NovelToon NovelToon
Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Angst / Gadis Amnesia
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wawawiee

Salahkah jika aku penasaran dengan yang namanya cinta dan kasih sayang? Salahkah jika aku sangat haus akan dua rasa itu? Sebenarnya, apa itu kasih sayang? Apa itu cinta?
Disinilah aku, tinggal sebagai seorang keponakan, sepupu, serta orang asing dalam keluarga paman yang sangat membenci kehadiranku. Berbagai cacian, siksaan, serta hinaan, semuanya aku terima. Sampai dimana... dia datang. Tiba-tiba saja, tangannya terulur, membawaku entah kemana dengan kata-katanya yang begitu hangat namun menakutkan.

"Jika kamu sangat ingin merasakan cinta dan kasih sayang, mari kita buat bersama. Mulai sekarang, sampai selamanya... akulah tempatmu untuk pulang."- Adam.

"Jika Anda benar-benar rumah saya, izinkan saya untuk selalu pulang dalam dekapan Anda. Saya mohon, jadilah rumah untuk tempat saya pulang, Tuan Adam."- Ayna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wawawiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Buka Matamu Lebar-lebar!

***

"Mas! Ini lihat saya dapat apa!"

Keesokan siangnya, Adam dan Ayna bermain di tepi pantai. Seperti yang direncanakan Ayna, ia ingin mengoleksi cangkang kerang. Itu sebabnya juga ia membawa sebuah ember.

"Wah, besar sekali." Adam terpukau saat Ayna mendapatkan cangkang kerang siput laut yang lumayan besar. Apalagi ada gradasi warna merah muda.

"Ini enaknya dibuat apa ya Mas? Kan kalau digantung pula ukurannya terlalu besar saja." ucap Ayna bingung.

"Kumpulkan saja dulu kalau dapat yang besar. Aku tahu dibuat apa nantinya. Lihat saja." jawab Adam meyakinkan istrinya.

"I-Iya..."

'Mau buat apa sih? Aku penasaran banget.'

.

Sudah cukup mereka mengambil kerang-kerang itu dan sekarang mereka berdua memilih untuk bermain di pinggiran pantai. Ayna berteriak kegirangan saat kedua kakinya bermain-main di air laut itu. Adam hampir kewalahan menyamakan semangat Ayna yang begitu membara.

"Hati-hati. Ingat kakimu loh." tegur Adam.

"Hehehe, ngga bakalan kenapa-napa kok Mas, Insya Allah." jawab Ayna sembari tersenyum.

Pandangan Ayna melihat ke sekitar yang ternyata banyak turis asing. Mereka bersantai, berenang, berselancar ombak, dan lain-lain.

"Banyak ya Mas turis asing disini."

"Hm. Karena Bali itu jadi tujuan wisata mancanegara. Ngga heran kalau banyak turis asing." jelas Adam.

"Hooo begitu."

"Tapi ya lama-lama ngga baik juga kalau disini terus."

Ayna menatap bingung ke suaminya. Apa maksud perkataannya itu?

"Kenapa Mas?"

"Coba lihat saja."

Ayna melihat ke arah mata Adam memandang sekitar. Dan ia baru tahu maksudnya. Turis-turis pria itu bertelanjang dada. Apakah hal itu membuat Ayna terkejut setengah mati? Jawabannya, tidak. Ia malah mengernyit tidak suka.

"Masih keren Mas Adam." gumam Ayna.

Belum lagi ia melihat ke turis wanita yang, aduhai... (Ini tidak perlu author ceritakan, tahu sendiri lah ya). Mata Ayna langsung melotot. Tidak! Adam tidak boleh melihat tubuh wanita lain selain dirinya! Tidak boleh!

"Aku sama sekali ngga minat, sayang. Kamu tahu? Aku lebih suka ukuranmu yang lumayan gede. Atas gede bawah gede. Ya itu ada di kamu."

Peka dengan situasi Ayna, Adam langsung menjawabnya sambil memungut potongan-potongan terumbu karang.

"A-Apa sih mas? S-Saya ngga ngomong apa-apa." ucap Ayna panik. Wajahnya sudah merah.

"Hooo, iyakah? Terus kenapa kamu kayak ngga suka dengan wanita turis itu? Terus kenapa kamu panik kayak gitu sampai mukamu merah?"

Habis sudah. Suaminya sudah menangkap dirinya yang... Cemburu.

"Maassss..."

