NovelToon NovelToon
Alvaro'S Diary

Alvaro'S Diary

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:897
Nilai: 5
Nama Author: Wèizhī

Alvaro Ardiwinata adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang terlahir dari keluarga kaya. Namun, meskipun hidup dalam kemewahan, dia merasa tidak pernah menjadi bagian dari keluarga tersebut. Dia lebih dianggap sebagai "anak pelayan" oleh kedua orangtuanya, Jhon dan Santi Ardiwinata. Setiap kesalahan, besar atau kecil, selalu berujung pada hukuman fisik. Meskipun ia berusaha menarik perhatian orang tuanya, mereka tidak peduli padanya, selalu lebih memperhatikan adiknya, Violet. Violet yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian lebih, tapi di balik itu ada rasa iri yang mendalam terhadap Alvaro.

Sementara itu, Alvaro berusaha menjalani hidupnya, tapi luka psikologis yang ia alami semakin mendalam. Saat ia beranjak dewasa, ia merasa semakin terasingkan. Tetapi di balik penderitaan itu, ada harapan dan usaha untuk menemukan siapa dirinya dan apakah hidup ini masih memiliki makna bagi dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wèizhī, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Flashdisk, sebuah benda yang akan menyimpan berbagai informasi didalamnya dan dapat dilihat juga di ubah kembali. Ya, semacam kartu memori dalam ponsel.

Rion Ardiwinata menitipkan sebuah Flashdisk pada Violet, dan menyuruhnya menjaga dengan baik benda tersebut. Mengapa demikian? Didalamnya terdapat sebuah informasi yang bahkan Rion pun tak tahu apa itu.

Flashdisk dengan sebuah pola aneh terukir pada benda tersebut. Sekilas terlihat seperti bunga Lily dan Bulan sabit. Flashdisk itu tak dapat dibuka oleh siapapun kecuali pemilik aslinya. Benda yang menyimpan informasi yang dapat meruntuhkan Ardiwinata, harus dijaga dengan baik. Namun saat ini benda itu hilang dan Violet tengah kelabakan dibuatnya.

—-

Disisi Alvaro, dia kini tengah memakan makan siangnya bersama Xavier dan Angga. Untuk Ayah Samuel dan Bunda Lily, mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing dan belum pulang.

“Bang, Al pengen pulang ya…,” ucap Alvaro sembari ia memainkan sendoknya.

“Tapi dek, kau belum sembuh sepenuhnya” ucap Angga tak mengizinkan.

“Udah kok. Lagian harus bagaimana lagi? Aku udah gak ngerasa sakit kok” ucap Alvaro menatap Angga dengan wajah memelasnya.

“Tapi… kalau pun pulang, pasti ke 'mereka', kan?…,” batinnya tiba-tiba merasa tak ingin mengatakan kata 'Pulang' lagi.

“Dek, kau baru bisa pulang lusa nanti. Jadi bertahanlah, oke?“ Xavier pun angkat bicara sembari ia mengelus surai hitam Alvaro.

“Nah, pas udah pulang nanti. Kamarmu disamping abang~” ucap Angga dengan antusias.

“Apa-apaan?! Kamarnya disampingku!“ Tekan Xavier tak setuju dengan Angga.

“Bang, jangan pelit. Kali-kali ngalah lah” Angga tampak tak mau kalah dengan hal tersebut.

Sedangkan Alvaro malah menatap polos mereka. Dia tak mengerti dengan maksud dari percakapan Xavier dan Angga.

“Kenapa kamarku disamping kamar kalian? Bukankah aku pulang ke kediaman Ardiwinata?“ Tanya Alvaro tak mengerti.

Xavier dan Angga sontak langsung menoleh kearahnya dan mereka menatap tak suka.

“Kenapa kesana?! Itu bukan rumahmu, Gintara lah rumahmu!“ Tegas Xavier

“Ya, kau tak perlu kembali ke tempat kotor itu. Sekarang kau bagian dari kami” ucap Angga tak kalah.

Ahh… Alvaro lupa, ia sudah di angkat oleh keluarga Gintara. Alvaro lalu menunduk merasakan perasaan hangat mengalir didalam dirinya. Ini adalah perasaan baru yang ia alami, entah kenapa… rasanya menyenangkan dan menenangkan.

