Gadis Penakluk CEO

Gadis Penakluk CEO

BAB 01 Kembalinya Sang CEO

Malam Yang Sangat Sunyi , Hanya Terasa Tiupan Angin Yang Begitu Kencang Saja Saat Ini Dan Udara Memang Kini Sangat Dingin Terasa Di Kulit. Di Sebuah Kosan Yang Cukup Sederhana Terlihat Seorang Gadis Sedang Melakukan Pekerjaan Nya Tanpa Kenal Lelah

“Lo Begadang Lagi Malam Ini ?”. Tanya Dinda Sang Sahabat Sambil Memperhatikan Alin Yang Tampak sangat sibuk sekali saat ini , entah pekerjaan paruh waktu apa saja yang dia ambil hingga dia bisa se sibuk itu bahkan terlihat sekali kantung mata nya yang sudah besar namun dia masih tetap tersenyum dan semangat melakukan pekerjaan nya

Dinda Sungguh Kasihan Sekali Dengan Sahabat Nya Ini Yang Setiap Hari Harus Begadang Sebab Menerima Banyak Sekali Pekerjaan Untuk Biaya Hidup Nya Sehari-Hari Bahkan Tak Jarang Juga Dia Tertidur Di Kampus Sebab Dia Terlalu Lelah

“Ini Hanya Kurang Sedikit Lagi Setelah Itu Selesai “. Kata Alin Sambil Menyunggingkan Senyum Nya Saat Menatap Sang Sahabat Kali Ini

Dinda Yang Sangat Tahu Betul Bagaimana Alin Pun Hanya Mengangguk Paham Dengan Napa Yang Di Lakukan Sang Sahabat Saat Ini

“Kenapa Gak Ikut Kerja Saja Sama Gue Di Perusahaan , Mumpung Masih Ada Lowongan Di Sana Lin “. Kata Dinda Sambil Menatap Sahabat Nya Itu

“ Lo Akan Mendapatkan Penghasilan Tetap Jika Bekerja Di Sana Dan Tidak Perlu Setiap Hari Lembur Seperti Ini, Begadang Terus Setiap Malam “. Kata Dinda

Bukan Nya Alin Tidak Ingin Menerima Tawaran Sang Sahabat Hanya Saja Dia Sudah Banyak Sekali Merepotkan Dinda Sehingga Dia Pun Tidak Enak Sekali Dengan Dinda Yang Begitu Baik Kepada Nya

“ Sudah Kita Istirahat Saja , Gue Sudah Selesai Juga Kok. Lo Nginap Di Sini Sudah Kabari Orang Rumah Kan ?”. Tanya Alin

“Gue Sudah Bilang Jika Akan Menginap Di Tempat Lo Tadi “. Jawab Dinda

“Ya Sudah Sekarang Ayo Kita Tidur , Besok Ke Kampus Biar Gak Ngantuk Juga “. Kata Alin

Dinda Hanya Bisa Menghela Napas Kasar Saja Sambil Menggelengkan Kepalanya Saat Ini Melihat Bagaimana Perjuangan Sang Sahabat Dalam Bertahan Hidup . Bahkan Dinda Yang berkecukupan pun tidak pernah memberi tahu kepada sahabat nya itu siapa dia yang sebenarnya karena dia tidak ingin alin akan menjauhi nya sebab dia merasa berbeda level dengan Dinda maka dari itu Dinda menyembunyikan semua sejak awal mereka bersahabat

Udara Pagi Sungguh Sangat Menyejukkan Hati Dan Pikiran , Saat Ini Alin Dan Juga Dinda Sudah Bersiap Untuk Pergi Ke Kampus Dan Mereka Akan Menggunakan Angkutan Umum Saat Ini

“Gue Masih Lapar Lin , Tadi Kurang Banyak Lo Masak Nya Jadi Ayo Pergi Mampir Ke Kafe Itu Dulu Sebelum Masuk . Jam Pembelajaran Kan Masih Lama Juga “. Kata Dinda

