"Semenjak kehadiran nya, semua jadi berubah. adik iparku dia menaruh hati pada suami ku, semenjak iparku datang ke kehidupan rumah tangga ku, semuanya kini berubah. dari bunga yang mekar kini menjadi bunga layu yang berjatuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni Ashara Silalahi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23. Nama.
Dengan telaten Azhara memberi makan sang adik, dengan menyuapi Ronal sebuah bubur yang di sediakan oleh pihak rumah sakit. Sebeb, Ronal tidak boleh memakan-makanan yang terlalu keras, karena Lambung nya yang sudah memiliki penyakit yang cukup parah.
Ronal yang merasa wanita yang ada di sebelahnya saat ini mengingatkan akan sosok seorang ibu, yang setia merawatnya di kala waktu sakit.
"Aturan nya yang ada di sini untuk menemani dan merawatku itu adalah Alexsa! Bukan malah kaka, tetapi aku mengucap syukur masih memiliki kaka ipar sebaik mu ka." ucap jujur Ronal.
"Tidak perlu sungkan dek! Aku adalah kakamu, dan sampai kapanpun akan menjadi kaka mu." jelas Azhara. Sembari memberi suapan kecil pada Ronal.
Umm. Rasa mual yang di alami Azhara saat ini membuatnya ingin memuntahkan seluruh isi bagian perutnya. Dengan cepat dirinya berlari kecil menuju kamar mandi, dan di letakkan nya mangkuk yang sudah habis isinya di atas meja nakas yang ada di ruangan rawat Ronal.
"Ada apa dengan ka Azhara?" gumam Ronal.
Uweeee,,,,, uweeee, Azhara sama sekali tidak mengeluarkan isi perutnya, yang ada hanya rasa mual saja.
Dengan membasuh mulutnya di wastafel rumah sakit, dia segera kembali ke ruangan adik iparnya itu.
"Apa kaka baik-baik saja?" tanya Ronal. Saat melihat sang kaka sudah kembali dengan memegangi bagian perutnya.
"Aku tidak apa-apa! Jangan khawatirkan aku." jelas Azhara. Yang tidak menginginkan Ronal sampai mengkhawatirkan dirinya.
"Jujur padaku ka, ada apa dengan mu?" tanya Ronal. Sembari menatap intens ke arah wajah sang kaka yang sedikit memucat.
Azhara yang mendapat pertanyaan dari sang adik terpaksa harus menjawab nya, karena tidak ingin membuat pria itu semakin penasaran karena hal mual yang selalu membuat dirinya ingin muntah.
"Aku hamil!" hanya itu yang keluar dari mulut Azhara.
Ronal yang mendengar pernyataan itu merasa sangat bahagia, karena sudah sangat lama dirinya menginginkan seorang keponakan. Apa lagi rumah tangga sang kaka sudah berjalan selama lima tahun terakhir ini. Namun takdir baru kali ini berpihak pada mereka.
"Syukurlah, apa aku bisa memberinya sebuah nama!" ucap Ronal antusias. Dengan senyuman yang terukir indah di bibir tipisnya. Hal itu membuat hati Azhara bahagia, di saat seperti ini adiknya itu masih bisa tersenyum lebar di kala mendengar sebuah kabar baik.
"Boleh, siapa nama yang akan kau berikan pada ponakan mu?" tanya Azhara antusias.
"Jika dia laki-laki aku akan memberinya nama Ronaldo Alexsander! Jika dia wanita, aku ingin memberinya nama Zahra Alexsander!" jelas Ronal.
"Nama yang indah! Kenapa harus dengan nama itu dek?" tanya Azhara. Sembari tersenyum simpul pada sang adik.
"Aku memberinya nama Ronaldo, itu karena namaku adalah Ronal dan aku menambahkan dua huruf di belakang nya, menjadi Ronaldo! Dan nama Zahra, aku ingin dia sebaik, secantik, setulus, dan sekuat kaka!" ucap Ronal.
"Terus nama Ronaldo. Mengapa dengan nama itu?" tanya Azhara lagi.
"Aku ingin kalian mengingat ku untuk selamanya, setelah kepergian ku nanti!" ucapan yang keluar dari mulut Ronal. Berhasil membuat Azhara takut dengan keadaan sang adik.
"Jangan lanjutkan! Aku tidak ingin mendengar apapun itu, karena kau akan selalu bersama kami." sela nya. Dengan tatapan tajam nya pada pria yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.
