Hey, Mantan Suami

"Aku sudah mengantar dokumen itu jadi apalagi yang kamu inginkan ?" Kirana langsung menatap kesal mantan suaminya itu yang mencoba ingin menghalanginya pergi.

"Sebuah kesepakatan." tegas Kendra lantas kembali duduk di kursi kerjanya.

"Kesepakatan ?" Kirana nampak memicing mendengarnya.

"Apa maksudmu ?" ucapnya tak mengerti, lalu mendekati meja pria itu.

"Ambil dan pelajarilah !!" Kendra mendorong sebuah dokumen lain ke hadapan wanita itu.

Tanpa berpikir panjang Kirana segera mengambil dokumen tersebut lalu membukanya, membaca setiap kata dengan teliti dan detik selanjutnya pandangannya langsung memicing.

"Apa kamu gila ?" protesnya menatap pria itu.

"Ya aku memang gila, tapi tak segila kamu yang berselingkuh di belakangku." tegas Kendra dengan santai.

"Sudah berapa kali ku katakan, aku tidak pernah berselingkuh. Apa kamu tidak pernah berpikir jika semua ini adalah permainan ibumu untuk memisahkan kita ?" Terang Kirana, meskipun ia ragu dengan tudingannya itu tapi selama ini hanya ibu mertuanya itu yang membencinya karena ayah mertuanya pun sangat menyayanginya.

"Aku tidak ingin membahasnya, tanda tangani atau keluar dari rumahku !!" tegas Kendra tak mau di bantah dan itu membuat Kirana kembali berpikir.

"Berapa lama? bukankah kau juga akan menikah dengan Alexa ?" ucapnya ingin memastikan sebelum membuat keputusan.

"Bukankah itu sudah tertera di sana ?" Kendra sedikit menggerakkan dagunya menatap lembaran dokumen tersebut.

"Dalam waktu tidak tertentu? kau ?" Kirana nampak tak terima dengan aturan yang di buat oleh pria itu.

"Jika kamu sudah menikah dengan Alexa kamu bisa tidur dengannya, jadi kamu bisa mengganti waktunya sampai kalian menikah saja." Kirana memberikan saran.

"Kamu ingin mencoba mengaturku ?" Kendra nampak menatap miring wanita itu.

"Jadi kamu ingin tidur dengan dua perempuan sekaligus? ck, aku tidak menyangka kau sebrengsek itu." umpat Kirana.

"Terima kasih atas pujiannya, kamu saja bisa kenapa aku tidak? Jadi sekarang segera tanda tangani dan kita mulai kerja samanya !!" perintah Kendra dengan tak sabar.

Kirana nampak memejamkan matanya sejenak, ia menyetujuinya bukan karena uang yang di tawarkan oleh pria itu. Namun demi bisa bersama putranya ia rela mengorbankan harga dirinya. Kemudian wanita itu segera mengambil bolpoin di atas meja lalu membubuhkan tanda tangannya.

"Bagus." Kendra nampak tersenyum puas melihat itu, kemudian ia beranjak dari duduknya lalu melangkah mendekati wanita itu.

"Mulai malam ini kamu tidur di kamarku dan jangan pernah menggunakan make up sia lan mu itu saat bersamaku." tegasnya.

"Kenapa kamu melakukan semua ini? jika kamu tidak menyukaiku dan merasa jijik, kenapa kamu masih memintaku untuk menjadi simpananmu? Bukankah itu sama saja kamu masih memujaku ?" cibir Kirana kemudian, bisa-bisanya pria itu memintanya untuk menjadi simpanan dengan imbalan ia tetap bisa bersama putranya.

"Omong kosong, bukankah wanita sepertimu memang pantas untuk di jadikan simpanan? anggap saja aku melakukannya demi putraku agar ibunya tidak jual diri di luaran sana." balas Kendra, namun....

Plakk

Sebuah tamparan keras langsung mendarat di pipi pria itu hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana dan itu membuat seorang Kendra Adiguna langsung mengeraskan rahangnya.

"Keluar dari sini dan belajarlah bagaimana menjadi seorang simpanan yang baik !!" perintah pria itu kemudian sebelum emosinya pecah.

Tentu saja Kirana langsung pergi dari sana, dahulu berdekatan dengan pria itu adalah hal yang membahagiakan namun sekarang terasa begitu memuakkan.

Sementara itu Keanu yang sedang berada di sebuah mall nampak bersembunyi di balik badan pengasuhnya setelah tak sengaja menyenggol sebuah guci mahal hingga pecah dan tentu saja itu membuat Alexa langsung berang.

