NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:280.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: HANA ADACHI

"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Kongkalikong

"Hahahaha!" di dalam kamarnya, Nathan malah tertawa terbahak-bahak. Barusan ia melihat Anja bersembunyi dibalik tirai, dan menurut Nathan, reaksi wanita itu sangatlah lucu.

"Dia benar-benar polos," gumam Nathan di sela-sela tawanya. Ia memandangi layar ponselnya yang menampilkan kolom chat dengan Anja, namun tak ada balasan apa-apa dari tadi.

"Huh? Kenapa nggak dibalas? Apa dia sedang bersembunyi di balik selimut karena malu?" Nathan terkekeh membayangkan reaksi mantan gurunya itu.

"Ah, baiklah, sudah cukup menggodanya hari ini. Bisa-bisa dia jantungan nanti," Nathan akhirnya menutup tirai jendela kamarnya setelah merasa puas menggoda Anja.

Memang, semua itu bagian dari rencana Nathan. Setelah pulang dari kantor dan mandi, pikiran jahilnya menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Dengan sengaja, Nathan tidak langsung mengenakan bajunya. Sebaliknya, ia berdiri di dekat jendela yang terbuka lebar, melakukan sedikit peregangan untuk memamerkan otot-ototnya. Ia bahkan rela menunggu agak lama sampai Anja terbangun, meskipun angin sore yang dingin menerpa tubuhnya. Beruntung, usahanya membuahkan hasil. Pada akhirnya, ia bisa tersenyum puas, karena apa yang terjadi sesuai dengan yang ia bayangkan.

Lalu sesuai dugaan Nathan, Anja sedang bersembunyi di balik selimut. Rasa malu yang memuncak membuatnya mengurungkan niat untuk bangun. Kakinya menendang-nendang ke udara, berharap hal itu bisa menghapus momen memalukan tadi.

"Bagaimana ini? Nathan sudah melihatku. Dia pasti menganggapku guru yang messum," Anja membenamkan wajahnya ke atas bantal dan memukul-mukul benda empuk itu, mencoba menghilangkan rasa malunya.

...----------------...

Anja baru berani keluar kamar esok harinya, saat dia akan berangkat ke sekolah. Ia sengaja berangkat pagi-pagi buta, supaya tidak perlu bertemu Nathan. Dia masih belum punya mental untuk menghadapi pria itu setelah kejadian kemarin.

Tapi, alangkah terkejutnya Anja saat sampai di dapur, dan ia melihat sosok yang sangat ia kenali. Sosok itu adalah Nathan, yang dengan santainya menikmati sarapan di rumah Anja.

"Oh, selamat pagi Bu!" Nathan menyapa dengan ceria, seolah tak ada yang terjadi di antara mereka kemarin.

Apa ini? Anja merasa heran. Kenapa bocah ini santai sekali? Apa cuma aku yang merasa malu dan canggung?

"Kenapa kamu sudah ada di sini?" tanya Anja sedikit kesal, menutupi perasaan malunya sendiri.

"Kenapa lagi? Ibu yang panggil dia untuk sarapan ke sini," malah Ibu yang menjawab pertanyaan Anja.

Ya itu dia, kenapa Ibu malah menyuruh dia kesini? Apa Ibu nggak tau kalau laki-laki ini kemarin mempermalukan aku?! Anja berteriak di dalam hati.

"Ya sudah, nikmati sarapanmu, aku berangkat kerja dulu," Anja berjalan dengan sedikit tergesa menuju pintu depan.

"Eh, bareng aku aja Bu!" Nathan bangkit dari kursi, buru-buru membawa piring kotornya ke wastafel, lalu menyusul Anja.

"Nggak usah! Ibu bawa motor sendiri kok!" ucap Anja sambil melangkah lebih cepat menuju garasi. Bersiap mengambil motor matic kesayangannya. Tapi ia terbelalak saat melihat garasinya kosong. "Loh! Motor aku kemana?!"

Anja berlari kembali ke dapur. "Bu, motor aku ditaruh mana?!"

"Kemana lagi, ya di bengkel lah," Ibu menjawab sambil pura-pura sibuk mencuci piring, mencoba tidak berkontak mata dengan putrinya itu.

"Loh, belum jadi? Bukannya cuma bannya aja yang bocor? Kenapa lama banget?!"

"Kata orang bengkelnya, ada beberapa kerusakan di mesin, jadi mau diganti sekalian."

"Rusak apanya? Selama ini aku pake baik-baik aja kok!" Anja bersikeras. Ada alasan kenapa dia yakin kalau mesin motornya baik-baik saja. Pasalnya, Anja selalu rutin membawa motornya ke bengkel untuk pemeriksaan berkala, jadi amat sangat tidak mungkin kalau mesin motornya tiba-tiba rusak.

