Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.
Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.
Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.
Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Secret Room Dungeon
Ferran melihat para pemain Raid yang telah mulai kembali berjalan maju menelusuri dungeon, tanpa mengingat keberadaan dirinya dan Shira yang tiba-tiba menghilang.
Pemuda itu tersenyum lebar, sedang disisi lain Shira terlihat sangat kebingungan melihat tingkat temannya itu. Saat Shira hendak bertanya pada Ferran sekali lagi, pemuda itu malah menariknya lebih jauh.
"Apa maksudmu sebenernya, hah? Ferran?" Shira bertanya setelah Ferran berhenti menariknya.
Ferran tersenyum lebar dan mengetukan gagang belatinya ke dinding disebelahnya, Shira awalnya tidak begitu mengerti namun ketika Ferran melakukan hal yang sama pada dinding lainnya, suara yang dihasilkan berbeda membuat Shira mengangkat alisnya heran.
"Pernahkah kau melihat hal seperti ini dalam film-film?" Ferran tersenyum lebar mengetuk dinding yang suaranya berbeda itu.
"Em... Aku bukan penyuka film sih... Tapi sepertinya ada sesuatu yang berbeda..." Shira mengelus dagunya, terlihat berpikir seraya melihat bagian dinding yang disentuh oleh Ferran.
"Ini adalah ruangan rahasia lho... Hihi.." Ferran tertawa kecil dan menghampiri sebuah tengkorak manusia yang ditancapkan sebuah pedang diatasnya.
Shira melebarkan matanya terlihat mengerti dengan perkataan Ferran, serta maksudnya membawa dirinya sendirian kesini.
Ferran mengusap gigi-gigi tengkorak yang menancap ditanah oleh sebuah pedang berkarat tersebut, lalu menekan salah satu giginya, mengakibatkan dinding didekat mereka bergeser.
Shira melompat terkejut melihat hal itu, dan melongo melihat kecerdasan serta kepekaan Ferran pada lingkungan sekitarnya.
"Ayo masuk!..." Ferran kembali berdiri dan mengajak Shira memasuki lorong dibalik dinding tersebut.
Setelah keduanya memasuki lorong tersebut, pintu masuk kembali tertutup membuat Shira kembali melompat terkejut, dan bertanya khawatir pada Ferran tentang bagaimana keduanya keluar.
"Tenanglah, ada tombol lain untuk keluar dari dalam!" Ucap Ferran tanpa ada sedikitpun rasa khawatir di wajahnya, malah Shira cukup yakin terdapat raut senang pada wajah Ferran.
Setelah berjalan cukup lama keduanya akhirnya sampai di sebuah ruangan dengan luas 30×30 meter, terdapat dua buah batu nisan di ujung ruangan.
Disalah satu batu nisan itu terdapat Undead dengan armor besi lengkap, Undead ini juga terlihat berbeda dari Undead-undead lain yang mereka temui dalam Dungeon. Mengingat dia masih memiliki beberapa daging yang menempel pada tubuhnya, walaupun sudah membusuk.
Undead itu membuka matanya yang memancarkan api biru yang seketika membuat bulu kuduk Shira dan Ferran naik. Keduanya segera menjadi waspada, terutama ketika melihat Undead itu mengangkat pedang ditangannya.
[Guardian Undead
[Mini-Boss] [Undead] Lv. 50
Undead dari mayat seorang Blacksmith ternama, dia telah mengatur dirinya sendiri sebagai penjaga bagai makamnya dan makam istrinya dari penjarah makam.]
"Oi.. oi... Bukannya bertemu harta kita malah ketemu mini boss sekuat ini, game ini sedang mempermainkan kita atau apa?!" Senyum diwajah Ferran bergetar karena kekesalan, dia mengeluarkan beberapa potion bersiap bertarung.
"Shira!..."
"Yah..." Tatapan mata Shira berubah serius melihat Undead dihadapannya, dia segera bergerak maju menahan Undead itu, dan tidak ingin membiarkannya menyentuh Ferran.
Shira menahan serangan dari Clymore yang dibawa oleh Undead tersebut memakai perisainya, namun Hp nya tetap berkurang karena serangan musuhnya yang terlampau kuat.
Shira mengangkat perisanya dan melakukan serangan ayunan keatas memakai kapak di tangan kanannya, setelah dia segera bergerak mundur diikuti oleh potion dari arah belakangnya yang dilemparkan oleh Ferran.
Undead itu memakai pedangnya tuk memotong potion yang dilemparkan oleh Ferran, namun yang terjadi malah sebuah Ledakan besar yang membuat Undead itu terpental dua meter dari tempatnya berdiri sebelumnya.
Hp Undead itu tidak berkurang banyak, membuat Ferran berdecak kesal, disisi lain Shira segera maju kembali karena Undead itu melirik Ferran.
