KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

Catharine yang pagi ini sedikit sibuk menyiapkan rencana untuk aksi balas dendamnya terhadap keluarganya menyuruh Lili untuk membawa sarapan paginya kedalam kamar karena dia tak ingin mengalami drama pagi seperti kemarin lagi.

Tok tok tok.....

“Masuk”

Begitu suara didalam mempersilahkan, Lili segera membawa nampan berisi beberapa tangkup roti isi daging serta semangkuk besar sup daging panas dan segelas susu hangat seperti yang tadi Catharine minta.

“Ayo duduk bersamaku, kita sarapan bersama”, ucap Catharine ramah.

Lili tersenyum lembut dan segera duduk untuk menikmati sarapan bersama nona mudanya tersebut dengan hati lega.

“Mungkin aku terlalu banyak berpikir. Nona masih sama seperti sebelumnya, hanya saja sekarang nona bersikap lebih tegas dalam bertindak dan itu baik untuknya dimasa depan”, batin Lili bermonolog.

Dimasa lalu, Lili kerap makan bersama dalam satu meja bersama Catharine jika tak ada orang lain disekitar mereka seperti yang terjadi saat ini.

Jujur saja, semalam Lili sempat tak bisa tidur dengan nyenyak setelah berhasil menghukum bibi Amirah.

Bukan karena takut jika wanita tua itu akan mengadu kepada Marchioness Sandra, namun Lili mencemaskan keadaan sang nona yang dirasa sedikit berubah setelah menikah.

Namun pagi ini, keresahan yang semalam dia rasakan menguar diudara melihat nonanya masih sama seperti sebelumnya.

Jika Lili dan Catharine sibuk menyantap sarapan pagi bersama lain halnya dengan bibi Amirah yang sejak pagi tadi sudah berjibaku untuk membersihkan pavilun hingga kondisinya yang semula berantakan sedikit tertata akibat kinerja wanita tua tersebut, meski semuanya dilaksanakan dengan terpaksa karena takut Catharine kembali menghukumnya seperti semalam.

“Lihat saja, begitu aku bisa keluar maka nyonya pasti akan memberi hukuman yang kejam untuk kalian !”, batinnya penuh dendam.

Bukan hanya bibi Amirah saja yang pagi ini merasa kesal, Selir Daysi juga merasakan hal yang sama ketika dia diharuskan untuk sarapan seorang diri di meja makan.

“Selir, kondisi Yang Mulia pasti masih lemah setelah mengalami keracunan apalagi kondisi mendung seperti ini, tubuh pasti akan terasa lebih dingin”, ujar Selina menghibur.

Mendengar ucapan pelayan pribadinya, sebuah ide cemerlang muncul dalam benak Selir Daysi membuat wanita muda itu bergegas meninggalkan ruang makan dan meninggalkan sarapan paginya yang masih tersisa banyak diatas piring untuk pergi menuju dapur.

Dalam cuaca mendung dan gerimis seperti ini, Raja Dexter akan selalu mengurung diri didalam kamar dengan alasan kurang enak badan.

Padahal yang terjadi sebenarnya lebih parah dari hanya sekedar kurang enak badan karena penyakit akibat racun tersebut akan bereaksi dalam cuaca dingin seperti ini.

Semua orang dalam kediaman hanya memaklumi kondisi sang raja yang memang sejak mengalami kelumpuhan terlihat lebih lemah dibandingkan sebelumnya sehingga tak ada satupun yang merasa curiga sehingga rahasia rahasia yang tersimpan tersebut aman.

Setelah membuatkan minuman hangat, Selir Daysi di ikuti oleh dua pelayan pribadinya melangkah menuju kediaman utama untuk menunjukkan perhatiannya.

Baru saja keduanya ingin melangkah masuk kedalam kediaman utama, kedua pengawal yang berjaga didepan sudah menghalanginya.

“Mohon maaf Selir, kondisi Yang Mulia Raja sedang lemah. Mohon Selir kembali esok hari”, usir para pengawal secara halus.

Mendapatkan penolakan, Selir Daysi yang terbiasa mendapatkan semuanya merasa sangat marah namun berusaha dia tahan demi mempertahankan citra dirinya yang anggun dan lemah lembut.

“Selir ini mendengar dari pelayan jika Yang Mulia Raja sedang tidak enak badan jadi berinisiatif untuk membuatkan minuman obat untuk Yang Mulia”, ucapnya dengan bahasa lemah lembut dengan sorot mata penuh kepedihan hingga membuat kedua pengawal yang ada dihadapannya merasa tak enak hati.

Melihat dua pengawal dihadapannya merasa simpati, Selir Daysi pun kembali bersuara “Selir ini berjanji tak akan lama. Setelah memberikan minuman kepada Yang Mulia, Selir akan langsung keluar”, ucapnya bernegoisasi.

