabuk pengamannya.

"Terimakasih karena sudah mengantar aku. Kalau begitu, aku permisi—" Daliya sudah bersiap untuk membuka pintu mobil, tapi Ren menahan tangannya.

"Daliya, sebentar, aku mau bicara," ujar Ren dengan nada setengah memohon.

Daliya menelan ludahnya gugup. Mengumpulkan keberanian, akhirnya gadis itu menolehkan wajahnya menatap Ren. "Bicaralah,"

"Aku akan mengulangi ucapanku tadi," Ren berkata sembari menggenggam tangan Daliya. "Aku menyukai kamu Daliya,"

Daliya menelan ludah sejenak. "Kamu pasti bercanda,"

"Aku tidak bercanda," Ren menjawab yakin.

"Tapi, kenapa?"

"Apa perlu alasan bagi seseorang untuk menyukai orang lain? Aku jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama, itu saja,"

"Jangan membuatku salah paham Ren," Daliya menghela napas panjang. "Kamu hanya penasaran denganku, bukan jatuh cinta,"

"Daliya, aku adalah orang yang merasakan perasaan itu. Kenapa malah kamu yang ragu? Aku yakin kalau sekarang perasaanku itu cinta,"

Daliya menatap wajah Ren dengan seksama. Wajah tampan itu balik menatapnya dengan tatapan tulus.

"Apa kamu...tidak menyukai aku?" tanya Ren kemudian.

"Aku tidak tahu," jawab Daliya jujur. "Kita baru bertemu beberapa kali. Jika dihitung dari hari pertama kita bertemu, ini baru yang ketiga. Menurutku waktu kita terlalu singkat untuk menyimpulkan apakah perasaan kita benar-benar tertarik atau cuma penasaran,"

"Di hari pertama kita bertemu, kita bahkan sudah berciuman. Aku yakin saat itu kamu tidak menolaknya. Apa aku tidak boleh mengira itu adalah perasaan kamu yang sebenarnya?" Ren bertanya penuh harap.

"Aku tidak menolak karena kaget!" Daliya menjawab setengah berteriak. Ia jadi malu saat Ren kembali membahas tentang 'insiden' ciuman mereka. "Kamu melakukannya tanpa seizinku!"

"Kalau begitu," Ren melepas sabuk pengaman, kemudian ia mencondongkan tubuhnya mendekati Daliya. "Aku akan mencobanya sekali lagi. Kali ini aku akan memberitahu kamu terlebih dulu. Daliya, aku akan menciummu sekarang, di sini. Jika kamu tidak menolak, aku akan anggap kamu punya perasaan yang sama denganku,"

Daliya terbelalak. Astaga, apa yang baru saja dikatakan laki-laki ini? Dia bilang mau menciumnya?

Ren sama sekali tidak main-main dengan ucapannya. Tak memberi kesempatan untuk Daliya menjawab, lelaki itu sudah mendekatkan wajahnya pada Daliya. Tangannya menyentuh dagu gadis itu dan memaksa Daliya agar mendongak menatapnya. Semakin Ren mendekat, semakin erat pula tangan Daliya merremas ujung kemejanya. Di dalam hati dia ingin menghindar, tapi yang aneh, tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak.

Hei, tubuhku! Kenapa kamu tidak menghindar? Apa kamu juga menginginkan ciuman ini? Dasar bin al! Batin Daliya mengutuk dirinya sendiri.

Hidung mancung Ren sudah menyentuh ujung hidung Daliya. Sontak, Daliya memejamkan matanya.

Bodo amatlah!

Tok, tok, tok

Kaca mobil Ren yang diketuk dari luar membuat aktivitas mereka seketika terhenti. Daliya dan Ren sontak menoleh ke asal suara untuk melihat siapa si pelaku yang sudah mengganggu kegiatan mereka itu. Daliya terbelalak saat dilihatnya ada seorang pria yang ia kenal mencoba mengintip mereka dari balik kaca mobil.

"Kevin?"

1
Katherina Ajawaila
semoga jodoh ya thour😇
Katherina Ajawaila
nak kepergok SPM deh, Ren😁
Katherina Ajawaila
somplak berdua 🤣
Katherina Ajawaila
ketemu lg mantan pacar dua jam setengah 😁
Katherina Ajawaila
Ren and Deilya double Job 🥰
Katherina Ajawaila
kevin, naik darahnya k otak, pasti Diam2 Kevin ada hati sm Dailya, keren Ren, outhou main kan😜
Katherina Ajawaila
kerja sama yang baik. Dailya
Katherina Ajawaila
sombongnya Silvi ngk injak bumi, jabanin Dai 😎
⚘️ɛ.
thankyou thor, ceritanya ringan, kocak dan sangat menghibur.. 🫰🏻
tulisannya juga rapi dan enak dibaca..
semangat terus dlm berkarya, ya! 😘
⚘️ɛ.
keluarga konglomerat paling santuy.. 😂
⚘️ɛ.
langsung ijab qabul aja ntar di rumah Ren..
⚘️ɛ.
gausah tergoda, Dal..
ujian menjelang pernikahan itu..
⚘️ɛ.
di atas Ren masih ada Aurora..
jadi, gausah geer ya anda, Pak Direktur..
⚘️ɛ.
gue kira si Jo minta dikawinin, eh, dinikahin..
⚘️ɛ.
busuk hati sekali ya si Silvi ini..
⚘️ɛ.
kasi aja air keran, Dal..
tanpa gula tambahan, tanpa pemanis buatan..
⚘️ɛ.
kayak mau tes CPNS..
⚘️ɛ.
kalo deket udah gue ceburin ke empang nih si kepin..
⚘️ɛ.
pepet terooss bwangg..
⚘️ɛ.
ya menurut ngana..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!