NovelToon NovelToon
SUAMI IMPOTENKU

SUAMI IMPOTENKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: GuloJowo

BY : GULOJOWO NOVEL KE-7 😘

"Menikahlah dengan ku, aku pastikan ayah mu bisa melihat lagi."

Gluk!

"Dan jika kamu bisa membangunkan milik ku, maka aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan."

Gluk!

Lagi-lagi Kirana, gadis yang akrab dengan panggilan Kiran itu menelan ludahnya berkali-kali saat mendengar ucapan dari bosnya yang menurut rumor yang beredar di kantor tempatnya bekerja, bosnya itu mengidap impoten.

Apakah Kirana akan menerima tawaran bosnya itu dengan iming-iming yang dijanjikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GuloJowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 24

Ketika keluar dari lift, Kirana langsung berlari menuju ke toilet. Dan tepat di dalam toilet itu ada Mei sahabatnya yang sedang membersihkan toilet tersebut. Segera Kirana membasuh wajahnya beberapa kali guna menghilangkan bekas bibir Arsen yang masih terasa menempel di bibirnya.

"Ran, loe ngapain sih?" Mei nampak keheranan melihat sahabatnya itu sejak tadi menggosok-gosok bibirnya berulang kali hingga memerah. "Loe itu sebenarnya lagi cuci muka apa cuci bibir?" Tanyanya lagi.

"Ish," Kirana malah memanyunkan bibirnya yang merah.

"Gatel ya? Apa tadi kamu salah makan?" Mei kira Kirana sedang alergi hingga membuat bibirnya memerah.

Kirana menggeleng kemudian berlalu keluar dari toilet meninggalkan Mei yang kembali melanjutkan pekerjaannya.

*****

Hari libur pun tiba. Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi para pekerja karena bisa mengistirahatkan tubuh serta pikirannya, namun tidak bagi sekretaris Niko. Pagi-pagi sekali sekretaris Niko sudah tiba di kediaman Papa Haris atas permintaan Mama Davina. Ya, pagi tadi Mama Davina menghubungi sekretaris anaknya itu untuk datang ke rumah. Dan Mama Davina tidak mengatakan alasannya menyuruh sekretaris Niko datang ke rumahnya. Sekretaris Niko pun tidak berani mempertanyakan itu. Mendapat perintah seperti itu, sekretaris Niko langsung melesat menuju ke kediaman Presdir.

"Pagi Budir." Sapa sekretaris Niko saat menghampiri Mama Davina yang sudah berdiri di teras rumah menyambut kedatangannya.

Mama Davina terkekeh mendengar panggilan yang disematkan oleh sekretaris anaknya itu. "Kamu ini, suka sekali memanggil Tante dengan sebutan itu. Tante geli Ko mendengarnya."

Sekarang gantian sekretaris Niko yang terkekeh. "Baiklah, pagi Tante Vina." Sekretaris Niko mengulangi sapaannya.

"Pagi Ko." Balas Mama Davina. "Nah begitu kan lebih enak didengar. Ayo masuk." Mama Davina langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh sekretaris Niko di belakangnya. "Pa, ini Niko sudah datang." Mama Davina menghampiri suaminya yang duduk di ruang tengah. Mereka berdua baru saja menyelesaikan sarapannya tanpa Arsen. Ya, tanpa Arsen karena Arsen selalu bangun siang di saat hari libur begini. Jadi Papa Haris dan mama Davina selalu sarapan berdua di saat hari libur tiba.

"Pagi Tuan." Sapa sekretaris Niko kepada bos besarnya itu.

"Hey, sudah berulang kali Om bilang. Jangan memanggil ku dengan sebutan Tuan jika tidak sedang berada di kantor." Papa Haris melotot ke arah sekretaris anaknya itu, membuat sekretaris Niko dan juga mama Davina terkekeh.

Mungkin jika dengan mama Davina sekretaris Niko bisa memanggilnya dengan sebutan Tante. Namun entah mengapa dengan Papa Haris dirinya tidak bisa menghilangkan kebiasaan memanggilnya dengan sebutan Tuan. Padahal Papa Haris sudah memintanya memanggil dengan sebutan Om jika sedang tidak berada di kantor.

"Ah ya sudahlah, terserah kamu saja Ko." Papa Haris memilih mengalah karena percuma saja dirinya meminta kepada sekretaris anaknya itu.

"Tunggu sebentar ya, Mama ambil tas dulu di kamar." Mama Davina langsung melesat menaiki tangga satu persatu menuju ke lantai atas di mana kamarnya berada.

Tak berselang lama Mama Davina sudah turun kembali dengan menenteng tas tangannya. "Ayo!"

Sekretaris Niko nampak kebingungan, apalagi saat melihat Papa Haris bangkit dari duduknya. Mama Davina dan Papa Haris melangkah keluar dari rumah. Meskipun kebingungan, namun sekretaris Niko tetap mengekor di belakang keduanya.

Sekretaris Niko segera berlari mendahului keduanya untuk membukakan pintu mobil atasannya itu dan juga istri dari atasannya. Itu adalah mobil perusahaan yang dipergunakan oleh sekretaris Niko sebagai alat transportasi. Sebenarnya sekretaris Niko juga memiliki mobil pribadi. Namun jarang digunakan karena dirinya lebih sering menggunakan mobil perusahaan setiap harinya.

"Kita akan ke mana Tan?" Tanya sekretaris Niko setelah duduk di balik kemudi. Karena sudah tidak tahan akhirnya sekretaris Niko membuka suaranya untuk bertanya ke mana arah tujuan mereka. Daripada nantinya sesat di jalan lebih baik bertanya terlebih dahulu.

