Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princes Chap 14
"dasar orang gila" gerutu Jihaen seraya meletakkan ponsel nya kembali ke meja, ia betul-betul merasa terganggu dengan pria bernama Richard Erling ini.
Ya meskipun mereka masih memiliki kesalahpahaman, sebetul nya Jihaen sendiri masih sangat ingin membersihkan nama nya. namun sekarang Richard bukan hanya telah tak melupakan nya namun pria itu juga telah memiliki pujaan hati, jadi itu arti nya Richard sudah tak mempersoalkan nya lagi. Kalau begitu Jihaen fikir ia juga tak mau mempersoalkan nya dan anggap semua yang terjadi antara mereka hanya lah masa lalu.
"aku tantang kau suatu hari nanti jika memang benar aku salah paham pada mu..,maka aku akan memohon di kaki mu.." kata Richard kala itu terakhir kali mereka ber-argumen
"tapi..aku tidak yakin harus mempercayai seorang gadis asing atau kah percaya pada saudara sedari kecil ku sendiri? Jihaen, bagaimana menurut mu? bukan kah aku akan lebih mempercayai Chiko dan teman-teman ku ketimbang kau dan teman-teman mu.." lanjut Richard sebelum pria itu pergi..
Jihaen hanya bisa diam saat itu, ia sudah lelah bertengkar dan membela diri nya namun Richard tidak pernah mempercayai nya. jadi ia hanya memilih diam alih-alih membela diri lagi untuk yang kesekian kali nya.
Apa guna nya membela diri di hadapan orang yang bahkan tak mau mempercayai mu. saat Richard bukan sama sekali ingin mendengarkan alasan nya namun hanya untuk menuduh nya. nah, se-simpel itu
Jihaen menarik nafas dan berhenti dari ingatan masa lalu nya, ia pun kembali ke kehidupan yang nyata.
"Jihaen, lupakan..lupakan orang gila tak berperasaan itu" gumam Jihaen seraya menepuk-nepuk pelan kepala nya sendiri
Saat Jihaen sedang berjalan di koridor ia melihat sosok pangeran Yilva hendak keluar dari gerbang utama.
"kakak ke-empat mau kemana ya?" gumam Jihaen seraya mengerutkan alis nya
Lalu buru-buru menghampiri di kejauhan. Untung nya saat ini ia tidak mengenakan gaun puteri yang megar jadi ia tak perlu kesusahan menghampiri sang kakak
"kak Yilva" kata Jihaen yang tiba-tiba sudah berada di sisi Yilva
Pria tinggi bertampang cute ini sedikit kaget dengan kehadiran adik kesayangan nya yang tiba-tiba lalu dengan kondisi yang ngos-ngosan juga..
"kamu kenapa? habis Jogging?" tanya Yilva penasaran
"he he..enggak" jawab Jihaen merasa lucu, mana ada orang jogging pake gaun? tapi ia tak heran karena kakak nya yang satu ini memang rada selengekan dan suka berasumsi sembarangan.
"terus..?" Yilva penasaran
"aku mau minta tolong kakak sesuatu boleh nggak?"tanya Jihaen dengan penuh keyakinan kalau kakak nya pasti akan membantu
Pangeran Yilva merasa senang, adik kesayangan nya mereka ini bukan lah orang yang sering minta ini dan minta itu meski ia adalah seorang puteri kerajaan Nirven. Jadi saat adik nya minta seperti ini tentu saja Yilva merasa senang, nanti ia akan dengan bangga pamer di depan Yudhistira,Yuza dan Yoshi.