"Kenapa kamu nakal sekali? apa kamu tahu berapa harga guci ini? 15 juta Keanu." sungutnya dengan kesal menatap bocah kecil itu.

"Maaf tante, Keanu tidak sengaja." Keanu nampak ketakutan menatap wanita itu.

"Kenapa Kendra punya anak nakal sekali sih, sifatnya pasti menurun dari ibunya yang murahan itu." gerutu Alexa seraya melangkah menuju kasir, mau tak mau ia harus membayar guci tersebut dan calon suaminya itu nanti harus menggantinya.

"Ibuku tidak murahan, tante." teriak Keanu tidak terima, wajahnya nampak memerah karena marah.

"Ibumu memang murahan, suka tidak suka kamu harus menerimanya dasar anak nakal." balas Alexa tak mau mengalah dan itu membuat Keanu semakin marah lalu mengambil sebuah guci lagi dan melemparnya ke arah calon ibu tirinya itu hingga pecah.

"Kau !!" Alexa semakin berang dan itu membuat Keanu langsung berlari meninggalkan tempat tersebut.

"Santi kejar dia !!" teriak Alexa, ia yang sedang menggunakan heels tentu saja kesulitan untuk mengejarnya.

Secepat kilat Keanu menghilang dan tentu saja itu membuat Santi maupun Alexa kebingungan mencarinya bahkan mereka sampai mendatangi bagian informasi di Mall tersebut.

"Bagaimana bisa Keanu menghilang ?" Kendra yang baru datang setelah sebelumnya di hubungi oleh Alexa terlihat panik.

"Dia sangat nakal sayang, bahkan dia sudah memecahkan beberapa guci bernilai puluhan juta." Alexa langsung mengadu dengan isak tangisnya.

"Bagaimana pak, apa kalian sudah mencarinya di semua tempat ?" tanya Kendra pada beberapa security.

"Kami sudah menyisir semua tempat pak, tapi anak bapak tidak ada." terang sang security.

"Bagaimana bisa, apa kalian sudah mengecek semua CCTV ?" tanya Kendra lagi.

"Saya baru saja mengeceknya pak dan anak bapak terpantau keluar lewat pintu belakang." terang seorang security yang baru datang.

"Tunjukkan padaku, dia pasti masih berada di sekitar mall ini." Kendra segera mengajak security tersebut ke tempat di mana putranya pergi.

Sementara itu Keanu yang sudah keluar dari mall tersebut nampak melangkahkan kaki kecilnya menyusuri jalan raya, ia tidak mungkin kembali ke dalam mall tersebut karena calon ibu tirinya itu pasti akan memarahinya lagi.

"Ibu, aku takut." ucapnya kebingungan, ia nampak mengedarkan pandangannya menatap lalu lalang mobil di jalanan dan itu membuatnya semakin ketakutan.

"Keanu? apa yang di lakukannya di sini ?" Kaizar yang sedang mengendarai mobilnya nampak memicing saat melihat bocah kecil yang mirip dengan keponakannya tersebut, lantas pria itu segera menghentikan mobilnya.

"Ke ?" panggilnya hingga membuat Keanu langsung menoleh.

"Om Kai ?" Keanu langsung berteriak senang saat melihat pamannya itu.

"Apa yang kamu lakukan di sini, hm ?" Kaizar yang baru turun dari mobilnya langsung mendekati bocah tersebut.

"Keanu kabur dari mbak Santi dan tante Lexa." terang Keanu.

"Kabur ?" Kaizar nampak tak mengerti.

"Bisa ceritakan pada om kenapa Keanu kabur dari mereka? memang di mana Papa ?" imbuh pria itu lagi.

"Keanu tidak suka tante Lexa mengatakan ibu keanu murahan, terus Keanu lempar tante Lexa pakai guci." terang Keanu dengan polos.

"Benarkah? bagus itu, anak lelaki memang harus membela ibunya." puji Kaizar dan itu membuat Keanu ikut tersenyum.

"Lalu di mana Papa ?" tanya Kaizar lagi.

"Papa di kantor." sahut Keanu.

"Benarkah? jadi Papa tidak ikut ?" Kaizar memastikan yang langsung di angguki oleh keponakannya itu.

Mendengar itu tiba-tiba terbesit pikiran licik di kepalanya, apa ia bawa kabur saja keponakannya itu? ia yakin Kirana pasti akan senang jika tahu.