“Kau adik kami, jangan coba-coba berfikir kembali ke sana” ucap Xavier hangat.

“Adik… rumah… ini, kali pertama” gumam Alvaro merasakan sebuah perasaan senang dan nyaman.

Xavier dan Angga lalu semakin mendekat kearahnya dan memeluknya, Alvaro tak dapat membendung air matanya. Itu mengalir dengan indah, tanpa rintihan rasa sakit sama sekali. Ia merasa terharu dan senang dengan semua hal tentangnya dan Gintara.

Xavier mengusap surai hitam Alvaro dan Angga mencium kening adik barunya itu. Mereka berdua menyayangi Alvaro sedemikian rupa.

“Kami akan menjagamu, Alvaro Gintara” batin kedua kembar tersebut.

—-

Disebuah restoran ternama terdapat seorang perempuan dengan pria tengah mengobrol dan menghabiskan waktu mereka di meja makan.

“Bang, barang itu tak ada di kamar Violet” ucap seorang perempuan dengan mata hazelnya yang menatap pada seorang pria yang mengenakan jas abu putih.

“Tak ada? Apa itu hilang, tapi tak mungkin. Gadis kecil itu selalu menjaga apa yang menurutku penting” ucap pria ber-jas tersebut.

“Terserahlah. Aku hanya memberitahu saja”

“Clar. Menurutmu, apakah keluarga ku salah?“ Tanya pria tersebut yang ternyata adalah Rion Ardiwinata.

“Entahlah. Kau caritahu saja sendiri” ucap wanita itu yang tak lain adalah Clarionne. Clar lalu berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan abangnya itu.

“Bagaimana aku mencari tahu, sedang petunjuknya saja hilang… Haish,,, hidup itu tak selalu mudah ternyata” gumam Rion menghela nafasnya merasa tertekan dan lelah akan semua hal ini.

—-

Terdapat sebuah laptop yang menyala disebuah kamar apartemen. Komputer yang menyala itu menampilkan sebuah gambar Bunga Lily dan sebuah Bulan Sabit.

Seorang pria yang baru saja selesai mandi keluar dengan sehelai handuk di pinggangnya. Dia mendekati laptop nya dan menyeringai.

—-

“Baby, sayang~ Bunda masak ayam buat kamu lho” ucap Bunda Lily dengan ekspresi senangnya sembari ia membuka kotak bekalnya.

“Wahhh”

Tampak kedua bola mata indah itu berbinar cantik didepan makanan yang tampak lezat tersebut. Namun belum juga masuk kedalam mulutnya, bekal tersebut malah diambil alih oleh Ayah Samuel.

“Eits, tak bisa. Alvaro masih tak diperbolehkan memakan makanan berat seperti ini” ucapnya sembari ia membawa bekal tersebut ke sofa dekat sana.

Hilang seketika rasa senang dan mata berbinar itu. Alvaro menatap tak suka, ia merasa jengkel. Padahal dirinya sudah sembuh dan tak merasa sakit sedikitpun. Wajahnya kini berubah masam dengan gerutuan tak jelas keluar dari mulutnya.

“Ayah… aku sudah sembuh, kenapa masih tak boleh?!“ Tanya Alvaro meminta sebuah alasan pada Ayah Samuel.

Ayah Samuel menatapnya lekat lalu ia mengusap kepala Alvaro penuh kasih. Setelahnya ia baru angkat bicara.

“Boy, kau masih dalam fase pemulihan. Dokter yang mengataknnya padaku. Jangan membantah” ucap Ayah Samuel namun Alvaro tak menyukai hal tersebut.

Alvaro memalingkan wajahnya dan ia menidurkan dirinya di ranjang tersebut, membalut tubuhnya dengan selimut. Ayah Samuel hanya terkekeh geli sedang Bunda Lily menatap tajam pada suaminya itu.

Plak!

“Aww… sayang, kenapa kau memukulku?!“ Tanya Ayah Samuel sembari meringis kecil saat istri nya memukul lengannya cukup keras.

