NovelToon NovelToon
Cinta Tak Di Balas Cinta

Cinta Tak Di Balas Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Pelakor jahat
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.

Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.

Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..

penasaran dengan kisah Larisa???

Baca selengkapnya di novel ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

"Gimana pendapat kamu Sa?"Tanya Davin.

Keduanya sudah berada di dalam kamar mereka.

Karena Davin mengajaknya berbicara,Larisa pun bangun dari posisi tidurnya dan menyandarkan diri di sandaran kasur,Davin juga melakukan hal yang sama.

Tapi keduanya berjarak,Davin disisi kanan,sementara Larisa disisi kiri kasur.

"Pendapat soal apa?"Larisa bertanya balik.

"Soal bulan madu ke paris,apa kamu bisa ninggalin kerjaan kamu dan juga pasien-pasien kamu selama kita di paris."Kata Davin.

"Aku udah minta dokter Hedy buat gantiin aku,selama aku gak ada."Jawab Larisa.

"Kamu sendiri gimana?"Larisa bertanya kembali.

"Aku juga gak masalah,sekali pun aku menolak dan beralasan sibuk,hal itu gak akan berpengaruh,bunda pasti akan jawab,ada ayah yang bisa menghandle kerjaan aku sementara di kantor."Jawab Davin.

"Apa kamu terpaksa pergi berdua bareng aku?,kalo iya,aku bisa bantu buat bicara sama bunda."Ucap Larisa,ia sendiri yang berucap seperti itu,meskipun tau hatinya akan terasa sakit.

"Gak juga kok,aku anggap kita jalan-jalan aja."Jawab Davin.

"Maafin aku Sa...aku belum bisa menjadikan kamu,atau menjadi suami seutuhnya,seperti rumah tangga pada umumnya".

"Kamu bisa berhenti dan menyerah sebelum kita terlalu jauh berjalan Sa..."Ucap Davin.

"Aku udah ngantuk Vin..."Larisa pun merebahkan tubuhnya di kasur dan tidur membelakangi Davin,tanpa memberikan jawaban untuk Davin.

Larisa masih mau berjuang dan belum menyerah,mengingat pernikahan mereka yang masih seumur jagung.

...****************...

Pagi-pagi nya Larisa bangun,sama seperti kemarin,tubuhnya terasa berat karena Davin sudah berada di dekatnya,tidur sambil memeluk dirinya.

Larisa tersenyum,memandangi Davin,dirinya belum menyingkirkan tangan Davin yang memeluknya.

Sungguh,melihat suaminya dari jarak dekat seperti itu,membuat dada Larisa berdebar-debar,saat Larisa sedang asyik memandangi wajah Davin,tiba-tiba saja Davin terbangun,ia langsung membuka kedua matanya,dan terkejut karena dirinya sedang memeluk Larisa.

"Yaa ampun...maaf,,,maaf...Sa,aku gak sadar,meluk kamu."Davin langsung melepaskan pelukannya dan menjauhkan tubuhnya dari Larisa.

"Gak papa Vin...aku istri kamu,lebih dari itu pun boleh,tapi sayangnya kamu gak mau menyentuh aku."Jawab Larisa sendu,Larisa langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi.

Sementara Davin hanya diam dengan raut wajah seperti orang yang kebingungan.

Beberapa menit kemudian,Larisa sudah selesai mandi,ia bingung tetap berada di dalam kamar mandi,atau keluar.

Larisa lupa membawa pakaian gantinya,ingin meminta tolong kepada Davin,tapi ia juga malu.Apalagi jika Davin yang mengambilkan pakaian Dalam miliknya.

Dengan ragu-ragu Larisa keluar,berharap Davin tidak melihat dirinya yang berbalut dengan handuk sebatas dada dan juga diatas paha nya.

Larisa keluar dari kamar mandi,sambil berjalan melihat ke sebelah kiri,kasur mereka,sementara Davin disebelah kanan nya berjalan dari arah ruang ganti mereka.

Larisa berjalan miring perlahan dan akhirnya bertabrakan dengan Davin,ia terkejut,sampai tidak sadar handuk yang melekat di tubuhnya jatuh ke bawa.

Sementara Davin hanya diam dan memandangi tubuh Larisa tanpa balutan handuk,Davin menelan air liurnya sendiri,melihat keindahan tubuh Larisa.

Larisa yang menyadari reaksi Davin langsung melihat ke arah tubuhnya dan terkejut,karena handuknya sudah jatuh di bawah.

"Aaaaaaaaaaaaa...."Teriak Larisa sambil memungut handuk yang jatuh di bawah,dan memakainya kembali,setelah itu Larisa berlari ke arah ruang ganti mereka.