Alin Pun Setuju Dan Mereka Saat Ini Pergi Menuju Kafe Yang Letak Nya Tidak Jauh Dari Kampus Untuk Sekedar Bersantai Sejenak Saat Ini . Terlihat Di Kafe Tersebut Seperti Biasanya Sangat Rame Sekali Dengan Pengunjung

Dari Kejauhan Ada Sosok Yang Membuat Para Wanita Di Kafe Itu Menatap Kagum Dan Terus Saja Memujinya Saat Ini

“Gila , Siapa Sih Yang Datang Kenapa Sangat Heboh Sekali “. Kata Alin Yang Sudah Mendudukkan Pantatnya Di Kursi

“Lo Gak Mau Ke Sana Juga Untuk Melihat Dia ?”. Tanya Dinda

“Ogah Banget Gue , Mending Duduk Saja Di Sini Karena Gue Juga Capek Dan Masih Mengantuk Sekali “. Kata Alin Yang Kini Sudah Menyandarkan Kepalanya Di Atas Meja

Dinda Pun Mengerti Akan Kondisi Sang Sahabat Dan Kini Dia Pun Memesankan Makanan Yang Biasa Alin Pesan Saja

Selesai Makan Mereka Pergi Menuju Kelasa Untuk Mengikuti Mata Kuliah Dari Dosen Dan Alin Pun Memang Terlihat Sangat Lelah Sekali

“Gue Sudah Bilang Kan , Mending Kerja Di Perusahaan Saja Bareng Gue Agar Lo Gak Terlalu Capek Seperti Ini “. Kata Dinda

“Ah Sudah Lah Dinda Jangan Di Bahas Lagi, Eh Iya , Katanya Lo Mau Pulang Ke Rumah Lo Hari Ini , Sudah Sana Pulang Saja “. Kata Alin

“Mengusir Gue Lo “. Kata Dinda

“ Ya Bukan Seperti Itu , Mungkin Saja Lo Di Tunggu Di Rumah Sama Orang Rumah Jadi Gue Mengingatkan Saja Agar Lo Segera Pulang “. Kata Alin

“Mau Ikut Gak Ke Rumah Gue Biar Nanti Sekalian Gue Kenalkan Sama Kakak Gue “. Kata Dinda

“Ah Tidak , Lain Kali Saja Deh Din. Gue Mau Pulang Saja Istirahat Karena Nanti Juga Harus Kerja Lagi “. Kara Alin

“ Ya Sudah Kalau Begitu Gue Pulang Duluan Dan Lo Harus Benar Beristirahat Jangan Malah Kerja Lagi “. Kata Dinda

Alin Hanya Mengangguk Kan Kepala Nya Saja Sambil Mengangkat Jempol Nya Kepada Sang Sahabat Yang Kini Sudah Pergi Menjauh Dari Hadapan Nya Saat Ini

Tak Butuh Waktu Lama Kini Dinda Sudah Sampai Di Kediamannya Yang Kini Terlihat Sangat Sibuk Sekali Sebab Sang Kakak Akan Pulang Setelah Lama Berada Di Luar Negeri Untuk Mengembangkan Bisnis Nya Di Sana

“Non Sudah Pulang, Mau Bibi Siapkan Makanan Untuk Non Dinda ?”. Tanya Sang Maid Di Sana

“Tidak Perlu Bik, Nanti Jika Dinda Lapar Akan Ambil Sendiri “. Jawab Dinda Sopan Sekali

Dia Pun Menaiki Anak Tangga Untuk Masuk Ke Dalam Kamar Nya Saat Ini Dan Merebahkan Tubuhnya Sejenak Ke Tempat Tidurnya Yang Empuk Itu.

