NovelToon NovelToon
Wanita Cadar Destiny With Mas Duda

Wanita Cadar Destiny With Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aisyah Alfatih

Adam Xavier, memiliki seorang anak bernama Malvin Xavier. Anak ini baru berusia empat tahun, namun pemikiran nya melebihi orang dewasa.

Malvin Xavier selalu memerintahkan ayah nya untuk mencarikan seorang ibu untuk nya. Namun, Adam selalu menolak permintaan Malvin, dengan alasan, dia masih bisa membesarkan Malvin tanpa kehadiran seorang ibu di hidup mereka.

Pertemuan tak sengaja Malvin, dengan seorang wanita cadar, membuat Malvin memiliki keinginan untuk dekat dengan wanita itu, Malvin berharap jika wanita cadar itu bisa menjadi ibu pengganti untuk nya.

Siapa kah, wanita cadar yang membuat Malvin terus mendesak sang ayah untuk menikahi wanita cadar itu?

Yuk simak di, Wanita Cadar Destiny with Mas Duda !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di kantor

Adam terlihat begitu gelisah, dia memikirkan kejadian yang sempat terjadi subuh tadi, entah kenapa tiba - tiba pikiran Adam di penuhi dengan bayangan Najwa sang istri ke dua nya.

Di dalam ruangan Adam, tepat nya di atas meja, ada foto mendiang istri nya Humaira, yang selama ini menjadi semangat hidup Adam.

"Sayang, maafkan aku, yang berani memikirkan wanita lain di depan mu" gumam Adam, menatap foto sang istri.

Tok ! Tok Tok !

"Masuk !"

Ceklek !

"Tuan, kolega dari Jepang baru tiba, dan dia datang bersama dengan istri nya" pria ini adalah alvin, sang asisten pribadi Adam.

"Aku akan pergi menemui nya!"

"Tidak Tuan, mereka telah pergi ke hotel dimana mereka akan menginap, dan mereka mengirim pesan kepada anda, meminta anda untuk datang di jam sembilan malam, ke hotel garda word, nanti malam" pungkas Alvin.

"Eemmm, apa tidak bisa di undur besok pagi?"

"Tidak Tuan, mereka tidak ingin mengundur nya, selain anda masih ada kolega yang harus mereka temui, katanya tidak jauh dari tempat kita" ujar Alvin.

"Baiklah, katakan pada nya aku akan datang"

"Eemmm, Tuan..." Alvin menggantung ucapan nya, dan dia ragu untuk mengatakan itu, karena Alvin sangat tahu sifat Adam.

"Ada apa?, katakan !"

"Eemm, begini Tuan. Mereka meminta anda untuk membawa istri baru anda, mereka telah melihat profil perusahaan kita dan mengetahui jika anda telah beristri lagi, setelah Nyonya Humaira" ungkap Alvin, dengan sangat hati -hati.

"Pro-profil perusahaan Ku?" ulang Adam, Alvin mengangguk tapi, tidak berani menatap Adam. Pria ini langsung membuka laptop dan melihat layar perusahaan nya yang ada di email, dan benar saja, disana terletak foto Najwa dan Malvin, dan foto itu di ambil saat mereka berkunjung ke perusahaan Adam.

"Siapa yang menggantikan ini?" tanya Adam, netra nya memerah, rahang nya mengeras, tangan nya mengepal, menatap tajam ke arah Alvin, yang masih diam.

"Jawab Alvin ! apa kau bisu!" teriak Adam, Alvin langsung mendongakkan kepala nya menatap Adam yang sedang marah.

"Tu-Tuan Aku tidak tahu tentang itu, namun siapa lagi yang bisa membuka laptop anda selain anda dan Tuan muda" tukas Alvin, yang sedikit ketakutan.

"Malvin? apa kamu pikir anak baru berusia lima tahun bisa membuka laptop? aku tahu siapa yang melakukan ini" tegas Adam, lalu berdiri dari tempat duduk nya. Dan berjalan ke arah tempat Alvin berdiri.

"Alvin, cancel semua meeting hari ini, aku akan pulang, dan katakan pada kolega kita Tuan Hasiko, aku tidak bisa membawa istri ku, karena istri mu telah lama meninggal !"

"Tapi Tuan..."

Ucapan Alvin terputus, saat melihat tatapan Adam yang begitu tajam, sehingga Alvin tidak berani membantah lagi. Adam keluar dari ruangan nya pergi menuju tempat parkiran.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Adam segera masuk ke dalam mobil, dan melaju 'kan mobil nya dalam kecepatan yang cukup tinggi.

Begitu sampai di rumah, Adam langsung turun dari mobil, dan melangkah dengan tergesa - gesa menuju pintu utama.

Mang Udin yang ada di kebun pun terlihat heran melihat Adam dalam keadaan yang tak bersahabat, raut wajah nya terlihat begitu marah.

Ada beberapa orang pelayan rumah Adam yang sedang membantu menata bunga di taman, mereka telah kembali berkerja setelah mengambil cuti beberapa hari.

Ceklek!

Adam membuka pintu dengan kasar, membuat Najwa terkejut yang sedang mengantar minuman untuk tamu yang baru saja datang.

"Najwa, aku ingin berbicara dengan mu!" tegas Adam, lalu melewati ruang tamu, tiba disana baru lah Adam terkejut melihat tamu yang datang.

"Loh, kamu sudah pulang?" tanya Melda, saat Adam akan melewati ruang tamu, bukan nya menjawab pertanyaan Ibu nya, Adam malah melihat ke arah Darwin, yang duduk di sofa single. Najwa meletakkan minuman yang ia bawa di depan Melda dan Darwin.

