Maharani Qirani putri yang di buang kedua orang tuanya karena terlahir sebagai wanita, kedua orang tuanya berharap memiliki anak laki laki.
Bagaimana dengan kehidupan Maharani setelah ini yuk ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Mas hasil lepnya sudah keluar, setelah makan kita lihat hasilnya. jika tebakan ku benar dengan apa yang mas derita, aku yakin ini semua kesengajaan" ujar Rani
"Aku mengerti, terima kasih" ujar pria itu lalu Rani menyuapi pria itu sampai selesai,
Setelah selesai makan, Rani memperlihatkan map yang ia bawa tadi lalu membukanya, saat Rani membaca hasilnya ternyata benar dugaannya.
"Mas lihat lah hasilnya dan ternyata dugaan ku benar jika mas di racun selama ini dan racun itu berfungsi untuk membuat kemandulan pada pria, dan membuat seseorang mengalami sakit kebutaan dan lumpuh." jelas Rani
Mendengar ucapan Rani pria itu sangat kaget dan tidak bisa mengatakan apapun.
"Mas sering merasakan pusing dan mata mulai tidak jelas saat melihat terkadang kabur tiba tiba, tangan dan kaki mas juga terkadang sulit bergerak tubuh mas semakin melemah, bukan begitu?" tanya Rani
"Iya benar semua itu terjadi padaku satu tahun ini" jawab pria itu masih dengan rasa kagetnya.
"Tenang lah mas, aku akan membantu sebisa ku, tapi untuk sementara mas akan tinggal di sini, tapi apa mas punya orang yang bisa di percaya untuk menutupi keberadaan mas?" ujar Rani
"Ada, namanya Rifky Saputra, dia asisten pribadiku sekaligus sepupuku" jawab Pria itu
"Lalu siapa nama mas?" tanya Rani
"Anda tidak tau siapa saya nona?" tanya ya pria itu
"Tidak memangnya mas artis atau apa?" tanya Rani
Sebenarnya pria itu kaget mendengar ucapan Rani tapi ia dengan cepat menutupi nya.
"Namaku Virendra Xabier Syahreza" jawab Virendra
"Baiklah mas, aku panggil mas Eza saja ya, dan perkenalkan aku Maharani, panggil saja Rani" jawab Rani sembari menjabat tangan Virendra
Virendra tersenyum melihat keceriaan Rani dan ia pun sangat senang dengan panggilan Dari Rani lain dari yang lain. Apa lagi Rani tidak heboh saat tau namanya, gadis di depannya justru sangat tenang
"Baiklah mas Eza tunggu sebentar jangan hubungi siapapun sebelum Rani beri tau ok, sekarang mas istirahat saja dulu, Rani akan keluar sebentar" ujar Rani lalu membuka pintu kamar
Rani menuju dapur untuk menaruh piring, dan ternyata disana bibi sudah datang.
"Non maaf bibi tadi lama jadi buat non masak sendiri" ujar bibi merasa bersalah
"Tidak masalah bi, udah biasa juga, lagian ini bukan salah bibi hanya kebetulan Rani datang mendadak, oh iya bibi sudah makan belum, itu Rani sudah siapkan untuk bibi dan paman serta putra bibi" ujar Rani
"Ya Allah non kok pakai siapin Segala, gak perlu non, bibi bisa masak sendiri. Bibi merasa gak pantas" jawab bibi
"Apaan sih bi, siapa bilang gak pantas kita sesama manusia saling menolong serta menghargai, udah jangan sedih, Rani mau masuk ruang kerja Rani dulu ya bi, oh iya lupa di dalam kamar tamu ada pasien Rani " ujar Rani
"Baik nona, bibi mengerti" jawab bibi
Setelah itu Rani pun masuk keruang kerjanya, sedangkan para sahabatnya sedang berkumpul bersama Lisa dan Mila membahas sesuatu.
Setelah satu jam lamanya Rani pun akhirnya mendapatkan apa yang dia mau dan semua hasilnya sangat mengejutkan.