Semalam Dia Tidak Bisa Tidur Dengan Nyenyak Karena Memang Tempat Tidur Alin Sungguh Sangat Tidak Layak Sekali Dan Jika Dia Membantu Untuk Membelikan Nya Yang Baru Pastinya Alin Akan Menolaknya

Saat Ini Terlihat Mobil Mewah Masuk Ke Dakam Halaman Rumah Keluarga Mawardi , Dan Sosok Pria Yang Gagah Dan Juga Tampan Saat Ini Telah Turun Dari Mobil Dan Berjalan Masuk Ke Dalam Kediaman Itu

Kedatangan Pria Itu Di Sambut Dengan Senyuman Oleh Sosok Wanita Cantik Yang Kini Tengah Berdiri Di Hadapannya Yang Memang Sudah Menantikan Kehadiran Sang Putra Yang Sudah Lama Tidak Pulang

Pelukan Hangat Pun Terlihat Saat Ini Dan Tak Lupa Sang Anak Mencium Wanita Yang Sudah Melahirkannya Itu

“Kenapa Mama Ku Ini Terlihat Sangat Cantik Sekali Dan Begitu Mempesona “. Goda Dirga Yang Masih Memeluk Mama Nya

“Berani Ya Menggoda Mama Mu Yang Sudah Lama Kau Tinggalkan Ini , Mungkin Saja Kau Lupa Jika Masih Memiliki Mama Di Sini Hingga Sangat Betah Sekali Di Negara Orang Lain “ Kata Rosa Sambil Memukul Pelan Lengan Sang Putra Yang Terlihat Semakin Tampan Saja Saat Ini

“Bukan Maksud Dirga Durhaka Karena Lama Tidak Pulang Namun Di Sana Dirga Banyak Sekali Urusan Yang Harus Di Kerjakan Ma Dan Dirga Pun Juga Sangat Merindukan Mama Dan Juga Dinda Ketika Di Sana “. Kata Dirga

Dirga Seorang Pengusaha Yang Kini Sedang Mengembangkan Bisnisnya Di Mata Keluarganya Tanpa Mereka Tahu Jika Dia Memilki Bisnis Persenjataan Illegal Dan Dia Adalah Salah Satu Mafia Yang Sangat Di Takuti Di Beberapa Negara.

Setelah Tadi Di Sambut Hangat Dengan Pelukan Sang Mama Akhirnya Dia Pun Pergi Menuju Kamarnya Untuk Membersihkan Diri Setelah Melakukan Perjalanan Yang Cukup Jauh Sekali Tadi Karena Jarak Dari Bandara Ke Rumah Nya Pun Membutuhkan Waktu Beberapa Jam .

Tubuh Atletis Dengan Perut Sixpack Terlihat Sungguh Sangat Menawan Sekali Dengan Di Padu Padankan Wajah Dirga Yang Sungguh Tampan Juga Namun Akan Terlihat Sangat Dingin Sekali Di Depan Orang Lain Tapi Sebenarnya Dia Adalah Sosok Yang Sangat Hangat Dan Penyayang Juga Apalagi Terhadap Adik Dan Mama Nya , Dia Akan Sangat Lembut Sekali Kepada Keuda Wanita Penting Dalam Hidupnya Itu

Malam Pun Tiba Dan Suasana Kediaman Mawardi Terlihat Sangat Tenang Sekali Karena Mereka Saat Ini Sedang Makan Malam Bersama Di Meja Makan

“Kakak Kapan Datang Nya ?”. Tanya Dinda

“Tadi , Mungkin Kamu Terlalu Sibuk Di Kamar Hingga Tidak Menyambut Kedatangan Kakak Mu Yang Tampan Ini “. Kata Dirga

“Gak Ada Oleh-Oleh Untuk Adik Mu Yang Cantik Ini Kak ?”. Tanya Dinda Sambil

Tersenyum Menunjukkan Deretan Gigi Nya Yang Putih Itu kepada kakak lelaki saudara dia satu-satunya itu

“Tentu Saja Ada Sayang “. Kata Dirga Sambil Mencubit Pipi Sang Adik Karena Dia Sangat Gemas Sekali

“Kak , Sakit Tahu . Bisa Lecet Ini Pipi Ku Nanti “.Kata Dinda Bercanda Dengan Sang Kakak