"tentu saja, apa yang mau tuan puteri perintahkan pada saya.." kata Yilva berkata dan bertingkah seperti seorang pelayan di hadapan sang adik
"ih, jangan gitu dong.." Jihaen bukan nya senang ia malah merasa semena-mena pada sang kakak
"ya udah lah gak jadi.." Jihaen pura-pura kesal
"gitu aja ngambek.." komentar Yilva
"adik mau apa sayang.." kata Yilva kemudian seraya merangkul bahu Jihaen dengan mesra seperti abang yang sangat melindungi penuh adik perempuan nya
"kakak gak ada kerjaan yang urgent kan?" Jihaen takut kalau-kalau nanti nya ia bakal mengganggu urusan sang kakak
"enggak, kakak mau keluar aja bertemu teman" jawab Yilva jujur.
Jihaen ingat Kakak nya ini sangat senang bermain game jadi ia sangat banyak teman yang mengagumi teknologi dan mempelajari bagian tersebut. jadi ia fikir kakak nya ini bisa membantu nya sekarang.
"Baik lah, aku minta waktu kakak sebentar saja.." senyum Jihaen penuh arti
"oke.." Yilva tampak bersemangat.
Pangeran Richard sedang bersama beberapa rekan nya di ruangan perjamuan teh, mereka tampak sedang sibuk dengan lukisan bernilai seni tinggi di hadapan nya.
Entah apa yang mereka perbincangkan hingga begitu menyenangkan, kadang kala terdengar tawa senang dari dalam ruangan tersebut.
Ponsel pangeran Richard bergetar, pria menawan ini menatap ponsel nya dan sebuah pesan masuk ke sana..
"yo, saudara ku. Kau tau kan aku baru kembali, jadi sekarang kau memang pura-pura tak tau atau memang tak berminat menemui ku" tulis pesan tersebut. Itu adalah Chiko
Sejak kejadian lima tahun silam setelah Richard kembali ke kota Florisy, ia terhitung hanya dua tiga kali datang ke kota Destra.., kadang kala saat Chiko jarang-jarang kembali dari luar mereka akan bertemu sesekali.
"kau tau sekarang aku sibuk" balas Richard
"iya..aku tau putera mahkota semakin dewasa bukan kah akan semakin sibuk begitu" kata Chiko
"aku akan menemui mu nanti" tulis Richard lagi
"tentu saja, aku kakak mu..jelas sekali kau sebagai adik yang harus datang kepada ku" balas Chiko
"baik lah" Richard membalas singkat pesan nya
Richard melirik para rekan dan kerabat nya sibuk berbincang satu sama lain, seperti nya tak masalah ia membalas pesan absurd Chiko yang mengganggu nya ini
"Saat kita bertemu, kau harus mempertanggungjawabkan sesuatu kepada ku" oceh Chiko lagi
"apa itu?" balas Richard, bagaimana pun ini adalah saudara sekaligus sohib kental nya sedari kecil , jadi jika ada perbincangan dengan Chiko ia merasa itu menyenangkan untuk di bahas. Chiko adalah saudara yang paling ia percaya melebihi saudara kandung nya sendiri sekali pun.
"bagaimana bisa kau punya tunangan tapi aku bahkan tau kabar nya dari kerabat yang lain bukan dari mu langsung" protes Chiko
Selama ini Richard selalu mengatakan hal apa pun kepada nya, termasuk saat Richard jatuh cinta pada Jihaen. namun sekarang sudah bertunangan tapi tidak bercerita kepada nya, Chiko tentu saja merasa kesal.
"maaf, aku berniat mengenal kan pada mu langsung nanti nya" Richard membujuk nya..
Padahal sebetul nya Richard memang lupa memberitahu Chiko. entah lah, ia memang bertunangan dengan Mheyrina namun ia merasa hal ini tidak terlalu menghebohkan perasaan nya hingga ia harus curhat berbagi rasa pada Chiko.
Richard pun tak mengerti, sebetul nya ia sangat bahagia atau tidak sih bertunangan dengan Mheyrina. ia sama sekali tak faham..
Ia memang menyukai Mheyrina yang cantik dan penurut namun apa hati nya sudah betul-betul ia pasrah kan kepada gadis bernama Mheyrina itu kah?