Sebuah kenyataan pahit harus diterima oleh Liliana.
Suami yang dia cintai tiba – tiba mengatakan akan menceraikannya setelah dia melahirkan anak yang sedang dikandungnya.
Meskipun mereka menikah karena keterpaksaan ,Liliana sangat mencintai suaminya.
Namun badai besar itu datang dan memporak – porandakan rumah tangga mereka setelah Harrold menemukan kembali kekasih yang telah meninggalkannya tepat dihari pernikahan mereka dan membawanya pulang kerumah, tinggal satu atap dengannya.
Hati Liliana yang hancur semakin bertambah hancur ketika dia mengetahui fakta jika drama pernikahan ini sengaja dibuat oleh keluarga Harold untuk menjebaknya dalam skema licik yang telah mereka buat.
Mampukah Liliana bangkit dan keluar dari skema keji yang menjeratnya ?
Ikuti perjuangan Liliana dalam novel disetiap episodenya....
HAPPY READING.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Sidang pertama yang hanya berisi agenda pembacaan tuntutan yang Liliana ajukan terhadap mantan suaminya berjalan lancar.
Meski banyak warga yang sudah pernah melihat video kekerasan Harold terhadap Liliana, namun begitu mereka melihat kembali tuntutan yang Liliana ajukan beserta bukti yang ada masyarakat kembali dibuat geram oleh perilaku keji Harold yang tega menganiaya istrinya demi wanita selingkuhannya yang pada akhirnya kembali mengkhianatinya.
Kolom komentar pun langsung penuh hujatan kepada Harold selama video sidang tersebut ditayangkan.
Yusuf yang ikut datang bersama Lutsi, Monic, dan Toni merasa lega karena Liliana terlihat tenang selama persidangan berlangsung.
Bahkan pada saat Harold menghentikannya ketika persidangan berakhir, wajah Liliana tetap datar dan dia sama sekali tak menunjukkan ekpesi apapun sehingga membuat Harold sempat salah tingkah dibuatnya.
Yusuf yang melihat kesehatan mental Liliana menunjukkan perkembangan yang cukup pesat merasa optimis jika Liliana akan bisa sembuh total dari trauma yang pernah dialaminya dalam waktu dekat.
Imelda yang mengikuti persidangan pertama Harold dibuat kesal ketika melihat lelaki yang pernah memujanya itu menatap lembut wanita yang telah menjadi mantan istrinya beberapa waktu yang lalu.
“ Harold menatapnya seperti itu pasti karena merasa bersalah bukan karena dia tertarik dengan mantan istrinya yang kaku itu ”, guman Imelda mencemoh.
Sebagai wanita yang sering diperebutkan oleh banyak lelaki membuat Imelda menjadi besar kepala meski para lelaki memperebutkannya hanya sekedar untuk bisa menidurinya saja.
Imelda tak perduli jika para lelaki hanya ingin kepuasan sex darinya, asalkan dia bisa mengalahkan wanita lain sudah bisa menjadi kepuasan tersendiri baginya.
Maka dari itu, Imeldapun mengikuti jejak ibunya sebagai pelakor karena merasa hebat jika dia bisa menghancurkan wanita yang menjadi istri dari targetnya.
Dan sekarang, Imelda melihat tatapan memuja Harold terhadap Liliana tentu saja hatinya merasa tak senang dan meyakini jika apa yang dilihatnya dalam siaran langsung tersebut hanya efek dari pengambilan gambar sehingga orang akan mengira hal yang sama dengannya.
“ Harold sejak dulu dan selamanya akan selalu cinta kepadaku meski aku menyakitinya beberapa kali pun ”, ucapnya penuh percaya diri.
Imelda pun kembali berselancar didunia maya sambil menikmati kemewahan yang didapatkannya dari mangsa barunya.
Meski mangsanya kali ini tua dan memiliki perut buncit, tapi melihat bagaimana lelaki itu menjadikannya ratu membuat Imelda mengabaikan semuanya.
Baginya bisa hidup dengan mewah dan tak kekurangan apapun adalah tujuan utamanya dalam hidup meski dia harus menyakiti orang lain untuk mendapatkanya.
Selain menikmati semua fasilitas yang disediakan, Imelda pun berniat menguras habis harta lelaki tua tersebut sebelum dirinya menemukan penganti lainnya.
Dirumah sakit, Magie yang melihat sang suami masih setia memejamkan mata hanya bisa terduduk lesu.
Hati Magie merasa sakit karena dia tak bisa datang mendampingi Harold selama sidang perdananya bergulir akibat sibuk menunggui sang suami yang masih belum sadarkan diri dirumah sakit.