Dan Setelah Selesai Makan Kini Dirge Pun Melangkah Kan Kaki Nya Untuk Menaiki Anak Tangga Bersama Dengan Sang Adik Yang Ingin Mengambil Oleh-Oleh Yang Sudah Dia Pesan Sebelumnya Kepada Sang Kakak Ketika Dia Akan Kembali

“Kapan Kau Akan Mengenalkan Kekasihmu Kepada Kita Dirga ?”. Tanya Rizal Sang Papa

“Dirga Tidak Memiliki Kekasih Dan Memikirkan Nya Saja Tidak Pernah Sama Sekali “. Jawab Dirga Yang Tetap Saja Berlalu Pergi Membawa Sang Adik Mengambil Barang Titipannya

“Anak Itu Sudah Umur Berapa , Kenapa Masih Saja Sibuk Dengan Bisnisnya Saja “. Kata Rizal

“Sudahlah Pa Biarkan Saja , Nanti Jika Sudah Waktunya Pasti Dirga Akan Mengenalkan Kekasih Nya Kepada Kita Jadi Papa Tidak Perlu Cemas Atau Menjodohkan Dia Kepada Anak Rekan Bisnis Papa Karena Itu Akan Sangat Percuma Dan Hanya Akan Membuat Papa Malu Saja Bukan Karena Dirga Akan Menolak Nya “ Kata Rosa Mengingatkan

Dinda Sangat Senang Sebab Sang Kakak Tidak akan pernah melupakan Pesanan Nya Satupun Dan Dia Berterima Kasih Kepada Kakak Nya Itu Yang Sudah Menuruti Kemauan Nya

“ Tumben Sekali Beli Nya Banyak ,Biasanya Kamu Akan Takut Jika Gendut Nanti”. Kata Dirga

“ Gendut Pun Dinda Tetap Cantik Kan Kak “. Kata Dinda

“ Tentu Saja , Adik Seorang Dirgantara Memang Sangat Cantik Sekali Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkan Nya . Sudah Sana Istirahat Lah , Besok Kuliah Bukan jdi cepat beristirahat agar tidak lelah “. Kata Dirga

Dinda Pun Mengangguk Kan Kepala Dan Saat Ini Dia Pun Segera Pergi Menuju Kamar Nya Dengan Hati Senang Sekali. Dia Akan Memberikan Beberapa Oleh-Oleh Itu Untuk Alin Sahabatnya Karena Dia Sengaja Memesan Banyak Memang Untuk Di Bagikan Kepada Sang Sahabat

Sinar Matahari Menembus Jendela Kaca Kamar Dinda Dan Terlihat Juga Saat Ini Dinda Sudah Bersiap Untuk Pergi Ke Kampus Lagi Setelah Semalam Dia Tidur Cukup Nyenyak Sekali Namun Dia Juga Masih Memikirkan Sang Sahabat Pastinya

“Kuliah Kamu Bagaimana , Apa Ada Kendala Ketika Kamu Kuliah Sambil Bekerja Di Perusahaan Papa ?”. Tanya Rizal Kepada Sang Putri

“Tidak Ada Sama Sekali Pa Bahkan Dinda Sangat Senang Sekali Bisa Menghasilkan Uang Sendiri Tanpa Mengganggu Kuliah Dinda Juga “. Kata Dinda

“ Oh Ya , Tentang Teman Kamu Itu Apa Dia Jadi Bekerja Di Perusahaan Bersama Kamu ?”. Tanya Rizal

“Jangan Sembarangan Menerima Karyawan Pa Apalagi Jika Dia Tidak Berkompeten Sama Sekali “. Kata Dirga

“ Dia Adalah Sahabat Dinda Dan Alin Itu Sangat Pintar Kak , Jika Tidak Percaya Tanya Saja Kepada Mama “. Kata Dinda Kesal Dengan Sang Kakak Yang Meremehkan Sahabat Nya Itu

“Alin Yang Sering Kamu Ceritakan Dan Dia Teman Kamu Sejak Menengah Pertama Itu , Iya Dia Memang Sangat Pintar Sekali Dan Juga Mandiri “ Kata Rosa