"Kau tidak berpikir tuk menyerangnya bukan?!..." Shira mengayunkan kapaknya, yang ditahan dengan mudah oleh Undead tersebut.
Pertukaran serangan antara keduanya segera terjadi, Shira yang tak mau kalah dari Undead itu terus menempel padanya seolah tak mau melepaskannya.
Disisi lain Ferran yang melihat hal itu segera terpikirkan oleh sesuatu, Ferran kemudian mengambil life recovery potion terbaik miliknya. Pemuda itu juga menarik Chained Blade miliknya, sembari memutar-mutar ujung belatinya Ferran berlari maju ikut bergabung dalam pertempuran jarak dekat bersama Shira.
Shira baru saja menangkis serangan Undead dihadapannya, saat secara tiba-tiba Ferran muncul dan melemparkan Chained Blade miliknya yang berhasil mengikat lengan kiri Undead lawan mereka.
Shira tidak menolak interupsi serangan dari Ferran dan segera menyerang Undead tersebut dengan skillnya, membuat Undead itu kehilangan keseimbangan dan terdorong mundur.
Disaat yang bersamaan Ferran menarik dua buah Life recovery potion dari saku jubahnya dan melemparkannya pada Undead itu, Shira sedikit terkejut karena berpikir bahwa Ferran melemparkan Explosion potion X, sehingga segera bergerak melindungi Ferran dengan perisanya.
Ferran disisi lain juga terkejut melihat Shira tiba-tiba mengangkat perisai dihadapannya, dia tidak berkomentar apa-apa dan segera menarik kerah jubah Shira dan mengendurkan rantai yang mengikat lengan Undead dihadapan mereka, sebelum segera bergerak mundur ketika telah mendapatkan pijakannya kembali.
Shira kembali terkejut ketika dia menyadari bahwa ledakan yang ia tunggu-tunggu tak kunjung terjadi, saat itulah Shira melihat bahwa Hp dari Undead lawan mereka berkurang dalam jumlah besar setelah terkena potion dari Ferran.
Shira melirik Ferran yang tersenyum lebar disampingnya, "Hih... Haha... Kudengar potion pemulihan memiliki efek berkebalikan pada monster kegelapan seperti Undead, sepertinya hal itu benar ya... Hahaha..."
Ferran tertawa keras bak seorang penjahat yang berhasil melakukan aksi jahatnya, sedang disisi lain Shira terkejut dan mlongo melihat efek potion Ferran terhadap Undead musuh mereka itu.
Shira segera memasang posisi siap bertarung lagi karena melihat Undead dihadapannya kembali mengangkat pedangnya, Undead itu terlihat berniat mengincar Ferran namun segera dicegah oleh Shira.
Sedangkan Ferran dibelakang Shira segera tersenyum lebar melihat hal itu, dia mengeluarkan lebih banyak Life recovery potion, dan mulai melemparkannya lagi pada Undead tersebut.
Ferran terlihat tidak peduli apakah potionnya kena atau tidak, lagipula dia juga memiliki banyak stok potion di sakunya.
Tidak perlu waktu lama dengan potion milik Ferran, Undead lawan mereka segera jatuh dalam kondisi sekarat. Disaat itulah Undead itu tiba-tiba mendongak keatas terlihat seperti ingin berteriak, aura tidak mengenakkan merembes keluar dengan sangat deras dari tubuh Undead itu.
Membuat bahkan Shira dan Ferran bergidik ngeri, aura yang sama juga berhasil mendebuff keduanya membuat mereka sedikit terkejut.
[Terkena Banshee's Cry membuatmu ketakutan bukan main!
Terkena Immobilize selama 2 detik!
Terkena Fear selama 1 menit!]
Ferran melirik panel notifikasi yang muncul didepannya, tubuhnya tidak bisa digerakkan membuatnya mengerutkan keningnya. Disaat itulah Undead musuh mereka secara tiba-tiba bergerak cepat kearah Ferran, dan berhasil menorehkan satu serangan yang berhasil menyobek perut Ferran.
Ferran memejamkan sebelah matanya karena serangan itu berhasil mengurangi separuh HP-nya, namun disaat yang sama dirinya dapat merasakan tubuhnya dapat kembali digerakkan, membuatnya segera melemparkan ujung belati Chained Blade nya kearah kaki Undead itu.
Ferran menarik rantai senjatanya sekuat tenaga, berhasil menggoyahkan keseimbangan Undead itu sedikit, membuatnya gagal menyerang Ferran lebih lanjut.
