S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Bingung
Zain melirik ke arah Nessa yang sejak perjalanan pulang hanya diam saja. Terlihat sosok cantik itu tidak mengatakan apapun, sambil memandangi jalanan yang dilewati.
"Nona, apa nona sakit?" Tanya Zain.
"Tidak." Ucap Nessa singkat.
"Apa nona kesal? Apa aku berbuat kesalahan?" Tanya Zain.
Nessa hanya melirik sebentar dan memalingkan wajahnya kembali. "Tidak, aku tidak apa." Ucap Nessa dengan datar.
"Nona...."
"Aku mau istirahat, bisa biarkan aku sendiri?" Sela Nessa cepat.
"Baiklah Nona." Meksipun Zain tidak mengerti, tapi dia melakukannya. Zain duduk di antara kursi yang berjarak dua kursi dari posisi Nessa.
Nessa memegang dahinya dengan perasaan yang tak karuan. Menghela napasnya beberapa kali, seolah ingin menghilangkan rasa berat dari tubuhnya. Perasaan yang ia alami membuat dia jadi dilema, apakah yang ia rasakan memang cinta, atau hanya sekedar perasaan singgah saja. Terlebih, dia belum pernah merasakan hal seperti ini.
"Banyak pria yang ku temui, apa itu mungkin?"
"Kepala ku jadi pusing sekali!" Nessa mengacak-acak rambutnya, dia merasa pusing memikirkan nya.
***************
Sedangkan dari posisi tempat duduk nya, Zain memperhatikan setiap gerak-gerik Nessa. Dia juga merasa bingung dengan tingkah Nessa yang berubah seperti ini.
"Mungkin Nona lelah." Hanya itu yang terpikirkan oleh Zain.
Manik Zain beralih pada jalanan yang dilewati oleh kereta api. Pemandangan yang baru bagi Zain, hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. "Kota yang sangat indah." Ucap Zain.
"Minumnya Nona?" Pandangan Nessa teralihkan pada seorang wanita yang mendorong kereta makanan dan minuman.
"Iya, aku ambil ini."
"Baik nona." Nessa langsung membuka dan meneguk minuman itu. Dengan mata yang tak lepas dari jalanan.
**************
"Lain kali perhatikan pemberhentian." Ucap seorang pria dengan seragam itu.
"Baik, terimakasih banyak." Balas pria yang membawa tubuh wanita yang dipapah nya.
"Kepala ku pusing!"
"Hati-hati nona."
"Hati-hati? Hati? Ha...ti?" Ucapnya berulang kali, dia melepaskan tautan tangan yang berada di bahu pria itu.
Manik amber nya menatap pemilik wajah dengan manik Jade di hadapannya. Dan secepat mungkin, tangannya sudah menempel di pipi sang pria yang membuatnya langsung kaget.
"Hati? Kau tau... Hatiku ini sedang kacau." Ucap nya.
"Pipimu sangat kenyal, aku gigit sedikit tidak apa kan?" Ucap nya dengan terkekeh, tangannya menarik-narik pipi itu.
"Nona, bagaimana bisa nona minum." Zain hanya bisa menarik napasnya, ketika di perjalanan tadi. Nessa meminum minuman alkohol yang membuat keadaan nya jadi begini. Jalanan yang sedikit sempoyongan dan bicara yang ngawur.
"Minum? Aku minum yang banyak tadi. Kepala ku terasa sangat pusing sekali... Jadi aku minum, dan kau tau? Kepalaku jadi tambah pusing."
"Nona!" Zain langsung menarik tangan Nessa ketika tubuhnya hampir terjatuh.
"Hahaha, apa kau khawatir?"
"Nona...."
"Kau khawatir ya?" Tanya Nessa.
"Tentu saja, aku sangat khawatir dengan Nona."
"Aku bisa sendiri!" Nessa tiba-tiba mendorong tubuh Zain dengan tenaga kosong nya.
"Jangan dekat-dekat dengan ku. Aku merasa aneh saat bersama mu. Ketika tangan kita bertautan, ketika aku menatap mu atau sebaliknya dan ketika... Kau didekati atau dikelilingi oleh para wanita, aku jadi tidak suka. Apa itu artinya aku menyukai mu?" Penjelasan Nessa yang panjang lebar tentu membuat Zain terpaku.
"Aku menyukai mu? Tidak..... Aku pasti sudah gila. Tapi ketika kembali memikirkan nya, kepala ku dan hatiku bertolak belakang." Nessa jongkok di jalanan khusus pejalan kaki dan tak lama ia duduk. Sambil mengoceh sendiri dan tatapan mata ke langit.
"Kepala ku juga membawa sebuah ingatan, tapi aku tidak bisa mengingat nya dengan baik. Semuanya samar-samar, kepala ku rasanya ingin meledak. Apa kau tau?" Zain hanya diam saja, mendengarkan ucapan Nessa.
"Kenapa aku merasa sesuatu saat bersama mu? Matamu yang memabukkan seperti minuman anggur, membuat ku jadi aneh."
Pandangan Nessa beradu dengan manik Zain. "Aku merasa seperti... Kita sudah mengenal, sudah bertemu. Tapi aku tidak tau... Aku bisa saja mengusir mu dengan caraku, tapi rasanya aku tidak bisa, kenapa? Apa yang kau lakukan padaku? Apa sebuah sihir?"
"Nessa....."
"Ya itu namaku.... Apa aku cantik?"
"Iya, sangat...."
"Apa aku seksi?" Zain menganggukkan kepalanya.
"Apa kau menyukai ku?" Tanya Nessa kembali.
"Iya, bahkan aku sangat mencintaimu." Mata Nessa yang sayu menatap dan mendengar ucapan Zain.
"Kau mencintaiku?"
"Bagaimana dengan mu?" Tanya Zain tanpa embel-embel Nona.
"Hatiku berdetak kencang saat bersamamu, aku tidak suka ketika wanita lain mendekati mu. Apa itu bisa disebut cinta?"
"Mungkin...." Lirih Zain.
"Kalau begitu, peluk aku..." Zain memeluk tubuh Nessa, keduanya terduduk di jalanan dengan sambil berpelukan.
"Kau lihat apa?" Tanya seorang wanita.
'Nessa? Dengan siapa dia?'
"Abra!" panggil wanita itu sambil menepuk pundaknya.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak.
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/
nuwun thor upnya