“Tuh Dengar Kan Kata Mama . Soal Itu Nanti Dinda Akan Mencoba Bertanya Kepada Dia Lagi Pa Karena Kemarin Dia Menolak Tawaran Dinda Dengan Alasan Yang Begitu Banyak Sekali Sampai Dinda Pusing Dengan Alin .’ Kata Dinda

“Jika Dia Tidak Mau Maka Kamu Jangan Terlalu Memaksanya Sayang “. Kata Rosa

“Dinda Bukan Kak Dirga Ma Yang Suka Memaksa Orang “. Kata Dinda

“Untung Saja Kamu Adik Nya Kakak Din, Kalau Tidak Sudah Kakak Pukul Kamu Tadi “. Kata Dirga

“Ah Sudah Lah , Bicara Dengan Kak Dirga Hanya Akan Membuat Ku Kesal Saja , Sebaik Nya Dinda Berangkat Kuliah Sekarang Ma “. Kata Dinda

Tak Lupa Dia Berpamitan Kepada Kedua Orang Tua Nya Dan Juga Sang Kakak Yang Sudah Berada Di Kediaman Nya Setelah Beberapa Tahun Ini Melanglang Buana Entah Pergi Kemana Dengan Dalih Berbisnis Namun Memang Nama Dirga Sudah Cukup Terkenal Sekali Saat Ini Di Kalangan Pebisnis Baik Dalam Negeri Maupun Luar Negeri

Bukan Hanya Bisnis Saja Yang Membuat Nya Terkenal Tapi Persenjataan Illegal Yang Dia Geluti Sebagai Mafia Pun Membuat Nya Juga Sangat Di Segani Di Beberapa Belahan Negara Bahkan Saat Ini Dirga Mulai Menguasai Area Italia Di Mana Di Sana Adalah Tempat Mafia Besar Berada Namun Saat Ini Nama Dirgantara Lah Yang Sangat Di Takuti Dan Di Segani Di Sana

“Dirga Berangkat Ke Kantor Dulu Ma, Pa “. Kata Dirga Lalu Pergi Meninggalkan Meja Makan

Tadi Nya Dia Ingin Mengantarkan Sang Adik Ke Kampus Namun Seperti Sebelum Nya , Dinda Menolak Hal Itu Karena Dia Tidak Ingin Terlalu Mencolok Menjadi Orang Kaya Apalagi Dia Juga Bersikap Menjadi Orang Biasa Saja Ketika Bersama Dengan Sahabat Satu-Satunya Itu

Kediaman Mawardi Kini Tampak Kembali Sepi Setelah Satu Persatu Dari Mereka Meninggalkan Rumah Karena Harus Melakukan Aktivitas Seperti Biasanya Dengan Tepat Waktu Tanpa Ingin Membuang Waktu Secara Cuma-Cuma Saja

“Ini Alin Kemana Sih , Kok Malah Gak Bisa Di Hubungi Nomer Nya Dan Dia Juga Belum Sampai Pula Di Kampus . Apa Jangan-Jangan Dia Masih Tidur Lagi Karena Kelelahan Bekerja Di Restoran Semalam Dan Lagi Dia Pasti Juga Lembur “. Kata Dinda

Dia Hanya Sendiri Sebab Sejak Tadi Dia Sudah Mencoba Untuk Menghubungi Sahabat Nya Itu Namun Sama Sekali Tidak Ada Jawaban Membuat Nya Pun Kini Hanya Bisa Menerka Saja Apa Yang Terjadi Kepada Sahabat Nya Itu Saat Ini Hingga Dia Belum Juga Samapi Di Kampus Padahal Mereka Sudah Janjian Untuk Bertemu Di Kampus Karena Alin Tidak Mau Jika Dinda Menjemput Nya Sebab Itu Hanya Membuang Waktu Saja Karena Rumah Mereka Berbeda Arah

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

.

