Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap di Rumah Mertua
Tok tok tok
Terdengar ketukan pintu sebuah kamar. Tak lama pintu kamar itu terbuka dan menampakkan sosok lelaki tampan yang sudah terlihat segar dengan rambut sedikit basah.
'Masuk." ucapnya meminta si pengetuk pintu masuk. Lelaki itu pun masuk lebih dulu dan di ikuti si perempuan di belakangnya.
"Bebersih dulu sana. Gue nggak mau kalau banyak bakteri di kamar ini."ucapnya dengan sinis.
"Baiklah, kakak tenang saja..kalau perlu nanti Reen semprot pake cairan disinfektan!!""jawab Reen dengan nada ngegas dan langsung masuk kedalam kamar mandi lalu dengan sengaja menutup pintu kamar mandi dengan sedikit di banting.
Brak..
"Astaghfirullah,Woii..kalau sampai pintu itu rusak awas aja,ganti !!" teriak Saga yang terkejut karena ulah Reen.
"Tenang saja kak, aku akan ganti pake pintu seng..!!" teriak Reen dalam kamar mandi.
Mendengar jawaban Reen membuat Saga melotot mendengar nya."Emang lo kira jamban pake pintu seng, stres Lo !!' sahut Saga kesal dengan tingkah Reen malam ini. Reen yang mendengar suara suaminya yang terdengar kesal pun hanya cekikikan di kamar mandi.
Malam ini Reen dan Saga begitu sempurna memerankan karakter drama mereka.Mendadak jadi pasangan romantis, penuh perhatian satu sama lain, bahkan para Art pun mendadak mengidolakan pasangan suami istri itu sebagai couple ter sweet.
Semua adalah sebuah drama pasangan itu.Begitu sempurna dalam memerankan karakter mereka. Walaupun tak ada sentuhan-sentuhan manja tapi, bisa bikin meleleh para bibi di rumah itu.
Walaupun cuma sekedar suap-suapan, membersihkan bibir pasangan yang tak sengaja ada sisa saus atau sekedar membuatkan teh buat pasangannya. Semua adegan palsu itu berhasil membuat senyum kedua orang tua Saga selalu mengembang. Akhirnya dengan terpaksa harus menyetujui permintaan kedua orang tua Saga untuk menginap karena besok sudah hari Sabtu jadi Saga pastikan tidak ngantor.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok Reen yang keluar dari kamar mandi dengan piyama panjang bahan satin milik Kamila dan tak lupa hijab instan yang selalu ada di tas milik Reen.
"Mas.."
"Hemm.."
"Mas Saga !!" panggil Reen lagi sampai Saga menatap sekilas Reen dengan tatapannya yang tajam.
CK..
"Ada apaan sih, ganggu saja !!" ucap Saga dengan mata yang fokus dengan ponselnya.
"A_apa nggak ada sofa di ruangan ini?" tanya Reen saat menatap sekeliling kamar tak menemukan ada sofa di ruangan itu.
"Nggak ada,nggak tahu di buang kemana sama mama. Kayaknya mereka sengaja buat keluarin sofa dari kamar ini.Kalau mau tidur tuh di sana.!" Saga menunjuk ke arah samping dirinya dan di tanjang yang sama.
Reen terdiam sejenak dan menimbang akankah dia tidur di ranjang yang sama dimana seorang Karina pernah tidur disana.
"Kenapa bengong ! Jangan ge'er. Asal lo tahu, kalau gue juga terpaksa harus mengijinkan lo tidur di samping gue.Gue nggak mau besok pagi lo ngeluh sakit-sakit badannya kalau gue biarin tidur di karpet bawah.Yang ada nanti mama sama papa ngomel ke gue ." ucap Saga memberikan alasan membiarkan dirinya berbagi ranjang untuk malam ini dengan Reen.
Saga dengan membatasi ranjang dengan dua guling untuk membuat garis teritori . Buseh lagaknya si Saga kayak mau perang pake batas teritorial segala.
