"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Citra yang merasa bosan berada di kamar pun memutuskan untuk pergi ke dapur, ia ingin memasakkan makan siang untuk Marcello lalu mengantarkannya sendiri ke kantor.
1 jam berkutat di dapur akhirnya Citra telah menyelesaikan semua masakannya tentu di bantu oleh bibi. kemudian Citra bergegas ke kamar untuk mandi karena badannya sudah lengket.
tak butuh waktu lama untuk membersihkan diri, Citra kemudian berangkat ke kantor di antar oleh pak ujang.
setelah menempuh perjalanan yang cukup lama karena macet, akhirnya Citra sampai di kantor Marcello. pak ujang segera turun dan membukakan pintu untuk Citra.
"terima kasih pak, Citra masuk dulu ya" pamit citra kepada pak ujang.
"iya non" jawab pak ujang.
Citra bergegas masuk ke dalam kantor dan menemui resepsionis disana.
"kak, saya ingin bertemu dengan pak Marcello, apa pak Marcello ada di dalam? " tanya Citra kepada salah satu resepsionis
sebelum menjawab resepsionis itu melihat kearah Citra .
"apa anda sudah membuat janji nona? " tanya resepsionis itu
"belum sih kak " jawab Citra.
"maaf jika belum ada janji, kemungkinan anda tidak bisa bertemu dengan tuan Marcello nona, sebab jadwal tuan Marcello sangat padat, " ucap resepsionis itu menjelaskan.
"lagipula tuan Marcello sekarang sedang tidak ada diruangannya nona" sambungnya.
"kemana dia pergi? " tanya Citra.
"maaf saya tidak tahu nona, tapi jika anda ingin menunggu anda bisa duduk disana" jawab resepsionis itu menunjuk sofa diseberangnya.
Citra memutuskan untuk menunggu Marcello, ia memang sengaja tak memberi tahu Marcello karena ingin memberikan kejutan, namun siapa sangka ternyata Marcello justru tak ada di kantor sekarang.
lama Citra menunggu hingga membuatnya mengantuk dan tertidur di sofa. Marcello yang baru kembali setelah menyelesaikan urusannya pun dibuat kaget karena melihat istrinya yang tengah tidur di sofa sembari memeluk rantang.
"kenapa dia bisa tidur disini, kenapa tidak langsung keruanganku saja " gumam Marcello mendekati Citra.
belum sampai ia di tempat Citra, resepsionis yang melayani Citra pun memanggil Marcello.
"tuan nona ini tadi mencari anda, dan menunggu anda ..." ucap resepsionis itu terhenti karena melihat Marcello meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.
kemudian ia melanjutkan langkahnya menghampiri Citra.
di elusnya wajah cantik istrinya, "kenapa kesini tak memberi tahu ku hm? " tanya Marcello lirih. kemudian ia segera menggendong Citra menuju ke ruangannya.
semua orang yang melihat Marcello menggendong Citra pun melongo sebab yang mereka tahu, bahwa Marcello itu seorang duda, dan mereka juga tahu bahwa gadis yang di gendong itu bukan bella putrinya
pernikahan Marcello dan Citra di langsungkan secara tertutup hingga tak ada yang mengetahui pernikahan mereka kecuali orang orang terdekatnya. itulah sebabnya mereka tak tahu jika mereka adalah sepasang suami istri.
Yoga yang baru saja memarkirkan mobilnya segera masuk dan melihat bosnya tengah menggendong Citra menuju ruangannya.
ia kemudian menghampiri resepsionis yang masih melihat kepergian Marcello dengan terheran heran.
"kembalilah ke tempatmu " ucap Yoga kepada resepsionis tersebut.
"lain kali jika nona tadi datang, suruh saja masuk keruangan tuan Marcello. jangan sampai tuan Marcello marah melihat istrinya terlantar sendirian seperti tadi " sembung yoga kemudian berlalu.
resepsionis dan beberapa karyawan yang mendengar penjelasan dari Yoga pun syok bukan main, sebab ia mengira bahwa bosnya itu masih single, bahkan mereka tak tahu kapan bos nya itu menikah, apalagi yang dinikahi adalah seorang gadis seusia anaknya. sungguh mereka tak menyangka.
Marcello perlahan meletakkan tubuh istrinya ke kasur yang ada di ruangannya kemudian ia segera beranjak dari sana.
namun belum sempat ia melangkah pergi, Citra menggeliat kemudian bangun tadi ridurnya.
"dad" panggil Citra lirih.
"sudah bangun, kenapa kesini tak bilang bilang hm? " tanya Marcello.
"tadi aku bosen dirumah, trus mau kasih kejutan sama daddy, eh malah ketiduran di sana" jelas Citra.
"lain kali kalau kamu kesini, langsung saja naik, nggak usah ke resepsionis lagi"
"iya dad, oh iya. tadi aku bawain bekal makan siang buat daddy, tapi dimana ya? " tanya Citra celingak celinguk.
"ada di meja kerjaku " jawab Marcello.
"mau disini atau ikut aku keluar? " tanya Marcello
"ikut aja deh, ngapain juga disini, udah nggak ngantuk juga kok" jawab Citra sembari tersenyum manis.
kemudian mereka keluar dari kamar, Marcello segera mengambil rantang yang ia letakkan di meja kerjanya menuju ke sofa.
"makasih ya, udah repot repot masak buat aku " ucap Marcello
"iya dad, sama sama. lagian itu nggak merepotkan sama sekali kok " . "makanlah dad " sambung Citra.
"kita makan bersama " ajak Marcello kemudian di angguki oleh Citra.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...