“Kau ini bagaimana?! Anak ku belum makan sedari tadi, aku membawakan nya masakanku ini. Kenapa merebutnya? Memangnya dokter itu bicara apalagi padamu?! Biar aku yang bicara padanya. Bisa-bisanya dia melarang anakku makan! Akan ku hajar dia!!“ Bunda Lily hendak keluar kamar namun dihalangi oleh Ayah Samuel.

“Honey, jangan marah. Jangan marah. Kau bisa melakukan apapun, jangan marah…” bujuk Ayah Samuel dramatis.

“Lepaskan aku!!!“ Berontak Bunda Lily.

Ceklek-

Pintu kamar terbuka dan menampilkan dua sosok tampan yang langsung memandang heran pasutri tersebut.

“Lho? Ayah, Bunda. Kenapa?“ Tanya Angga heran.

Xavier hanya diam dan melewati mereka, dia mendekati Alvaro yang tengah berbaring sembari membelakangi mereka. Xavier menatapnya heran juga, kenapa adiknya ini diam saja dan tak bangun saat kedua orangtuanya tengah berisik.

Ahh… setelah dilihat kembali, Alvaro tak tidur. Dia sepertinya merajuk dan Xavier dibuat terkekeh kecil akan hal itu.

“Kenapa Alvaro ngambek, Ayah?“ Tanya nya pada sang ayah.

“Alvaro ngambek? Aduh, ada apa dengan adikku? Apa dia tak mendapatkan mainannya.“ Angga lalu mendekati Alvaro dan sang empu yang mendengar penuturan abang angkatnya itu, ia berdecak kesal.

“Mainan apa?! Memangnya aku anak kecil?!“ Alvaro menatap Angga dengan kesal, sedang yang di tatap malah terkekeh geli.

“Baby, kau sudah bangun? Ada apa, hm?“ Tanya Xavier lembut.

“Kesel banget dipanggil 'Baby'. Tapi kalo ngebantah mereka malah semakin menjadi” batin Alvaro miris.

“Tidak ada hal khusus. Aku hanya ingin makan siang” jawab Alvaro

“Salahkan ayahmu ini, Xav! Bunda sudah memasakkan semur ayam untuk Baby. Dia malah melarang” ucap Bunda Lily merasa jengkel dan kesal pada sang suami yang berakibat dia mengadu pada putra sulungnya.

“Kenapa melarangnya, ayah?“ Tanya Xavier dengan aura dan penekanan yang tak bersahabat.

Ayah Samuel memijit pelipisnya merasa pening dengan semua ini. Apakah salah baginya mengkhawatirkan Baby kecil nya? Ya ampun, dia pasrah saja lah.

“Hanya saja Baby masih tak diperbolehkan memakan makanan berat. Bagaimana jika lambungnya tak kuat dan dia sakit lagi? Dokter juga hanya menyarankan makanan yang tawar saja pada Baby” jelas Ayah Samuel.

“Kalau begitu, bagaimana dengan bubur yang diracik sendiri oleh Bunda? Itu tak akan terasa begitu hambar” ucap Xavier pada Alvaro.

Alvaro memiringkan kepalanya tak mengerti sedang Bunda Lily langsung mendapatkan sebuah ide di benaknya.

“Benar juga! Kalau begitu Bunda akan meminjam ruangan untuk memasak bubur spesial untuk Baby~” ucap Bunda Lily yang lalu dia pergi sembari menarik Angga bersamanya.

“Ahh Bunda! Jangan tarik!!“ Teriak Angga histeris.

“??? Aku tak mengerti” ucap Alvaro polos yang langsung mendapat kekehan dari Xavier dan Ayah Samuel.

“Apa-apaan reaksi itu?! Aku tak suka!“ Ucap Alvaro cemberut.

“Baby, Bunda mu akan memasakkan makanan lain untukmu. Itu tak terlalu tawar tapi kau bisa memakannya” ucap Ayah Samuel menjelaskan dan hanya dijawab 'Oh' saja oleh Alvaro.

—-

1
Unknown
Halo guys. terimakasih mau nyempetin baca karya ku ini. mungkin masih banyak kurangnya dalam beberapa hal, tapi aku usahain ceritanya agar tetap seru. sekali lagi terimakasih sudah mampir. and tinggalkan jejak, oky?! ~
Hebe
Saya enggak sabar untuk membaca kelanjutannya thor!
Izuku_Uzumaki
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!