Dua manusia yang berstatus sebagai suami istri itu pun saling memunggungi. Keduanya berusaha untuk memejamkan mata namun rasanya begitu sulit mata terpejam.
Reen pun akhirnya bersholawat dalam hati bertujuan supaya cepat terlelap dalam tidurnya. Benar saja saat Saga mendengar samar-samar suara dengkuran halus dari tempat dimana Reen berada dia pun berusaha untuk membuat dirinya tertidur.
Saga yang mendengar dengkuran halus itu pun akhirnya tersenyum tipis karena memang dia belum bisa tidur dan masih terjaga karena sedari tadi hanya ada pergerakan kecil dari sisi sebelah yang membuat dirinya belum bisa terlelap dan setelah tahu Reen sudah tertidur pulas dia pun menyusul sang istri untuk masuk ke alam mimpi.
...----------------...
Pagi hari Reen yang terbiasa bangun jam tiga pagi Akhirnya dia terbangun juga setelah mendengar suara alarm dari ponsel nya.
Dia bergegas menuju musholla kecil yang ada di dalam rumah mewah itu guna melaksanakan sholat sunnah nya.Setelaj selesai sembari menunggu subuh dia pun perlahan membaca Alquran. Bukan mau sok alim atau mau caper dengan mertuanya tapi, memang sudah kebiasaan Reen melakukan hal itu.
Suara adzan subuh pun terdengar dari toa masjid yang tak jauh dari kediaman keluarga suaminya itu.
Sementara di kamar pun Saga mulai terjaga dan saat Saga menatap sisi lain ranjang nya ternyata tidak menemukan sosok sang istri.Di hati Saga ada rasa khawatir namun dengan segera dia mencari keberadaan sang istri dan dia keluar kamar lalu dia turun kelantai dasar ternyata lampu musola menyala dan sayup-sayup terdengar suara merdu orang mengaji.Saga merasa lega karena melihat sosok sang istri yang sudah bersama ibunya ada di musholla. Saga kembali ke dalam kamarnya dan bersiap untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Saat turun sudah ada papa dan mamanya serta istrinya dan para pekerja di rumah itu.
"Saga, kamu yang jadi imam." ucap sang papa. Saga terkejut karena biasanya sang papa dan ini kali pertama menjadi imam shalat setelah lama tidak melakukan nya setelah sang istri meninggal.
Tanpa banyak drama Saga pun langsung menempati posisi imam dan saat sholat Reen sempat meneteskan air mata haru karena secara nggak langsung Saga sudah menjadi imam sholat Reen. Saat setelah selesai sholat Saga terkejut Reen menyodorkan tangannya untuk menyalami tangan sang suami.
Saga dan Reen saling bertatapan sejenak dan Saga menyambut tangan sang istri. Reen pun mencium tangan suaminya dengan takzim dan tiga kali dia mencium tangan imamnya itu.
Saga sempat tertegun sejenak sesaat karena perlakuan istrinya pada dirinya.Entah itu dorongan dari mana dengan reflek Saga melafazkan doa barokah untuk sang istri dan meniup ubun-ubun Reen sebanyak tiga kali dan mengecup nya.
Keduanya sama-sama tersadar jika mereka sudah di tinggal berdua di mushola itu. Tiba-tiba kecanggungan melanda mereka.
"Mas, mau pulang jam berapa?" tanya Reen saat melihat Saga bangun dari duduk nya.Saga pun menghela nafasnya dengan dalam dan menoleh ke arah Reen sesaat.
"Sore saja. Papa ngajak main golf." ujar Saga dan melangkah meninggalkan Reen yang terlihat mengangguk mengiyakan permintaan suaminya.
Sampai di kamar nya Saga mondar-mandir tak jelas tapi, yang jelas dia meruntuki perbuatannya tadi, kenapa bisa dia berbuat semanis itu pada Reen. Dia takut jika Reen akan salah paham atas tindakannya.
Bersambung
makan mulai enak,tidur juga kayanya tibraaaa...