Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Jika kemarin istana yang ramai, kali ini kediaman keluarga Perdana Menteri Dao yang ramai.
Perdana Menteri Dao berteriak dengan kesal setelah keluar dari ruang bacanya pagi ini, dia seperti orang yang telah kehilangan sesuatu yang berharga.
"Cepat cari! Aku yakin orang itu mengambilnya saat aku pergi ke pesta di kerajaan!" ucap Perdana Menteri Dao.
"Tuan sebenarnya apa yang anda cari?" ucap nyonya Dao.
"Kotak, kotak yang aku sembunyikan di bawah meja telah ditukar oleh seseorang!"
"Maksudnya kotak yang berwarna coklat itu?"
"Benar!"
Nyonya Dao yang mengetahui perihal kotak itupun mulai ikut merasa cemas.
"Cepat, kalian cari orang yang kemarin masuk ke dalam ruang baca tuan!" ucap nyonya Dao pada para pelayan dan penjaga.
Perdana Menteri Dao terlihat sangat bingung dan juga marah, entah siapa dan bagaimana orang itu bisa masuk dan mengambil lalu mengganti kotak yang dia simpan di bawah meja.
"Tuan, mungkinkah itu perbuatan salah satu pelayan atau menjaga kita?" ucap nyonya Dao.
"Itu tidak mungkin, tidak seorang pun dari mereka tahu tentang kotak itu. Dan juga tidak ada orang yang tahu aku meletakannya di sana,"
"Jadi memang ada orang yang menyelinap masuk ke dalam kediaman kita?"
"Kemungkinan besar begitu, kita harus bisa mencarinya. Dia pasti bukan orang dari ibukota, karena dia terluka sangat berani masuk ke dalam kediaman ini,"
Nyonya Dao mengangguk.
...----------------...
Di tempat lain, tuan Xiao yang tengah menatap sebuah kotak di atas meja tengah berpikir.
Tok tok tok
" Tuan, ini saya!" ucap seseorang di depan pintu.
"Masuklah!"
Seorang laki-laki membuka pintu lalu dengan cepat masuk ke dalam ruang baca tuan Xiao.
"Ada apa?" ucap tuan Xiao.
"Tuan, di luar sedang beredar kabar tentang tuan muda Dao yang bermalam di sebuah penginapan, bersama seorang wanita dari luar ibukota!"
"Apa katamu? Maksudmu, tuan muda Dao adalah laki-laki yang sebelumnya akan menikah dengan Yang Mulia Putri?"
"Benar, tuan. Saat ini berita mengenai anak Perdana Menteri itu tengah ramai dibicarakan oleh orang-orang di luar!"
Tuan Xiao mengangguk, "Bagus! Sepertinya bukan hanya aku saja yang ingin melihat keluarga Perdana Menteri Dao itu hancur!"
"Lalu, apa yang akan kita lakukan, tuan?"
"Kau, bantu aku berikan sebuah surat kepada Yang Mulia Kaisar!"
"Baik, tuan!"
Tuan Xiao kemudian mengambil kuas dan kertas khusus, dia telah memutuskan sebuah keputusan mengenai kotak yang ada di depannya saat ini.
Rasa tidak suka tuan Xiao terhadap Perdana Menteri Dao memang sudah lama ada, terlebih setelah dia tahu jika mereka ingin putranya lenyap, rasa tidak suka itu telah tumbuh menjadi rasa benci.
"Perdana Menteri Dao, jangan salahkan aku melakukan ini pada keluarga kalian. Kalian yang lebih dulu mengusik ketenangan dan kebahagiaan keluargaku!" ucap tuan Xiao seraya menggulung surat yang telah dia tulis untuk Kaisar.
Tuan Xiao menyerahkan surat itu kepada pengawal kediaman, untuk diberikan langsung kepada Kaisar, agar dia dapat melakukan sesuatu dengan cepat.
Setelah pengawal itu pergi, tuan Xiao menyimpan kotak yang ada di atas meja dengan baik, lalu berjalan keluar dari ruang bacanya.
"Ayah," ucap Zhao Yan yang bertemu dengan tyan Xiao di halaman kediaman.
"Apa kau ingin keluar?"