Davin berbalik badan,melihat Larisa yang berlari menghindari nya.Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi,bayangan tubuh Larisa yang tadi dilihatnya masih menari-nari terus diatas kepalanya.

Padahal ia sudah biasa melihat Bella berpakaian minim,bahkan Bella pernah memperlihatkan tubuhnya tanpa sehelai benangpun,waktu Bella menggoda dirinya untuk making love bersama.

Tapi waktu itu ia sama sekali tidak tertarik,ia juga bisa langsung menghilangkan ingatan saat melihat tubuh Bella tanpa busana,tapi saat melihat tubuh Larisa,rasanya sangat berbeda.

Davin mandi di bawah shower,ia menyabuni seluruh tubuhnya dan juga mencuci rambutnya dengan sampo,tangannya bergerak,tapi pikirannya tidak ada disana,kepalanya masih penuh dengan cuplikan adegan tadi,saat dirinya tidak sengaja melihat Larisa tanpa sehelai benang pun.

Sementara Larisa merasa sangat malu sekali,ia bergegas berganti pakaian kerjanya,memakai makeup tipis di depan meja rias,dan langsung keluar dari kamar.

Rasanya ia sangat malu sekali berhadapan dengan Davin,ia bahkan sampai lupa menyiapkan baju kerja untuk suaminya tersebut.

Larisa langsung keluar kamar,menuju dapur,membantu bunda Davin di dapur.

Beberapa menit kemudian Davin keluar dari kamar mandi,ia melihat ke sekitar di dalam kamarnya,tidak ada Larisa.

Ia juga tidak melihat,pakaian ganti untuknya yang disiapkan oleh Larisa.

Tanpa Davin sadari,ia keluar dari kamar masih memakai handuk sebatas pinggangnya.

"Saaa...Saaa..."Davin sedikit berteriak memanggil nama Larisa.

Davin pun berjalan sampai ke arah dapur,ayahnya yang sedang berada di ruang makan,terkejut melihat anaknya keluar bertelanjang dada.

"Davin...mana baju kamu?"Tanya Ayah Davin,tapi Davin tidak menjawab,ia justru terus berjalan ke arah dapur.

"Sa...baju aku mana?"Tanya Davin.

Larisa yang mendengar namanya di sebut pun menoleh ke arah sumber suara tersebut,bersamaan dengan bunda Davin dan juga bibi menoleh bersama.

Ketiganya terkejut melihat Davin berjalan di dalam rumah hanya memakai handuk sebatas pinggang,sebelumnya Davin tidak pernah melakukan hal itu.

Sementara Larisa terdiam karena terpaku melihat roti sobek milik suaminya tersebut.

"Larisa...baju ganti buat aku mana?"Davin menyadarkan lamunan Larisa.

Larisa tersentak dan sadar dari Lamunannya.

"Ohh ya ampun...maaf Vin,aku lupa."Jawab Larisa.

Setelah itu Larisa berjalan cepat mendahului Davin ke arah kamar mereka,sementara Davin berjalan di belakang Larisa.

"Sepertinya Davin,mulai bergantung sama Larisa yaa bii..."Celoteh bunda Davin.

"Biasanya juga,dia kan apa-apa sendiri,ini baju ganti aja,minta Larisa yang nyiapin."Celoteh bunda Davin Lagi.

Bibi hanya menanggapi perkataan majikannya tersebut dengan tersenyum.

Larisa sudah selesai menyiapkan pakaian ganti untuk Davin,ia meletakkannya di pinggiran kasur,saat akan berbalik.

Larisa menabrak dada bidang milik Davin yang sedang berdiri di belakang Larisa,karena tidak bisa menjaga keseimbangan,Larisa jatuh berbaring diatas kasur,dan tanpa sengaja Larisa menarik Davin jatuh diatas tubuhnya.

Karena saat menabrak dada bidang milik Davin tadi,dan sedikit lagi terhuyung,Larisa memegang kedua lengan Davin.Akhirnya keduanya jatuh bersamaan,dengan posisi Davin menindih Larisa.

Larisa memejamkan matanya karena merasa malu,tapi sudah beberapa detik,tubuhnya masih terasa berat,perlahan-lahan ia membuka matanya dan mendapati Davin masih berada di atas tubuhnya.

Davin menatap lembut Larisa,Larisa yang terbuai karena tatapan lembut dari Davin pun hanya diam saja,tidak lagi mengelak.

Davin menyingkirkan sebagian rambut yang menutupi wajah cantik Larisa,ia membelai lembut wajah Larisa,perlahan-lahan Davin mendekatkan wajahnya ke arah wajah Larisa,Davin mencium lembut bibir Larisa selama beberapa detik.