Derreck yang tak sengaja mendengar obrolan keduanya ketika dia keluar untuk mengambil rebusan obat pun datang menghampiri ketika dia melihat dua pengawal yang berjaga mulai terpengaruh oleh ucapan Selir Daysi.

“Mohon maaf Selir, Yang Mulia sedang beristirahat dan tak bisa diganggu. Minuman obat dari Selir kami terima dan Selir bisa kembali esok hari. Mohon dimengerti ”, ucapan Derreck yang tajam dan tegas membuat Selir Daysi tak bisa lagi berkilah dan segera menyerahkan minuman rempah hangat buatannya kepada tangan kanan Raja Dexter tersebut dengan enggan.

“Sialan kamu Derrect! Lihat saja, begitu wanita idiot tersebut berhasil aku singkirkan dan posisi nyonya rumah berhasil aku pegang maka kamu orang pertama yang akan aku singkirkan !”, batinnya penuh dendam.

Derrick yang tak mengetahui pemikiran Selir Daysi melenggang pergi dengan santai begitu minuman obat berada ditangannya dan bergegas kearah dapur untuk menjalankan tugasnya.

Kedua pengawal menatap kepergian Selir Daysi dengan iba tapi mereka juga tak bisa berbuat apa-apa dan menyinggung Derreck karena masih sayang nyawa.

JDERRR !!!....

Suara petir dan kilat saling bersautan diatas langit, membuat suasana pagi terasa pagi ini lebih mencekam daripada hari-hari sebelumnya, seolah akan ada hal buruk akan segera terjadi.

Derreck yang melihat Raja Dexter kesakitan merasa lemas dan bingung karena tak bisa berbuat apapun untuk membantu meredakan rasa sakit yang ada.

Obat penahan rasa sakit yang diminum, kali ini sama sekali tak berfungsi sehingga Raja Dexter merasakan rasa sakit yang teramat sangat, seperti tulang kakinya seakan dicabut secara paksa dari tubuhnya.

“Panggil...panggil wanita itu sekarang!”, teriaknya lemah.

Derreck yang masih bingung mencoba bertanya agar tak salah langkah. “Apa Yang Mulia ingin saya panggilkan Selir Daysi kemari?”, tanyanya bingung.

Melihat Raja Dexter menggelengkan kepala, Derreck semakin merasa bingung siapa wanita yang Rajanya inginkan saat ini.

“Catharine! Panggil dia sekarang!”, teriaknya semakin lemah.

Derreck yang baru paham setelah nama nyonya mudanya itu disebut pun segera melangkah keluar untuk memanggil George untuk melaksakan perintah Raja sementara dirinya tetap menemani Raja Dexter didalam ruangan.

“Benar. Nyonya sempat berkata bisa mengobati penyakit Yang Mulia dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuktikannya”, batin Derreck tajam.

Sambil menahan rasa sakit yang ada, Raja Dexter mengertakkan giginya dan perlahan mengangkat kepalanya, melihat kearah atap dengan sorot dingin dan penuh kekejaman dimatanya.

“Mereka datang!”

Begitu Raja Dexter berteriak, empat penjaga bayangan miliknya muncul dan melesat cepat naik keatap sementara Derreck tetap berada didepan kamar untuk menghalangi siapapun masuk kedalam.

Dibawah guyuran hujan, beberapa sosok sedang bertarung dengan sengit sementara sekelompok lain yang berada diluar kediaman kini satu persatu mulai masuk kedalam melompati tembok belakang dan dengan cepat berlari menuju kediaman utama.

Sementara disalah satu pohon tinggi tak jauh dari kediaman utama, tampak sosok wanita bertubuh kurus berdiri dibawah guyur hujan dengan kilatan petir menyala, menyaksikan para kelompok pembunuh bayaran yang berhasil dia bawa masuk menyelesaikan tugasnya.

Salah satu pria yang masuk, melompat dan berdiri disampingnya “ Apa kamu yakin jika kondisi Raja Dexter saat ini sangat lemah setelah mengalami keracunan ?”, tanyanya memastikan.

Wanita muda tersebut mengangguk dan berbisik sangat pelan sehingga hanya lelaki yang ada disebelahnya itu saja yang bisa mendengarnya.

“Benar, dan ada lagi kabar bagus lainnya. Saya dengar, Raja Dexter memiliki penyakit langkah dan hanya akan bereaksi ketika suhu udara rendah, seperti saat ini jadi kondisinya sekarang pasti sangat lemah”, bisiknya penuh keyakinan.

Pria berbaju hitam tersebut tersenyum puas “Baiklah. Selama kami berhasil hari ini maka Tuan akan mengingatmu sebagai pemberi kontribusi yang besar dan pastinya akan memberimu tempat yang tinggi didalam kekaisaran dimasa depan”.

Wanita muda tersebut merasa gembira karena sebentar lagi ambisinya untuk menjadi salah satu wanita paling penting dikekaisaran Lunox akan berada dalam genggamannya.