Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Bukan Via namanya kalau tidak mengancam seseorang, bahkan Via mengancam Bu Ratna dengan berbagai cara agar wanita paruh baya itu membungkam mulutnya rapat-rapat tentang kejadian beberapa waktu lalu.
Namun, Bu Ratna wanita paruh baya itu tidak peduli dengan ancaman yang di ucapkan oleh Via, bahkan Bu Ratna akan menceritakan kejadian yang sebenarnya yang dirinya ketahui, tanpa ada sedikitpun yang di sembunyikan.
"Saya enggak peduli, saya mau tetap menceritakan semuanya pada kyai Arham. Peduli apa dengan kamu hanya mengancam kehidupan saya! Saya bahkan rela keluar dari sini, dan mencari pekerjaan lain, saya tidak akan pernah menutupi kebenaran." Ucap Bu Ratna dengan berani.
Via mengepalkan kedua telapak tangannya, tidak menyangka jika wanita paruh baya itu sama sekali tidak takut dengan ancaman yang di layangkan olehnya. Namun, bukan Via namanya, dirinya masih memiliki banyak cara untuk membungkam mulut wanita itu.
"Oke, saya tidak akan mengancam kamu. Tapi saya hanya ingin kamu bekerja sama dengan saya,"
Bu Ratna tersenyum miring. "Kerja sama?"
"Ya, benar. Saya ingin kita menjadi simbiosis mutualisme, saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya. Kamu dapat uang, saya dapat apa yang saya mau. Bagaimana?" Via menawarkan pada Bu Ratna sama seperti apa yang pernah di lakukan olehnya pada Ustadzah Farah tempo lalu,
"Oh iya? Sangat menguntungkan sekali, kalau begitu saya mau. Tapi saya minta uang yang banyak."
Via tertawa sarkas, tidak menyangka segampang itu menyogok seseorang. Yang tadinya di pikir sangat sulit bernegosiasi dengan Bu Ratna, tapi ternyata mudah sekali. Sama, wanita paruh baya itu menginginkan uang...
"Berapa saja kamu sebutkan, saya akan kasih ke kamu, yang terpenting, saat kyai Arham dan suami saya bertanya tentang kejadian yang sebenarnya, saya mau kamu harus mengatakan sesuai apa yang akan saya katakan sama kamu." Ucap Via sambil tersenyum, sungguh puas sekali hatinya, kalau begini dirinya tetap akan aman, dan Ramiah si parasit itu akan di keluarkan dari pondok pesantren ini.
"Saya itu matre loh nyonya. Saya itu minta uang banyak, yakin nyonya bisa kabulkan permintaan saya?" Sengaja sekali Bu Ratna seperti mempermainkan Via.
"Apa maksud kamu? Kamu pikir saya ini orang miskin apa? Duit saya banyak, bukan kayak kamu yang kere. Dasar perempuan kere." Umpat Via, yang gampang sekali tersulut emosi.
Di hina seperti itu, Bu Ratna sangat marah. Semiskin-miskin dirinya, Bu Ratna tidak akan pernah menukar harga dirinya dengan uang.
"Oh ngatain saya? Oke, silahkan saja habis ini saya pastikan nyonya akan nangis darah karena saya akan mengatakan hal yang sebenarnya sama kyai Arham dan Gus Ikram." Dan setelah mengatakan hal itu, Bu Ratna pergi dari sana meninggalkan Via yang menjerit-jerit heboh.
"Sialan kau! Pembantu tak tau diri! Mati sana kau!!"
*
Gus Ikram pulang sebentar, dirinya hanya ingin menyelesaikan urusannya dengan Via yang ada di rumah, tak mungkin Gus Ikram membiarkan Via yang sudah bertindak kelewat batas itu.
Setelah mengetahui keadaan Ramiah sudah baik-baik saja, Gus Ikram meminta sang adik untuk menemani Ramiah sebentar. Dan Zahra sama sekali tidak menolak permintaan sang abang. Ramiah juga belum sadarkan diri, akibat pengaruh obat.
Sesampainya di ndalem, Gus Ikram langsung mencari keberadaan Via, dan dirinya melihat istrinya itu sedang bersantai di dalam kamar mereka. Entahlah, tapi Gus Ikram tidak melihat raut wajah rasa bersalah sama sekali di dalam diri Via.
"Mas" Aisyah terkejut saat melihat keberadaan sang suami, buru-buru dirinya bangkit dari ranjang, menghampiri sang suami lalu memeluknya.
