NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Riana merasa sangat kesal saat ini, ia bahkan sudah menunggu sangat lama untuk wawancara tapi justru malah ditolak secara tidak hormat.

"Astaga, mengingat wajahnya saja sudah membuatku sangat kesal, memangnya ada ya Bos sejahat itu, kalau dia gak mau menerima kami sebagai sekertaris, setidaknya perlakukan kami dengan baik"  Riana terus menggerutu saat membuka bungkusan nasi padang kedua yang dibelinya saat perjalanan pulang tadi.

"Ingin sekali aku bakar saja kantornya saat ini juga" Riana terus menggerutu hingga bungkus kedua hampir habis.

Namun tiba-tiba saja Hana melakukan panggilan Video Call.

"Apa?" Jawab Riana dengan mulut yang masih penuh.

"Astaga Riana, apa yang kamu lakukan?" Hana melotot saat melihat mulut Riana yang penuh dan tiga bungkus nasi yang masih belum terbuka disampingnya.

"Aku lagi makan" 

"Makan sama siapa? Kenapa masih ada tiga bungkus nasi yang masih utuh dan juga yang sudah bekas disana?" 

"Aku lagi kesal, jadi aku melampiaskannya dengan makan" jawab Riana masih dengan mulut penuh.

"Ya ampun Riana! Gimana kamu mau kurus kalau kamu belum bisa mengontrol makanmu? Terus wawancaranya gimana? Berhasil gak?" Hana memberondong Riana dengan pertanyaan.

"Iya, padahal aku mengatakan tiga bulan pada Mas Rendi, tapi kalau keadaannya seperti ini, bagaimana aku bisa tampil cantik dihadapan Mas Rendi. Aku pasti sudah gila saat mengatakan akan kurus dalam waktu tiga bulan dihadapan Mas Rendi. Terus sekarang gimana Han? Dua bungkus nasi padang sudah masuk keperutku, dan sekarang pasti sudah menjadi lemak" Riana mulai terisak.

Riana mengutuk dirinya karena tak mengontrol makan ketika sedang kesal, dirinya kini bahkan sudah bulat seperti ikan buntal dan sekarang ia masih ingin menambahnya.

"Udah jangan nangis, mending sekarang kamu lari keliling lapangan yang ada didekat kontrakanmu, biar nasi yang kamu makan tadi bisa dicerna dengan baik dan nggak menjadi lemak" ucap Hana.

"Lari?" Kedua alis Riana seketika bertaut.

"Iya.. lari, karen itu cara satu-satunya agar kamu bisa kurus, mau sedot lemak kamunya gak punya uang kan?" 

"Tapi aku mana sanggup lari Han?" Rengek Riana.

"Yaudah tidur aja dirumah, dan kamu gak bisa nunjukin sama suami kamu yang berengsek itu kalau kamu bisa terlihat cantik dan selamanya kamu akan hidup bersama lemak-lemak jahat ditubuhmu itu" meski terdengar kasar tapi Hana sengaja melakukan itu agar Riana kembali sadar dan mau merubah dirinya.

"Oke, aku akan mencobanya" jawab Riana pasrah.

"Oh iya, gimana wawancaramu tadi?" Tanya Hana penasaran.

"Jangan dibahas, gara-gara kejadian tadi pagi, aku jadi khilaf dan beli nasi padang lima bungkus" 

"Memangnya ada kejadian apa?" Hana semakin dibuat penasaran.

"Bos perusahaan itu emang bener-bener gila, masa ada lima orang yang melamar tapi gak ada satupun yang lolos. Bayangin empat wanita cantik diusir dari sana hanya karena ketauan bergosip sebelum wawancara, gila banget kan?" 

"Dan yang lebih parah, aku yang gak ikut bergosip pun kena imbasnya hanya karena aku gendut, dia bilang kalau aku gak akan bisa melakukan apa-apa karena tubuhku yang gemuk, ingin sekali aku membakar kantornya agar dia jatuh miskin" Riana terus nyerocos.

"Sabar, besok cari kerja ditempat lain, kalau kita terus berusaha pasti akan ada hasilnya" Hana terus menyemangati sahabatnya agar tidak putus asa.

"Tapi gak yakin Han, benar kata Bos gila itu, kalau gak akan ada yang mau menerima wanita yang gemuk sepertiku, bahkan Mas Rendi pun mengatakan hal yang sama, sepertinya aku gak bisa melakukan apapun dengan tubuhku yang seperti ini" Riana kembali murung.

"Jangan nyerah dong Ri, aku yakin kamu pasti bisa, nanti kalau hari libur aku temenin kamu olah raga sekalian aku ajarin gimana caranya diet sehat biar kamu bisa kurus dalam waktu tiga bulan. Pokoknya untuk saat ini janga dulu makan nasi padang, pokoknya kamu harus berjuang selama tiga bulan ini, kita buat Si Rendi sialan itu menyesal karena udah selingkuhin kamu" 

"Iya Han, aku akan terus berusaha"

"Yaudah aku tutup dulu ya, keluar sana jangan diem terus, lari sana, atau setidaknya jalan kaki biar nasi padang tadi gak jadi lemak" 

"Oke Han, aku akan coba" 

Setelah panggilan terputus Riana mulai melangkah malas keluar rumah. Namun efek nasi padang tadi mendera matanya dan membuatnya ngantuk.

"Tidur dulu sebentar gak papa kan? Abis itu baru lari" Riana memutar balik langkahnya dan memutuskan untuk tiduran sambil memainkan berselancar diakun media sosial miliknya.

