kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34
"Mas, bangun," ucap Dya sembari mengguncang pelan bahu Kala.
Saat ini keduanya kembali tertidur diruang tv tempat yang menjadi tempat terakhir mereka menghabiskan waktu liburan mereka sebelum beraktifitas dengan kesibukan didunia perkantoran.
"Apa sih Dy? Masih ngantuk," jawab Kala malah semakin menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Bahkan kini menutupi hingga kepalanya.
"Bangun, kita sholat subuh berjamaah yuukkk. Sudah Adzan tuh, ayo bangun kita sholat jamaah, Mas," bujuk Dya yang pantang menyerah membangunkan sang suami yang tampak begitu kelelahan dan begitu mengantuk hingga susah merespon dirinya yang tengah sibuk membangunkan.
"Kamu saja, aku masih ngantuk dan masih butuh tidur untuk bekerja nanti."
Dya pun hanya bisa menghela nafas panjang dan berat saat lagi dan lagi Kala menolak ajakan nya untuk sholat subuh berjamaah.
Dya harus menelan kekecewaan kembali saat kembali gagal mengajak sang suami untuk beribadah bersama. Dya pun akhirnya beranjak dan masuk kedalam kamarnya untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslimah.
Mendengar suara pintu yang ditutup, Kala pun diam diam mulai membuka selimutnya dan melirih ke arah kamar Dya yang tampaknya gadis itu sudah kembali kekamar untuk sholat didalam sana.
Meyakini kondisi sudah aman, Kala pun bergegas bangun dan akan beranjak menuju kamarnya. Namun, langkahnya terhenti saat melihat disudut ruangan itu sudah tergelar dua sejadah yang mungkin sudah disiapkan oleh Dya untuk mereka beribadah bersama.
"Maafkan aku Dy, aku masih belum pantas untuk menjadi imammu." lirih Kala saat melihat dua sejadah yang sudah disiapkan oleh Dya. Setelah itu Kala pun langsung masuk kedalam kamarnya untuk melakukan hal yang sama.
Melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Sudah dua hari ini Kala kembali melakukan hal yang sudah bertahun tahun dia tinggalkan.
Pertemuan nya dengan Dya mampu membuat Kala yang sudah melupakan tuhan nya kini kembali lagi padanya. Bersujud memohon ampun atas segala ke khilafan yang dia lakukan selama ini.
Akan tetapi, tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan siapapun. Termasuk Dya sendiri. Wanita yang sudah hampir dua bulan ini menjadi istrinya.
*
*
"Ya ampun, masih pulas aja. Ga tahu apa kalau ini sudah jam 7 dan sebentar lagi masuk jam kantor," gerutu Dya saat melihat Kala masih bergelung didalam selimutnya.
"Mas bangun dong, ini sudah siang. Sebentar lagi waktunya masuk kerja, ini kenapa malah masih tidur aja sih?"
"Apa sih Dy? Masih pagi sudah berisik aja?"
"Bangun Mas, sebentar lagi kita harus masuk kerja. Malu, masa hari pertama kerja sudah terlambat,"
"Ya sudah kamu pergi duluan saja sana. Aku kan calon penerus perusahaan itu. Jadi, bebas mau datang kapan saja juga,"
"Ya sudah kalau begitu, lebih baik aku hubungi Kak Handi deh. Biar dia yang jemput aku,"
"Eh, tunggu," cegah Kala, yang langsung bangun saat Dya menyebutkan nama Handi.
"Kenapa lagi? Katanya suruh pergi duluan?"
"Siapkan sarapan saja, aku mandi dulu. Kita berangkat bersama."
Kala pun langsung bangun dari tidurnya dan langsung melesat masuk kedalam kamarnya untuk bersiap siap.
Sementara Dya sendiri hanya tersenyum senang saat melihat Kala yang selalu kelimpungan jika dirinya akan pergi bersama dengan Handi.
"Semoga waktu dua bulan ini bisa membuat hatimu luluh Mas. Aku tidak pernah menginginkan perpisahan, kita memang mengawali pernikahan ini tanpa cinta tapi bukan berarti harus berakhir tanpa cinta juga, kan? Semoga aku bisa meraih hati dan cinta mu Mas." gumam Dya saat Kala sudah hilang dari pandangan nya. Dya pun segera beranjak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Dan tidak berselang lama, Kala pun terlihat kembali keluar dengan penampilan yang cukup rapi. Hingga membuat Dya terdiam, terpaku bahkan terpesona akan tampilan Kala yang baru kali ini Dya lihat.
"Aku tahu aku tampan dan mempesona. Tapi jangan memandangiku seperti itu, nanti kamu jatuh cinta loh." bisik Kala yang membuat Dya terbangun dari lamunan nya dan seketika membuat wajah gadis itu merona. Malu karena kepergok tengah mengagumi suaminya sendiri.
"Astaghfirullah al adzim. Ma_maaf."
*
*
...🌸🌸🌸...