"Mas dengerin aku dulu, semua yang mas lihat itu enggak seperti itu. Mas salah paham, aku enggak kayak begitu mas." Via sudah menangis dalam pelukan Gus Ikram. Matanya di buat sesembab mungkin, dan berharap suaminya percaya dengan apa yang di katakan olehnya. Tidak ada cara lain, karena Bu Ratna sialan itu juga tidak bisa di ajak kerja sama.
"Ramiah itu wanita ular mas. Pasti dia pura-pura jatuh biar kamu marah sama aku. Dia lakuin itu supaya kamu sama aku pisah. Aku enggak mau pisah sama kamu mas, aku cinta" Via melepaskan pelukan itu, saat suaminya tidak mengatakan apapun.
"Mas"
Gus Ikram menatapinya dingin. "Bahkan saya yang melihat sendiri bagaimana kamu dengan sengaja mendorong Ramiah! Hati kamu dimana Via? Kenapa kamu bisa sekasar ini dengan orang lain. Dan Bu Ratna sudah menceritakan semuanya, dia saksi mata bagaimana brutalnya kamu menyiksa seseorang." Pekik Gus Ikram. Gus Ikram lalu mengusap wajahnya kasar, benar-benar emosi dan tidak habis pikir dengan istrinya ini, bagaimana bisa Via bertindak kriminal seperti itu. "Itu sudah tindakan kriminal, apa lagi kamu hampir mengancam nyawa seseorang. Bahkan bukan hanya satu nyawa, tapi ada dua nyawa yang hampir melayang karena kamu. Dan kamu harus mempertanggung jawabkan semua perbuatan kamu"
Via yang tadinya menangis kini menatap tajam ke arah suaminya. "Ini semuanya salah mas! Mas yang salah karena sudah selingkuh dengan Ramiah! Apa aku salah? Aku hanya seorang istri yang sakit hati karena suaminya selingkuh! YA AKU MEMANG SENGAJA MELAKUKAN ITU!! Kamu puas mas! Kamu udah nyakitin perasaan aku, kamu udah nyakitin hati aku. Bahkan di depan ummi Sekar, kamu cium Ramiah."
Deg
Tubuh Gus Ikram menegang, tak di sangka Via tau kejadian itu.
Via terkekeh miris. Tak menyangka suami nya yang alim bisa berbuat seperti itu. "Kenapa kamu diam? Apa yang aku katakan benar bukan? Kamu keterlaluan mas!! Kamu jahat." Via memukuli tubuh suaminya dengan kuat.
Gus Ikram membeku melihat betapa hancurnya Via, ada setitik rasa bersalah yang hinggap di dalam dirinya. Karena biar bagaimanapun ini juga salahnya karena sudah melakukan hal ceroboh seperti itu kemarin. Padahal Ramiah sudah memperingatinya, tapi Gus Ikram yang bebal dan tidak peduli dengan konsekuensinya. Dirinya terlalu egois ingin mempublikasikan hubungannya dengan Ramiah.
"Kalau aku bertanggung jawab dengan perbuatan aku, kamu juga harus mas! Karena semua ini salah kamu! Kamu yang membawa aku di dalam kehidupan kamu, tapi kamu juga yang menghancurkannya. Hiks hiks kamu jahat. Apa salah aku sama kamu."
Gus Ikram memejamkan kedua bola matanya, tak tega melihat Via hancur seperti ini. "Maaf Via.."
"Maafmu tidak berarti untukku, karena kamu sudah terlalu dalam melukaiku."
Gus Ikram menghembuskan nafasnya kasar. "Sebenarnya, mas sudah menikah dengan Ramiah. Sudah beberapa bulan yang lalu."
Deg
Tubuh Via hampir limbung mendengar perkataan suaminya, jantungnya langsung mencelos keras. Nafas Ramiah bahkan tercekat di tenggorokan. Hatinya benar-benar hancur mendengar fakta yang baru saja di ucapkan oleh sang suami.
"Mas"
"Dan anak yang di kandung Ramiah itu anaknya mas."
Semakin hancur hati Via, Via langsung menangis meraung di sana.
Gus Ikram yang hendak menenangkan Via urung, saat kyai Arham memanggilnya.
"Kita perlu berbicara Ikram."
*
Komen yang banyak aku bakalan up lagi nanti🤭
tapi apa tidak menimbulkan kesalahpahaman
lanjut Thor jangan cuma 1 episode
klo di depan....mendaftar....
itu yg saat ini dirasakan oleh kyai Arham dan gus e... 😏
tiap bab aq tambahin deh sesajinya...wkwkwk
tapi jangan cuma 1 episode 3 apa 2 biar gak nanggung bacanya