Hasna terpaksa menikah dengan David,atasannya dikantor,ibu Hasna mengalami gagal ginjal akut,dan harus menjalani hemodialisis tiga kali dalam seminggu sampai mendapat transplantasi ginjal yang cocok.Semua itu membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga Hasna mau menerima tawaran David untuk menikah dan hanya sebagai ibu pengganti dengan perjanjian David akan membayar semua biaya pengobatan ibu Hasna.
David yang merasa tertekan dengan desakan kedua orang tuanya untuk segera menikah dan memiliki anak,karna usianya juga sudah sangat matang untuk menikah bahkan terlalu matang.David juga sangat menginginkan seorang anak seperti teman temannya dan juga saudara saudara sepupunya.Sementara sang kekasih Amanda lebih mementingkan karirnya sebagai seorang model,dan terus menunda nunda ajakan David untuk menikah,hingga David frustasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
David menyusul Amanda ke kamar,terlihat Amanda sedang menelepon seseorang.David duduk di sebelah Amanda menunggu Amanda selesai menelepon.
"Kamu mau kemana Manda,kamu ga boleh pergi dalam keadaan marah begini,aku minta maaf kalau aku salah"David mengikuti Amanda yang akan mengambil tasnya.
"Aku cuma keluar sebentar Dave,aku butuh teman curhat,aku butuh hiburan,aku mau keluar bareng Jovita"Jawab Amanda hendak keluar kamar tapi di halangi David dengan badannya.
"Aku bisa jadi teman curhat kamu sayang,please"
"Bagaimana aku mau curhat sama kamu Dave,kamu sendirilah penyebab aku marah,yang benar aja"Amanda mendorong tubuh David.
"Ok,kalau kamu tetap ingin keluar,kamu hati hati ya,ingat jangan minum minum kamu sedang hamil".
"Iya bawel"Amanda pergi tanpa memperdulikan abah dan umi yang bertanya.
"Dave,kenapa tidak kamu larang Amanda pergi,ini sudah malam tak baik buat ibu hamil,apalagi dia pergi dalam keadaan marah?"Tanya abah.
"Dia itu memang keras kepala bah,semakin dilarang makin marah dia,nanti Dave susul kalau Amanda pulangnya kemalaman".
"Yaudah,abah dan umi minta penjelasan,apa yang kamu katakan tadi mengenai pernikahan kamu dengan Hasna"Mereka kembali ke ruang keluarga,Hasna masih duduk di tempatnya tadi terus tertunduk tidak berani menatap umi dan abah.
"Abah,umi,juga Hasna ,Dave minta maaf soal yang katakan tadi,itu semua benar...waktu itu ibunya Hasna sakit keras yang perlu biaya banyak dan Dave waktu itu putus asa karna Amanda menolak saya nikahi,yaudah karna abah dan umi juga mendesak Dave untuk segera menikah,Dave juga sangat ingin punya anak,Dave menawarkan pada Hasna untuk menjadi ibu pengganti dengan imbalan uang untuk operasi ibunya,dan yaa kami ternyata malah jadi suami istri yang sesungguhnya"cerita David pajang lebar.
"Umi ga habis pikir kamu bisa begitu Dave,kamu memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain demi kepentingan kamu,kasihan Hasna"bu Fatma memandang Hasna dengan mata berkaca kaca.
Hasna yang dari tadi menahan segala perasaannya,tangisnya pun pecah dan memeluk bu Fatma.
"Hasna sudah banyak berkorban buat kamu Dave,tapi kamu justru menyakiti dia"Pak Hamdan juga kasihan pada Hasna.
David yang merasa disalahkan kedua orang tuanya tidak terima.
"Dave heran sama umi dan abah,sebenarnya anak kalian di sini siapa sih,dari tadi hanya Dave yang disalahkan".
"Bukan masalah siapa anak siapa,memang kenyataannya Hasna jadi korban.
"Ah sudahlah,sekarang terserah kamu Hasna,mau bertahan dengan pernikahan ini atau tidak tapi satu yang pasti aku akan tetap bertanggung jawab terhadap anak kita"Kemudian David pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Hasna.
"Saya akan tetap bertahan mas David"jawab Hasna membuat David menghentikan langkahnya.
"Terserah!"sahut David kemudian jalan lagi.
Sementara Amanda dan Jovita tengah asik ngobrol melepas rindu di sebuah bar, setelah beberapa tahun tidak bertemu karna kesibukan masing masing di dunia mode.
Amanda menceritakan semua yang dialaminya sambil minum anggur dingin.
Amanda melupakan kalau dia lagi hamil,dia sangat menikmatinya.
"Ya itu salah lo dong Nda,semua orang pengen nikah,nah apalagi David yang usianya sudah matang ditambah lagi tajir melintir,sebagai lelaki dewasa David butuh pelampiasan"tanggapan Jovita.
"Iya juga sih,tapi tetap aja gue ga sepenuhnya salah,udah ah...males gue ngomongin itu terus...gue mau happy"Amanda dan Jovita terus minum hingga larut malam.
David mulai kuatir pada Amanda,hampir dini hari belum pulang juga,di telepon tidak diangkat.David tau harus kemana mencari istrinya itu.
Benar saja,David menemukan Amanda dan Jovita sedang mabuk.
David dengan cepat menarik tangan Amanda,hingga Amanda terkejut.
"Manda,kamu apa apaan sih"David menarik gelas yang penuh anggur dari tangan Amanda hingga tumpah.
"Kamu yang apa apaan Dave,mengganggu kesenangan orang aja...Jo,tolong tuangkan lagi anggur ya".
Saat Jovita memberikan segelas anggur lagi pada Amanda,David langsung memarahi Jovita.
"Jo,seharusnya lo sebagai sahabat melarang Amanda untuk minum karna dia sedang hamil!"Bentak David
Jovita kaget karna Amanda tidak cerita soal kehamilannya.
"Eh,siapa lo berani bentak bentak gue,kalau gue tau Amanda sedang hamil pasti gue larang!"Jovita balik bentak David.
"Ah,percuma bicara sama orang mabuk"David segera membawa Amanda pulang.
"Woi David!Lo tuh yang mabuk...mabuk istri!"Teriak Jovita tertawa.