Gadis Penakluk CEO

Hari pekerjaan Alin di kantor tidak terlalu menumpuk meskipun dia tidak masuk dalam seminggu. Pekerjaan nya sudah di kerjakan oleh Sammy jadi tidak menumpuk ketika dia sudah masuk kembali bahkan saat ini Alin tidak terlalu banyak pekerjaan hingga membuat nya sedikit bersantai juga sebelum nanti menemani Dirga meeting di restoran

Alin masih anak kuliahan tapi skill nya sangat bagus sekali . Bukan tanpa alasan dia memiliki kemampuan itu sebab orang tua nya juga dulu bukan orang sembarangan hanya saja setelah orang tua nya tiada kehidupan nya berubah menjadi seperti saat ini bahkan harta peninggalan orang tua nya sudah di kuasai oleh om nya sendiri dan Alin tidak mendapatkan apapun

"Masuk ke ruangan ku sekarang". Perintah Dirga melalui sambungan telfon nya

setelah menaruh kembali gagang telepon itu kini Alin segera pergi masuk ke ruangan Dirga dan tak lupa juga dia mengetuk pintu ruangan itu sebelum masuk ke dalam Agar tetap menjaga kesopanan nya

"masuk lah ". Kata Dirga dari dalam

langkah kaki Alin terdengar oleh sang pemilik ruangan dan saat ini terlihat juga Dirga sudah menatap nya

"Ada apa pak Dirga memanggil saya ?". Tanya Alin

"Ke sini , ada laporan yang di buat mengalami beberapa kendala jadi kamu harus memeriksa nya ". Kata Dirga

Alin pun tanpa curiga kini mendekati Dirga dan ketika dia sudah dekat dengan Dirga , Dirga pun langsung menarik nya hingga jatuh ke pangkuan dan terlihat saat ini Dirga melingkar kan tangan nya agar Alin tidak bisa lepas

"Lepas kak , ini kantor jadi jangan seperti ini ". Kata Alin

"Berarti kalau di luar kantor boleh aku melakukan nya ". Kata Dirga

"Jangan harap ". Kata Alin kembali

"Duduk lah yang tenang jika tidak kau akan membangun kan sesuatu yang bisa membuat mu menyesal ". Kata Dirga

Alin menatap tajam ke arah Dirga saat ini dan dia pun hanya bisa kesal dengan kakak sahabat nya ini

"Dasar Mesum ". Kata Alin

"Aku hanya mesum ketika dengan mu saja sebab tubuh mu yang sudah pernah aku lihat itu seperti candu bagi ku ". Kata Dirga

"CEO cabul ". Maki Alin

Maki an Alin tidak membuat Dirga terganggu sama sekali justru dia merasa sangat senang sekali jika Alin terus mengajak nya berdebat karena itu adalah hal yang sangat lucu jika melihat ekspresi Alin

"Lepas atau aku akan teriak ". Ancam Alin

"Tidak ada gunanya berteriak di ruangan ini nona sebab ruangan ini kedap suara jadi lakukan saja jika ingin berteriak sekarang aku tidak akan melarang mu ". Kata Dirga

"Apa sih kak mau kamu kenapa selalu seperti ini dengan mu ?". Tanya Alin

"Simpel saja , aku ingin kau menjadi wanita ku ". Kata Dirga

"Gila kali ya , sudah berapa kali aku katakan jika aku tidak mau dan lagi banyak wanita di luar sana kenapa harus memilih aku ". Kata Alin

"Karena tubuh mu candu bagi ku apalagi bibir mu ini ". Kata Dirga lalu melumat bibir Alin dan hal itu semakin dalam saja di lakukan nya hingga Alin seperti kehilangan oksigen nya membuat dia susah bernafas saat ini

Plak

tamparan Alin berikan kepada Dirga yang masih saja tetap kurang ajar kepada nya bahkan tamparan itu hanya membuat Dirga tersenyum puas saja saat ini

"Lekas bersiap untuk meeting hari ini ". Kata Dirga ketika melepaskan pelukan nya dari tubuh Alin membuat Alin pun lantas bangkit dari duduk nya dan dia melangkah pergi meninggalkan ruangan itu