"Ya Allah astaghfirullah al'adzim... Bagaimana bisa begini?" tanya Rani pada dirinya sendiri saat melihat semua itu
Rani bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Virendra
Setelah memikirkan semuanya akhirnya Rani pun bergegas menemui Virendra karena ia harus tau masalah ini.
Rani mengetuk pintu dan masuk kedalam kamar tamu itu.
"Mas maaf mengganggu waktunya, ada hal yang mau Rani tunjukan" ujar Rani sembari mendekati Virendra
"Ada apa...?" tanya Virendra dengan suara pelannya.
"Tolong lihat ini perhatikan baik baik semuanya, jangan shock ya" ujar Rani lalu memperlihatkan semuanya pada Virendra.
Virendra pun mulai melihat semuanya apa yang di tunjukkan padanya oleh Rani.
"Maksudnya bagaimana ini?" tanya Virendra bingung
"Mas ternyata yang meracuni mas ada asisten mas sendiri atas suruhan ibu mas, ibu mas tidak mau jika mas menjadi pewaris tahta Kerajaan bisnis dari almarhum kakek mas" jelas Rani
"Tapi kenapa, aku adalah putra kandungnya" tanya Virendra heran, bingung shock melihat video itu
"Karena mas adalah anak dari pria yang ia benci, karena itu ia ingin membuat mas menderita agar pria yang ia benci menderita, jika putra satu satunya cacat atau mati" jelas Rani
"Tapi aku Putranya kenapa dia begitu tega, lalu apa hubungan ibu ku dengan Rifky, kenapa begitu dekat " tanya Virendra
"Rifky Saputra adalah tangan kanan ibu anda atau mata mata ibu anda, dia menjadi asisten anda hanya untuk menghancurkan anda. Ibu anda ingin anda hancur melalui keponakan yang ia sayangi serta cintai"
" Ia cintai... Karena ibu mas selingkuh dengan keponakannya sendiri bahkan saat ini ibu mas tengah hamil anak dari Rifky Saputra," ujar Rani
"Mas..." panggil Rani pada Virendra pelan
Karena terlihat sekali bagaimana shocknya Virendra
Rani merasa tidak tega melihat bagaimana hancurnya perasaan Virendra saat ini, dengan perlahan Rania pun mendekati Virendra lalu memeluknya.
Seketika luruh sudah air mata Virendra, ia tidak bicara apapun tapi ia sangat sakit hati dan sangat sedih dengan apa yang baru ia ketahui.
Ia sakit hati karena di khianati oleh dua orang yang ia sayangi sekaligus,
"Apa salahku, kenapa mamaku membenciku, aku ini putra kandungnya kenapa dia begitu tega. Jika dia tidak menyayangi ku kenapa tidak dia bunuh saja di waktu aku kecil" ujar Virendra sembari menangis sedih
"Lalu bagaimana bisa ia menghianati papa dan berselingkuh dengan Rifky yang sudah jelas adalah anak dari kakak kandungnya" ujar Virendra putus asa
"Mas tenangkan diri mas, ingat kesehatan mas saat ini, jika mas tidak stabil mas akan mengalami gagal jantung, jadi tenanglah" ujar Rani
"Tapi aku di khianati oleh orang yang aku percaya, lalu bagaimana apa yang harus aku lakukan. siapa yang bisa aku percaya" jawab Virendra
Mas tenanglah, masih banyak di luar sana yang menyayangi kamu, aku juga akan membantu mas, mas tidak sendiri dan bukan hanya mas yang mengalami nasib seperti ini, aku juga tapi aku tidak akan menyerah dan mengaku kalah dari mereka. Bangkit mas tunjukkan pada mereka jika mas akan lebih baik dari mereka" ujar Rani memberi semangat.
Virendra terdiam mendengar ucapan Rani, "Nanti akan ku ceritakan tapi untuk saat ini kita sembuhkan dulu penyakit ini, dan untuk orang yang bisa mas percaya ada satu orang dan itu adalah samudra anak dari supir mendiang kakek mas, selama ini samudra menjadi penjaga mas secara tidak langsung karena dia akan ada disekitar mas tanpa mas ketahui" jelas Rani
"Tapi hari ini sangat kebetulan ia tidak datang menjaga mas karena ibunya meninggal dunia,
Bersambung