"Jangan beritahu Glen, jika aku sedang mengandung buah hati kami!" pinta Azhara.
"Apa kaka meniruku? Untuk tidak memberi tahu mereka, atau kaka ingin memberi kejutan pada ka Glen?" tanya nya lagi.
"Iya, aku ingin memberi sebuah kejutan yang sangat besar! Sampai membuat semuanya berakhir." jelas Azhara.
"Maksud kaka?" tanya bingung Ronal. Yang sama sekali tidak mengerti apa maksud dari perkataan sang kaka ipar.
"Tidak ada! Kau beristirahatlah, aku ingin mandi!" ucap Azhara. Dan melangkah menuju sebuah koper miliknya.
"Jangan terlalu banyak fikiran, dan jangan terlalu banyak bergerak ka! Aku tidak mau sampai keponakan ku kenapa-napa." ancam Ronal. Dengan senyuman manis nya.
Azhara pun hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan adiknya itu.
☆☆☆☆☆
Hahhhh,,, "Aku merasa sangat bosan di sini!" kesalnya.
"Sebaiknya aku jalan-jalan saja di sekitar sini!" sembari meraih tas jinjingnya, Alexsa bergegas keluar dari dalam apart miliknya untuk sekedar membuang kejenuhan nya yang selalu berada di dalam apart saat ini.
Langkah nya pun sudah membawa gadis itu menuju sebuah taman yang ada di belakang apart mewah milik keluarga William. Dengan menatap beberapa taman bungan buatan, yang khusus di buat untuk para pengunjung yang menginap atau tinggal di apart mewah itu.
"Ternyata di belakang apart semewah ini ada tempat yang sangat indah, dan aku sangat menyukai tempat ini! Apa lagi, jika ka Glen ada di sisiku untuk membuang kejenuhan yang ada padaku." ucapnya. Dengan duduk di sebuah kursi yang ada di taman itu.
Di rumah sakit milik keluarga William, yang ada di kota London. Di mana Glen, Jakson, Harlen dan kedua gadis cantik, adik dari Harlen. Mereka saat ini sedang menunggu sang dokter yang keluar dari dalam ruangan Unit Gawat Darurat ( UGD ) untuk menanyakan, apa penyakit yang di derita ibunya Harlen.
Selang beberapa menit, pintu ruangan rawat sudah di buka.
Klek. Dan nampak lah seorang dokter tampan, yang berperawakan wajah eropa. Dengan berjalan menuju di mana para keluarga dari pasien yang sedang di tangani nya saat ini.
"Selamat siang tuan!" ucap sang dokter.
"Selamat siang juga dok! Bagaimana dengan keadaan ibu dari anak ini dok?" tanya Glen. Langsung pada intinya.
"Penyakit dari nyonya Greta saat ini adalah penyakit busung lapar, yang di akibatkan makanan yang mengandung bakteri, air minum yang tidak di masak dapat menimbulkan beberapa kuman kecil yang akan bersarang pada bagian usus. Dan menyebabkan timbulnya beberapa penyakit! Nyonya Great juga mengkonsumsi beberapa makanan yang mengandung jamur!" hal itu membuat nyonya Great mengalami pembengkakan pada bagian usus perut, dan sangat sulit bagi nya untuk mengeluarkan koto***.
"Apa masih bisa di sembuhkan dok?" tanya khawatir Glen.
"Bisa, tetapi kami harus melakukan tindakan operasi pada bagian tertentu! Dan beberapa perawatan yang akan memakan banyak sekali biaya, seperti perobatan khusus yang akan kami lakukan dengan beberapa obat yang di racik dengan beberapa bahan yang sangat sulit untuk di temukan! Sebaiknya tuan memikirkan hal ini terlebih dahulu dengan pihak keluarganya." dokter pria itupun langsung menjelaskan pada Glen.
"Lakukan apa pun itu dok! Yang penting nyonya Great dapat sembuh total, dan bisa berkumpul bersama anak-anak nya." jelas Glen. Sembari menatap senduk ke arah ketiga anak remaja itu.
"Baiklah, kalau begitu tuan harus menandatangani surat izin operasi! Dan melunasi beberapa administrasi yang akan di keluarkan untuk pengobatan dan biaya rawat khusus!" jelas dokter.
"Baiklah!" ucap Glen yakin. Setelah itu dirinya dan Jakson sudah berjalan ke arah resepsionis untuk melakukan beberapa pembayaran.