Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KUNJUNGAN PANGERAN KESEMBILAN
Qin Ruyue bergegas kembali ke kamarnya, dia segera memeriksa keadaan Feng bersaudara dan memastikan bahwa kondisi mereka baik-baik saja.
"Bagaimana keadaan kalian?" tanya Qin Ruyue sambil menatap 4 orang pemuda di depannya.
"Berkat bantuan anda, kami baik-baik saja, nona." jawab Feng Yi, sebagai anak yang tertua, dia pasti akan menjawab pertanyaan yang diajukan pada adik-adiknya.
"Baguslah! Jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi obatnya, cedera luar atau dalam bisa membuat seseorang kehilangan keberanian nya. Aku harap kalian mulai belajar untuk menjaga diri dari sekarang!" ucap Qin Ruyue sambil menjatuhkan dirinya di atas kursi.
"Nona, apakah anda memiliki masalah?" tanya Feng Yi.
Qin Ruyue menggelengkan kepala, "Tidak! Hanya saja aku sedikit kesal."
Melihat wajah cemberut Qin Ruyue, Li Mei segera mendekat, dia menuangkan teh dan meletakan sepiring kue di atas meja. "Nona, makanlah!"
Qin Ruyue akhirnya membuat sebuah keputusan, "Besok pagi aku akan mengantarkan kalian ke pinggiran ibu kota, rumah milik paman kedua. Aku sudah tidak memiliki lebih banyak waktu, kaisar tua itu terus saja memaksaku untuk segera memasuki istana dan menjadi calon istri pangeran."
"Nona!" wajah keempat orang pemuda itu terlihat sangat sedih setelah mendengar ucapan dari Qin Ruyue.
"Aku ingin kalian berempat belajar dengan baik, paman kedua merupakan seorang ahli beladiri yang selalu menyembunyikan identitasnya di hadapan banyak orang. Setelah kalian selesai berlatih, aku akan membawa kalian ke istana pangeran ke sembilan." jawab Qin Ruyue dengan tegas.
"Kami akan mengikuti keputusan yang anda buat, nona. Jangan khawatir, kami pasti akan berlatih dengan sangat serius, agar bisa segera melindungi anda." ucap Feng Yi lagi.
Qin Ruyue mengangguk, "Tidak hanya kalian, namun si kecil dan ke-10 orang pengawal lainnya juga akan berlatih bersama,"
"Benarkah?" tanya Feng Yu.
Qin Ruyue mengangguk, "Istana adalah tempat yang paling berbahaya, aku harus membuat pengaturan yang ketat agar pangeran kesembilan tidak mengekang kebebasanku dan kalian akan datang setelah aku mendapatkan laporan dari paman kedua,"
"Kami mengerti, nona." ucap mereka dengan serempak.
Li Mei menatap wajah Qin Ruyue, dia memiliki keraguan tentang apa yang di lakukan oleh tuannya. "Nona, apakah ini tidak akan berbahaya? Nona kedua juga pasti akan segera pindah ke istana dan menjadi selir pangeran ketiga. Apakah anda tidak ingin seseorang mengawasinya?"
Qin Ruyue menggelengkan kepala, "Tidak perlu! Aku memiliki pengaturan untuk ini."
Li Mei mengangguk, "Baiklah! Li Mei akan pergi untuk menyiapkan semua kebutuhan anda."
"Nona!" Feng Yi kembali memanggil setelah melihat gadis pelayan itu pergi, Qin Ruyue melirik ke arahnya.
"Kami memiliki pengawal rahasia, beladiri mereka setingkat master kelas atas. Untuk sementara, biarkan dia mengikuti anda, istana adalah medan perang yang sesungguhnya, anda harus selalu waspada setiap saat." ucapnya.
Qin Ruyue mengangguk, "Baiklah, aku harap kalian juga bisa berlatih dengan tenang. Kematian keluarga Fei, cepat ataupun lambat, kita harus menemukan bukti dan saksi, agar bisa memulihkan kembali nama baik mereka."
Feng Yi mengangguk, "Anda benar, keluargaku sangat setia terhadap Kaisar, namun pada akhirnya di tuduh sebagai pemberontak, orang di balik layar, harus membayar harga yang mahal untuk perbuatannya."