Baru hendak Undead itu memperbaiki posisinya, Shira sudah berada disampingnya dan mendorongnya agar menjauh dari Ferran. Disisi lain Ferran juga tak mau kalah cepat, segera menarik life recovery potion sebanyak mungkin yang dapat ia genggam, sebelum melemparkannya pada Undead didepannya.
Tidak semua potion Ferran berhasil mengenai Undead tersebut, namun Undead itu juga telah dalam kondisi sangat sekarat, membuat satu potion terakhir dari Ferran berhasil membunuhnya.
Shira mengatur nafasnya yang masih terengah-engah, dia lalu mendekati sisa Undead itu yang telah mulai berubah menjadi butiran cahaya, menjatuhkan Pedangnya.
"Mini-Boss ini pelit sekali!..." Ferran melirik pedang yang menjadi drop dari Undead itu, sembari berjalan mendekati makam yang ada di ujung ruangan itu.
"Hm... Kau baik-baik saja?" Shira mendekati Ferran setelah memungut pedang Undead sebelumnya.
"Tenanglah, aku baik-baik saja, kau pikir aku ini siapa heh..." Ferran mengangkat bahunya mendengar pertanyaan yang ia rasa aneh dari Shira.
"Hm..."
"Ha...?"
Saat keduanya tengah asik berbincang-bincang, sesosok makhluk putih transparan muncul dari salah satu makam didepan mereka.
"Ha-hantu!!..." Ferran terkejut bukan main melihat makhluk tersebut tiba-tiba muncul dihadapannya, dia segera mengambil potion dan melemparkannya kearah hantu tersebut, namun potion Ferran malah menembus tubuh hantu itu dan menghantam dinding ruangan.
"Heh...?"
"Eh...?"
Ferran dengan cepat segera bersembunyi dibalik tubuh Shira, sedangkan Blacksmith itu sendiri segera menarik senjatanya kembali.
"Shira lakukan sesuatu?!"
"Kenapa kau malah menyuruhku, menurutmu apa yang bisa aku lakukan?!"
Terjadi perdebatan kecil diantara keduanya, sedangkan disisi lain hantu yang muncul sebelumnya terlihat menatap keduanya tanpa bergerak se-inci pun, saat keduanya menyadari hal itu lah baru mereka berhenti bertengkar.
"Apa kalian sudah selesai?" Hantu itu bertanya dengan nada datar melihat, Shira dan Ferran kembali diam menatap hantu itu penuh tanda tanya.
"Tidak kusangka ada yang bisa sampai disini, namaku Asnold Evermore, seorang penempa, tidak kusangka akan ada waktunya dimana tubuh Undead ku dipaksa beristirahat oleh seorang Alchemist Dan Warrior..." Hantu yang menyebut dirinya Asnold itu memejamkan matanya melihat Ferran dan Shira, seolah tengah mengingat masa lalunya.
"Warrior?... Tidak, maaf tuan, tapi aku seorang Blacksmith!" Tegas Shira mendengar dirinya disebut sebagai Warrior oleh hantu dihadapannya.
"Hm...?" Asnold kembali menatap kedua sekawan itu, "Heh... Kupikir peramal itu berbohong padaku, ternyata dia benar..." Asnold menutup matanya dan mendongak keatas, pikirannya seolah kembali melayang dari tempatnya.
"U-uhum... Maafkan atas sikapku... Sebelumnya, boleh kutau nama kalian?" Asnold berdehem pelan dan kembali menatap lawan bicaranya.
"Aku Shira seorang Blacksmith, dan dia Ferran seorang Alchemist!..." Shira memperkenalkan dirinya dan Ferran yang masih bersembunyi dibelakang tubuhnya.
Asnold memangku dagunya, matanya terlihat lebih hidup dari sebelumnya, "Menarik... Tidak kusangka peramal itu benar-benar mengatakan sebuah kenyataan!..."
Ferran memiringkan kepalanya nampak bingung, disisi lain Shira juga nampak bingung dengan peramal yang sedari tadi disebutkan oleh Asnold.
"Ah... Kalian pasti bingung? Maaf ya..." Asnold memejamkan matanya lagi.
"Dulu seorang peramal pernah memberikan ramalan padaku dan istriku, bahwa seorang Blacksmith dan Alchemist akan datang ke makam kami dan meneruskan warisan kami... Sebab itulah aku menjadikan diriku sebagai Undead!..." Asnold menghela nafas pelan, menatap Ferran dan Shira dan mata sendu.
Tubuh Asnold tiba-tiba mulai mengurai menjadi butiran cahaya, membuat Shira dan Ferran terkejut. Asnold disisi lain hanya tersenyum lega, melihat keduanya.
"Dibalik makam ini kami menyimpan warisan kami, kuharap warisan itu akan berguna bagi kalian!..." Asnold tersenyum lebar sebelum menghilang menjadi butiran cahaya.