"Ke rumah Kirana Ko." Sahut Mama Davina.

"Hah! Ke rumah Kirana?" Sekretaris Niko nampak terkejut.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Tidak Tan." Sekretaris Niko menggelengkan kepalanya.

"Tante sengaja meminta kamu untuk mengantarkan kami ke rumah Kirana karena Tante yakin kamu pasti tahu di mana rumah Kirana."

Kenapa Tante tidak meminta Tuan Arsen saja? Ingin rasanya sekretaris Niko bertanya seperti itu, namun sayangnya dirinya tidak memiliki keberanian untuk banyak bertanya. Sekretaris Niko segera melajukan mobilnya meninggalkan halaman luas kediaman Papa Haris.

Tak lupa Mama Davina meminta kepada sekretaris anaknya itu berhenti di sebuah supermarket yang dilewatinya untuk membeli buah tangan. Karena tidak mungkin kan mereka datang ke rumah calon besan tanpa membawa apapun?

Satu jam lamanya perjalanan yang ditempuh, akhirnya mereka tiba di depan rumah Kirana. Kirana yang saat itu sedang menyiram beberapa bunga yang ada di depan rumahnya nampak terkejut saat melihat sebuah mobil yang dikenalinya berhenti tepat di depan rumahnya. Dan yang membuatnya lebih terkejut adalah siapa yang baru saja keluar dari mobil itu. Bahkan Kirana sampai menjatuhkan selang airnya hingga membuat celana piyamanya menjadi basah. Dan saat itu juga Kirana baru menyadari bahwa dirinya saat ini masih mengenakan piyama tidurnya semalam. Astaga... Kirana belum mandi. Setelah sarapan bersama ayahnya tadi Kirana langsung keluar dari rumah untuk menyiram tanamannya.

Kirana bimbang. Antara menyambut kedatangan bos besarnya beserta sang istri yang tak lain adalah calon mertuanya, atau berlari masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri. Karena dirinya yang sibuk melamun hingga tidak menyadari kalau saat ini kedua calon mertuanya beserta sekretaris Niko sudah melangkah menghampiri dirinya.

"Pagi Kirana." Sapa Mama Davina seraya mengulum senyumnya saat melihat ekspresi keterkejutan calon menantunya. Apalagi saat ini calon menantunya itu masih mengenakan piyama tidur panjang serta rambut yang digelung asal dan terlihat awut-awutan.

"Pa-pagi Bu, pagi Tuan, pagi Pak." Kirana menunduk malu membuat Mama Davina terkekeh.

"Pantesan Nio tergila-gila sama kamu, rupanya kamu selucu ini." Ujar Mama Davina yang membuat Kirana terbengong.

Tergila-gila? Yang benar saja! Yang ada anak anda itu GILA karena sudah berani-beraninya mencium saya. Jika mampu Kirana ingin meneriakkan kata-kata itu. Namun sayangnya ia hanya berani mengatakannya di dalam hati. Kirana masih sayang dengan pekerjaannya. Kirana tidak ingin dipecat hanya karena mulutnya yang tidak bisa dikontrol. Jaman sekarang kan susah mencari pekerjaan. Jadi Kirana akan sangat berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Masih untung dirinya kemarin tidak dipecat. Ya walaupun dirinya harus menggantinya dengan sebuah pernikahan. Tapi ya sudahlah, toh semua itu sudah terjadi dan tidak perlu disesali lagi.

*****

*****

*****

Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕🌹 Tonton iklannya ya setelah membaca, terimakasih 🙏

1
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Makasih mak bonchap nya, masih mau ditambah kalo
Dewi Anggya
lanjuuut😘
Asyatun 1
lanjut
Alfhie
semoga ceritanya tdk membosankan😁😁
Inoy
cerita nya lumayan bagus, cukup bwt mengurangi kegabutan..
klo cerita2 yg udh aq baca kebanyakan kebucinan udh terliat d pertengahan cerita smp akhir, bahkan ad yg 6 - 7 bab awal udh keliatan bucin nya..tp klo yg ini bucin nya d akhir, dn itu hanya sekitar 2 bab-an jd kurang greget nya..
Mas Tista
Luar biasa
Zuliarni Lubis
👍
Inoy
aq baru nemu nih cerita, moga2 aj cerita nya bagus dn menarik...
Komang Swift
kak othor, jangan bilang ntar mr.p nya arsen bisa bangun kalau udah ada maaf dari ayahnya Kiran, mungkin yang nabrak itu si arsen.
kirei ardilla
klw aku waktu gadis paling cepat 1jam tapi klw pakai luluran, terus keramas+conditioner +masker rambut bisa 3jam paling cepat /Joyful//Joyful//Joyful/ dan smp diteriakin dl sm emak "lo mandi atw kelelep di sumur" /Facepalm//Facepalm/
Lee
Luar biasa
Siti Sopiah
waaaooo betul2 balas dendam baby juniornya si Arsen
Siti Sopiah
ini si Arsen junior otw hajar terus Dady mu sampai kau lahir ke dunia baru sepadan dgn apa yg Arsen buat pada Kirana
Siti Sopiah
kasian Niko nasibnya seperti buah simalakama ditelan mati bapak dimuntahkan mati emak sabar Niko
Siti Sopiah
lari sj lah kau ran .kan kamu masih perawan
Siti Sopiah
semua ini salah Arsen sama Kirana bukan salah si Elisa.
Siti Sopiah
kurang ajar betul si Arsen ni.buruk perangai macam binatang takda rasa belas kasih lgsg kepada istrinya....tampan tapi menyampah
Siti Sopiah
q ikut mewek Thor
sherly
betul Thor... si galak dan tukang lempar barang...
sherly
Bu Winda shock ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!