Larisa pun yang terbuai dengan kelembutan Davin,membalas ciuman suaminya tersebut,kemudian Larisa tersadar,dan mendorong dada Davin,agar ia bangun.

Larisa berdiri,merapihkan pakaiannya dan juga rambutnya.

"Maaf Vin...aku ke depan dulu,aku tunggu di ruang makan."Ucap Larisa,setelah itu bergegas keluar dari dalam kamar.

Sementara Davin masih terpaku sambil memegangi bibirnya sendiri.

"Kenapa rasanya beda yaa,seperti saat aku berciuman dengan Bella".

"Dada aku juga berdebar-debar,sepertinya aku harus kerumah sakit,ada yang gak beres sama dada aku dan juga isi kepala aku."Bathin Davin.

Setelah itu,ia langsung memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Larisa,Davin benar-benar heran dengan dirinya sendiri,ia bahkan meminta Langsung terhadap Larisa untuk menyiapkan pakaian kerja nya.

Davin langsung berjalan keluar menuju ruang makan,ia duduk bersama bunda,Larisa,dan juga sang ayah di ruang makan.

Seperti biasa Larisa akan berdiri dan mengambilkan makanan untuk Davin,tapi kali ini ia lebih banyak menunduk daripada melihat ke arah Davin.

Davin merasa heran dengan tingkah Larisa,dan dengan dirinya sendiri juga,setengah hatinya merasa tidak rela,Larisa sama sekali tidak ingin melihat ke arahnya.

Akhirnya waktu sarapan pagi mereka pun selesai,Davin dan Larisa berpamitan kepada kedua orang tuanya,kali ini Davin mengantarkan Lagi Larisa ke tempat kerjanya.

Larisa berjalan cepat lagi mendahului Davin,dan membuka pintu mobil untuknya sendiri,Larisa masih merasa malu karena adegan ciumannya tadi bersama Davin.

Davin pun bergegas masuk ke dalam mobilnya,ia melihat ke arah Larisa yang masih saja terus tertunduk.

Tiba-tiba davin menyandarkan Larisa ke sandaran kursi,Larisa terkejut dan refleks menutupi dadanya,sementara Davin mengambil seatbelt disamping Larisa dan memakaikannya untuk Larisa.

"Kamu lupa pakai seatbelt Larisa..."Ucap Davin,ia sudah berada di kursinya kembali.

Larisa semakin merasa malu karena sudah salah paham terhadap Davin.

Davin pun menghidupkan mesin mobilnya,dan perlahan-lahan mobilnya berjalan,meninggalkan rumah kedua orang tuanya...

1
Farida Rida
Lha kok udah tamat aja thor
Farida Rida
Sangat menjijikan jika Davin mau menyentuh Bella, tp g apa" sama" pasangan sampah
Sukeh Kejora
jgn jgn Larisa mandul dong ,
Yulia Irawan
sweet banget si Liam... emang mending dicintai dari pada mencintai sendiri....
Alisya Yeppeumnida
liam yg di cium.aku yg salting/Drool/
Farida Rida
Ceritanya selalu membahagiakan pelakor, makanya yg baca malas kasih Like
Na_dhyra: ehehehe...makasih udah baca bunda...sebelum memutuskan nyoba nulis,ak udh banyak baca novel2..judulnya beda-beda,tp alur cerita nya kaya mirip smua gtu...pengen yg beda aja...
total 1 replies
Farida Rida
Sebenarnya yg bego itu ceritanya
atik
lanjut thor
Alisya Yeppeumnida
akhirnya.....
atik
bagus
Yulia Irawan
makin seru...
Adinda
akuin aja liam sebelum larissa direbut yang lain
Yulia Irawan
apa jangan-jangan Bella mau mati... itu mungkin aja gejala kanker...🤣🤣🤣😋
Yulia Irawan
jadi sama-sama suka ni ya.... Larisa sama Liam...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
Yulia Irawan
apakah Davin masih berfikir kalau Larisa mau balikan sama dia...?
Yulia Irawan
si pelakor, bhkn wnita murahan yang bahagia....
holipah
othor nya sayang sama Bella makanya g ada karma bt Bella
Na_dhyra: hahahaha
total 1 replies
Yulia Irawan
Bella kapan ya dapat karma...?
Yulia Irawan
Bella ini nggak tapi nasibnya kok beruntung bngt ya... nggak ada karma buat dia.
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
Yulia Irawan: wanita nggak benet
total 1 replies
Yulia Irawan
terserah lah Vin... wes sak karepmu. CEO kok ogeb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!