2024-07-06

0

Noeng Faiq

Noeng Faiq

sakit mata ngliat huruf kapital

2024-06-21

3

Endah Lestary

Endah Lestary

maaf..tp rasanya ko kagok banget ya..knp selalu di awali dengan huruf kapital 😁

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2 BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3 BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4 BAB 04 Bibir Memabukkan
5 BAB 05 Membela Nya
6 BAB 06 Dia Wanita Ku
7 BAB 07 Menerima Tawaran
8 BAB 08 Menatap Penuh Arti
9 BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10 BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11 BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12 BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13 BAB 13 Di Pelukan nya
14 BAB 14 Pulang Bersama
15 BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16 BAB 16 Restoran Mewah
17 BAB 17 Posesif
18 BAB 18 Bertemu Teman
19 BAB 19 Otak Mesum
20 BAB 20 Apartemen CEO
21 BAB 21 Menghabiskan Uang
22 BAB 22 Berangkat Bersama
23 BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24 BAB 24 Tidak Peduli
25 BAB 25 Tak Sengaja
26 BAB 26 Emosional
27 BAB 27 Tidak Suka
28 BAB 28 Selalu Salah
29 BAB 29 Tatapan Elang
30 BAB 30 Menjemput Wanitanya
31 BAB 31 Cara Lain
32 BAB 32 Batal Makan Malam
33 BAB 33
34 BAB 34 Membantu nya dari jauh
35 BAB 35 Meluapkan Amarah
36 BAB 36 Semua Bisa Hancur
37 BAB 37 Melunak
38 BAB 38 Tidak Setuju
39 BAB 39 Bertemu
40 BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41 BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42 BAB 42 Tawaran
43 BAB 43 Salah Paham Melegakan
44 BAB 44 Obat Nyamuk
45 BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46 BAB 46 Mengganggu Makannya
47 BAB 47 Memaksa Pergi
48 BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49 BAB 49 Tidur di Kamar
50 BAB 50 Curiga
51 BAB 51 Sangat Kuat
52 BAB 52 Bertemu Keluarga
53 BAB 53
54 BAB 54 Tidak suka
55 BAB 55 Kesal nya CEO
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2
BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3
BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4
BAB 04 Bibir Memabukkan
5
BAB 05 Membela Nya
6
BAB 06 Dia Wanita Ku
7
BAB 07 Menerima Tawaran
8
BAB 08 Menatap Penuh Arti
9
BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10
BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11
BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12
BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13
BAB 13 Di Pelukan nya
14
BAB 14 Pulang Bersama
15
BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16
BAB 16 Restoran Mewah
17
BAB 17 Posesif
18
BAB 18 Bertemu Teman
19
BAB 19 Otak Mesum
20
BAB 20 Apartemen CEO
21
BAB 21 Menghabiskan Uang
22
BAB 22 Berangkat Bersama
23
BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24
BAB 24 Tidak Peduli
25
BAB 25 Tak Sengaja
26
BAB 26 Emosional
27
BAB 27 Tidak Suka
28
BAB 28 Selalu Salah
29
BAB 29 Tatapan Elang
30
BAB 30 Menjemput Wanitanya
31
BAB 31 Cara Lain
32
BAB 32 Batal Makan Malam
33
BAB 33
34
BAB 34 Membantu nya dari jauh
35
BAB 35 Meluapkan Amarah
36
BAB 36 Semua Bisa Hancur
37
BAB 37 Melunak
38
BAB 38 Tidak Setuju
39
BAB 39 Bertemu
40
BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41
BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42
BAB 42 Tawaran
43
BAB 43 Salah Paham Melegakan
44
BAB 44 Obat Nyamuk
45
BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46
BAB 46 Mengganggu Makannya
47
BAB 47 Memaksa Pergi
48
BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49
BAB 49 Tidur di Kamar
50
BAB 50 Curiga
51
BAB 51 Sangat Kuat
52
BAB 52 Bertemu Keluarga
53
BAB 53
54
BAB 54 Tidak suka
55
BAB 55 Kesal nya CEO
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!