"Ya kan baik-baik saja menurut kamu. Kalau menurut bengkelnya tidak tau!" Ibu mengangkat bahu.

"Ibu bawa motorku ke bengkel mana sih? Itu pasti tukang bengkelnya nggak bener deh! Dia pasti cuma ambil kesempatan biar bisa dapat duit banyak!" sembur Anja.

"Astaghfirullah, kamu kok suudzon gitu sih, Nja? Nggak baik loh ngomong kaya gitu. Udah, kamu berangkat sekolah aja sana!" usir Ibu. "Nak Nathan udah nungguin kamu dari tadi tuh."

"Aku mau berangkat pake ojol!" Anja masih bersungut-sungut. Ia mengambil ponselnya untuk memesan ojek online, tapi Ibu buru-buru merebutnya.

"Eh, ngapain sih pake ojol padahal ada yang gratis? Jangan terlalu boros, ah!" Ibu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Nathan. "Nathan, Ibu titip anak Ibu ya,"

"Oke Bu," Nathan menjawab semanis mungkin, membuat Anja menatap mereka berdua curiga.

"Kalian ada kongkalikong apa?"

"Kongkalikong apa, sih?" Ibu memasukkan ponsel Anja ke dalam tas dan mendorong putrinya itu keluar. "Sudah, cepet berangkat sana."

Anja bersungut-sungut sambil berdecih. "Dasar Ibu nggak peka,"

Tapi Ibu hanya tersenyum dan melambaikan tangannya, sama sekali tidak peduli dengan tatapan protes Anja. "Hati-hati ya! Jalannya pelan-pelan aja!"

Barulah setelah mobil Nathan menghilang dari pandangan, Ibu menghela napas lega.

"Astaga, susah sekali membohongi anak itu," keluh Ibu sambil mengurut dadanya sendiri. "Untung aja dia nggak tau motornya kutaruh di bengkel mana," Ibu tertawa geli sambil mengambil ponsel dari sakunya. Menekan beberapa tombol dan menelepon seseorang.

"Halo? Kenapa bang? Motornya udah jadi? Ah, nggak apa-apa bang, taruh situ aja dulu. Ya, sekitar satu bulanan lah. Dipake ngojol dulu aja nggak apa-apa. Iya, iya, santai. Pake pake aja dulu, ya?"

Beberapa saat kemudian, telepon ditutup. Ibu menatap layar ponselnya sambil tersenyum puas.

"Sekarang, Ibu serahkan padamu Nathan,"

1
Evi Muflichah
Luar biasa
Dian Romadhon
my love kaya merk sepre
Kusii Yaati
terpaut berapa tahun sih Thor usia anja sama Nathan 🤔...tp yg namanya jodoh kan nggak tahu ya,mau dapat brondong mau dapat duda kan kita nggak tahu ya kan?☺️
Kusii Yaati
botol yalkut 🤣🤣🤣
Kusii Yaati
kira2 ada nggak ya Thor jaman sekarang ada guru baru datang terlambat di ajak masuk lewat belakang sama muridnya 😅...ada2 saja nih si anja😂
Febria Nabila
Luar biasa
Sarah Yuniani
pengen tamat nya tuh sampe Anja melahirkan thor ..
bercanda tipis tipis sama anak anak mereka ..
makasih buat cerita serunya thor
Sarah Yuniani
rasanya pengen sampe Anja melahirkan .. maen tipis tipis sama anak anaknya ....
makasih thor buat cerita seruunyaa
Nurhasanah Ibrahim
👍
Risma Eandless
Lumayan
dewi oktaviah
Luar biasa
ayunia
seprei dong🤣🤣
zansen
awalnya masalah kan dari kamu.. padahal anja hampir luluh perasaannya.. kamu mendatangkan Cindy dan menjadi renggang.. yang salah itu kamu
Aisyah dewi
murid gendeng 🤣🤣
Ani Sukmayati
jujur awal bc suka tp pas peetengan pas nathan mo djebak cindy g berani bc takut akhirnya sedih ,,,, bru mulai bc tp dlongkap bacanya n Alhamdulillah akhirnya bahagia ,,, drunggu ceritanya yg lain thooooorrrr 👍
Izza Nabila
Luar biasa
yellya
makasih juga kak hana buat ceritanya 🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Dewi @@@♥️♥️
akhir kisah yg manis,,,terimakasih Thor utk hiburannya kasih bacaan yg seru bgt , lucu dan so sweet
Andriyani Lina
kok cepat sekali tamat si Thor,,
SAL💞🇲🇾
happy ending ❤️❤️,ku kasih bunga utkmu author 🌹🌹🌹🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!