Saat dirinya mulai bosan, ia teringat perempuan yang bersama Rendi, ia ingat kalau namanya adalah Jihan.

Ia iseng-iseng mencari nama itu dikolom pencarian, ada banyak nama Jihan disana, namun mata tertuju pada sebuah foto wanita yang tak asing.

Riana pun membukanya dan melihat banyaknya foto-foto Jihan yang sangat cantik dan seksi bersama kedua anaknya.

Detik itu juga Riana teringat perkataan Rendi.

"Jihan itu udah punya dua anak, tapi tubuhnya masih sangat bagus, tapi kamu baru anak satu aja udah gak bisa jaga penampilan" ucap Rendi saat itu.

Riana pun segera bangkit dari tidurnya dan mulai melangkah keluar rumah, ia menuju lapangan yang dibicarakannya dengan Hana tadi.

Riana sedikit termotivasi setelah melihat beberapa foto Jihan.

Setelah berjalan hampir 30 menit, Riana sudah sampai kelapangan yang dituju, terlihat banyak orang yang juga sedang berolah raga disana.

Tempat itu masih terlihat ramai meski waktu sudah menunjukan pukul sebelas siang, karena tubuh Riana masih terasa berat, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Setelah dua kali mengelilingi lapangan, ia memutuskan untuk berlari kecil dan ternyata dia bisa, dan tanpa terasa ia sudah melewati dua putaran, Riana pun memutuskan untuk semakin menambah kecepatannya.

Karena saat ini ia teringat saat Rendi berciuman mesra bersama Jihan, ia memejamkan matanya agar menghilangkan bayangan itu dari pikirannya, namun bukannya menghilang, ia justru menabrak seseorang karena ulahnya itu.

Bruukkk..

"Astaga, punya mata gak sih lo?" Teriak wanita yang ditabrak Riana.

"Maaf Mbak, saya sungguh nggak sengaja, saya benar-benar minta maaf" Riana panik karena sudah membuat wanita itu jatuh terjengkang.

Riana pun mencoba menolongnya dengan mengulurkan tangan, namun dengan cepat ditepis oleh wanita itu.

Wanita itu pun bangkit lalu menyiram wajah Riana dengan air dari botol minumannya yang hanya tinggal setengah.

"Rasain tuh, itu hukuman karena lo udah nabrak gue" ucap wanita itu ketus.

Riana pun dibuat merasa sesak karena siraman air itu.

"Vika, kenapa kamu kasar begitu?" Seorang pria menghampiri wanita yang menyiram Riana tadi.

"Dia lari gak pake mata, makanya nabrak aku, aku jatuh dan kakiku sakit, jadi dia pantas mendapatkan itu" 

"Ya nggak sekasar itu juga Vik, dia juga pasti gak sengaja" bela pria itu.

"Iya nggak sengaja, tapi aku kesakitan karena ketidaksengajaannya" wanita bernama Vika itu melipat kedua tangannya didada dengan bibir mengerucut.

"Bu, aku minta maaf atas kekasaran pacarku Vika" ucap pria bernama Arvin kekasih Vika.

"Bu?" Dahi Riana seketika berkerut, setua itukah Riana dimata mereka, padahal umurnya baru 25 tahun, apa wajahnya sudah mirip ibu-ibu?.

"Ngapain sih kamu pake minta maaf segala" protes Vika.

"Dia lebih tua dari kita Vika, jadi tolong jangan bersikap kasar, kalau gitu kami permisi didulu Bu" Arvin menarik lengan Vika dan pergi menjauh dari sana.

"Ibu..?? Astaga!! apa aku setua itu??" Riana menatap pantulan dirinya dalam sebuah kaca jendela.

"Astagfirullah" dengan cepat Riana membalik tubuhnya karena tak sanggup menatap keseluruhan tubuh nya.

Karena hari sudah mulai terik Riana memutuskan untuk segera pulang dan membersihkan diri, selasai membersihkan diri Riana kembali melangkah keluar rumah.

Namun baru beberapa langkah saja sudah ada dua orang yang menghampir Riana, satu pria dan satunya lagi wanita.

"Apa anda wanita yang menolong Bu Windy tadi pagi?" Ucap si wanita.

"Bu Windy? Siapa ya?" Dahi Riana berkerut.

"Bu Windy yang tasnya anda selamatkan dari jambret tadi pagi" ucap si pria menjelaskan.

"Oh iya saya ingat, kenapa emangnya Mas?" 

"Apa Mbak sedang mencari kerja?" 

"Iya benar Mbak" jawab Riana ragu.

"Bu Windy menawarkan pekerjaan menjadi sekertaris dikantor putranya untuk membalas kebaikan anda"

"Benarkah" mata Riana membulat sempurna.

"Iya benar, jika anda mau, bersiaplah besok pagi-pagi, karena Bu Windy sendiri yang akan mengantar anda ke kantor putranya"

*****

*****

1
Kamiem sag
dah putus urat malu Jihan
Kamiem sag
Jihan berharap bahagia?
coba penulis dan pembaca siapa yg pingin pasangan Jihan Rendi bahagia?
aku sih terserah saja
tapi kalo dikampung kami pasangan pelakor oenghianat itu kita minta baik-baik untuk meninggalkan kampung demi kebaikan warga dan kebaikan pelaku zina tsb
kalo bahagia itu kan tergantung usaha
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!