NovelToon NovelToon
Fotografer Plus-Plus

Fotografer Plus-Plus

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Slice of Life / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desau

Wildan harus bekerja serabutan demi bisa terus mencukupi kebutuhan ibu dan dua adiknya, mengingat dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Semuanya berubah saat Wildan mendapatkan job tak terduga dari seorang selebriti terkenal. Dia bahkan dibayar dengan mahal hanya untuk pekerjaan itu. Namun siapa yang menyangka? Wildan tergoda untuk terus melakukannya. Kira-kira job apa yang dilakukan Wildan? Karena pekerjaan itu pula dirinya banyak bertemu wanita cantik. Wildan bahkan bertemu dengan supermodel idolanya!

Inilah cerita tentang sisi gelap seorang fotografer, serta kehidupannya yang penuh lika-liku dan pengalaman unik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13 - Hasil Foto

Wildan mendengus kasar saat sudah berada di kamar mandi. Dia merasa sedikit kesal pada Dirga dan Poppy yang terlihat seperti meremehkannya. Namun Wildan berusaha menenangkan diri dan segera mengurus masalah juniornya terlebih dahulu.

Di luar, Dirga dan Poppy asyik berciuman bibir. Tetapi itu terhenti saat Poppy mendorong dada Dirga. Ciuman mereka otomatis terlepas.

"Kenapa?" tanya Dirga.

"Aku jadi penasaran dengan hasil foto kita." Poppy melirik ke arah kamera Wildan yang diletakkan di atas nakas.

"Biar aku periksa," kata Dirga sembari beranjak dari ranjang. Dia lalu memeriksa kamera Wildan.

"Apa tidak masalah? Nanti dia marah loh." Poppy memperingatkan.

"Enggak lah. Dia kayaknya bukan orang yang pemarah," sahut Dirga. Dia mulai melihat hasil jepretan Wildan.

"Sini dong! Aku juga pengen lihat," pinta Poppy. Dirga lantas duduk di sebelahnya. Mereka duduk di tepi ranjang sambil memeriksa foto mereka satu per satu.

"Ternyata dalam kondisi begitu, dia masih bisa menggambar dengan baik," komentar Poppy.

"Iya. Gila! Gara-gara lihat foto ini, aku jadi pengen lagi," tanggap Dirga.

"Ya ampun, Sayang. Tahan dulu lah. Kita bisa melakukan ronde kedua setelah fotografer itu pulang," balas Poppy.

"Iya deh. Apa sih yang enggak buat kamu," goda Dirga.

"Dih! Gombal. Pokoknya jangan sampai ya foto-foto kita ini tersebar!" pungkas Poppy.

"Pastilah! Kalau tersebar kan kita berdua yang repot," sahut Dirga. Dia masih memeriksa foto di kamera Wildan meski foto-foto dari dirinya dan Poppy telah habis. Di sana Dirga menemukan banyak foto hasil jepretan Wildan lainnya. Namun yang paling menarik perhatian Dirga adalah fotonya Glenda. Bagaimana tidak? Ada banyak sekali foto candid Glenda yang di ambil oleh Wildan.

"Kayaknya itu cewek gebetannya," tebak Poppy.

"Seratus persen. Ketahuan banget kan kalau ini di foto diam-diam," tanggap Dirga.

Bersamaan dengan itu, Wildan keluar dari kamar mandi. Ia terlihat sudah mengenakan jaketnya kembali dengan normal, sudah tidak lagi dia gunakan untuk di ikat ke pinggang.

Mata Wildan terbelalak, saat menyaksikan Dirga memegang kameranya. Sungguh, dia sangat benci dengan orang yang berani mengutak-atik kameranya tanpa izin.

"Mas! Kenapa lihat kamera saya tanpa izin?" timpal Wildan dengan raut wajah cemberut.

"Aku penasaran sama hasil foto kami. Maaf ya, lagian kau kan harus fokus di kamar mandi. Jadi aku nggak tega ganggu. Lagian nggak ada foto yang mencurigakan selain fotoku dan Poppy. Nih!" balas Dirga seraya mengembalikan kamera pada Wildan.

Wildan mengangguk dan mengambil kameranya. Dia berniat ingin langsung pulang saja.

"Hasil foto-fotonya bagus sekali. Aku sampai dibuat bergairah lagi," imbuh Dirga.

"Benarkah?" Wildan memastikan.

"Iya, Dan. Kau membuatku dan Dirga terlihat seksi di kamera," ungkap Poppy.

"Baguslah kalau Mas Dirga dan Mbak Poppy suka." Wildan akhirnya tersenyum. Dia memang selalu senang saat ada orang yang memuji hasil jepretannya.

"Oh iya. Nanti saya akan kirim foto-fotonya sebelum dijadikan file permanen dan cetak!" ujar Wildan.

"Nggak usah. Aku tadi sudah lihat semuanya. Aku mau semuanya!" ucap Dirga.

"Apa? Semuanya?" Wildan merasa tak percaya. Karena seingatnya ada sekitar dua puluhan lebih foto yang dirinya ambil. Jika Dirga mengambil semua dan benar-benar menghargai satu foto sepuluh juta, maka otomatis Wildan akan mendapatkan banyak sekali uang.

"Mas yakin pengen semuanya? Kan satu foto sepuluh juta?" Wildan memastikan.

Dirga dan Poppy saling bertukar pandang. Keduanya tergelak geli. Untuk selebriti terkenal seperti mereka tentu uang ratusan juta bukanlah apa-apa.

"Astaga, Dan. Kalau Dirga bohong, dia pasti sudah memprotes hasil fotomu," tukas Poppy.

Wildan tersenyum lagi. Dia yang tadinya merasa kehilangan harapan, akhirnya bisa menemukannya kembali. Wildan sudah membayangkan dirinya bisa melunasi hutang dan membayar biaya rumah sakit sang ibu.

1
Rina wati
jangan lupa follback dan mampir ya kak di novel ku
Dalnadja Mufid
Ceritanya semakin bikin penasaran, lanjut terus min
RANIA MEILITA ANDRIANI
Luar biasa
Dalnadja Mufid
Mantap buanget, lanjut terus min.
Dalnadja Mufid
Asyik sekali
Mamah Enung
judulnya aja photografer plus plus
kuda hitam
waduhh ribet nih
Anugrah Senjakala
Luar biasa
Adiva Nisa
bagus bangett
Anonim
mampir thor
Eka Burjo
inilah potret hukum di negara Indomie🥴
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
sudah mampir aku🏃🏃🏃
Rana Syifa
/Heart/
Yuli a
karya baru lagi kak... Dion udah mau tamat kah..???
Yuli a: /Sob//Sob//Sob/
Desau: gk dilanjut kak, karna feelnya udah hilang, terus idenya kerasa stuck 🤧
total 2 replies
Edah J
👍👍👍
Edah J
Mampir kak author ☝️
Tromol Bejat
say my£308+051a juga gr r dan my ku ts by
Dirgan
seharusnya ibu Nia biar pembacanya gk bingung 😕😕😕
Budi Mulyono
wildan kok katrok sok idealis sok suci
Maima Elfaam
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!