Qin Ruyue tersenyum tipis, "Masalah ini, kita harus menyelidikinya dengan sangat hati-hati. Aku memiliki sebuah tebakan, hanya saja tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Tanpa bukti yang cukup, kita tidak bisa menyeret orang-orang itu ke bawah."
Feng Yu kembali bersuara, "Nona, kami pasti akan segera menyusul anda ke istana pangeran ke-9."
"Itu bagus, meskipun pada awalnya aku meminta pernikahan pada Kaisar hanya untuk menghindari masalah, namun malah berakhir kacau. Aku masih belum mengetahui apakah pangeran ke-9 itu kawan ataupun lawan." ucap Qin Ruyue sambil menghela nafas panjang.
Di kehidupan pertamanya, dia hanya bertemu dua kali, itu juga secara kebetulan dan pangeran kesembilan menggunakan topeng rubah berwarna perak, serta duduk di atas kursi roda.
"Nona, di istana, masih ada beberapa orang pejabat yang jujur, awalnya mereka merupakan sekutu dari keluarga Feng. Namun setelah kaisar menjatuhkan vonis pada keluarga kami, mereka juga ditekan sehingga tidak memiliki jalan keluar yang baik.''
Qin Ruyue mengangguk, "Aku mengerti, kalian tidak perlu terlalu khawatir. Baiklah, aku akan segera beristirahat, kalian juga jangan berlatih terlalu keras, sisakan juga sebagian waktu untuk menenangkan diri sendiri.''
Setelah mengatakan hal itu, Qin Ruyue segera bangkit, dia kembali ke kamarnya dan langsung berbaring. Banyak hal yang saat ini dipikirkan oleh gadis itu, terutama alasan pangeran ke-9 menerima tawaran pernikahan darinya.
'Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Bahkan pangeran ketiga sangat membenciku dan berusaha menghalalkan segala macam cara untuk membunuhku, namun dia menerima pernikahan ini dengan tenang, tanpa ada keraguan sedikitpun.'
Kriet!
Jendela terbuka, seseorang masuk dan langsung menutupnya kembali. Qin Ruyue melirik, dia melemparkan jarum kecil ke arah pria itu namun berhasil dihindarinya dengan cepat.
"Siapa kau?" tanya Qin Ruyue, pria itu segera membuka cadar yang menutupi wajahnya, hingga membuat mata Qin Ruyue langsung melotot.
"Kamu?"
"Terkejut? Bukankah seharusnya nona tertua merasa senang, karena dikunjungi oleh calon suaminya?" tanya pemuda itu sambil menyeringai.
"Kamu? Pangeran kesembilan?" tanya Qin Ruyue kembali, seolah ingin memastikan bahwa pria yang saat ini berdiri di depannya benar-benar pangeran ke-9.
"Apa maksudnya ini Nona Qin? Anda meminta pernikahan kepada yang mulia, bahkan berkata telah lama menaruh hati padaku, namun anda bahkan tidak mengetahui bagaimana penampilanku! Apakah itu berarti bahwa anda telah berbohong?" tanya pangeran kesembilan sambil mendudukan dirinya di kursi.
'Sial! Siapa yang mengatakan bahwa pria ini bodoh dan sangat tidak kompeten? Dia bahkan berhasil menyelinap ke dalam kamarku, tanpa disadari oleh ke-10 orang pengawal pribadi. Aku harus lebih berhati-hati!'
"Yang mulia, gadis kecil ini memang tidak pernah mengetahui bagaimana wajahmu, namun sering mendengar tentang anda." ucap Qin Ruyue sambil memaksakan diri untuk tersenyum.
"Jadi, katakan! Apa sebenarnya rencanamu? Kau tidak mungkin meminta anugerah pernikahan, tanpa memiliki maksud dan tujuan tertentu." ucap pangeran kesembilan.
Qin Ruyue tersenyum tipis, "Yang mulia, anda mungkin belum mendengar bahwa keluarga Qin kami memiliki segel militer yang memimpin 200.000 kavaleri berat. Bagaimana mungkin aku menikahi seseorang yang tidak bermoral seperti pangeran ketiga? Aku pernah mendengar bahwa anda tidak tertarik sama sekali pada seorang wanita, karena itulah satu-satunya cara untuk menghentikan pernikahan adalah dengan meminta anda kepada yang mulia, secara terang-terangan dan di hadapan banyak orang. Tapi siapa yang menyangka, bahwa anda akan menyetujuinya!"
sehat" sajakah thoy