"Benar, Ayah. Aku mendengar jika di luar tengah ramai tentang berita dari keluarga Perdana Menteri Dao,"
"Kau benar, salah satu anak laki-laki keluarga itu telah berbuat hal yang sangat mengejutkan banyak orang. Beruntung Putri Chen membatalkan pernikahannya dengan penerus keluarga Dao itu,"
"Aku tidak begitu mengerti bagaimana keluarga Perdana Menteri Dao itu, tetapi jika mendengar dari banyak orang dan Putri Chen yang membatalkan pernikahannya, membuat aku mengerti seperti apa tyan muda Dao itu yang sebenarnya,"
"Keluarga itu bisa dikatakan keluarga yang paling semena-mena di ibukota. Terlebih ketika Putri Chen belum membatalkan pernikahan! Ibumu saja bahkan tidak mau lagi berkumpul dengan para nyonya dari keluarga Perdana Menteri atau keluarga besar yang ada di ibukota,"
Zhao Yan mengangguk, "Ibu adalah wanita yang baik, tentu saja tidak akan berkumpul dan berbicara suatu hal yang tidak baik dengan orang-orang itu,"
"Iya, kau benar!"
"Aku akan keluar dan kembali ke rumah sebelum hari gelap,"
"Baiklah, kau harus berhati-hati!"
"Baik, Ayah. Zhao Yan mengerti,"
Zhao Yan berjalan ke arah pintu gerbang kediaman Xiao, sementara tuan Xiao berjalan ke arah lainnya.
Keluar dari kediaman Xiao, Zhao Yan langsung pergi ke sebuah rumah makan. Karena dia harus menemui seseorang di sana.
Ibukota sangat ramai, apalagi adanya berita tentang Dao Ming An bersama dengan seorang wanita, yang sebenarnya itu adalah berita dari orang suruhan Zhao Yan.
Sampai di rumah makan, Zhao Yan diantar oleh salah satu pelayan menuju ruang VIP yang ada di lantai dua.
Krieet!
Pintu terbuka, seseorang yang sudah berada di dalam ruangan itu segera berbalik dan menundukan kepalanya pada Zhao Yan.
"Apa kau sudah tahu siapa wanita yang bersama dengan tuan muda Dao itu?" ucap Zhao Yan tanpa basa basi.
"Sudah, tuan. Dia adalah anak dari salah satu keluarga yang berada di luar ibukota. Dia memang memiliki hubungan dengan anak Perdana Menteri Dao, dan itu sudah dua tahun,"
"Dua tahun?"
"Benar, tuan!"
Zhao Yan terdiam, "Jika sudah dua tahun, artinya Jian Ying sudah dikhianati selama dua tahun itu!"
Zhao Yan menatap laki-laki yang berada di depannya, "Sebarkan berita yang sedang ramai di ibukota saat ini ke tempat tinggal wanita itu, agar orang-orang yang berada di sana juga tahu bagaimana perilaku wanita itu!"
"Baik, tuan!"
"Lalu, bagaimana dengan Raja Kin dan kedua putranya?"
"Seperti yang anda katakan, Raja Kin memang memiliki niat untuk menjadikan Putra Mahkota sebagai pengganti calon suami Yang Mulia Putri. Namun dia membatalkan rencananya saat tahu jika anda sudah menjadi putra dari keluarga Xiao,"
"Jadi dia hanya berani berbuat semena-mena di dalam kerajaannya sendiri? Baguslah jika memang seperti itu!"
"Mereka juga sangat marah saat mengetahui wajah anda yang sebenarnya,"
"Tentu saja, selama ini aku selalu membohongi mereka dengan bekas luka palsu yang dibuat oleh Tabib itu, dan kemarin aku memperlihatkan wajahku yang sebenarnya di depan semua orang,"
"Iya tuan, lalu bagaimana rencana anda untuk mengambil abu dan papan nama Yang Mulia selir Hong?"
"Aku akan membicarakan hal ini kepada Yang Mulia Kaisar. Aku yakin Yang Mulia pasti memiliki cara, agar Raja Kin mau memberikan abu dan papan milik Ibu padaku,"
"Apakah tuan dan nyonya Xiao memperbolehkan abu dan papan Yang Mulia Selir Hong berads di kediaman mereka?"
"Iya, mereka sudah mengizinkannya. Mereka juga sedang menyiapkan satu ruangan untuk itu, l"
"Tuan dan nyonya Xiao memang orang yang baik,"
"Kau benar. Baiklah, tetap awasi Raja Kin. Jangan biarkan dia melakukan hal yang akan membuatku marah selama mereka berada di sini!"
"Baik, tuan. Saya akan melakukannya!"
Zhao Yan mengangguk.