Magie yang awalnya terlihat sangat sedih berlahan merasa bersyukur setelah melihat banyaknya komentar negative serta hujatan yang diberikan oleh netizen untuk putranya.
Jika dia hari ini datang kepersidangan bukan tidak mungkin jika dirinya akan menjadi bulan – bulannan warga yang datang melihat langsung sidang perdana Harold hari ini.
“ Untung saja aku tidak datang ”
“ Kurasa setelah ini aku harus memakai masker jika keluar rumah agar tak menjadi bulan – bulanan warga ”, guman Magie ketakutan.
Sementara itu didalam apartemen, setelah makan malam Liliana yang tengah membuka beberapa barang dari perusahaannya yang mengendorsenya mulai mencek jumlah dan kualitas barang dalam kemasan tersebut sehingga dia bisa melakukan complain jika barang yang diterimanya cacat atau memiliki kualitas buruk untuk bahan makanan yang akan dia buat dalam acara siaran langsungnya besok.
“ Nyonya, nona Lola mengucapkan permintaan maaf karena tak bisa menemani sidang perdana anda hari ini ”
“ Nona Lola juga mengucapkan selamat atas status baru yang telah anda sandang sekarang dan nona Lola juga berjanji akan secepatnya membereskan permasalahan yang ada disana supaya bisa segera berkumpul kembali bersama nona ”, ucap Lutsi menjelaskan.
“ Terimakasih Lutsi atas informasinya ”
“ Tolong bilang ke Lola, fokus saja dengan permasalahan yang dihadapinya disana karena aku disini baik – baik saja dan merasa lebih hidup sekarang ”, ucap Liliana sambil tersenyum lembut.
Meski dia tak tahu apa yang sedang dihadapi oleh sahabatnya disana karena sejak dia pergi keluar negeri tak ada yang bisa menghubunginya kecuali dia sendiri yang ingin berkomunikasi, itupun hanya dengan Lutsi bukan dengan yang lainnya karena disini Lutsi dianggap lebih senior daripada Monic dan Toni.
Liliana yang tak ingin terus merepotkan Lola dan bergantung kepadanya ingin belajar ilmu beladiri agar bisa melindungi dirinya dari orang jahat.
“ Lutsi, apa kamu bisa mengajariku ilmu bela diri ”
“ Setidaknya jika aku bisa bela diri maka aku akan lebih tenang untuk keluar rumah kapanpun itu ”, ucapnya penuh harap.
“ Tentu saja bisa nyonya ”
“ Bagaimana jika besok pagi kita memulai latihan karena semakin cepat akan semakin baik ”, ucap Lutsi bersemangat.
“ Baiklah, besok setelah sholat subuh kita akan latihan ”, ucap Liliana antusias.
Liliana cukup senang akan respon yang Lutsi berikan atas permintaannya tadi. Jika sudah berhasil menguasai seni bela diri rencananya dia akan meminta Lutsi untuk mengajarinya menembak.
Selain untuk membela diri, pistol adalah senjata yang paling ampuh untuk melawan siapapun yang nantinya berusaha untuk mencelakainya selain pisau kecil yang mungkin sebentar lagi akan menjadi barang wajib yang akan dia bawa ketika sedang keluar rumah.
Sementara itu dibelahan bumi bagian lainnya, Lola yang mendapatkan balasan dari Lutsi tersenyum bahagia karena pada akhirnya sahabatnya itu bisa move on dari mimpi buruk yang sempat menerpanya.
Selain menuliskan jawaban atas pesan yang Lola kirim, Lutsi juga memberikan kabar mengenai kondisi psikis Liliana yang mengalami kemajuan pesat serta keingginan wanita muda itu untuk belajar bela diri darinya.
“ Tuan, apa anda tak ingin membawa nona kembali kesini secepatnya”
“ Dengan kondisi yang ada saya rasa membawanya kesini akan membuatnya merasa lebih baik daripada sebelumnya ”, ucap Lola penuh harap.
Lelaki paruh baya tersebut tampak menimbang apa yang Lola ucapkan sambil menghentak – hentakan tongkat yang dibawanya kelantai dengan tatapan lurus kedepan.
“ Biarkan dia disana sebentar ”
“ Jika aku lihat sudah waktunya maka aku akan menyuruhmu membawanya kesini ”, ucapnya tajam.
Lola hanya bisa mengangguk pasrah karena itu sudah menjadi perintah bosnya yang tak bisa dia ganggu gugat.
Harapannya saat ini adalah Liliana bisa segera menjadi wanita yang kuat dan mandiri sehingga dia bisa segera mewarisi semua hal yang ada disini dan menjalankannya bersama.
" Kuharap ingatan Liliana bisa kembali secepatnya dan dia bisa mengingat jati diri sebenarnya ", baton Lola penuh harap.