BRUK

"Eii, kenapa sayang? Tiba-tiba peluk aku di belakang?" karena malu, Ayna memeluk punggung suaminya.

"Jangan lihat itunya mereka, Mas. Ayna ngga suka. Kalau Mas mau terus lihat, kan ada saya, istrinya Mas." gumam Ayna.

'Heeee, bisa cemburu juga ya gadis kecilku ini. Imutnya.'

"Gadis kecilku sayang, lepaskan aku. Aku pengen lihat wajahmu. Ayo."

Ayna melepaskan jeratan tangannya. Ia menatap Adam sedih.

"Kan aku sudah bilang tadi, kalau aku lebih suka ukuranmu. Bahkan jadi favoritku sampai sekarang. Pokoknya, semua yang ku maksud ada di kamu semuanya. Aku ngga mau menyebutkan semuanya, nanti kamu malah merajuk hehehe."

"Ngga bakalan... Saya... Malah suka kalau Mas Adam... sering sentuh saya..." bisik Ayna.

Adam menyeringai saat mendengar bisikan Ayna. Ia merangkul pinggang Ayna dan mereka duduk bersama di atas desiran pasir pantai.

"Sesuka itu ya sama sentuhanku? Oke. Sepulangnya kita dari bulan madu, jangan kaget ya kalau tiba-tiba suamimu ini menyerangmu. Aku akan terus melakukan senggamaan kita, sampai benihku tumbuh menjadi bayi. Mengerti?" balas Adam.

"Bayi... Anak kita yang akan mirip Mas Adam?" tanya Ayna.

"Hm. Dan juga mirip denganmu."

Semakin terbayang-bayang bagaimana nantinya akan tumbuh kehidupan baru di dalam perutnya. Tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata kalau Ayna akan sangat senang dan bahagia akan hal itu.

"Malam nanti... Boleh Mas?" pinta Ayna berharap.

"Sangat boleh. Aku juga kepingin lagi. sekarang, kita nikmati main di pantainya dulu. Lalu makan siang dan susun ini koleksi kerangmu."

"Uhm, iya!"

***

"Nona Alea. Karena sudah menjadi bagian dari keluarga Andriansyah, secara otomatis nona akan mengikuti peraturan keluarga ini."

Seorang pelayan mengintruksikan Alea yang sudah tiba di mansion itu dua hari yang lalu.

"Tunggu sebentar. Kenapa aku harus mengikuti peraturan? Kan aku nona muda disini. Jadi secara otomatis akulah yang berhak mengatur peraturan disini." sanggah Alea tak terima.

"Perhatikan etika dan ucapanmu, Nona. Anda juga harus tahu kalau Nona itu rujuk kembali dengan Tuan Muda karena Tuan Muda sendiri masih cinta pada Nona. Peraturan sudah dibuat oleh kepala keluarga, dan kemudian harus dijalani dan dipatuhi oleh istri, anaknya, menantunya, serta pelayan-pelayan disini. Buka mata Anda lebar-lebar Nona kalau nona ingin dihormati."

Alea tidak bisa membalas perkataan pelayan itu. Bahkan beberapa pelayan yang ada di sekitar mereka berdua saling berbisik mengenai betapa buruknya sifat Alea.

"Tuh kan... Apa kubilang? Dia itu arogan, sok berkuasa banget. Gara-gara siapa coba bisa rujuk kembali dengan Tuan Muda?"

"Hmmm, apa jangan-jangan... Tuan muda di santet ya dengan Nona Alea?"

"Huh, Sudan pasti itu. Sekeluarga ini ngga ada yang benar. Sama seperti keluarga Nona Alea. Jadi pengen pindah kerja saja."

Tangan Alea mengepal saat dirinya dikatakan tidak-tidak oleh pelayan itu. Ia tidak terima.

"Sekarang, ikuti saya. Pertama, ganti pakaian Nona ke model yang tertutup." ucap pelayan itu.

"Iya..."

Sepeninggalan Alea dan pelayan itu, sekelompok pelayan yang tadi menggosipi Alea kembali menggosip.

"Ngomong-ngomong soal pindah kerja... Aku pengen deh pindah kerja di mansion pemilik Emanuella Corporation itu. Katanya gajinya lumayan loh. Setiap gajian pula, kita dapat beras."

