Tim A.. merupakan tim rahasia yang di bentuk oleh militer untuk membantu pihak militer dalam menjalankan misi secara rahasia. Tim A adalah Gabungan dari beberapa orang-orang hebat yang kebetulan mereka semua anak didik dari seorang sersan Angakatan Darat.
karena kemampuan dari anggota Tim.A yang berbeda - beda, mengakibatkan mereka terpisahkan dan di latih oleh aliansi militer yang berbeda-beda. sampai akhirnya....
Salah satu anggota dari Tim.A menghilang dalam menjalankan misinya.....
Konspirasi mulai bermunculan...
Mereka yang mempunyai kekuasaan, posisi tinggi, berpengaruh , banyak uang mencoba menutupi kebenaran dan menyebarkan informasi palsu ke publik...
Sampai tiba-tiba Dia yang hilang muncul kembali dan memperingati teman-teman untuk tidak percaya dengan informasi yang mereka dengar dari mereka yang berada di atas...
Apa yang di sembunyikan oleh para penguasa yang berada di atas ?...
Akankah mereka semua bisa mengungkap kan kebenaran nya ?....
TIM.A
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ana jus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalau Suka Ya Bilang...
...Di Pangkalan Militer Angkatan Darat....
Adin yang sedang berjalan di lorong tidak sengaja melihat Celsi dari jendela. Celsi yang berada di ruang kerjanya sedang merekap data-data bersama tentara lain yang memiliki tugas yang sama dengan dirinya.
Adin terus memperhatikan Celsi muali dari wajahnya yang begitu putih dan mulus, bibir yang merah dan seksi, bahkan saat tersenyum begitu manis. Sampai Adin pun ikut tersenyum.
Di saat yang bersamaan...
Letnan Daffa yang sedang berjalan lorong menuju ruangan Jenderal ⭐ untuk menyerahkan dokumen yang kemarin.
Tidak sengaja melihat Adin yang sedang mengintip dari jendela ruang kerja penyusunan data.
Merasa penasaran Letnan Daffa pun berjalan mendekati Adin, sesampai nya di belakang tubuh nya Adin. Tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, Letnan Daffa memperhatikan apa yang sedang di intip oleh Adin.
Sampai akhirnya Letnan Daffa melihat Celsi yang sedang sibuk dengan tugasnya. Letnan Daffa yang akhirnya mengerti dengan kondisi, dengan lembut Letnan Daffa menepuk-nepuk pundak nya Adin.
..." Sutt... Diam dulu.."...
Sambil menepis tepukan tangan dari Letnan Daffa.
..." Diam... Nanti ketahuan."...
Sekali lagi menepis dan memperingati untuk tidak mengganggunya.
..." Diam..."...
Sekali lagi Letnan Daffa menepuk-nepuk pundak Adin, yang di tepis lagi sama Adin dengan sedikit kasar. Adin tiba-tiba berbalik badan.
..." BISA DIAM GA..."...
Dengan suara keras Adin memarahi orang yang sudah menganggu ya.
Namun tiba-tiba raut wajah Adin langsung berubah saat melihat Letnan Daffa.
..." Letnan Daffa."...
Letnan Daffa tersenyum saat melihat ekspresi takut di wajahnya Adin.
..." Permisi Letnan Daffa."...
Adin baru saja melangkahkan satu kaki nya untuk pergi tapi tiba-tiba langsung di tahan oleh Letnan Daffa dengan mengunakan tangannya.
..." Mau kemana Adin ?."...
..." Mau ke toilet Dan..."...
..." Yakin mau ke toilet... Hmm..."...
..." Eee.. siap Dan..."...
..." Mau ke toilet atau mau intip Celsi ?."...
..." Mmmm...."...
..." Jawab jujur Adin, mau ke toilet atau mau intip Celsi di ruang kerja nya..."...
Letnan Daffa menjewer telinga Adin dengan keras.
..." Siap Dan.... Mau lihat Celsi."...
..." Dasar kau ini..."...
..." Aduh... Ampun Dan... Sakit...Aaa.."...
Suara teriakan Adin yang cukup keras.
..." Aaaaa...."...
...Di dalam Ruang Kerja....
