kita memang tak tau siapa yang tuhan takdir kan untuk kita,namun kita bisa melabuhkan hati kita pada siapa. namun bagaimana jadinya jika ternyata hati dan takdir tak sejalan. Begitulah yang di rasakan oleh Aidan Arsyad Rafardhan,dia mencintai seorang wanita dan berniat akan melamar nya,namun bagaimana jadinya malah dia menikah dengan adik dari sang pujaan hati?
"menikahi orang yang di cintai memang impian,tapi mencintai orang yang di nikahi adalah kewajiban."
Aidan Arsyad Rafardhan
yukkk simak cerita lengkapnya di sini 👇
tinggalkan like,komen dan follow setelah membaca yah ☺️😆
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23. perubahan sikap
Maureen menatap tajam kearah intan yang dengan terang terangan menatap ke arah suaminya dengan tatapan seolah memuja dan juga menggoda.
"Ouh iya kalian berdua belum kenal kan sama istri saya, kenalkan dia Maureen. Istri saya,dan Maureen kenalkan mereka berdua adalah dua asisten serta sekertaris saya. Yang laki laki itu namanya Samuel kota sudah bersahabat sejak lama dan Samuel sudah bekerja dengan saya dari saya membangun usaha usaha saya,lalu dia adalah intan. Sekertaris dan kadang juga menjadi asisten saya,dia sudah bekerja di saya selama tiga tahun." Aidan menjelaskan dengan sangat jelas terperinci.
"Salam kenal nona Rafardhan,senang bertemu dengan anda, perkenalkan saya Samuel."sapa Samuel,sembari mengulurkan tangannya.
Namun tangan Samuel itu langsung di tepis oleh Aidan, melihat tatapan maut dari sahabat nya, Samuel pun langsung meringis dan menarik kembali tangannya.
"Maureen pak."jawab Maureen.
"Gak usah Mandang kayak gitu juga kali,mau gue colok tuh mata Lo. Yang sopan sama Bu bos."ucap Aidan.
"Weh Weh santai boss jangan emosi,gue cuman bercanda doang kok. Beda orang yang gak pernah jatuh cinta sekalinya jatuh cinta bucin dan posesif akut."sindir Samuel.
"Maureen ang sabar yah ngehadepin suami kamu ini,kalau sifat clid nya udah keluar wahhh. Siap siap kerepotan deh Lo,jadi ngurus bayi gede. Apalagi kalau dia lagi sakit beuhhh manja nya minta ampun-awsss."belum sempat Gibran menyelesaikan ucapannya,kaki nya sudah di injak dengan keras oleh Aidan.
"Di larang buka aib."
"Hahaha,bukan aib bro cuman ngasih tau dong,biar nanti kalau sifat Lo keluar dia gak kaget."balas Gibran.
"Gak papa udah biasa juga kok kak Gibran,emang mas Aidan ini suka manja sama aku. Aku udah tau kok,kalau dia manjanya minta ampun ngalahin anak kecil maunya nempel terus."ucap Maureen sembari melingkarkan tangannya di lengan Aidan, sembari menggeser posisi duduknya untuk lebih dekat dengan Aidan.
Aidan pun memandang ke arah Maureen dengan tatapan heran nya,kapan dia bersikap manja pada Maureen. Hubungan nya dengan Maureen baru saja akan sedikit terbuka.
Jangankan ingin bermanja manja,ingin mengobrol santai saja rasanya masih sangat kaku.
Maureen tampak menunjukkan wajah anggunnya sembari menampilkan senyuman manis.
Tak hanya sikap Maureen yang ini saja membuat Aidan kaget,tiba tiba saja Maureen bersandar di bahunya.
Aidan pun tak mengerti dengan situasi nya saat ini,ada apa gerangan?
Refleks tangan Aidan langsung terangkat merangkul bahu Maureen, membiarkan Maureen lebih nyaman bersandar di pundaknya,tak lupa Aidan pun membubuhkan satu kecupan di pucuk kepala Maureen.
Sontak keromantisan itu membuat tiga orang disana merasakan iri.
"Ekhem kalau mau romantisan mending nanti malam aja yah di kamar,jangan di sini banyak jomblo soalnya."sindir Samuel.
"Terserah gue dong rumah gue juga."balas aidan.
"Ya terserah tuan rumah aja dah,kita mah jomblo bisa apa."ucap Gibran.
Ketiga laki laki itu terus saja memperdebatkan tentang sikap romantis kedua pasutri yang di tebarkan di depan para jomblo.
Sedangkan dua wanita saling melemparkan tatapan tajam mereka.
Ya, sebenarnya Maureen bersikap seperti itu tak lain dan tak bukan adalah untuk memanasi wanita di hadapannya.
Entah kenapa Maureen merasakan jiwa jiwa pelakor ada di dalam wanita itu, apalagi saat melihat tatapan nya pada Aidan,emmmm ingin sekali dia menonjok mukanya yang sok kecantikan itu dan juga mencongkel mata nya.
Maka dari itu untuk mengantisipasi pelakor Maureen harus memperlihatkan kemesraan nya pada wanita itu,lewat sikap nya itu mungkin Maureen berkata.
'Ini adalah suami ku,sudah jadi miliki dan tak akan pernah menjadi milikmu.'
Maureen masih setia di posisiku saat ini,tak ada rasa pegal yang ada malah rasa nyaman,di tambah karena bosen mendengar obrolan keempat orang di depannya Maureen pun memainkan jadi jemari tangan Aidan.
"Ouh iya kamu pasti capek kan intan,kamu boleh ambil cuti. Atau kamu juga bisa liburan dulu selama satu minggu. Bilang saja pada saya kamu mau kemana, nanti saya belikan tiket nya selama satu Minggu. Saya tau kamu pasti capek kerja kan."ucap Aidan pada sekertaris nya itu.
Mendengar ucapan Aidan membuat Maureen langsung menghentikan kegiatan yang sedang memainkan jari Aidan itu.
Maureen langsung melihat ke arah Aidan dengan tatapan tajam. What? Suaminya sendiri malah perhatian sama wanita lain dari pada istrinya sendiri.
Helloww Maureen juga sudah hampir seminggu lebih menjadi istri dari Aidan namun tak pernah tuh Aidan menawarkan berwisata padanya.
Kesal? Ouh tentu saja. Maureen langsung melepaskan jemari Aidan lalu menyentakan tangan Aidan yang sedari tadi dia peluk.
"Aku mau ke kamar."ketus Maureen langsung berlalu saja pergi ke lantai dua.
Semua yang berada di sana pun merasa heran dengan perubahan sikap Maureen yang tiba tiba. Apalagi Aidan,dia sangat heran dengan perubahan perubahan sikap Maureen hari ini.
Seperti bunglon sekali,kadang senang,kadang ceria,kadang romantis,kadang sedih,kadang juga kesal dan judes. Haduhh apakah semua wanita itu seperti itu?
mewek, emosi, gregetan pokoknya jd satu.
biar tau rasa