Ibu Sambung Untuk Anakku

Hampir tiga jam berada di kediaman Embun, Albert akhirnya mengajak Lala dan Bu Liani pulang ke kediamannya. Kali ini Lala tidak merengek untuk tetap tinggal karena ia sudah cukup puas bermain dengan Dante dan keinginannya juga sudah terkabul.

"Tante Kanya jangan lupa besok temani Lala!" Gadis kecil itu kembali mengingatkan Kanya seakan takut jika nantinya Kanya lupa.

"Oke, Lala!" Sahut Kanya yang juga hendak pulang ke rumahnya.

Lala akhirnya masuk ke dalam mobil dengan perasaan senang. Setelah memastiak Lala dan Mama Liani masuk ke dalam mobil, Albert langsung saja melajukan mobil miliknya keluar dari pekarangan rumah David dan Embun.

"Al, Mama gak suka dengan sikap kamu tadi sama Kanya. Dia itu gak salah apa-apa sama kamu, Al." Kata Mama Liani saat mobil sudah melaju di jalan raya dan Lala sudah terlelap di dalam pelukannya.

Albert menatap lurus ke depan tanpa merespon perkataan Mama Liani. Bukannya ingin bersikap tidak sopan pada sang mama, hanya saja, Albert sudah malas untuk berdebat.

Melihat diamnya putranya itu, membuat Mama Liani menghela napas dalam. Sepertinya dia harus memupuk kesabaran yang banyak agar bisa mengerti dengan sikap Albert yang selalu seperti itu.

"Mama gak tahu apa yang kamu pikirkan saat ini, Al. Tapi Mama berharap kamu gak akan menutup pintu hati kamu untuk melihat setiap kebaikan yang ada di sekitar kamu. Termasuk kebaikan Kanya pada Lala." Kata Mama Liani kemudian.

Lagi, Albert hanya diam dengan pandangan yang masih lurus ke depan.

**

Pukul tujuh pagi hari itu, Kanya nampak telah tiba di kediaman Albert. Sesuai janjinya pada Lala kemarin, pagi itu ia akan datang menjemput Lala ke rumahnya.

Lala yang sudah menunggu kedatangan Kanya sejak ia bangun dari tidurnya pun tersenyum lebar saat Kanya masuk ke dalam rumahnya menggunakan warna baju senada dengan dirinya.

"Tante Kanya udah datang!" Seru Lala. Sangking senangnya melihat kedatangan Kanya, Lala sampai melompat-lompat kegirangan.

Senyuman di wajah Kanya pun terbit melihat keceriaan di wajah Lala. Dia pun segera memeluk tubuh Lala saat gadis kecil itu memberikan kode ingin memeluk tubuhnya.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Albert memperhatian gerak-gerik mereka dengan wajah dingin. Tidak ada kesenangan yang terpancar di wajah tampannya saat melihat Lala senang karena melihat kedatangan Lala.

"Mas Albert, aku izin bawa Kanya ke sekolahnya, ya." Pamit Kanya saat sudah waktunya ia, Mama Liani dan Lala berangkat ke sekolah Lala.

Albert tak memberikan jawaban. Dia hanya diam sambil menatap datar wajah Kanya.

Karena tak mendapatkan respo dari Albert, akhirnya Kanya memutuskan untuk menarik kembali tangannya yang sudah terulur pada pria itu. Mama Liani yang melihatnya pun langsung saja menegur Albert hingga membuat Albert yang balik mengulurkan tangan pada Kanya.

Melihat uluran tangan Albert, Kanya langsung saja menerimanya. Dalam hitungan detik, tautan tangan Albert dan Kanya terlepas karena Albert melepasnya lebih dulu.

"Lala, ingat pesan Papa jangan nakal di sekolah." Pesan Albert. Pagi itu ia tidak bisa melihat acara di sekolah putrinya karena ada rapat penting yang harus ia hadiri setelah kemarin siang membatalkannya karena membawa Lala bermain ke kediaman David dan Embun.

"Baik, Papah. Lala jadi anak baik saja." Balas Lala ceria. Tanpa berlama-lama berbicara dengan sang papa, Lala langsung saja mengajak Kanya untuk pergi ke sekolahnya.

"Asiknya pagi ini Lala ditemani Mama Kanya ke sekolah." Kata Lala saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.

"Mama?" Ulang Kanya. Dia tertegun mendengar Lala memanggilnya dengan sebutan mama.

***

Selamat datang di karya baru SHy. Mari tinggalkan komentar, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan like, dan favorit lebih dulu ya🤗❤️