Suara teriakan Adin sampai terdengar ke ruangan kerja. Sampai membuat Celsi bersama tentara yang lain pada bingung dan mengecek sumber suara.
Mereka mengintip lewat jendela dan melihat Adin sedang di jewer telinganya oleh Letnan Daffa.
..." Wah... Ada apa tuh ?.."...
..." Itu Adin bukan sih.."...
..." Ya itu dia, sama Letnan Daffa."...
..." Lah dia kenapa dah ?."...
Celsi yang melihat hal itu pun sangat terkejut sekaligus penasaran.
Di Luar..
..." Dan... Ampun Dan.. Ku salah."...
Adin memohon kepada Letnan Daffa, sampai akhirnya Letnan Daffa melepaskan tangannya dari telinga Adin. Dan terlihat telinga Adin sangatlah merah.
..." Lain kali jangan suka mengintip orang... Apa lagi perempuan, Kalau memang kau suka sama dia ya bilang lah... Nyatakan cinta pada nya, jangan kaya gini."...
Letnan Daffa menegur Adin dengan suara yang cukup keras.
..." Siap Dan... Maaf.."...
Adin meminta maaf sambil memegang telinga nya.
...Di dalam Ruang Kerja....
Mereka semua yang sedang mengintip sangat kaget saat mendengar perkataan Letnan Daffa yang sedang menegur Adin.
..." Wah serius itu..."...
..." Serius Adin.."...
..." Wah... Adin."...
Celsi yang juga mendengar hal tersebut sangat lah kaget, Dia berjalan menuju pintu lalu membuka nya dan berjalan keluar lalu berhenti tepat di depan ruang kerjanya.
Di Luar..
Letnan Daffa yang melihat Celsi telah keluar dari ruangan nya pun, langsung memberikan pilihan kepada Adin.
..." Sekarang kau mau bilang ke orang nya langsung atau mau tetap seperti ini ?."...
..." Ijin Dan.. Ku masih belum siap untuk menyatakannya."...
..." Masih belum siap atau memang kau sedang takut di tolak sama orang nya ?."...
Adin terdiam saat di berikan pertanyaan dari Letnan Daffa, sedangkan Celsi hanya diam sambil mendengarkan mereka berdua.
Di waktu yang bersamaan...
Akbar, Kevin, Axel dan Hana sedang berjalan di lorong sambil bercanda, namun mereka tiba-tiba terdiam saat melihat Celsi yang berdiri di depan ruangan kerjanya sambil memandangi sesuatu.
Ketika mereka menoleh ke sisi lain mereka berempat melihat Adin bersama dengan Letnan Daffa.
Mereka berempat sangat lah bingung dan penasaran sampai akhirnya mereka mencoba mendekatinya dan mendengarkan apa yang sedang di bicarakan.
..." Kenapa diam ? Kau ragu ? Hmm.... Sekarang saya minta kau untuk jawab jujur sesuai dengan perasaan mu !."...
Di depan Letnan Daffa, Adin akhirnya menjawab dengan jujur, Sambil di saksikan oleh Celsi, Akbar, Kevin, Axel dan Hana serta para tentara yang sedang mengintip lewat jendela ruangan.
..." Siap Dan... Saya suka sama Celsi, Sejak masih sekolah dan sampai sekarang."...
Letnan Daffa tersenyum saat mendengar pernyataan dari Adin.
Sedangkan Celsi sangat kaget dan terkejut, begitu juga dengan Akbar, Kevin, Axel dan Hana serta para tentara yang sedang mengintip pun ikut terkejut.
..." Oh... My good..."...
..." Sumpah ini sungguh gila."...
..." Ga nyangka gw."...
Respon dari para Tentara yang sedang mengintip, tetapi berbeda dengan respon dari Akbar, Kevin, Axel dan Hana.
..." Gila.... Adin."...
..." Sumpah... Akhirnya Adin jujur juga dengan perasaan nya."...
..." Fix.. Ini mah harus jadian mereka berdua."...
..." Ayo... Ke Celsi respon Perkataan Adin."...
Mereka berempat sangat senang dan mendukung Adin sama Celsi berpacaran.