"Dasar , sekali nya mesum ya akan tetap seperti itu terus . Buat ku kesal saja , kenapa ada lelaki seperti itu sih di dunia ini , rasanya ingin aku hempaskan saja dia ke laut ". Kata Alin

"Nona ". Sapa Sam

"Iya pak Sam ada yang bisa saya bantu?". Tanya Alin

"Ini berkas untuk meeting nanti , jangan sampai ketinggalan dan lagi nona akan di antar Supir perusahaan bersama pak Dirga ". Kata Sam sambil menyerahkan beberapa berkas tambahan kepada Alin

"Kenapa harus saya sih pak Sam , kan masih ada nona Susan atau anda yang bisa menemani pak Dirga ". Kata Alin

"Ini juga untuk melatih anda nona jika suatu saat nanti anda bekerja di kantor lain mungkin dan masih menjabat sebagai sekertaris bisa melakukan nya tanpa gugup sebab di sini anda sudah di latih bertemu klien ". Kata Sam

"Iya juga ya , lumayan juga itung-itung buat belajar sebelum nanti menemukan kantor yang tepat untuk bekerja setelah lulus kuliah nanti ". Kata Alin

"Sudah semua nona jadi saya permisi dulu ". Kata Sam

Alin pun mengangguk dan tidak lupa juga dia mengucapkan terima kasih kepada Sam karena memang dia selalu saja membantu Alin sejak awal

Lima belas menit Alin menunggu Dirga bahkan dia terasa sangat bosan hanya duduk manis saja hingga dia pun pergi ke pentry mengambil minuman untuk nya

"Gak berangkat Lin , kata nya tadi ada meeting dengan pak Dirga ?". tanya Arum

"Nunggu si bos sampai jamuran belum keluar juga ". Kata Alin

"Loh, bukan nya pak Dirga sudah keluar tadi . Aku lihat dia pergi turun tadi dari lift " Kata Arum

"Serius dia pergi , kenapa gak bilang coba . Sialan sekali bos satu itu ". Kata Alin lalu bergegas untuk pergi lagi mengecek ke ruangan Dirga namun sebelum dia berjalan jauh sam menghentikan nya

"Nona meeting kali ini berangkat dengan saya sebab pak Dirga ada urusan penting". Kata Sam

"Ah gila , hampir saja saya jantungan pak Sam karena tadi Arum mengatakan jika pak Dirga berangkat sendiri. Takut di tinggal dan di salahkan saya ". Kata Alin

"Saya yang akan mengurus meeting dan anda akan mendampingi saya nona ". Kata Sam

"Ya sudah saya ambil dulu berkas nya dan pak Sam bisa berangkat turun duluan ". Kata Alin

Mereka berdua sepakat dan kini alin pun pergi untuk mengambil tas dan juga berkas yang tadi sudah Sam berikan dan kedua nya kini pergi bersama

Sementara saat ini terlihat Dirga sedang bersama dengan dua wanita cantik di bandara dan tak lupa juga Ben ada di sana

"Kenapa mendadak sekali datang nya ?". Tanya Dirga sambil memeluk dan mencium kekasih nya Angel

"Aku ingin memberikan kejutan tapi seperti nya kamu sama sekali tidak terkejut malah Datang ke sini jemput aku ". Kata Angel

"Jika tentang kamu maka pekerjaan apapun akan aku tinggal . Ayo pergi , aku sudah siapkan apartemen selama kamu liburan di sini ". Kata Dirga merangkul kekasih nya dan kini dia berjalan bersama dengan Angel yang memang baru sampai dari luar negeri untuk sekedar hanya mengisi waktu libur nya saja di sini

"Bagaimana nasib nona Alin jika kekasih bos sudah datang ". Batin Ben

Ben tak habis pikir dengan bos nya ini kenapa bisa suka dengan dus wanita sekaligus dsn kedua memang sangat cantik dan baik juga menurut Ben tapi dia juga kasihan dengan Alin yang mungkin saja hanya akan menjadi mainan bos nya jika kekasih bos nya sudah kembali ke negeri asal nya lagi