"Kamu juga datang?"

Semua orang terkejut, jelas sekali pertanyaan Adam menunjukkan kalau ia tidak senang dengan ke datangan Darwin ke rumah tersebut.

"Tentu Darwin datang, Darwin yang mengantar Mama Adam!" tukas Melda, yang memperlihatkan senyuman nya.

"Owh"

Hanya itu yang keluar dari mulut Adam, lalu berbalik untuk kembali ke kamar nya.

"Najwa, aku menunggu mu di kamar atas!" lanjut Adam lagi, yang kini berdiri di tangga, Najwa mengangguk meskipun ia belum tahu apa yang ingin suami nya bicara dengan diri nya saat ini.

"Ibu, Najwa tinggal dulu ya..."

"Iya sayang, pergi lah!"

Najwa meletakkan nampan di atas meja, lalu pergi menemui Adam yang ada di kamar nya. Tiba di depan kamar Adam, Najwa ragu untuk mengetuk pintu kamar tersebut, apa lagi ia tahu Adam tidak pernah senang akan dirinya.

"Bismillah" ucap Najwa, lalu mulai mengetuk kamar Adam.

Tok..Tok..

Ceklek !

"Assalamualaikum, Abang ..."

"Waalaikumsalam!" jawab Adam ketus, membuka pintu kamar nya agar Najwa bisa masuk. Setelah Najwa masuk, dan Adam membiarkan pintu kamar terbuka.

Najwa bisa melihat jika di dalam kamar itu di penuhi dengan bingkai foto milik Adam dan Humaira yang begitu mesra.

Dan di atas tempat tidur ada beberapa batal dengan foto Adam dan Humaira, sebelum mereka berdua mulai berbicara, Najwa sudah menelusuri seluruh tempat itu dengan ke dua mata nya.

Nyesek memang iya, namun Najwa sadar, dia datang bukan yang pertama dalam hidup Adam, melainkan yang ke dua. Sudah seharusnya, kamar ini di miliki oleh istri pertama dan suami nya saat ini, apa yang bisa Najwa lakukan, selain ia harus menerima, jika yang menikah dengan nya adalah seorang duda. Pria yang pernah beristri sebelum nya, lebih tepat lagi pria yang sangat mencintai istri nya.

Masih dalam keadaan mematung, melihat seluruh ruangan itu, semua nya di penuhi dengan kenangan Humaira dan Adam.

"Aah!" Najwa terkejut, saat Adam mencengkram kuat lengan nya, dan menarik nya ke seluruh ruangan besar itu. Hingga sampai ke depan lemari baju yang begitu besar.

Brak !

Adam membuka pintu lemari baju tersebut, dan memperlihatkan semua isi lemari itu kepada Najwa, wanita ini sendiri tidak mengerti apa yang sedang ingin suami nya tunjukkan kepada dia.

"Kamu ingin mengantikan posisi Humaira dalam rumah ini bukan? kamu juga ingin di sebut Nyonya Muda pertama bukan? kamu ingin di kenal sebagai Mommy Malvin, dan bukan Mommy asuh nya, itu bukan yang kamu inginkan Najwa Syahira ?" ucap Adam dengan tegas, dan menekan ucapan nya yang terakhir saat menyebut nama wanita itu dengan begitu lengkap ke dua kali nya setelah ijab qabul sebelumnya.

"Kamu ingin merubah seluruh isi kamar ini dengan milik mu, kamu ingin mengambil semua hak yang di miliki Humaira untuk dirimu? kamu ingin semua nya, apa itu yang kamu ingin 'kan Najwa Syahira. Sehingga dengan lancang nya kamu berani mengubah profil perusahaan di laptop ku, sungguh kamu begitu lancang Najwa, hanya saja aku menikahi mu, namun kamu lupa akan batasan mu, dalam memainkan peran mu. Kamu hanya sebatas memainkan peran ibu untuk Malvin, dan bukan peran istri, Aku harap kamu tidak lupa akan hal itu, Najwa Syahira!" tegas Adam, kini menatap lekat ke arah netra Najwa, wanita yang di tuduh dan di lemparkan kesalahan yang tidak pernah di lakukan nya, kini hanya bisa diam, meneteskan air mata nya, membasahi cadar yang menutupi wajah nya sebagian.

1
Herlida Agustina
baruu baca,
nynen
pengulangannya panjang bgt tor
uswatun hasanah
Luar biasa
qinara vio
mantap lah
Neng
Lumayan
Yulvita Darnel
nyesek rasa hatiku
sherly
banyak amat musuhnya ...
sherly
ngk gitu kali konsepnya Romi, telp donk si Adam kasi tau trus tanya dianya beli soto dimana...
sherly
gilaaaa sidelon
sherly
yg bener aja 5 M mau diitung kok ngk kasi cek aja adam
sherly
cieee puitis juga lu bang
sherly
betul tu si Adam kurang piknik varooo
sherly
jgn2 Malvin bukan anak Adam lagi, dan inilah rahasia yg Melisa maksud
sherly
aneh nih Adam ngapain juga jelasin kalo toh kamu ngk mau melunakkan hatimu untuk najwaa.... sama aja boong dtg tp ngk bisa bw Najwa pulang
sherly
Luar biasa
sherly
sok setia kamu adam... jahat banget deh Ama najwaa
sherly
gelo kamu adam
Wati Sugeng
klu nulis jangan kebanyakan diulang.
norah selen
ingatkan c kembar anak Adam bisa bela diri rupanya engga
Sairah 123
mau komen suruh nazwa ninggalin Adam jg percuma. udh di buat critany. jdi kyany kesel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!