Cinta itu perlahan tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaan dari siapapun. Salahkah jika Kaysan beralih hati pada wanita lain yang ternyata wanita tersebut adalah adik iparnya sendiri.
Kaysan jatuh cinta pada Nadia, gadis berusia 17 tahun yang merupakan adik iparnya sendiri yang ikut tinggal bersama mereka. Karena tak ingin hubungan mereka menjadi fitnah, Kaysan menikahi Nadia dan menjadikannya istri kedua.
Lantas bagaimana jika Soraya tahu kalau Kaysan sudah menikahi adiknya sendiri ? dan bagaimanakah nasib Nadia ketika menjadi istri kedua ?
Simak ceritanya di "Adik ipar ku, Istri Kedua Ku." karya Dewi KD.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Nadia melihat Soraya dan Kaysan pulang kerumah, mereka begitu terlihat mesra bak perangko. Padahal beberapa hari lalu mereka bak kucing dan anjing. Malam bertengkar, pagi diam, sore seperti tak ingin terlihat satu sama lain.
“Kayaknya sudah baikan !” celetuk Nadia yang melihat Kaysan dan Soraya menuju kamar mereka di lantai atas.
“Namanya juga suami istri, Non. Ya…biasa begitulah.” Kata Bik Marni yang tiba-tiba berada di samping Nadia, hingga membuat Nadia kaget.
“Eh, Bik Marni. Ngagetin aja !” Nadia sampai memegangi dadanya.
“Hehe…maaf Non !” Bik Marni hanya tecengir kuda.
“Eh Non, Bik Marni tadi pagi bikin bubur kacang ijo. Non mau ?” tawar Bik Marni.
“Mau Bik ! Apalagi kalau sudah masuk kulkas, rasanya pasti enak !” jawab Nadia cepat.
“Wah kebetulan, tadi pagi Bibi simpan di kulkas ! Ayo Non, Bibi siapkan !” ajak Bik Marni kemudian Nadia ikut dengan Bik Marni menuju dapur.
“Non Nadia ! Bibi boleh tanya gak ?” tanya Bik Marni.
“Iya, tanya apa Bik ?” jawab Nadia sembari memakan bubur kacang ijo yang diberikan oleh Bik Marni.
“Bibi pernah gak sengaja ngelihat Non dimarahi oleh Nyonya ! Kayaknya Nyonya gak suka sama Non Nadia, ya ! Padahal kan Non adiknya Nyonya !” kata Marni pelan.
Nadia diam dan menoleh pada Bi Marni yang ada disampingnya.
“Aku ini adik tirinya, Bik !” balas Nadia pelan yang membuat Bik Marni langsung tak enak hati setelah bertanya semacam itu pada Nadia.
“Aduh…maaf ya Non ! Bibi gak tahu ! Bibi pikir Non, adik kandung Nyonya !” lirih Bik Marni yang merasa bersalah.
“Gak apa-apa Bik ! Dari dulu Kak Soraya memang gak suka sama Nadia ! Ya…mungkin Nadia bukan adik kandungnya kali ya !” kata Nadia tersenyum miris, padahal Nadia selalu berharap Soraya bersikap baik dengan tulus padanya dan menganggapnya sebagai adiknya.
“Terus, orang tua Non Nadia kemana ?” tanya Bik Marni semakin penasaran dengan hidup Nadia.
“Ibu sudah meninggal saat Aku kelas dua SD. Sedangkan Ayah meninggal saat Aku berusia 12 tahun.” Kata Nadia apa adanya.
“Jadi selama ini Non tinggal sama Ibunya Nyonya Soraya ?” kata Marni
Soraya menganggukkan kepalanya.
“Iya Bik !”
“Non Bibi doakan ya semoga Non Nadia selalu dilimpahi kebahagiaan sama gusti Allah.” Kata Marni begitu tulus.
“Terimakasih, bik !” jawab Nadia tersenyum pada Bik Marni dan langsung memeluknya.
“Ehh…” Bik Marni terkejut ketika Nadia memeluknya.
“Kenapa emangnya gak boleh Nadia peluk ?” kata Nadia
“Bibi jadi gak enak, Non ! Non kan adiknya majikan rumah ini !”
“Ya gak apa-apa lah Bik ! Nadia malah pengen Bibi nganggep Nadia seperti anak Bibi sendiri !” kata Nadia
“Ya Allah Non Nadia.” Marni kemudian memeluk Nadia. Ia tahu pasti Nadia sangat merindukan kasih sayang kedua orang tuanya, namun apalah daya tuhan lebih sayang pada kedua orang tuanya.
Malam harinya, Nadia berniat untuk meminjam laptop Kakak iparnya untuk mengerjakan tugas makalahnya. Begitu Nadia berada di depan kamar Kakak iparnya itu samar-samar ia mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar tersebut.
“Suara apa itu ?”
Suara tersebut makin terdengar aneh ketika ia mendengar suara Soraya yang berteriak dari dalam.
“Kak Soraya kenapa ?” Nadia membulatkan kedua matanya.
Sontak saja tanpa berpikir lagi, Nadia langsung menggedor pintu kamar Kakaknya itu berulang kali sampai pemilik kamar keluar dari kamarnya, siapa lagi kalau bukan Kaysan. Yang keluar kamar dalam keadaan bertelanjang dada dengan keringat yang mengucur di tubuhnya.
Melihat Kaysan yang keluar dalam keadaan semacam itu membuat Nadia langsung terkejut dan menutup kedua matanya dengan kedua tangannya.
“Astaga !”
“Mau apa Kau ?!” ucap Kaysan kesal karena Nadia sudah mengganggu acara dia yang tengah mencetak bayi bersama istri tercintanya.
Soraya yang di dalam kamar merasa aman, karena Kaysan menyudahi percintaan panas mereka berdua. Dengan cepat ia mengambil botol obat penyubur kandungan yang ada di dalam laci dimana obat di dalamnya sudah ia tukar dengan obat penunda kehamilan.
“Astaga…Aku sampai lupa meminum obatnya.” kata Soraya dalam hati, ia langsung meneguk satu pil tersebut dan buru-buru kembali ke tempat semua dengan posisi tiduran di atas ranjang.
...****************...
ee pas genting ms bojo datang
ploooon lega 🤭
haduh bagaimana rasanya dan menyeselnua Soraya dan mamanya gagal mendapatkan warisan dan terancam gelar besan dari keluarga Abraham pun lepas 🤗
semangat dan sukses untuk ceritanya Thor 👍🏻😘😍😍😍😍
soal masalah soraya no 100 🤭