"Aku juga pengen, tapi sayangnya Tuan maupun Nyonya besarnya sangat selektif memilih pelayan. Yang kudengar juga, ngga banyak pelayan yang kerja disana. Bisa dihitung jari pula. Kebanyakan bodyguard, entah kenapa kok ngga menambah pelayan saja."

"Privasi. sudah jelas kan itu. Kita saja ngga tahu rupa mereka bagaimana, apalagi CEO nya yang rumornya dia gay."

"Oh ya. CEO nya sudah menikah ya?"

"Gosipnya iya. Halah, pasti itu pasangannya laki. Sama-sama laki. Hih, jijik memang."

Sementara itu...

"HATCHII!"

"Alhamdulillah. Heh, siapa itu yang menggosipi aku gay? Semoga kamu dapat kesialan ya."

***

Malam sudahpun tiba. Sebagai penyambutan anggota keluarga baru, keluarga Andriansyah merayakannya dengan makan malam bersama di mansion itu. Dan kali ini juga, anak sulung Tono hadir, namanya Darren.

Darren berperawakan tinggi dengan otot lengan yang lumayan serta tatapan matanya yang teduh. Alea yang melihatnya sejenak terpukau akan kesan elok Darren tapi ia segera sadar kalau Darren tidak akan mewarisi perusahaan keluarga.

"Ibu. Kenapa pula aku harus menghadiri makan malam ini? Aku harus ke restoranku buat pembekalan karyawan." ucap Darren.

"Seenggak niatnya kamu, kamu harus ada dalam acara keluarga ini. Lagipula, makan malam ini untuk menyambut Alea karena sudah menjadi bagian keluarga Andriansyah." jelas Tono.

"Heh. Bagian keluarga apanya? Kenapa ayah repot-repot nerima lonte seperti dia?" sindir Darren.

BRAK

"DARREN. JAGA MULUTMU ITU." Teriak Tono.

"Oh, berarti benar dong kalau Alea itu lonte? Kok ayah marah? Fakta ya? Heh, mata ayah perlu diperbaiki ke bengkel motor harusnya, mungkin ada yang turun mesinnya-... Ah bukan, kemampuan otaknya."

"Oh ya, kasihan sekali ya adikku ini. Malah dapat istri seperti dia. Padahal kamu mencintainya kan." Darren bersimpati kepada Hendry, adiknya. Tapi tatapannya itu seperti mengejek.

"Alea adalah wanita yang kucintai kak. Jangan bicara apapun yang buruk darinya." desis Hendry.

"Sayang sekali ya, tapi faktanya begitu loh. Dan aku tahu semuanya, tanpa sekedar omongan doang." balas Darren tidak kalah sengit.

"Apa?"

"Darren! Duduk di kursi mu sekarang!" Titah Tono lagi.

"Ngga ah, males. Aku mau pergi ke restoranku saja. Assalamualaikum."

"Darren!"

percuma saja, Darren tetap tidak mengindahkan panggilan ayahnya. Ia tetap memilih keluar dari mansion itu. Sepeda motor ninja melaju sedang di jalanan. Walaupun tidak kebut, Darren tetap fokus ke depan.

"Senior Adam, kakek Chairul, nenek Tiana, terima kasih atas motivasinya. Aku pergi dari rumah itu dan hidup sendiri di atas kakiku sendiri. Aku juga sangat berterima kasih kepada kalian yang sudah menyayangiku seperti keluarga sendiri. Sebagai balas budiku, aku akan membantu kalian untuk menjatuhkan keluargaku juga keluarga Dirandra. Jangan khawatir, bukti akan selalu ada dalam tanganku."

***

"Darren ya?"

Di seberang pulau sana, tepatnya di Bali, Adam menerima sebuah pesan dari Darren. Yang mengatakan kalau ia sudah keluar dari rumahnya dan tinggal di restorannya sendiri buat sementara waktu.

"Heh. Harusnya dari kemarin-kemarin lah, kenapa baru sekarang? Bagus Darren, ada kemajuan dari dirimu ya."

Adam menatap ke arah Ayna yang sudah tidur pulas dalam pelukannya. Deru nafasnya begitu teratur, yang artinya ia sudah sangat pulas setelah bersenggama dengan dirinya.

"Mulai pulang nanti, aku juga akan maju Darren. Demi dendamku pada mereka yang sudah menyiksa istriku."

~Bersambung~

1
Ataru Moroboshi
Saya suka sekali sama cerita ini, ayo cepat update lagi biar saya gak kesal.
Jena
Bikin terharu
valeria la gachatuber
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!